anggota
kelompok 10
SKENARIO
Tn. A, 62 tahun dibawa ke IGD oleh anaknya dengan
keluhan tidak sadar dan panas tinggi sejak tadi malam.
2 hari sebelum masuk rumah sakit kaki kiri tertusuk
duri kemudian membengkak dan bernanah, Tn. A
berobat ke Puskesmas dan diberi antibiotik dan
analgetik serta kompres betadine, tetapi luka belum
sembuh. Menurut anaknya sebelumnya Tn. A mengeluh
malam hari bangun sampai 7 kali untuk kencing,
makan banyak tapi badan tambah kurus, rasa haus
terus yang sudah dirasakan sejak 3 bulan terakhir. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran somnolen,
tanda rangasangan meningeal tak ditemukan, pupil
isokor, refleks cahaya menurun, Tensi 90/60 mm/Hg.
Nadi 125x/menit kecil halus, RR 32x/menit, nafas cepat
dan dalam, T 39 C. Jantung takikardi, pulmo ronki, dan
wheezing tidak ada, abdomen supel hepar dan lien
tidak teraba, ekstremitas inferior sinistra; dorsum pedis
bengkak (+), merah (+), nanah (+), tidak ada
KLARIFIKASI
ISTILAH..
Membengkak
KLARIFIKASI
ISTILAH..
Rangsangan
meningeal :
respon
yang
timbul
apabila diberi
rangsangan
untuk
mata.
Takikardi
100x/menit.
Pulmo ronki
Wheezing
IDENTIFIKASI
MASALAH..
1.
2.
3.
4.
Analisis
Masalah ..
A. Tn. A, 62 tahun dibawa ke IGD oleh
anaknya dengan keluhan tidak sadar
dan panas tinggi sejak tadi malam. 2
hari sebelum masuk rumah sakit kaki
kiri
tertusuk
duri
kemudian
membengkak dan bernanah.
1.Apa penyebab panas tinggi dan tidak
sadar sejak tadi malam ?
Jawab :
panas tinggi disebabkan karena
infeksi yang terjadi karena luka tusuk
Analisis
Masalah ..
Penyebab yang mempengaruhi
ketidaksadaran pada Tn.A yaitu :
pada Tn.A mengalami hiperglikemia
karena resistensi insulin sehingga
glukosa meningkat dalam darah dan
mengakibatkan
berbagai
hal
seperti
:
asidosis,
dehidrasi,
hipogikemi
intrasel,
ketidak
seimbangan elektrolit dan ini akan
mengakibatkan Tn. A tidak sadar.
Analisis
Masalah ..
2. Apa faktor yang menyebabkan penurunan
kesadaran ?
Jawab :
Faktor-faktor penyebab penurunan kesadaran
Akibat penumpukan benda keton
Dehidrasi
Terjadi ketidakseimbangan elektrolit
Hipoglikemia pada intrasel
Hipoksia
Trauma
dehidrasi intrasel dan ekstrasel dan
diperberat dengan hipoglikemia dan asidosis
metabolic.
Analisis
Masalah ..
3. Apa diagnosis banding dari penurunan
kesadaran?
jawab :
Ketoasidosis Diabetik
Hipoglikemia
Meningitis
Ensefalitis
Stroke
Epilepsi
Epidural hematoma
Analisis
Masalah ..
4. Bagaimana mekanisme panas tinggi dan
tidak sadar ?
Jawab :
infeksi
pirogen
Difagositosis oleh leukosit darah,
makrofag, limfosit pembunuh
bergranula besar
Dilepaskan IL-1 (pirogen endogen/ leukosit
pirogen)
Meningkatkan set point di
hipothalamus
Demam
Mekanisme
tidak sadar ..
insulin
Glukosa darah
dehidr
asi
Asidosi
s
hipoglikemi
intrasel
kesadaran
Ketidak
seimbangan
elektrolit
Analisis
Masalah ..
3.
Mengapa kaki Tn. A membengkak dan bernanah ?
Jawab :
.
karena kadar glukosanya tidak terkontrol respon
imunnya rentan thd infeksi, jika dibiarkan, infeksi
akan mengakibatkan pembusukan pd bag. luka karena
tdk mendapat aliran darah, O2 dan nutrisi terhambat
iskhemia, sehingga luka sulit sembuh,
.
Pada
penderita
diabetes
banyak
tersumbat/
menyempit. Jk luka membusuk, akibatnya bagian kaki
yang terinfeksi mengalami inflamasi yg ditandai dg
membengkak, merah dan bernanah.glukosa .
penyumbatan pemda, dinding menebal, aliran darah
tersumbat,alian darah berkurang, iskhemia
Analisis
Masalah ..
B. Tn. A berobat ke Puskesmas dan diberi antibiotik dan
analgetik serta kompres betadine, tetapi luka belum
sembuh.
1. Apa indikasi pemberian antibiotik dan analgetik pada
Tn. A ?
Jawab :
Analisis
Masalah ..
2. Apa golongan obat antibiotik dan analgetik yang
dapat diberikan pada Tn. A ?
Jawab :
Golongan obat antibiotik :
Golongan penisilin.
Golongan sefalosporin.
Golongan amfenikol
Golongan tetrasiklin
Golongan aminoglikosida
Golongan makrolida
Golongan linkosamid.
Golongan polipeptida.
Golongan antimikobakterium
Golongan sulfonamida dan trimetropim
Golongan kuinolon
Condt..
Sedangkan analgetik yang dapat diberikan
adalah :
Morfin
- NalorfinHeroin
- Nalokson
Hidromorfon
- Naltrekson
Oksimorfon
- Butorfanol
Analisis
Masalah ..
3. Bagaimana mekanisme kerja antibiotik, dan analgetik?
Jawab:
Mekanisme kerja antibiotik,
Antibiotik Penghambat Sintesis Dinding Sel Mikroba
Antibiotik Pengganggu Membran Sel
Antibiotik Penghambat Sintesis Protein Dan Asam Nukleat
Mekanisme Kerja Analgesik
Menimbulkan analgesia melalui reseptor dan , selain itu
opiod juga berikatan dengan reseptor opioid yang
terutama didapatkan di SSP dan medulla spinalis yang
berperan pada transmisi dan modulasi nyeri. Agonis opioid
melaui reseptor , dan pada ujung prasinaps aferen
primer nosiseptif mengurangi pelepasan transmitter, dan
selanjutnya menghambat saraf yang mentrasnmisi nyeri di
kornu dorsalis medulla spinalis. 7
Mekanisme Kerja Kompres Betadin
Providon-iodine bersifat bakteriostatik (menghambat
pertumbuhan atau multipikasi bakteri).
Analisis
Masalah ..
3. Mengapa kaki kiri yang tertusuk duri dan
bernanah walaupun sudah diberi antibiotik
dan analgetik, kompres betadine ?
Jawab :
Mekanisme nya :
Analisis
Masalah ..
4.Apa tujuan kompres betadine ?
Jawab :
.Mengeluarkan
jaringan
debris
dan
membuka saluran di sekitar nanah agar
drainase menjadi baik.
Analisis
Masalah ..
5. Apa yang terjadi pada kaki
Tn.A?
Jawab:
Kaki Tn. A mengalami ulkus,
gangren
diabetik
yang
dicetuskan
oleh
infeksi
sebagai salah satu komplikasi
penyakit
diabetes
melitus
yang sering dijumpai.
Analisis
Masalah ..
C.
Analisis
Masalah ..
2.
Kekurangan
Katabolisme
lemak
meningkat
Energi
Protein
dan
Glukonegeneosis
Rasa
Lapar
meningkat Polifagia
Sedangkan tetap kurus karena
terjadi nya proses LIPOLISIS
akibat defisiensi insulin
CONTD..
3.
CONTD..
Insulin
Glukagon
Hiperglikemi
a
Hiperosmolar
Diuresis
Tubulus Ginjal
tidak bisa
reabsorbsi air
Hipovolumia
Produksi
Urine
Aldosterone
Poliuria
Haus
Polidipsi
Diuresis
Osmotik
Sel
Kekurangan
Energi
Glukoneoge
nesis
Rasa Lapar
Polifagia
CONTD..
D. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran
somnolen, tanda rangasangan meningeal tak
ditemukan,
pupil
isokor,
refleks
cahaya
menurun, Tensi 90/60 mm/Hg. Nadi 1256x/menit
kecil halus, RR 32x/menit, nafas cepat dan
dalam, T 39 C. Jantung takikardi, pulmo ronki,
dan wheezing tidak ada, abdomen supel hepar
dan lien tidak teraba, ekstremitas inferior
sinistra; dorsum pedis bengkak (+), merah (+),
nanah (+), tidak ada kelemahan pada anggota
gerak.
1.
Hasil pemeriksaan
Normal
interpretasi
CONTD..
Kesadaran: somnolen
Compos
mentis
tak (-)
Menurun ()
tanda
ditemukan
pupil :isokor
isokor
Normal
refleks cahaya:menurun
cukup
Menurun ()
120/80mmHg Menurun ()
60-
Meningkat ()
RR: 32x/menit
100x/menit
12-24
Meningkat ()
T: 390 C
x/menit
36,6-37,2 0 C Hipertermia
Jantung: takikardi
(-)
Abnormal
(-)
Normal
(-)
Normal
(-)
Normal
(-)
Abnormal
(-)
Abnormal
(-)
Abnormal
rangasangan
meningeal:
(-)
Normal
CONTD..
2. Mengapa Tn. A bisa mengalami tekanan darah
menurun, nadi kecil halus, takikardi, RR meningkat,
nafas cepat dan dalam, suhu tubuh meningkat,
jantung takikardi, refleks cahaya ?
Jawab :
sintesis..
CONTD..
E.
Glukosuria
( +4 ),
keton urin: (+)
(-)
ketonuria
80-110 mg/dl
Meningkat ()
reduksi
urin:
CONTD..
3. Bagaimana intepretasi reduksi urin ?
Interpretasi
Negatif (-)
Positif 1
(+)
Positif 2 (++)
Positif 3 (+++)
Positif 4 (++++)
CONTD..
1. Apa DD penyakit Tn. A ?
Jawab :
Diagnosis Banding KAD yang perlu
dipikirkan adalah:
Koma Hipoglikemia
Koma Hiperosmoler Non Ketotik
(K.HONK)
Koma Lakto Asidosis(KLA)
IDDM
NIDDM
CONTD..
2. Apa yang terjadi pada Tn. A ?
Jawab :
Tn. A mengalami Dibetes Mellitus
dengan komplikasi ketoasidosis
diabetik yang dicetus infeksi.
CONTD..
CONTD..
CONTD..
B. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : menurun,
Tanda rangasangan meningeal tak ditemukan,
pupil isokor,
refleks cahaya menurun,
Hipotensi. Nadi :takikardi
nafas cepat dan dalam(kusmaul),
T: > 38,50 C;meningkat .
Jantung(-), pulmo ronki, dan wheezing tidak ada, abdomen supel
hepar dan lien tidak teraba, ekstremitas inferior sinistra; dorsum
pedis bengkak (+), merah (+), nanah (+), tidak ada kelemahan
pada anggota gerak
C. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaaan kadar gula darah dengan cara enzimatik dengan
bahan plasma darah vena
Pemeriksaan penyaring
Pemeriksaan kadar elektrolit
Pemeriksaan EKG
Keluhan klnis DM
CONTD..
Keluhan khas (+)
GDP
Atau
GDS
126
< 126
200
< 200
126
GDP
Atau
GDS
200
110-125
< 110
110-199
GDP
Atau
GDS
126
< 126
200
< 200
TTGO
GD 2 Jam
200
DIABETES MELLITUS
TGT
140-199
GDPT
< 140
Normal
-Nasihat umum
-Perencanaan makan
-Latihan jasmani
-Berat Idaman
-Belum perlu obat penurun glukosa
CONTD..
Pada Tn.A yang harus diberikan adalah;
Untuk pengobatan hiperglikemi dengan pemberian cairan untuk
mengatasi dehidrasi, pemberian cepat cairan NaCl normal dengan
insulin dosis kecil akan memperbaiki keadaan. Setelah ditegakkan
diagnosis Ketoasidosis diabetik lakukan penatalaksanaan yang
intensif dengan melakukan rehidrasi cepat-tepat, pemberian insulin,
memperbaiki elektrolit dan mengatasi faktor pencetus. 5
Hipotesis ..
Tn. A mengalami Dibetes
Mellitus tipe 2 dengan
komplikasi ketoasidosis
diabetik yang dicetus
infeksi.
Sintesis
Gejala yang temukan pada Tn. A yaitu:
Kesadarn somnolen glukosa yg dibutuhkan tdk masuk
ke sel, kekurangn energi u/ mempertahankan
fungsinya, dalam pusat kesadaran, krn kurangnya air
dlm tubuh juga menyebabkan sel kekurangan cairan >
10%, keseimbangan cairan tganggu otal mengalami
fungsi
Tekanan Darah menurun: hiperglikemiadiuresis
posmotik deplesi volume dehidrasi Hipovolumia
hipotensi
Nadi kecil & halus : kompensasi asidosis
Denyut nadi : polyuria dan demam pada Tn.A
dehidrasi, mk kompensasi tubuh berupa denyut
nadi .setiap kenaikan 1 0 C, nadi 20x
Poli
dipsia
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan labor
Nilaitanda
dehidrasi
Keton urin
Nafas kussmaul
Letargi/mudah
mengantuk
Diagnosis KAD tegak
Glukosa darah
Asidemia
Analisis gas darah,
urea,elektrolit, sesuai
indikasi
Hubungi konsulen
endrokinologi
Dehidrasi >5%
Resusitasi
Jalan nafas pipa nsogastrik
Pernafasan O2100%
Sirkulasi: NaCl 0.9 %1020Ml/kg dlm 12 jam
Ulangi sampai sirkulasi membaik tapi
jangan lebih dari 30mL/kg
Tidak syok
Dehidrasi minimal
Asidotik
(hiperventilasi)
Muntah
Re-evaluasi:
Perhitungan cairan IV
Dosis dan cara pemberian insulin
Perlu resusitai ulangan?
Sepsis?