Anda di halaman 1dari 6

Berita Acara Presentasi Portofolio

Pada hari ini, Rabu, 22 Juni 2013 telah dipresentasikan portofolio oleh:
Nama Peserta : dr. Utamy Fitridian Suwarno
Judul/Topik

: Katarak Juvenile Oculi Dextra et Sinistra

Pendamping

: dr. Mona Satriana

Wahana

: RSUD OKU TIMUR

No
Nama
Tandatangan
1
dr Hafizzanovian
2
dr Rizky Agustria
3
dr Listya Paramita
4
dr Rizka Gia Novita
5
dr Zahratul Riadho
6
dr Febi Stevi Aryani
7
dr Liesthia Fidelia
8
dr Mei Risanti Sirait
9
dr Bella Nurindalia
10
dr F. Yudiman Utama
11
dr Mona Satriana
12
dr Indah Putri
13
dr Septika
14
dr Rini Gita Sari
15
dr Ballinda
16
dr Dedy Damhudy
17
dr Evi Dwi Yanti
Berita acara ini ditulis dan disampaikan dengan sesungguhnya.
Belitang, 22 Juni 2013
Pendamping,

dr. Mona Satriana

Borang Portofolio
Nama Peserta
Nama Wahana
Nama Pendamping
Topik
Tanggal Kasus

dr. Utamy Fitridian Suwarno


RSUD OKU Timur
dr. Mona Satriana
Katarak Juvenile Oculi Dextra et Sinistra
2 Mei 2013

Nama Pasien
Tanggal Presentasi
Tempat Presentasi
Objektif Presentasi

An. D
22 Juni 2013
RSUD OKU Timur
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa

Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil

Deskripsi

Presentasi Kasus: Katarak Juvenile Oculi Dextra et

Tujuan

Sinistra
Untuk mengetahui penegakan diagnosis, tatalaksana

Bahan Bahasan

serta komplikasi pada pasien dengan katarak juvenile


Tinjauan Pustaka
Kasus
Riset
Audit

Cara membahas

Diskusi

Email

Presentasi + Diskusi

Pos

Nama
Nama RS
No Registrasi
Terdaftar Sejak

An. D
RSUD OKU Timur
098801
2 Mei 2013

Data Pasien

Data utama untuk bahan diskusi


Anamnesis
1. Keluhan utama: penglihatan kabur pada kedua mata
2. Keluhan tambahan: 3. Riwayat perjalanan penyakit:
7 tahun SMRS os mengeluh kedua penglihatan kabur.
Kedua orangtua os mengeluhkan os yang belum lancar
membaca saat kelas 2 SD.
4 tahun SMRS, penglihatan os dirasakan semakin kabur
sehingga os sempat tidak melanjutkan sekolah. Os
mengeluh pandangan seperti melihat asap dan berkabut. Os
mengeluh penglihatan silau pada siang hari dan terasa lebih
terang pada malam hari. Penglihatan kembar (-), mata
merah (-), kotoran mata (-), mata berair-air (-), nyeri kepala

hebat (-), mual dan muntah (-), nyeri pada kedua mata (-).
4. Riwayat penyakit dahulu:
Riwayat memakai kacamata disangkal.
Riwayat trauma pada mata disangkal.
Riwayat penyakit kencing manis disangkal.
5. Riwayat penyakit dalam keluarga: riwayat penyakit serupa
dalam keluarga disangkal
Pemeriksaan

Status Generalis

Fisik

Keadaan Umum

: tampak sakit ringan

Kesadaran

: compos mentis

Tekanan Darah

: 100/60 mmHg

Nadi

: 84 x/menit, reguler, i/t cukup

Pernafasan

: 22 x/menit

Suhu

: 36,8 C

Status Oftalmologikus

Visus
TIO
KBM
GBM

Segmen Anterior
Alis mata
Kelopak atas
Kelopak bawah
Bulu mata
Konjungtiva tarsal
atas

OD

OS

6/60 PH (-)
8/7,5

6/60 PH (-)
7/7,5

Simetris
Baik ke segala
Baik ke segala
arah

arah

Tenang
Tenang
Tenang
Tenang
Tenang

Tenang
Tenang
Tenang
Tenang
Tenang

Konjungtiva tarsal

Tenang

Tenang

bawah
Konjungtiva bulbi
Kornea
BMD
Iris
Pupil

Tenang
Jernih
Sedang, jernih
Gambaran baik
Bulat, sentral,

Tenang
Jernih
Sedang, jernih
Gambaran baik
Bulat, sentral,

refleks cahaya (+),

refleks cahaya (+),

3 mm
Keruh, ST (-)

3 mm
Keruh, ST (-)

(-)
Tidak bisa dinilai
Tidak bisa dinilai
Tidak bisa dinilai

(-)
Tidak bisa dinilai
Tidak bisa dinilai
Tidak bisa dinilai

Lensa
Segmen Posterior
Refleks Fundus
Papil
Makula
Retina

Pemeriksaan

Pemeriksaan Laboratorium (2 Mei 2013)

Penunjang

BSS

: 95 mg/dL

CT/BT : 2/ 1

Diagnosis Kerja Katarak juvenile oculi dextra et sinistra


Penatalaksanaa
Pro ECCE + IOL OS
n

IVFD RL gtt X/m makro

Persiapan operasi dengan anestesi umum

Daftar Pustaka

Hasil
Pembelajaran

Puasa 6 jam
1. Vaughan, Daniel, Taylor Asbury, Paul Riordan-Eva. 2000.
Oftalmologi Umum ed. 14. Jakarta: Widya Medika.
2. Ilyas Sidarta. 2009. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FK UI
3. James, Bruce, dkk. 2006. Lecture Notes Oftalmologi ed. 9.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
4. American Academy of Ophthalmology. The Eye M.D
Association. 2011-20122. Lens and Cataract: Section 11.
Basic and Clinical Science Course. San Fransisco.
5. NEI.
Cataract.
Available
from
URL:
http://www.nei.nih.gov/health/cataract/cataract_facts.asp
6. American Ophtometric Association. Cataract. Available
from URL: http://www.oaa.org/
7. American Academy of Ophthalmology. The Eye M.D
Association. 2011-20122. Pediatric Ophthalmology and
Strabismus : Section 6. Basic and Clinical Science
Course. San Fransisco.
1. Diagnosis katarak juvenile didasarkan dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
2. Mampu membedakan katarak juvenile dengan kelainan
refraksi, glaukoma kronis, dan retinopati.
3. Penanganan pertama pasien dengan katarak juvenile.
4. Terapi medikamentosa dan tindakan operasi pada pasien

katarak juvenile.
5. Edukasi tentang komplikasi katarak juvenile.

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


1. Subjektif: seorang anak laki-laki berusia 14 tahun datang dengan keluhan
penglihatan kabur pada kedua mata. 7 tahun SMRS os mengeluh kedua
penglihatan kabur. Kedua orangtua os mengeluhkan os yang belum lancar
membaca saat kelas 2 SD. 4 tahun SMRS, penglihatan os dirasakan semakin
kabur sehingga os sempat tidak melanjutkan sekolah. Os mengeluh pandangan
seperti melihat asap dan berkabut. Os mengeluh penglihatan silau pada siang
hari dan terasa lebih terang pada malam hari. Penglihatan kembar (-), mata
merah (-), kotoran mata (-), mata berair-air (-), nyeri kepala hebat (-), mual
dan muntah (-), nyeri pada kedua mata (-).Riwayat memakai kacamata
disangkal. Riwayat trauma pada mata disangkal. Riwayat penyakit kencing
manis disangkal.
2. Objektif: dari pemeriksaan fisik didapatkan status generalis dalam batas
normal. Pada status oftalmologikus, pada pemeriksaan tajam penglihatan
didapatkan visus mata kanan dan kiri adalah 6/60. Pada pemeriksaan segmen
anterior, didapatkan kekeruhan lensa pada kedua mata.
3. Assesment: Berdasarkan anamnesis dapat dipikirkan beberapa diagnosis
banding penyakit mata yang ditandai dengan penurunan visus perlahan mata
tenang, di antaranya katarak, kelainan refraksi, glaukoma kronis, dan
retinopati. Diagnosis kelainan refraksi dapat disingkirkan karena pada
pemeriksaan visus tidak ada kemajuan dengan menggunakan pin hole.
Diagnosis glaukoma kronis disingkirkan dari anamnesis dimana tidak ada
keluhan sakit kepala atau gambaran pelangi di sekitar lampu (halo), serta tidak
ada peningkatan tekanan intra okuler (TIOD = 8/7,5 mmHg, TIOS = 7/7,5
mmHg). Diagnosis retinopati tidak dapat ditegakkan karena pada pemeriksaan
oftalmologis tidak dapat dilakukan penilaian segmen posterior. Retinopati
biasanya

berhubungan

dengan

penyakit

sistemik,

seperti

penyakit

kardiovaskuler, penyakit darah, gangguan metabolisme, dan endokrin. Pada


pasien ini, dari anamnesis tidak didapatkan riwayat penyakit tersebut. Pada
pemeriksaan tajam penglihatan, didapatkan visus mata kanan dan kiri adalah
6/60. Pada pemeriksaan segmen anterior, didapatkan kekeruhan lensa pada

kedua mata. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien didiagnosis


dengan katarak juvenile oculi dextra et sinistra.
4. Plan: pada penderita direncanakan untuk dilakukan ECCE (Extra Capsular

Cataract Extraction) dan penanaman IOL (Intra Ocular Lens) dan pemberian
medikamentosa post-op berupa artificial tears, tetes mata antibiotik, dan tetes
mata kortikosteroid. Selain itu, pasien diberi edukasi mengenai pantangan
post-op, seperti dilarang mengangkat barang berat, tidak boleh terkena air, dll,
serta saran kontrol ulang satu minggu post-op.

Anda mungkin juga menyukai