Anda di halaman 1dari 5

A.

Latar Belakang
Setiap peserta didik lulusan SMK dituntut untuk mempunyai keahlian dan
siap kerja, karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia
usaha/industri, oleh karena itu diadakan suatu program Praktik Kerja Industri
(prakerin) agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman dalam dunia
usaha/industri sebelum memasuki dunia usaha/industri tersebut secara nyata setelah
lulus sekolah.
Praktik kerja industri dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja
yang profesional dibidangnya. Melalui praktik kerja industri diharapkan dapat
menciptakan tenaga kerja yang profesional. Dimana para siswa yang melaksanakan
praktik kerja industri diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam dunia
kerja. Tanpa diadakannya praktik kerja industri ini peserta didik tidak dapat langsung
terjun ke dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan
kerja yang terjadi pada saat ini, dan diharapkan para peserta didik bisa mendapatkan
ilmu yang lebih update yang belum didapatkan di dunia sekolah.
Tugas utama pendidikan menengah kejuruan adalah menghasilkan tenaga
kerja tingkat menengah sesuai dengan tuntutan perkembangan ketenaga kerjaan dan
kebutuhan pembagunan. Penyiapan tenaga kerja profesional tidak cukup hanya
mengandalkan program pendidikan sekolah, tetapi harus terintegrasi dengan program
peningkatan keahlian kerja dan internalisasi sitem nilai yang ada di lapangan kerja.
Upaya peningkatan keahlian kearah professional yang di maksud adalah agar para
peserta didik memiliki bekal pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang tinggi
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. Oleh karena itu setiap peserta didik harus
melaksanakan Praktik Kerja Industri (prakerin).
B. Rumusan masalah
1. Apa tujuan pelaksanaan praktik kerja industri?
2. Apa manfaat pelaksanaan praktik kerja industri?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan pelaksanaan praktik kerja industri.

2. Untuk mengetahui manfaat praktik kerja industri.


D. PEMBAHASAN
Praktek kerja industri merupakan kegiatan praktik yang dilaksanakan di
industri. Berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa (pekerjaan
yang sesungguhnya) di industri selama 4-12 bulan sesuai dengan program sekolah
tertentu. Menurut Depdikbud (1996:15) Praktik Kerja Industri dikenal dengan sistem
magang, yakni bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang
memadukan secara sistematis dan sinkron program keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu
tingkat keahlian profesional tertentu.
Menurut Oemar Hamalik (2002: 21), praktik kerja industri atau di beberapa
sekolah disebut On the Job Training (OJT) merupakan modal penelitian yang
bertujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu
sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerja.
1. Tujuan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Program praktik kerja industri SMK bertujuan agar siswa memperoleh
pengalaman langsung bekerja pada industri yang sesungguhnya.
Oemar Hamalik (2002: 16), mengemukakan pelatihan bertujuan
mempersiapkan dan membina tenaga kerja baik struktural maupun fungsional, yang
memiliki kemampuan melaksanakan loyalitas, kemampuan melaksanakan dedikasi
dan kemampuan berdisiplin yang baik.
Dunia usaha/industri yang dijadikan tempat pelaksanaan praktik kerja industri
memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai tempat kerja sekaligus tempat belajar. Dunia
usaha/industri yang paling sesuai untuk dijadikan tempat praktik kerja industri adalah
yang paling mendekati wujud yang kelak akan ditempati siswa.
Tercantum dalam teknis penyusunan KTSP pada Sekolah Menengah Kejuruan
(2008: 51), menjelaskan bahwa praktik kerja industri bertujuan untuk memberikan
pengalaman kerja nyata bagi peserta didik dalam pembentukan kompetensi secara

utuh dan lebih bermakna, terutama pembentukan sikap (etos) kerja sesuai dengan
tuntutan kebutuhan di lapangan kerja.
Menurut Direktorat PSMK dalam Bimbingan Teknis Pelaksanaan Praktik
kerja industri (2008: 2) tujuan praktik kerja industri adalah:
a. Pemenuhan Kompetensi Sesuai Tuntutan Kurikulum
Penguasaan kompetensi dengan pembelajaran di sekolah sangat ditentukan
oleh fasilitas pembelajaran yang tersedia. Jika ketersediaan fasilitas terbatas,
sekolah perlu merancang pembelajaran kompetensi di luar sekolah (Dunia
Kerja Mitra). Keterlaksanaan pembelajaran kompetensi tersebut bukan
diserahkan sepenuhnya ke dunia kerja, tetapi sekolah perlu memberi arahan
tentang yang seharusnya dibelajarkan kepada peserta didik.
b. Implementasi Kompetensi Ke Dalam Dunia Kerja
Kemampuan-kemampuan yang sudah dimiliki peserta didik, melalui latihan
dan praktik di sekolah perlu diimplementasikan secara nyata sehingga tumbuh
kesadaran bahwa apa yang sudah dimilikinya berguna bagi dirinya dan orang
lain. Dengan begitu peserta didik akan lebih percaya diri karena orang lain
dapat memahami apa yang dipahaminya dan pengetahuannya diterima oleh
masyarakat.
c. Penumbuhan Etos Kerja/Pengalaman Kerja
SMK sebagai lembaga pendidikan yang diharapkan dapat menghantarkan
tamatannya ke dunia kerja perlu memperkenalkan lebih dini lingkungan sosial
yang berlaku di dunia kerja. Pengalaman berinteraksi dengan lingkungan
dunia kerja dan terlibat langsung di dalamnya, diharapkan dapat membangun
sikap kerja dan kepribadian yang utuh sebagai pekerja.
Berdasarkan paparan tersebut, bahwa kegiatan prakerin dapat memberikan
pengalaman kerja nyata kepada siswa selain itu dapat menciptakan peserta didik
menjadi calon tenaga kerja yang profesional, dalam artian memiliki kemampuan dan
etos kerja yang tinggi sesuai dengan kemampuannya. Meningkatkan dan

memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara lembaga


pendidikan pelatihan kejuruan dan dunia kerja.
2. Manfaat Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Adapun keuntungan Praktik Kerja Industri bagi siswa menurut Wardiman
Djojonegoro (1998: 90), yaitu:
a. Hasil peserta didik akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan betul-betul
memiliki bekal keahlian untuk terjun ke lapangan kerja sehingga dapat
meningkatkan taraf kehidupannya dan untuk bekal pengembangan dirinya
secara berkelanjutan.
b. Rentang waktu (Lead Time) untuk mencapai keahlian profesional menjadi
lebih singkat karena setelah tamat prakerin tidak memerlukan latihan lanjut
untuk mencapai tingkat keahlian siap pakai. Keahlian profesional yang
diperoleh melalui prakerin dapat mengangkat harga dan rasa percaya diri
tamatan, yang ada pada akhirnya nanti akan mendorong mereka untuk
meningkatkan keahlian yang lebih tinggi.
Menurut Oemar Hamalik (2002: 93) bagi peserta, praktik kerja memberikan
manfaat sebagai berikut:
a. Menyediakan kesempatan kepada peserta untuk melatih keterampilanketerampilan manajemen dalam situasi lapangan yang aktual, hal ini penting
dalam rangka belajar menerapkan teori atau konsep yang telah dipelajari
sebelumnya.
b. Memberikan pengalaman-pengalaman memecahkan berbagai praktis kepada
peserta sehingga hasil pelatihan bertambah kaya dan luas.
c. Peserta berkesempatan memecahkan berbagai masalah manajemen di
lapangan dengan mendayagunakan kemampuannya.
d. Mendekatkan dan menjembatani penyiapan peserta untuk terjun ke bidang
tugasnya setelah menempuh program keahlian tersebut.
Dari pendapat di atas maka Prakerin mempunyai manfaat yang besar terutama
bagi siswa. Manfaat tersebut antara lain dapat memberikan kesempatan untuk berlatih

keterampilan dalam situasi yang sesungguhnya, memberikan pengalaman praktis dan


dapat mendayagunakan kemampuannya sebagai jembatan siswa untuk memasuki
dunia kerja.
E. Kesimpulan
Tujuan pelaksanaan kegiatan praktik kerja industri dapat memberikan
pengalaman kerja nyata kepada siswa selain itu dapat menciptakan peserta didik
menjadi calon tenaga kerja yang profesional, dalam artian memiliki kemampuan dan
etos kerja yang tinggi sesuai dengan kemampuannya.
Manfaat pelaksanaan praktik kerja industri dapat memberikan kesempatan
untuk berlatih keterampilan dalam situasi yang sesungguhnya, memberikan
pengalaman praktis dan dapat mendayagunakan kemampuannya sebagai jembatan
siswa untuk memasuki dunia kerja.
Pelaksanaan praktik kerja industri memang sangat penting dilakukan peserta
didik, karena dengan melaksanakan praktik kerja industri peserta didik sudah
mempunyai pengalaman terjun langsung ke dalam dunia kerja. Dengan demikian
maka peserta didik sudah belajar menjadi tenaga yang profesional, yang nantinya
akan mempermudah peserta didik mencari pekerjaan jika sudah lulus dari sekolah
menengah kejuruan.

Anda mungkin juga menyukai