Case Sentral Vertigo Hilya Jaehee
Case Sentral Vertigo Hilya Jaehee
VERTIGO DENGAN
HIPERTENSI grade II
Disusun oleh:
Pembimbing:
IDENTITAS
Nama
: Tn. Hayumi
Jenis kelamin
: Laki-laki
: 52 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
MRS
: 08 Juli 2014
ANAMNESA
Keluhan Utama
RPS
:
:
RPD
RPK
PEMERIKSAAN FISIK
TGL 14-07-2014
Kesan umum
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4 V5 M6
Tekanan Darah
: 140/90mmHg
Nadi
Pernafasan
Status Internus
Conjungtiva anemis -/-
Status Neurologis
Meningeal sign
Kaku kuduk
:+
Lasegue
:-
Kernig
:-
Reflex fisiologis
Reflex biceps
: D+/S+
Reflex triseps
Reflex patella
: D+/S+
: D+/S+
: D+/S+
Reflex patologis
Reflex Babinski
: D-/S-
Reflex Chaddock
: D-/S-
Reflex Schaffer
: D-/S-
Reflex Oppenheim
: D-/S-
Reflex Gordon
: D-/S-
Reflex Gorda
: D-/S-
Reflex Hoffman
: D-/S-
Reflex Tromner
: D-/S-
Nervus Cranialis
NI
: subyektif +/+
obyektif +/+
N II
: visus normal
:
NV
N VII
N VIII
N IX & X
N XI
N XII
MOTORIK
SENSORIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab (08-07-2014)
Leukosit
13.520 (3.8-10.6)
SGOT
16 (13-33)
GDS
167 (75-140)
SGPT
12 (6.0-30.0)
EKG (10-07-2014):
Sinus Tachicardia
Atrial flutter
CT Scan 11 Juli 2014 dengan ekspertise:
1. Acute infark di hemispherium cerebelli kiri dengan edema
2. tampak perdarahan, massa, maupun malformasi vaskuler intra axial/extra
axial.
DIAGNOSA
Diagnosa Klinis
Diagnosa Topis
TERAPI
IVFD Ringer Laktat 20 tetes per menit
Piracetam 12gr per hari
Betahistine 6mg 3 x 1 tab
Cefotaxim inj 3 x 1 amp
Cimetidine inj. 3 x 1 amp
Insulin short acting inj 3 x 20 IU (sliding scale)
Captopril 25mg 3 x 1 tab
Amlodipine 5mg 1 x 1 tab
PROGNOSA
ad vitam
: Dubia ad malam
ad fungsionam
: Dubia ad malam
Anatomi
Serebelum terletak pada fossa posterior tengkorak dibelakang pons dan medulla.
Serebelum divaskularisasi oleh sistem arteri vertebrobasiler yang juga
memvaskularisasi batang otak1.
Bagian serebelum2:
Sentral vertigo dapat disebabkan oleh perdarahan atau iskemik pada nukleus
vestibularis serebelum dan onsetnya bertahap 1. Gangguan endokrin seperti
diabetes mellitus dapat menimbulkan vertigo. Dasarnya adalah timbulnya
aterosklerosis yang dapat terjadi di arteri vertebrobasiler dan cabang-cabangnya
yang memvaskularisasi serebelum sehingga menimbulkan gangguan peredaran
darah ke serebelum3. akibatnya terjadi iskemik jaringan serebelum yang dapat
berlanjut ke infark sehingga terjadi defisit neurologis yang tergolong ke dalam
stroke non hemorhagik (SNH)1.
Emboli
Emboli dapat berasal dari penyakit jantung seperti penyakit katup jantung
pada mitral stenosis, myokard infark, atrial fibrilasi, maupun gagal jantung.
Trombosis
Trombosis dapat terjadi pada pembuluh darah besar yaitu sistem arteri
carotis, maupun pembuluh darah kecil yaitu srteri intraserebral. Trombosis
dapat berupa arterial stenosis oleh karena turbulensi aliran darah,
aterosklerosis, serta agregasi platelet.
Usia lanjut
Hipertensi
Perokok
Hiperkolesterol
o Atrial fibrilasi
Serebelum memberikan informasi posisi setiap otot dan tulang yang sedang
melaksanakan gerakan agar gerakan dapat sesuai. Hilangnya fungsi serebelum
menimbulkan gangguan koordinasi dari gerakan yang ada, misalnya3:
Nystagmus.
Tes Romberg pada sentral vertigo dengan kelainan pada serebelum, pasien tidak
seimbang walaupun mata terbuka atau tertutup, bahkan untuk menjaga
keseimbangan saat duduk pun pasien mengalami kesulitan5.
Finger to nose: untuk tes koordinasi. Pada kelainan di batang otak atau
serebelum, terjadi gangguan koordinasi dan keseimbangan (ataxia).
Pemeriksaan Penunjang4:
EKG untuk mengetahui ada tidaknya penyakit jantung seperti atrial fibrilasi
atau infark myokard.
CT Scan Kepala Non Kontras untuk mengetahui ada tidaknya infark atau
perdarahan pada otak.
MRI untuk mengetahui ada tidaknya perdarahan pada otak, atau infark dan
area sekelilingnya yakni penumbra iskemik.
11
Penatalaksanaan stroke6
Posisi kepala pada stroke non hemorhagik sesuai dengan penelitian bahwa
perfusi otak maksimal pada posisi supine. Tetapi posisi ini tak
direkomendasikan
untuk
perdarahan
intrakranial
karena
dapat
Piracetam
Memperbaiki neurotransmisi, mengurangi hiperaggregasi platelet,
memperbaiki mikrosirkulasi. Indikasi stroke iskemik akut dalam 7 jam
pertama dari onset stroke.
Dosis dan cara pemberian:
12
Citicoline
Menurunkan pembentukan asam laktat, menghambat radikalisasi asam
lemak dalam keadaan iskemik, meningkatkan aliran darah otak,
meningkatkan konsumsi O2. Indikasinya stroke iskemik < 24 jam
setelah onset. Dosis dan cara pemakaian: 250 1000mg per hari IV
terbagi dalam 2 3 kali sehari selama 2 14 hari.
Penatalaksanaan vertigo7, 8:
Anti histamin:
Scopolamin 0.6mg PO 4 hingga 6 kali sehari atau 0.5mg Trans Dermal 3 hari
sekali.
13
Prometazin 25mg atau 50mg PO/IM 4 hingga 6 kali sehari untuk mengatasi
emesis.
III. PEMBAHASAN
Dari anamnesa terhadap pasien didapatkan:
Tidak ada keluhan otogenik dari pasien, misalnya telinga terasa penuh,
telinga rasa grebeg-grebeg, atau penurunan pendengaran.
Sensasi berputar tersebut dirasakan sejak setahun yang lalu namun hilang
timbul dengan sendirinya.
14
pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi tidak lancar, terjadi iskemik yang
berlanjut ke infark.
Bila ini terjadi di sistem arteri vertebro-basiler yang memvaskularisasi
serebelum ataupun batang otak, maka akan terjadi gangguan keseimbangan
tubuh.
Inilah yang kemungkinan menyebabkan hilang-timbulnya sensasi vertigo
yang dialami pasien sejak setahun lalu, karena proses infark di daerah serebelum
tersebut terjadi sedikit demi sedikit dan bertahap.
Lateralisasi ke sinistra
Tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol lambat laun dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan endotel pembuluh darah sehingga terjadi trombosis yang
kelanjutannya dapat mengakibatkan iskemik maupun infark.
Deviasi konjugat ke sinistra kemungkinan dikarenakan infark berada di
lokasi serebelum dimana terdapat nukleus dari nervus III, IV, dan VI. Sehingga
terjadi gangguan okulomotor.
Penurunan fungsi pendengaran nervus VIII sinistra karena pada serebelum
terdapat nukleus vestibularis, kemungkinan infark mengenai lokasi nukleus
vestibularis ini sehingga terjadi gangguan pendengaran.
15
Peningkatan leukosit
Peningkatan GDS
16
Dari terapi:
Pemberian piracetam
Pemberian cefotaksim
piracetam
ditujukan
untuk
memperbaiki
neurotransmisi,
sentral
benzodiazepin
menekan
yang
konduksi
meningkatkan
jalur
vestibular-serebelar
aktivitas
GABA
sebagai
ataupun
inhibitor
ini
dapat
menimbulkan
terjadinya
metabolisme
anaerob
yang
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Marill,
K.
A.
Central
Vertigo.
Massachusetts:
3. Ngoerah.
Dasar-Dasar
Ilmu
Penyakit
Saraf.
Surabaya:
Airlangga
19
4. Becker,
J.
U.
Stroke,
Ischemic.
New
York:
7. Friedman.
M.
Dizziness,
Vertigo,
and
Imbalance.
Cleveland:
20