Outline
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Coring dan Analisa core
Logging dan Kombinasinya
Besaran-besaran Reservoir
Pembahasan
Kesimpulan
Latar Belakang
Besaran-besaran reservoir
OOIP
Cadangan
Produktivitas Formasi
Well Logging
Coring
Bottom hole
coring
Side wall coring
Coring
Rutin
Analisa Core
Spesial
Conventional
otary drill core bit
Sidewall coring
Wireline coring
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
Pengukuran porositas
Pengukuran permeabilitas absolut
Pengukuran saturasi fluida
Pengukuran
Pengukuran
Pengukuran
Pengukuran
kompresibilitas
tekanan kapiler
permeabilitas relative
wettabilitas
Kuantitatif
1. Penentuan
2. Penentuan
(Rw)
3. Penentuan
4. Penentuan
shale
5. Penentuan
porositas
resistivitas air formasi
Rt dan Rxo
lapisan shale dan non
permeabilitas
Besaran-besaran Reservoir
Perkiraan
OOIP dan
Cadangan
Perkiraan
Produktivitas
Formasi
Metode
Volumetrik
Aliran Fluida
dalam Media
Berpori
Metode Material
Balance
Productivity Index
Metode Decline
Curve
Inflow
Performance
Relationship
Pembahasan
Well Logging
Kombinasi log yang
optimum
Coring
Special core analysis
(SCAL)
Jenis lithologi
(kedalaman dan
ketebalan)
Porositas
Permeabilitas
Saturasi air
Kompresibilitas
Permeabilitas
relatif
Wettabilitas
Tekanan kapiler
Besaran Besaran
Reservoir
Kesimpulan
1. Untuk
mendapatkan
besaran-besaran
reservoir
yang
mendekati sebenarnya, maka perlu menggunakan data sifat
fisik yang akurat yang dapat diperoleh melalui beberapa cara,
diantaranya melalui pemanfaatan kombinasi logging yang
optimum dan special core analysis (SCAL).
2. Coring adalah suatu usaha untuk mendapatkan contoh batuan
(core) dari formasi dibawah permukaan untuk dianalisa sifat
fisik batuan secara langsung, dimana analisa core tersebut
terdiri dari dua macam, yaitu: analisa core rutin dan analisa
core spesial.
Kesimpulan (lanjutan)
3. Kombinasi log optimum adalah kombinasi log sumuran yang efisien,
yang mampu menghasilkan data petrofisik yang diinginkan dengan
tingkat keakuratan yang tinggi.
4. Pada kombinasi log perlu diperhatikan faktor-faktor seperti: jenis fluida
atau lumpur pemboran yang digunakan, jenis formasi batuan yang
ditembus lubang bor, karakteristik invasi filtrat lumpur, kondisi lubang
bor, ketebalan lapisan batuan yang akan diukur, distribusi porositas
dan resistivitas batuan, serta kondisi optimum dari setiap peralatan
logging, sehingga mengkombinasikan alat-alat logging perlu sesuai
dengan kondisinya dimana baik buruknya dalam mengkombinasikan
logging yang cocok dapat mempengaruhi ketelitian hasil evaluasi
reservoir tersebut .
Kesimpulan (lanjutan)
5. Dalam
menentukan
besaran-besaran
reservoir
(OOIP,
Cadangan dan Produktivitas Formasi) yang akurat, perlu
adanya data-data sifat fisik yang akurat pula yang diperoleh
dari penggunaan kombinasi log yang optimum serta analisa
core spesial.
Terima Kasih