Stres Adaptasi Dan Mekanisme Pertahanan Diri 2
Stres Adaptasi Dan Mekanisme Pertahanan Diri 2
konsekuensinya :
- perubahan kesehatan fisik
- perubahan kesehatan jiwa
Tidak semua orang mampu menyesuaikan diri
thd perubahan tsb, akibatnya akan
menimbulkan ketegangan yg dpt menjadi
faktor pencetus, penyebab atau akibat dr
suatu penyakit.
adl respon tubuh yg sifatnya nonspesifik thd setiap tuntutan beban atasnya
STRES adl gangguan pada tubuh & pikiran
yg disebabkan oleh perubahan & tuntutan
kehidupan
STRES adl kondisi dinamik dimana seseorang
dikonfrontasikan dgn suatu peluang, kendala
atau tuntutan yg dikaitkan dgn apa yg
sangat diinginkan & yg hasilnya
dipersepsikan sbg tiadk pasti & penting
STRES adl suatu kondisi yg disebabkan oleh
transaksi antara individu dgn lingkungan yg
menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan
yg berasal dr situasi & sumber daya biologis,
psikologis & sosial dr seseorang
Tahap
reaksi waspada
individu mengadakan reaksi pertahanan terekspos
thd stresor. Tanda fisik yg muncul adl curah jantung
meningkat, peredaran darah cepat, darah di perifer
& gastrointestinal mengalir ke kepala & ekstremitas.
Tahap melawan
individu mencoba berbagai mekanisme
penanggulangan psikologis & pemecahan masalah
serta mengatur strategi utk mengatasi stresor.
Tubuh berusaha menyeimbangkan proses fisiologis
yg terpengaruh selama tahap waspada utk sedapat
mgkn menjadi normal kembali & pada waktu yg
sama pula tubuh mencoba mengatasi faktor
penyebab stres.
Tahap
kelelahan
tahap ini terjadi jika terjadi perpanjangan tahap
awal stres pada tubuh individu telah terbiasa.
Akan timbul gejala penyesuaian diri thd
lingkungan, spt sakit kepala, gangguan mental,
penyakit arteri koroner, dll.
bila tubuh terekspos stresor yg sama dlm waktu
yg sangat lama scr terus menerus, maka tubuh
yg semula telah biasa menyesuaikan diri akan
kehabisan energi utk beradaptasi.
2.
2.
3.
PERISTIWA
PENCETUS STRES
peristiwa yg mencetuskan stres yaitu timbulnya
suatu rangsangan dari lingkungan eksternal &
internal yg dirasakan oleh individu melalui sikap
tertentu.
hal yg menentukan apakah suatu hubungan dgn
seseorang atau lingkungan menyebabkan stres
bergantung pada penilaian kognitif (COGNITIVE
APPRAISAL) individu ttg situasi.
COGNITIVE APPRAISAL adl suatu evaluasi
individu thd kepentingan pribadinya pada peristiwa
atau kejadian. Suatu peristiwa menimbulkan
respon pada individu, respon tsb dipengaruhi oleh
persepsi individu thd peristiwa tsb.
b.
Penilaian sekunder
adl penilaian thd keahlian, sumber
penghasilan & ilmu pengetahuan yg
dimiliki utk menghadapi situasi tertentu
1.
2.
GENETIK
Keadaan kehidupan seseorang yg diperoleh
dari keturunan
PENGALAMAN MASA LALU
kejadian yg menghasilkan pola pembelajaran
yg dpt mempengaruhi respon penyesuaian
individu, termasuk pengalaman sebelumnya
thd tekanan stres, mempelajari respon stres, &
tingkat penyesuaian stres sebelumnya.
3.
TEORI PSIKOBIOLOGI
Sbg
serebelum
Neurotransmitter
Neuroendokrin (gangguan sekresi
hormon)
Irama sirkadian
Genetik
Psikoimunologi
INTENSIA
FENOMENA REBOUND
HIPOTONIA
SCANNING SPEECH
KETIDAKMAMPUAN DISKRIMINASI BERAT
Neurotransmitter
KOLINERGIK
ASAM
AMINO
- GABA : - menurunkan derajat korea Huntington,
gangguan
ansietas, skizofrenia & berbagai jenis epilepsi
- glisin : derajat keracunan glicine encephalophaty
- glutamat & aspartat : menurunkan derajat yg
berhubungan
dgn gerakan motor spastik
NEUROPEPTIDA
- endorfin & enkefalin : gejala skizofrenia
- substansi P : menurunkan derajat korea Huntington
- somatostatin : - menurunkan derajat Alzeimer
- meningkatkan derajat korea Huntington
NEUROENDOKRINOLOGI
Dlm
ACTH
IRAMA SIRKADIAN
Irama
GENETIK
Kebanyakan
PSIKOIMUNOLOGI
Respon
MODALITAS DIAGNOSTIK
MODALITAS
BEBERAPA PROSEDUR
:DIAGNOSTIK
EEG
MRI
TEORI PSIKOSOSIAL
1. TEORI PERKEMBANGAN FREUD
Perkembangan kepribadian seseorang dpt
mengalami gangguan. Bila gangguan itu
menyebabkan seseorang berperilaku seperti
pada tahap sebelumnya maka akan terjadi
REGRESI. Bila gangguan itu menyebabkan
perkembangan terhambat shg utk suatu
periode tertentu pola perilaku tidak berubah
maka terjadi FIKSASI.
:FASE PERKEMBANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
1. Primary Appraisal
adalah Penilaian awal menilai tingkat ancaman
(+) sebagai tantangan / bermanfaat & sebagai
kesempatan kesempurnaan dan pertumbuhan.
(-) sebagai ancaman (merugikan)/menurunnya
kesehatan, kesejahteraan psikologis.
Jika tidak dirasakan sebagai ancaman maka
respon koping berhenti pada tahap ini
Stress Reaction
Coping
2. Secondary Appraisal
adalah menilai sumber daya yang ada untuk
mengatasi stressor (misalnya, kesehatan, energi
kita, apakah keluarga dan teman-teman
membantu, kemampuan untuk menimbulkan
tantangan, banyaknya uang atau peralatan),
tersedianya pilihan, dan kemungkinan
mengendalikan situasi.
Jika percaya bahwa tidak memiliki sumber daya
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah,
akan mengartikannya sebagai negatif stres
3. Coping
Adalah tahap tindakan untuk mengatasi stressor
yang ada
Coping Research
Lazarus
SUPRESI
KOMPENSASI
RASIONALISASI : berusaha
memperlihatkan tingkah laku yang tampak
sebagai pemikiran logis. Contoh : Tidak
punya uang untuk beli mobil, dikatakan
jalan kaki lebih sehat daripada naik mobil
SUBSTITUSI : mengganti objek yang
bernilai tinggi dengan obyek yang kurang
bernilai tetapi dapat diterima oleh
masyarakat. Contoh : wanita tua tidak
punya anak memelihara kucing sebagai
pengganti anak
RESTITUSI ialah mengurangi rasa
bersalah dengan tindakan pengganti.
Contoh : Koruptor memberikan
sumbangan sosial
KONVERSI
: Pemindahan konflik
mental pada gejala fisik. Contoh :
Cemas menghadapi ujian menjadi
gemetar, diare.
INTROYEKSI : mengambil alih semua
sifat dari orang yang berarti menjadi
bagian dari kepribadiannya sekarang.
Contoh : Suami seorang tokoh
masyarakat sedang si istri seorang
penyanyi yang hidupnya bebas, lalu si
istri meniru sifat suami yang penuh
dengan tata krama.
Mekanisme koping
Konstruktif dianggap sebagai
alarm dan individu menerimanya
sebagai tantangan
Destruktif tanpa menyelesaikan,
tetapi menghindarinya.