Makalah Pik
Makalah Pik
Disusun oleh:
I Kadek Suparianto
010215A029
Andi Wiguna
I Putu Pradana
010215A030
Jani Sarwestri
010215A031
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan atas
terselesaikannya makalah ini dengan judul Prinsip-prinsip Pendidikan Kesehatan
sesuai dengan Tumbuh Kembang sebagai hasil penugasan mata ajar Pengantar
Ilmu Keperawatan oleh dosen kepada Kami pada 4 September 2015 di Ungaran.
Dengan terselesaikannya makalah ini kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
Makalah ini tidaklah luput dari kekurangan, oleh karena itu kami
memohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan kami harapkan juga saran dan
kritik untuk perbaikan makalah ini.
Demikian sedikit dari kami, atas perhatian kritik dan saran kami ucapkan
terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk
menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya,
pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui
bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau
mencegah hal hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang
lain, ke mana seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2007: 12).
Pendidikan kesehatan identik dengan penyuluhan kesehatan karena
keduanya berorientasi pada perubahan perilaku yang diharapkan yaitu perilaku
dan
kelompoknya
dalam
meningkatkan
kesehatannya
(HealthyEnthusiast, 2012).
Hasil yang diharapkan setelah diberikan pendidikan kesehatan yaitu
terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku diri individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat untuk dapat menanamkan prinsip-prinsip hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
B. Tujuan
Memahami prinsip pendidikan kesehatan sesuai dengan tumbuh kembang
BAB II
KONSEP TEORI
A. Pendidikan Kesehatan
1. Definisi
Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk
menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya,
pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui
bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau
mencegah hal hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang
lain, ke mana seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2007: 12).
2. Tujuan Pendidikan Kesehatan
Benyamin Bloom menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah
mengembangkan atau meningkatkan 3 domain perilaku yaitu kognitif
(cognitive
domain),
afektif
(affective
domain),
dan
psikomotor
a. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour).
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6
tingkatan:
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara
benar
tentang
obyek
yang
diketahui
dan
dapat
ditanya,
mengerjakan,
dan
dimensi
pelaksanaannya,
pendidikan
kesehatan
dapat
dimensi
tingkat
pelayanan
kesehatan,
pendidikan
sehubungan
dengan
penerimaan
atau
perilaku
baru
b) Kelompok kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang disebut
kelompok kecil. Metode metode yang cocok untuk kelompok
kecil ini antara lain diskusi kelompok, curah pendapat (brain
storming), bola salju (snow bolling), kelompok kecil kecil (bruzz
group), memainkan peran (role play), permainan simulasi
(simulation game).
3) Metode pendidikan massa (public)
Metode pendidikan (pendekatan) massa untuk mengkomunikasikan
pesan pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang
sifatnya massa atau public, maka cara yang paling tepat adalah
pendekatan massa. Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini
tidak langsung. Biasanya menggunakan atau melalui media massa.
Contoh metode ini antara lain: ceramah umum (public speaking).
B. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pertumbuhan
Menurut Fida dan Maya (2008) pertumbuhan merupakan perubahan
yang secara kuantitatif yang terjadi pada material pribadi yang dipengaruhi
oleh lingkungan. Material pribadi yang dimaksud adalah sel, kromosom,
rambut, butiran darah dan tulang. Ciri pertumbuhan anak berhubungan
dengan bertambahnya material, diantaranya yang bersifat kuantitatif atau
kualitatif asalkan tidak berhubungan dengan fungsinya.
1) Pertumbuhan proporsi tubuh yang dapat diamati pada anak masa bayi
dan dewasa. Sebagaimana pada usia dua tahun, besar kepala hampir
seperempat dari panjang badan keseluruhan, kemudian secara
berangsur-angsur proporsinya berkurang.
2) Hilangnya ciri-ciri lama dan tumbuhnya ciri-ciri baru yang ditandai
dengan lepasnya gigi susu dan tumbuhnya gigi permanen, hilangnya
tanda seks sekunder dan perubahan lainnya.
3) Kecepatan pertumbuhan tidak teratur yang ditandai dengan adanya
masa-masa tertentu, yaitu masa prenatal, bayi dan adolensi, dimana
pertumbuhan cepat dan masa prasekolah dan masa sekolah, dimana
pertumbuhan berlangsung lambat.
b. Deteksi pertumbuhan dan standar normalnya
Deteksi dan standar normal pertumbuhan menurut Nursalam (2005)
adalah sebagai berikut:
1) Ukuran Antropometri
Pengukuran antopometri ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuranukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu,
seperti
timbangan
dan
pita
pengukuran
(meteran).
Ukuran
2)
Keseluruhan Fisik
Dengan pemeriksaan fisik, dapat diketahui apakah seorang anak
berada dalam keadaan sakit atau sehat. Berkaitan dengan
pertumbuhan, hal-hal yang dapat diamati dari pemeriksaan fisik
adalah keseluruhan fisik, jaringan otot, jaringan lemak, rambut dan
gigi-geligi.
a. Pengertian
Menurut Wong (2008), perkembangan adalah perubahan dan
perluasan secara bertahap yaitu perkembangan tahap komplekitas dari
yang lebih rendah ke lebih tinggi.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam pola yang teratur
sebagai hasil dari proses pematangan (Ngastiyah, 2005).
Perkembangan
adalah
bertambahnya
kemampuan
adalah
aspek
progresif
adaptasi
terhadap
2) Faktor Lingkungan
a) Lingkungan Internal
Hal yang berpengaruh diantaranya adalah hormon dan emosi. Ada
tiga hormon yang mempengaruhi pertumbuhan anak: hormon
somatotropin, hormon tiroid dan hormon gonadotropin bagi lakilaki serta hormone estrogen bagi perempuan yang masing-masing
mempunyai fungsi bagi pertumbuhan dan perkembangan.
b) Lingkungan Eksternal
Dalam lingkungan eksternal ini banyak sekali yang mempengaruhi,
diantaranya adalah kebudayaan, status sosial ekonomi, status
nutrisi dan posisi anak dalam keluarga.
3) Faktor Pelayanan Kesehatan
Adanya pelayanan kesehatan yang memadai yang ada disekitar
lingkungan dimana anak tumbuh dan berkembang, diharapkan tumbuh
kembang
anak
dapat
dipantau,
keterlambatan
dalam
mendapatkan
pelayanan
sehingga
perkembangannya,
kesehatan
dan
apabila
anak
terdapat
dapat
segera
diberikan
solusi
pencegahannya.
e. Penilaian Perkembangan
Pada
penilaian
dengan
menggunakan
Kuesioner
Pra
Skrining
jika
orang
tua
menjawab,
melakukan/pernah/sering/kadang-kadang.
anaknya
bisa
C. Gambaran Kasus
Prinsip-prinsip pemberian pendidikan kesehatan terhadap Tahapan
Pertumbuhan dan Perkembangan anak usia 1 3 Tahun. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Pengetahuan
Ibu
Tentang
Tumbuh
Kembang
Anak.
seseorang
maka
akan
bertambah
pengalaman
yang
melalui
(pengertian,
pendidikan
pendapat,
adalah
untuk
konsep-konsep),
mengubah
sikap
dan
pengetahuan
persepsi
serta
d. Bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar
keluarganya.
e. Mampu membuat jembatan dengan tiga kotak.
f. Mampu menyusun kalimat.
Beberapa Keterampilan Yang Perlu Diperhatikan Pada Perkembangan
Anak
Dalam pertumbuhan
dan perkembangan
memperhatikan perkembangan anak sejak dini. Kesiapan orang tua akan sangat
mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Dunia anak adalah dunia
bermain, dimana dalam kehidupan anak-anak sebagian besar waktunya
dihabiskan dengan bermain. Oleh karena itu seorang ibu diharapkan dapat
menstimulasi anak dengan beberapa keterampilan sebagai berikut:
1. Meningkatkan keterampilan motorik kasar anak. Dengan permainan dapat
meningkatkan kemampuan anak dalam menggunakan otot-otot besar pada
tangan, kaki dan tubuh.
2. Meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Dengan beberapa
permainan, anak dapat melatih keterampilan dan kordinasi ototnya.
3. Merangsang kepekaan Sensorik. Beberapa permainan dapat merangsang
kepekaan panca indra anak.
4. Menonjolkan keterampilan sosial.
ketarampilan
mengembangkan
berbahasa.
kemampuan
anak
Permainan
untuk
akan
membantu
berbagai
informasi,
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan
perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, pendidikan
kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara
memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal hal
yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, ke mana seharusnya
mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2007: 12).
Pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dapat dipengaruhi oleh
beberapa
faktor
diantaranya
adalah
umur,
pendidikan,
dan
pekerjaan
(Notoatmodjo, 2007).
DAFTAR PUSTAKA
HealthyEnthusiast.2012.
Pendidikan
Kesehatan.
retrieved:
http://www.healthyenthusiast.com/pendidikan-kesehatan/
Notoatmodjo,S. 2007. Perilaku Dan Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Kassanti Annia. 2008. Buku Pintar kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak.
Yogyakarta: Araska Piranti
Suriadi & Yuliani. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi II. Jakarta:
Sagung Seto.
Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Hidayat, Aziz A. (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba
Medika.
Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit, Edisi 2. Jakarta: EGC.
Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz, P.
(2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC.
Riyadi & Sukarmin. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Nursalam, (Dr. 2005). Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak Untuk Perawat Dan
Bidan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (Dr. 2013). Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak Untuk Perawat Dan
Bidan. Jakarta: Salemba Medika.
Ridha, H Nabiel. (2014). Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.