LISTRIK
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mesin Listrik
Disusun Oleh:
Anggita Chandra P
(5301414019)
Teguh Santoso
(5301414026)
M Abdul Aziz
(5301414028)
Jamalga K
(5301414030)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Sistem tenaga listrik adalah sekumpulan pusat tenaga litrik dan gardu
distribusi yang satu dengan yang lainnya, yang terhubung dengan jaringan
membentuk suatu kesatuan interkoneksi.
Listrik juga merupakan sarana yang sangat dibutuhkan untuk menunjang
kemajuan pembangunan bangsa dan juga merupakan kebutuhan yang penting
dalam kehidupan sehari-hari. Energi listrik dikirimkan ke beban melalui suatu
system transmisi yang jaraknya tergantung pada letak lokasi dari pembangkitan
dan pusat-pusat beban, sehingga dalam pengoperasian penyaluran daya listrik
sering kali mengalami berbagai gangguan yang dapat mengakibatkan terputusnya
kelangsungan pelayanan energi listrik ke pihak konsumen.
Akibat dari besarnya arus gangguan yang terjadi dapat menimbulkan
kerusakan dan bahaya kebakaran dalam peralatan system tenaga listrik seperti :
generator, transformator, dan sebagainya. Untuk menghindari akibat-akibat
gangguan tersebut, maka pada peralatan system tenaga listrik dibutuhkan suatu
system pengaman (system proteksi) dan pengawasan yang seksama, untuk
nenjamin keamanan yang baik dalam system proteksi. Dengan demikian
diharapkan kerusakan pada peralatan-peralatan listrik tidak akan terjadi serta
gangguan dapat dikurangi sampai pada tingkat yang sekecil mungkin.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa rumus yang digunakan pada transformator?
2. Apa saja jenis-jenis transformator?
3. Bagaimana prinsip kerja transformator?
4. Apa manfaat serta kerugian dari transformator?
1.3
TUJUAN PENULISAN
Makalah ini disusun bertujuan untuk membantu mahasiswa agar
lebih memahami mengenai transformator. Adapun materi mengenai transformator
ini merupakan salah satu bagian dari mata kuliah elektronika dasar. Oleh sebab itu
salah satu tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia tentang Teknik Elekronika.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengenalan Transformator
Transformator atau
transformer
atau
trafo
adalah
gandengan
magnet
berdasarkan
prinsip
induksi-elektromagnet.
Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun
elektronika.
Penggunaan
transformator
dalam
system
tenaga
listrik
dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara
listrik.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Prinsip kerja
Prinsip kerja transformator adalah kumparan primer yang dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik, sehingga terjadi perubahan arus listrik pada
kumparan primer yang menimbulkan medan magnet berubah. Penggunaan
transformator pada kehidupan sehari-hari adalah transformator yang dapat
mengubah tegangan listrik bolak-balik yang dari 220volt menjadi 120volt.
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksielektromagnetik. Tegangan
masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkanfluks magnet yang
idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini
menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya
pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
3.2
Hubungan Primer-Sekunder
Manfaat Transformator
3.4
sempurna dan tidak ada kerugian, tetapi dalam praktek terjadi beberapa kerugian
yaitu:
1.
tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer
memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung
lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder.
3.
Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang
arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks
magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan
material inti reluktansi rendah.
5.
Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-
balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini
memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan.
Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang
terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio
digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat
biasa.
6.
Kerugian arus
eddy (arus
tolak). Kerugian
yang
disebabkan
oleh GGL masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan
perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet
yang berubah-ubah, terjadi tolakan fluks magnet pada material inti. Kerugian ini
berkurang kalau digunakan inti berlapis-lapisan.
3.5
Efisiensi
Efisiensi transformator dapat diketahui dengan rumus
3.6
Jenis-Jenis Transformator
1.
Step-Up
Step-Down
Autotransformator
Skema Autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara
listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer
juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu
berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan
sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator
biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan
kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis
ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder.
Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik
tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
4.
Autotransformator variabel
Transformator isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama
dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer.
Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk
mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi
antara dua kalang. Untuk penerapanaudio, transformator jenis ini telah banyak
digantikan oleh kopling kapasitor.
6.
Transformator pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk
Transformator Daya
Transformator mesin
Transformator Distribusi
Kapasitas dan Tegangan
Trafo besar
Trafo sedang
Trafo kecil.
3.8
Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai fungsi masingmasing:
Bagian utama
- Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan
oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi
tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang
ditimbulkan oleh Eddy Current.
- Kumparan trafo
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan
tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan
isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain.
Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila
kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada
kumparan tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila pada
rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada
kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus.
- Kumparan tertier
Kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau
untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu
dihubungkan
delta.
Kumparan
tertier
sering
dipergunakan
juga
untuk
minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak
menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki.
Kedua proses di atas disebut pernapasan trafo. Permukaan minyak trafo
akan selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan
tembus minyak trafo, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa
penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroskopis.
- Indikator
Untuk mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu adanya indicator
pada trafo sebagai berikut:
dan sebagainya.
Peralatan Proteksi
- Rele Bucholz
Rele Bucholz adalah rele alat/rele untuk mendeteksi dan mengamankan
terhadap gangguan di dalam trafo yang menimbulkan gas.
Gas yang timbul diakibatkan oleh:
a. Hubung singkat antar lilitan pada/dalam phasa
b. Hubung singkat antar phasa
c. Hubung singkat antar phasa ke tanah
d. Busur api listrik antar laminasi
e. Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
- Pengaman tekanan lebih
Alat ini berupa membran yang dibuat dari kaca, plastik, tembaga atau
katup berpegas, berfungsi sebagai pengaman tangki trafo terhadap kenaikan tekan
gas yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan
kekuatannya lebih rendah dari kakuatan tangi trafo.
- Rele tekanan lebih
Rele ini berfungsi hampir sama seperti rele Bucholz, yakni mengamankan
terhadap gangguan di dalam trafo. Bedanya rele ini hanya bekerja oleh kenaikan
tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan P.M.T.
- Rele Diferensial
Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan di dalam trafo antara lain
flash over antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau
belitan dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan.
- Rele Arus lebih
Befungsi mengamankan trafo arus yang melebihi dari arus yang
diperkenankan lewat dari trafo terseut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena
beban lebih atau gangguan hubung singkat.
- Rele Tangki tanah
Berfungsi untuk mengamankan trafo bila ada hubung singkat antara
bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada trafo.
- Rele Hubung tanah
Berfungsi untuk mengamankan trafo bila terjadi gangguan hubung singkat
satu phasa ke tanah.
- Rele Termis
Berfungsi untuk mencegah/mengamankan trafo dari kerusakan isolasi
kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran
yang diukur di dalam rele ini adalah kenaikan temperatur.
3.9.
Pemeliharaan Trafo
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1.
penggantian peralatan listrik yang sudah tua, serta meningkatkan kapasitas daya
peralatan guna memenuhi permintaan daya listrik yang semakin meningkat
2.
sehingga daya yang ada dapat memenuhi kebutuhan pelanggan pada saat beban
puncak dan sebagai cadangan daya untuk tetap menjaga keandalan system
3.
listrik sebagai antisipasi, sehingga tidak terjadi gangguan dan kerusakan yang fatal
pada peralatan yang dapat mengurangi efisiensi kerja daya pembangit dan
keandalan system transmisi.
DAFTAR PUSTAKA
IEC 156/1963. Method for the determination of electric strength of insulating oils.
1963
IEC 76/1976. Power Transformer. 1976.
P.T. Bambang Djaya. Methode Pengujian Transformator Distribusi. Surabaya : PT.
Bambang Djaya, 1995.
P.T. PLN. Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan untuk Transformator Tenaga. Jakarta :
Perusahaan Umum Listrik Negara, 1981.
SPLN 17/1979 . Pedoman Pembebanan Transformator Terendam Minyak. Jakarta:
1979.
SPLN 50/1982 . Pengujian Transformator. Jakarta: 1982.
Wiki. Rumus yang digunakan dan Jenis-jenis transformator. Jakarta: Wikipedia
Edukasi.net. Prinsip kerja transformator, dan Penggunaan transformator. Jakarta:
edukasi.net
Kanginan, Marthen. Fisika 2B. Jakarta: Erlangga, 1994.
Arismunandar, DR., kuwahara. 1997. Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik Jilid
IIIGardu Induk. Jakarta: Pradnya Paramitha
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=berkas;transformer_hightolow_smaller