Site Investigation
Geology
BAB 2
METODE PELAKSANAAN
(undisturbed sample), Sondir 12 titik dan Test Pit sebanyak 12 titik serta uji Seismik
Refraksi. Sedangkan pengujian laboratorium (laboratory test) dilaksanakan untuk sample
tanah tidak terganggu (undisturbed sample). Standar pengujian yang digunakan adalah
yang berlaku di Indonesia dan mengacu kepada metode American Standar for Testing
Material (ASTM).
a. Bor Mesin 1 unit (Merk TOHO D2G), yang dilengkapi dengan kaki tiga.
b. Mata bor single core barrel, yang dilengkapi dengan kepala single.
c. Kepala tabung, kepala penumbuk, hammer sebesar 63,5 kg.
e. Tabung sample, kepala tabung, diamond bit, widya bit, split spoon spt.
f. Batang, pipa bor, pipa pelindung, kepala casing, kabel sling waja.
g. Kunci-kunci pipa, kunci rantai, kunci inggris, kunci pas, kunci L.
h. Parafin, plastik kantong, plastik kantong panjang, plastik lebel.
i.
I-7
Site Investigation
Geology
Pengujian pengeboran dengan alat bor mesin bertujuan untuk mengambil contoh tanah
terganggu dan contoh tanah tidak terganggu pada lapisan tanah tertentu untuk dibawa
kelaboratorium dan untuk :
a.
b.
c.
lapis sampai kedalaman yang diinginkan untuk tujuan deskripsi lithology lapisan
tanah (soil description).
Pada waktu pengeboran, apabila ditemukan lapisan tanah berbutir kasar (non plastic),
casing perlu digunakan sebagai pelindung agar tidak terjadi kelongsoran dan diperoleh
hasil pengeboran yang baik, dimana contoh tanah (sample), tidak terganggu oleh tanah
longsoran.
Untuk tanah lunak (soft soil) pengeboran juga dilakukan dengan pipa pelindung (casing),
drilling rod dan ujung casing diberi mata bor. Bila pemboran telah mencapai kedalaman
15 m, atau sampai ditemukanya tanah keras, maka pemboran sudah dapat dihentikan.
Untuk setiap titik pemboran dilakukan pengambilan contoh tanah tidak terganggu
(undisturbed sample) dimana setelah pengambilan contoh tanah (sample), tabung contoh
(tube sampler) ditutup dengan parafin untuk mencegah penguapan pada contoh tanah
tersebut dan pada tabung diberi kode titik bor dan kedalaman pengujian. Contoh tanah ini
dibawa ke laboratorium untuk bahan/sample pengujian laboratorium.
Tabung contoh tanah yang digunakan adalah stainless tube sampler ukuran OD (outer
diameter) 3 inch dan ID (inner diameter) 2 7/8 inch, tebal tabung 1/16 inch dan panjang
60 cm.
Pengamatan muka air tanah dilakukan pada lobang bor pada saat dimulai pekerjaan dan
setelah selesai pekerjaan. Dari hasil pengukuran tersebut diambil nilai rata-rata. Nilai
rata-rata pengukuran muka air dicantumkan secara simbolis pada drilling log. Hasil
pengujian pengeboran ini dituangkan dalam Drilling log (Boring Log).
I-8
Site Investigation
Geology
Tabung SPT yang digunakan adalah split spoon sampler dengan ukuran 0,2 inch panjang
32 inch. Setelah pengambilan sample dilakukan, pemboran dihentikan dan lobang bor
dibersihkan dari sisa kotoran longsoran tanah, kemudian tabung seperti disambungkan
dengan stang bor, diturunkan sampai kedasar lobang bor pada kedalaman tertentu,
kemudian dilakukan pengujian, dengan menjatuhkan hammer sebesar 63,50 kg dengan
ketinggian jatuh hammer 75 cm.
hammer dapat jatuh bebas. Split spoon sampler dipukul masuk menembus tanah asli
disebut (N1, N2, N3) dalam satuan Pukulan /cm, maka hasil akhir dari pengujian ini
2,5 ton. Sondir tersebut dilengkapi dengan 4 buah angker ulir dengan diameter 40 cm dan
biconus type Bagemann yang mempunyai luas penampang konus 10 cm dan luas
selubung gesek 150 cm. Grafik sondir disajikan dalam tekanan konus qc, dan jumlah
hambatan pelekat (JHP), versus kedalaman. Pembacaan sondir dilakukan selang interval
20 cm. Spesifikasi pelaksanaan Sondir adalah sebagai berikut :
b. Tanah keras didefinisikan dari bacaan konus, yaitu jika diperoleh tekanan konus
qc > 150 kg/cm2.
c. Jika hasil bacaan konus telah didapat qc > 150 kg/cm2, sondir dihentikan. Jika
tidak, akan dilakukan terus sampai mencapai tanah keras.
d. Tiap interval 20 cm, dilakukan bacaan tekanan konus dan tekanan friksi.
e. Hasil bacaan ini diplot pada formulir yang telah disediakan.
f. Hasil bacaan sondir dilapangan dan grafik sondir disajikan pada lampiran B.
I-9
Site Investigation
Geology
Contoh tanah yang diambil dari lapangan dibawa ke laboratorium untuk selanjutnya
dilaksanakan pengujian di laboratorium.
a. Indeks Properties
d. Konsolidasi test.
I-10
Site Investigation
Geology
Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari
posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu.
Adapun metoda yang dipakai adalah metoda seismik menggunakan prinsip perbedaan
kecepatan rambat gelombang mekanik pada medium.
1.5.1 Metodologi dan Teknik Akuisisi Data
A. Metodologi
Metode seismik merupakan salah satu metode yang sangat penting dan banyak
dipakai dalam aplikasi geoteknik. Hal ini disebabkan metode seismik mempunyai
ketepatan serta resolusi yang tinggi dalam memodelkan struktur geologi di bawah
permukaan bumi. Dalam penentuan struktur geologi, metode seismik dikategorikan
ke dalam dua bagian yang besar yaitu seismik bias dangkal (head wave or refracted
seismic) dan seismik refleksi (reflected seismic). Seismik refraksi efektif digunakan
untuk penentuan struktur geologi yang dangkal sedangkan seismik refleksi untuk
struktur geologi yang dalam. Dasar teknik seismik dapat digambarkan sebagai
Berbagai anggapan yang dipakai untuk medium bawah permukaan bumi antara lain:
I-11
Site Investigation
Geology
Data akuisisi seismic refraksi akan menggunakan OYO McSeis 160 (modified).
Ilustrasi akuisisi data seismic refraksi adalah sebagai berikut :
I-12
Site Investigation
Geology
Setiap line memiliki 2 tembakan akhir (shot 1 and 3), dan 1 tembakan tengah (shot 2).
(m)
185
0.30
175
0.67
1.08
1.47
5.25
4.97
4.70
4.42
4.15
3.87
3.60
3.32
3.05
2.77
2.50
2.22
1.95
1.67
1.40
1.12
0.85
0.57
0.30
Depth
165
5.25
155
145
135
0
10
20
30
40
50
60
Distance
70
80
90
100
110
(km/s)
120
(m)
Scale = 1 / 415
Gambar 2.3 Hasil dari pengolahan data berupa distribusi kecepatan bawah permukaan
I-13
Site Investigation
Geology
I-14
Site Investigation
Geology
I-15