a.
b.
c.
d.
e.
Bersifat kuratif
b. Menurut Urgensinya
Klasifikasi
Indikasi bedah
Contoh
1. Kedaruratan; pasien
butuh perhatian
segera, gangguan
mengancam jiwa
Tanpa dibuka
3. Perlukan; pasien
harus menjalani
pembedahan
Direncanakan dalam
beberapa minggu/bulan
Tidak dilakukan
pembedahan, tidak
terlalu membahayakan,
pilihan pribadi
5. Pilihan; keputusan
pada pasien
Pilihan pribadi
Bedah kosmetik
Informed Consent
Adalah izin tertulis yang dibuat secara sadar dan sukarela dari pasien diperlukan sebelum
suatu pembedahan dilakukan.
Fungsinya untuk melindungi pasien terhadap pembedahan yang lalai dan melindungi ahli
bedah terhadap tuntutan dari suatu lembaga hukum
Tanggung jawab perawat adalah memastikan bahwa inform consent telah didapat secara
sukarela dari pasien oleh dokter.
Yang harus dijelaskan ahli bedah sebelum sebelum menandatangani formulir inform consent:
a.
Apa yang diperlukan dalam pembedahan
b.
Alternatif-alternatif yang ada
c.
Kemungkinan risiko
2
d.
e.
f.
g.
Komplikasi
Perubahan bentuk tubuh
menimbulkan kecacatan, ketidakmampuan, dan pengangkatan bagian tubuh
Apa yang akan terjadi pada periode pascaoperatif awal dan lanjut
Pemantauan fisiologis
a.
Memperhitungkan efek dari hilangnya atau masuknya cairan secara berlebihan
pada pasien
b.
Membedakan data kardiopulmonal yang normal dengan yang abnormal
c.
Melaporkan perubahan-perubahan pada nadi, pernapasan, suhu tubuh, tekanan
daerah pasien
Dukungan psikologis (sebelum induksi dan jika pasien sadar)
a.
Memberikan dukungan emosional pada pasien
b.
Berdiri dekat dan menyentuh pasien selama prosedur dan induksi
c.
Terus mengkaji status emosional pasien
d.
Mengkomunikasikan status emosional pasien ke anggota tim perawatan kesehatan
lain yang sesuai
Penatalaksanaan keperawatan
a.
Memberikan keselamatan untuk pasien
b.
Mempertahankan lingkungan aseptik dan terkontrol
c.
Secara efektif mengelola sumber daya manusia
Protokol yang menguraikan bagaimana prinsip asepsis dijalankan dalam praktek:
a. Praoperatif
Ahli bedah dan asisten bedah dan perawat harus mempersiapkan diri dengan
scrub tangan dan lengan mereka menggunakan sabun dan air , mengenakan gaun
lengan panjang serta sarung tangan steril. Kepala dan rambut ditutup dengan
penutup kepala, masker dipakai untuk menutupi mulut dan hidung meminimalkan
kemungkinan bakteri dari saluran nafas atas memasuki luka.
b.
c.
Intraoperatif
Selama pembedahan, personel yang telah melakukan scrub dan
mengenakan pakaian operasi hanya menyentuh benda-benda yang telah disteril
Personel yang tidak melakukankan scrub dilarang menyentuh
atau mengkontaminasi apa saja yang steril
Pasca operatif
Memasang balutan steril untuk melindungi luka dari kemungkinan
kontaminasi
Luka dibersihkan dengan normal salin dan menggunakan antiseptik saat
memebersihkan dan mengganti balutan luka
Perawatan tertentu dilakukan untuk melindungi luka yang belum sembuh agar
tidak kontak dengan segala yang tidak steril
Bila infeksi sudah terjadi maka resepkan anti mikroba spesifik untuk
memusnahkan mikroorganisme penyerang.
Anastesi
Adalah suatu keadaan narcosis,analgesia,relaksasi dan hilangnya refleks. Anastesi dibagi
menjadi dua kelas:
a.
Anastesi yang menghambat sensasi diseluruh tubuh
(anastesi umum).
Anastesi umum biasanya segera tercapai ketika anastesi di inhalasi atau diberikan IV
b.
Yang menghambat sensasi disebagian tubuh (local,
regional, epidural atau anastesi spinal)
Asuhan Keperawatan Selama Pembedahan
a.
Perhatikan emosi pasien
b.
Membantu posisi klien
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Posisi Trendelenberg
Digunakan untuk pembedahan abdomen bawah dan pelvis.
Posisi Litotomi
Digunakan untuk hampir semua prosedur bedah perineal, rectal dan vaginal.
Posisi untuk Bedah Dada dan Abdominotorakik
Posisi yang dibutuhkan beragam sesuai dengan pembedahan yang akan dilakukan. Ahli
bedah dan ahli anastesi membaringkan pasien dalam posisi yang diinginkan.
Posisi Pembedahan pada Leher
Bedah leher , cth tiroid dilakukan dengan posisi terlentang, leher ekstensi dengan
menggunakan bantal yang diletakkan dibawah bahu, dan kepala serta dada ditinggikan
untuk mengurangi aliran balik vena.
Posisi Pembedahan pada Tulang Tengkorak dan Otak
Membutuhkan posisi dan peralatan khusus, biasanya diatur oleh ahli bedah.
3. Fase Pasca Operatif
Dimulai dengan masuknya pasien ke ruang pemulihan dan berakhir dengan evaluasi
tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah. Lingkup keperawatan mencakup rentang
aktivitas yang luas selama periode ini. Fokus mengkaji efek dari agen anesthesia, dan
memantau fungsi vital serta mencegah komplikasi, pada peningkatan penyembuhan
penyembuhan pasien dan melakukan penyuluhan, perawatan tindak lanjut, serta rujukan
yang penting untuk penyembuhan yang berhasil dan rehabilitasi diikuti dengan
pemulangan.
Komunikasi dari informasi intraoperatif
a. Menyebutkan nama pasien
b. Menyebutkan jenis pembedahan
c. Menggambarkan factor-faktor intraoperatif (yakni pemasangan drain/kateter,
kekambuhan peristiwa yang tidak diperkirakan)
d. Menggambarkan keterbatasam fisik
e. Melaporkan tingkat kesdaran praoperatif pasien
f. Mengkomunikasikan alat-alat yang diperlukan
Pengkajian pascaoperatif di ruang pemulihan
Menentukan respon langsung pasien terhadap
intervensi pembedahan
a.
Unit bedah
a.
b.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. (edisi 8). Jakarta :
EGC.