Anda di halaman 1dari 10

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB

SOSIAL PERUSAHAAN).
STRUKTUR ORGANISASI PT PLN

PLN telah berkomitmen menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk


meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, mengupayakan tenaga listrik
menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjalankan kegiatan usaha yang
berwawasan lingkungan, PLN bertekad menyelaraskan pengembangan
ketiga aspek dalam penyediaan listrik, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan.
Untuk itu, PLN mengembangkan Program Corporate Social Responsibility
(CSR) sebagai wujud nyata dari Tanggungjawab Sosial Perusahaan

Wewenang dan tanggung jawab Program Kemitraan dan Bina Lingkungan


(PKBL) dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) PT PLN (Persero),
mencakup di antaranya:

Menyusun dan melaksanakan kebijakan pemberdayaan masyarakat di


lingkungan perusahaan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial

perusahaan dan CSR dengan lingkup kegiatan Community relation,


Community Services, Community Empowering dan Pelestarian alam.
Menyusun dan melaksanakan program kepedulian sosial perusahaan.
Menyusun dan melaksanakan program kemitraan sosial dan bina UKM
dan peningkatan citra perusahaan.
Memastikan tersedianya dan terlaksananya program pelestarian alam
termasuk penghijauan dan upaya pengembangan citra perusahaan sesuai
dengan prinsip Good Corporate Governance.

PELAKSANAAN PROGRAM
1. PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
a) Community Relation
Kegiatan ini menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi
dan informasi kepada para pihak yang terkait. Beberapa kegiatan yang
dilakukan PLN antara lain: melaksanakan sosialisasi instalasi listrik,
contohnya melalui penerangan kepada pelajar SMA di Jawa Barat tentang
SUTT/SUTET, dan melaksanakan sosialisasi bahaya layang-layang di daerah
Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur
b) Community Services
Program bantuan dalam kegiatan ini berkaitan dengan pelayanan
masyarakat atau kepentingan umum. Kegiatan yang dilakukan selama tahun
2011, antara lain memberikan :

Bantuan bencana alam.

Bantuan peningkatan kesehatan di sekitar instalasi PLN, antara lain di


Kelurahan Asemrowo, Surabaya yang berada di sekitar SUTT 150kV
Sawahan-Waru.

Bantuan sarana umum pemasangan turap untuk warga pedesaan di


Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, Jawa Barat serta bantuan
pengaspalan jalan umum di Bogor Buleleng, Bali.

Bantuan perbaikan sarana ibadah.

Operasi Katarak gratis di Aceh, Pekanbaru, Jawa Barat, dan kota


lainnya di Indoenesia

Bantuan Sarana air bersih,


c) Community Empowering
Kegiatan ini terdiri dari program-program yang memberikan akses yang lebih
luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya. Kegiatan yang
dilakukan antara lain:

Bantuan produksi dan pengembangan pakan ikan alternatif di sekitar


SUTET, bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UGM.

Bantuan alat pertanian kepada kelompok tani Ngaran Jaya Kabupaten


Kulonprogo, Jawa Tengah.

Bantuan pengembangan budi daya pertanian pepaya organik untuk


komunitas di sekitar Gunung Merapi Yogyakarta yang bekerja sama
dengan Fakultas Pertanian UGM.

Bantuan pengembangan pola tanam padi SRI produktivitas tinggi


Bantuan pelatihan pengembangan budi daya tanaman organik di
sekitar instalasi PLN
Pemberdayaan anggota PKK Asemrowo, Surabaya.
Program budi daya jamur tiram masyarakat Desa Umbul Metro,
Lampung.
Bantuan Pelatihan budidaya rumput lain di Kalimantan Timur
Bantuan Pelatihan kelompok tani tambak ikan tawar Danau Sentani,
Papua
Pelatihan manajemen UKM dan Kiat-kiat pengembangan UKM di Papua
Pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan bagi pengrajin
souvenir khas Papua
Penyuluhan pertanian untuk petani di Genyem, Papua
Pemberian bibit coklat masyrakat dibawah ROW P3B Sumatera

2. PROGRAM DESA MANDIRI ENERGI di antaranya:


Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
PLTMH di bangun di areal yang relatif terpencil, sulit diakses oleh jaringan
listrik secara ekonomis, namun memiliki potensi sumber air yang potensial
dan luas hutan yang memadai untuk menjamin pasokan air. Untuk memberi
manfaat
penerangan
sekaligus
mendorong
masyarakat
setempat
memelihara kelestarian lingkungan, PLN membantu pembangunan PLTMH
bekerja sama dengan perguruan tinggi. Salah satu unit PLTMH hasil kerja
sama ini dibangun di Desa Pesawaran Indah, Lampung.
Beberapa unit PLTMH kerja sama PLN dengan Universitas Gadjah Mada, juga
dibangun di beberapa lokasi lain, yakni:

Dusun Lebak Picung, menerangi 52 KK, 1 sekolah dasar dan 1


musholla.

Desa Adat Susuan Karang Asem, Provinsi Bali dengan kapasitas 25 KW

Dusun Kampung Sawah, kapasitas 6 KW, menerangi 40 KK

Dusun Bojong Cisono, kapasitas 6KW, menerangi 70 KK

Dusun Cibadak, kapasitas 6KW, menerangi 266 KK

Dusun Cisuren, kapasitas 12KW, menerangi 120 KK

Dusun Ciawi, kapasitas 6KW, menerangi 180 KK

Dusun Luewi Gajah, kapasitas 6KW, menerangi 70 KK

Dusun Parakan Darai, kapasitas 10 KW, menerangi 54 KK

PLTMH di Sungai Code, Yogyakarta


Pembangkit listrik biogas
Pembangit biogas didirikan di daerah dengan kegiatan peternakan yang
dominan. Pembangkit ini memanfaatkan kotoran ternak, biasanya sapi,
sebagai bahan utama. Proses pembangkitan listrik dilakukan dengan

memanfaatkan gas metan dari proses fermentasi kotoran ternak. Gas metan
yang dihasilkan dapat digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik atau
dapat digunakan untuk memasak. Sisa fermentasi dpat digunanakan sebagai
pupuk. PLN telah mendukung pengembangan komunitas berbasis
optimalisasi biogas dan potensi lokal di Desa Bojong Sleman yang mandiri,
bekerja sama dengan Fakultas Teknik UGM.
Pendidikan dan penyuluhan
Selain kegiatan pembangunan prasarana yang berkaitan dengan energi,
dalam Program CSR Desa Mandiri Energi PLN juga menyelenggarakan
berbagai program pendidikan dan penyuluhan yang bertujuan memberi
pengertian mengenai pengaruh listrik, jaringan transmisi dan distribusi listrik
terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat selain pelaksanaan program
bantuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat.

Pelestarian alam, termasuk penghijauan


Penanaman dan kegiatan pemeliharaan pohon yang selama ini telah rutin
dilakukan untuk membantu lingkungan dalam pemulihan dampak aktivitas
manusia. Pada tahun 2010 sampai dengan 2011 PLN telah menanam pohon
sebanyak 126.705 pohon.
3. PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Program Kemitraan (PK)
Program Kemitraan merupakan program untuk meningkatkan kemampuan
usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana
yang berasal dari bagian laba BUMN.
Pelaksanaan PK umumnya dilakukan melalui pembinaan secara struktural
oleh
Perseroan
langsung
pada
Mitra
Binaan
melalui
Kantor
Wilayah/Distribusi, Cabang, Unit Pelayanan, Area Pelayanan (kecuali yang
berlokasi sama dengan Kantor Wilayah/Distribusi). Pelaksanaan PK pada
dasarnya dilakukan melalui beberapa tahap, sebagai berikut:

Melakukan survei penelitian lapangan atas permohonan bantuan dari


calon Mitra Binaan. Evaluasi kelayakan dilakukan sesuai kaidah usaha
yang layak dan sehat, serta dikoordinasikan dengan instansi terkait;

Melakukan pembinaan kemitraan berupa pendidikan dan pelatihan,


pemasaran, bantuan modal kerja, memproses jaminan kredit, pemantauan
dan evaluasi pada Mitra Binaan, pencatatan dan pembukuan transaksi
yang terkait;

Membuat laporan secara periodik (triwulan dan tahunan).


Program Bina Lingkungan
Program bina lingkungan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan bantuan
pendidikan bagi masayarakat sekitar lokasi transmisi dan distribusi yang
tidak mampu, namun memiliki kecerdasan dan kemauan besar untuk
melanjutkan pendidikan. Selain itu, dilakukan melalui kegiatan pelestarian

alam berupa partisipasi program penghijauan yang diselenggarakan oleh


pihak eksternal bekerja sama dengan Pemerintah dan realisasi penghijauan
sekitar instalasi PLN.
Kegiatan lain yang dilakukan dalam rangka Bina Lingkungan adalah kegiatan
bantuan bencana alam (BUMN Peduli) yang terjadi di Merapi, Mentawai,
Gunung Sinabung, banjir bandang Wasior dan kegiatan sosial lainnya.
KISAH MITRA BINAAN
JATS CRAFT KOTA GEDE YOGYAKARTA(PENGRAJIN TEMBAGA)
Salah satu mitra binaan PT PLN (Persero) yang merasa mendapat manfaat
dari Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang PKBL itu
adalah Bapak Ojat Sudrajat Pemilik JATS CRAFT di Kota Gede, Yogyakarta.
Bapak tiga anak yang bermigrasi di saat masa kanak-kanaknya ke
Yogyakarta dari Sumedang Jawa Barat mengikuti orang tuanya yang
berdarah wiraswasta. Di kota pengrajin tembaga itu, dimulailah usaha kecil
Pak Ojat di tahun 2001. Namun, badai krisis moneter 97-98 berimbas pada
usaha kecilnya. Pak Ojat pun membuat banyak proposal ke hampir seluruh
instansi. Tak putus asa hingga di tahun 2000, PKBL PT PLN (Persero)
mencairkan bantuannya sebesar kurang lebih Rp 4 jutaan dan semenjak itu,
ia menjadi mitra binaan PT PLN (Persero).
Dua tahun setelah menjadi mitra PT PLN (Persero), Jats Craftsudah
mengikuti pameran di Surabaya. Tahun 2003 mengajukan proposal lagi ke
PKBL PT PLN (Persero) setelah pinjaman yang pertama sukses ia tunaikan,
PKBL PT PLN (Persero) karena kepercayaannya memberikan dana Rp 14 juta.
tahun 2004 ada pameran ke Singapore. Gempa bumi Jogjakarta tahun 2006
membuat kegiatan usahanya berhenti. Mulai dari rumah, workshop dan
mesin hancur total. tetapi, PT PLN (Persero) memberi kelonggaran Satu
tahun tidak mengangsur. Tidak hanya kelonggaran angsuran, PT PLN
(Persero) mengajak mitra kerja yang ulet ini untuk pameran ke Berlin.
memberi kesempatan pameran di tingkat internasional untuk menjual karyakaryanya. Saya beruntung, sudah lama menjadi mitra PT PLN (Persero),
karena UKM-UKM baru lainnya kalau ingin mendapatkan bantuan, harus ada
jaminannya.
Mungkin untuk penghindaran kredit macet di masa depan.Pak Ojat juga
mengutarakan bahwa semestinya ada tingkatan kepercayaan yang lebih
tinggi ketika mitra binaan telah terjalin lebih dari sepuluh tahun. Ini adalah
pengalaman Pak Ojat ketika pameran oleh PT PLN (Persero) di Berlin.
Seorang pembeli memesan kerajinannya hingga 1,3 M rupiah. Tapi, pemesan
tersebut hanya mau memberi uang muka 30% saja, Pak Ojat kelimpungan
darimana ia peroleh 20% untuk modal awalnya. Saya minta saran dari PT
PLN (Persero) saat itu, bahkan saya menawarkan bagi hasil dengan PT PLN
(Persero). Tapi karena belum ada programnya, PLN PT PLN (Persero) tidak
bisa mencairkan dana untuk saya. Ya sudah, saya lepas pesanan itu karena
memang saya tidak punya modal cukup. Akan tetapi, hal itu tidak
membuatnya putus asa. Justru memacu Pak Ojat semakin kreatif dan ulet
lagi.
SURYA UTAMA MANDIRI (IBU HARYANTI) (PENGRAJIN TEMPURUNG)

Awalnya, sambil bekerja sebagai guru TK honorer, Haryanti membuat kreasi


dari tempurung kelapa yang sederhana. Hingga suatu hari, seorang datang
padanya untuk membuat kreasi baru, tas dari batok. Wah, pertama sih
takut gagal, tapi ada hasrat untuk membuat kreasi yang lain. kata
perempuan kelahiran tanggal 23 Desember ini. Setelah mencoba dan
berhasil ditambah pelanggannya puas, membuat semangat untuk berkreasi
bentuk baru. Kalau barangnya itu-itu saja, pelanggan bisa bosan. Kita juga
bisa kalah dengan mereka yang memiliki usaha serupa. kata mantan guru
honorer ini. Usaha yang dirintis tahun 2002 ini, awalnya membuat sendiri
produk-produknya.
Namun, itu dilakukannya sebelum pesanan melimpah seperti sekarang. Mulai
dari mengambil limbah tempurung, membentuknya menjadi karya seni
hingga pemasaran, ia lakoni dengan bantuan sang suami. Kini, ketika
usahanya telah mekar, ia tak sanggup lagi bekerja sendiri sehingga
mempekerjakan orang lain. Sebanyak 10 karyawan sekarang membantunya
memproduksi aneka kerajinan tempurung kelapa ini. Saya dan suami
tinggal membagi-bagi tugas. Saya memegang pemasaran, sedangkan suami
bagian produksi barang-barang, tambah ibu tiga anak ini. Untuk
memasarkan produknya, ajang pameran menjadi andalan. Apalagi setelah
mendapat suntikan dana PKBL dari PT PLN (Persero), ajang pameran yang
menjadi salah satu keberhasilannya. Program PKBL-nya PT PLN (Persero) itu
bagusnya tidak hanya kasih uang saja, tapi PLN benar-benar
memberdayakan kami, salah satunya ajang pameran, tuturnya gembira.
Lulusan sekolah perguruan ini mengaku diajak teman untuk membuat
proposal kepada PKBL PT PLN (Persero) tahun 2008 dengan dana Rp 20 juta.
Ini pertama kali, dan sebulan kemudian, saya dapat telepon kalau proposal
saya disetujui dan dana segera cair.
Pameran terbukti ampuh untuk memperkenalkan produk ini pada kalangan
yang lebih luas. Buktinya, pesanan datang dari mana-mana seperti Jakarta,
Bali, bahkan dari negeri yang jauh, Jamaica, Kanada dan Malaysia. Haryanti
sangat terbantukan sebagai salah satu mitra binaan PT PLN (Persero). UKM
itu kan yang paling penting adalah pameran dan pemasaran. PKBL PT PLN
(Persero) membuat saya nyaman dengan program ini. Tidak hanya sekedar
memberi bantuan berupa materi dan pemasaran, Haryanti tertolong sekali
dengan para pejabat PKBL PLN yang menurutnya dapat memberi tenggang
rasa apabila dia tidak bisa mengangsur. Meski relatif jarang, namun pernah
ia mengalami kesulitan keuangan, hingga menunggak 1 bulan. PT PLN
(Persero) tidak memberikan beban bunga kepada tagihannya yang telat.
Berbeda dong dengan Bank, telat sedikit pasti kami ketar ketir karena ada
beban bunga dan biaya keterlambatan. Alhamdulillah, PT PLN (Persero)
begitu percaya pada saya, toh karena waktu itu saya memang kurang. Ini
hampir lunas doakan lancar dan PT PLN (Persero) tetap percaya kepada saya
sebagai binaan mereka.
BERBAGI TERANG UNTUK SEMUA
Siapa yang tidak mengenal PT PLN (Persero) ? Perusahaan Listrik Negara
yang merupakan salah satu BUMN terbesar milik negeri ini. Keberadaan PT

PLN (Persero) merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi
masyarakat. Tanpa penerangan, buku ini tidak akan berada di tangan Anda.
Di era 80-an, ada program namanya Listrik Masuk Desa. Program ini adalah
pencapaian PT PLN (Persero) untuk menerangi negeri ini hingga ke pelosok
nusantara.
Kini, seluruh nusantara terang benderang. PT PLN (Persero) telah berhasil
menerangi pelosok daerah. Masyarakat tentunya sangat terbantu oleh PT
PLN (Persero) karena listrik telah sampai ke rumah mereka. Melihat bahwa
listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat, maka sangat penting bagi PT
PLN (Persero) dan masyarakat untuk bergandengan tangan agar kedua belah
pihak saling menguntungkan. Pelanggan mendapat pelayanan terbaik dari
PT PLN (Persero), sementara PT PLN (Persero) mendapat bantuan dari
masyarakat karena ikut menjaga dan memelihara hingga merasa memiliki
instalasi PT PLN (Persero).
Tidak hanya hubungan sebagai pelanggan, tapi PT PLN (Persero) pun
berkontribusi secara sosial bagi masyarakat. Lewat program Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), PT PLN
(Persero) turut berperan serta membantu pemerintah untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat. Hadirnya CSR PT PLN (Persero) tentu dapat
memberikan citra positif bagi PT PLN (Persero).
Lewat buku ini, mari kita terus bergandengan tangan. Berkomunikasi dua
arah demi pencitraan perusahaan yang baik dalam menerapkan Good
Corporate Governance. Buku ini hadir untuk Anda sebagai tanda santun bagi
kami kepada mitra binaan kami yang setia dan telah sukses dengan
usahanya dan membawa harum PT PLN (Persero).
Kisah Sukses mitra binaan dan program BL BAYAR LISTRIK (cukup)
DENGAN SAMPAH
Proses pembayaran rekening listrik warga sekitar bank sampah, selama ini
dilakukan di loket PPOB diluar wilayahnya. Hal ini kemudian memunculkan
biaya tambahan bagi warga, seperti biaya transportasi dan parkir, disamping
juga terdapat biaya administrasi yang akan dipungut oleh pemilik loket.
Potensi ini, kemudian dilihat oleh Tim CSR-Bina Lingkungan PLN sebagai
sebuah peluang yang layak dikemas dalam sebuah desain program aksi CSRBina Lingkungan 2012. Pada tahun 2011 melalui program kampung binaan
CSR-Bina Lingkungan PLN telah berhasil melakukan pelatihan dan
mendorong berdirinya 125 titik bank sampah binaan di Surabaya dan 280
titik bank sampah di Malang.
Untuk menjaga keberlanjutan program dan mendukung perkembangan bank
sampah maka pada tahun 2012, CSR-Bina Lingkungan PLN meluncurkan
akasi Program Wirausaha Bersinar PPOB Bayar listrik dengan sampah
dan Bank Sampah Induk . Selain sebagai bentuk keberlanjutan program
tahun sebelumnya, aksi program ini juga sebagai bentuk komitmen PLN
untuk terus mengembangkan bank sampah dan mencari terobosan agar
memberi manfaat bersama antara masyarakat dan perusahaan.

Aksi Program bayar listrik dengan sampah dapat membantu pelanggan


serta memudahkan masyarakat untuk membayar listrik. Aksi ini bertujuan
memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan warga dan
organisasi atau komunitas diperkampungan, meningkatkan kebersihan
lingkungan serta menjaga kelestarian alam.
Dengan dibukanya loket bayar listrik di bank sampah, diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan bank sampah yang diperoleh dari biaya
administrasi rekening listrik yang dipungut dari setiap pembayar.
Keuntungan ini hasilnya akan kembali dinikmati masyarakat setempat untuk
mengembangkan usaha bank sampah. Selain itu pelanggan akan bisa
menghemat pengeluaran lainnya baik transportasi maupun parkir dan juga
waktu yang lebih cepat karena lebih dekat.
Acara penyerahan secara simbolis bantuan CSR Bina Lingkungan PLN ke
Bank Sampah telah dilakukan pada , Jumat 2 November 2012, disaksikan
langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Prof. DR. Balthasar Kambuaya.
Dengan aksi program Wirausaha Bersinar diharapkan masyarakat akan
memperoleh beberapa manfaat lainnya, pertama diperoleh kawasan atau
lingkungan hidup yang bersih, kedua adalah adanya kemudahan dan
kedekatan akses masyarakat dalam pembayaran rekening listrik dan yang
ketiga adalah peningkatan pendapatan/kas organisasi RT/RW/Komunitas
yang diperoleh dari jasa administrasi pencetakan rekening listrik.
Peningkatan pendapatan komunitas Bank sampah RT-RW diharapkan akan
mampu mendukung turunnya jumlah sambungan ilegal dan tunggakan,
Sebagai contoh kasus di Kawasan Margorejo dan Gading Surabaya, sikap
warga berubah terhadap sambungan PJU liar di kampung kampung, dengan
adanya sumber pendapatan tambahan maka warga mampu berubah sikap
dari sambungan PJU kampung yang sebelumnya ilegal ke sambungan resmi
PLN, kas yang terkumpul dari bank sampah menjadi sumber dana untuk
membayar sambungan listrik yang dipakai sebagai pendukung fasilitas
umum.
Edukasi lainnya yang ingin disampaikan adalah, bahwa sampah yang selama
ini diabaikan, jika dikelola ternyata masih memiliki nilai. Tabungan sampah
yang selama ini mulai dikelola oleh bank sampah binaan PLN, akan bisa
dikompensasi/auto debet dari buku tabungan sampah untuk pembayaran
tagihan listriknya. Proses auto debet ini bisa langsung dilakukan di 20 bank
sampah unit RT-RW yang sudah diberikan bantuan perlengkapan Payment
Point online Bank (PPOB) dan bantuan permodalan.
Selain program bayar listrik dengan sampah , CSR-Bina Lingkungan PT PLN
(Persero) juga mendorong kemampuan produksi dan peningkatan nilai jual
produk bank sampah induk. Bank sampah induk adalah bank sampah yang
bertugas untuk membina bank-bank sampah unit di RT-RW. Selain membina,
bank sampah induk juga sebagai penerima atau pengambilan setoran
sampah yang terkumpul di bank sampah unit-unit.Untuk bisa melakukan
peran-peran tersebut bank sampah induk perlu terus ditingkatkan
kemampuannya, baik secara teknis maupun permodalan.

Peningkatan usaha bank sampah induk dilakukan melalui pengelolaan


manajemen pergudangan, pengadaan mesin pencacahan sampah, melalui
penambahan mesin-mesin produksi, dan penyediaan alat transportasi,
langkah ini akan mempercepat perputaran dan proses pengambilan serta
penyetoran sampah ke penerima akhir.
Saat ini Bank Sampah Malang ( BSM) sebagai salah satu bank sampah induk,
telah mampu mengolah sampah menjadi berbagai produk daur ulang dan
bahan cacahan plastik. Produk produk ini mampu meningkatkan nilai jual dan
keuntungan
bank
sampah
secara
signifikan.
Di Surabaya peran bank sampah induk sudah dilakukan oleh Bank Sampah
Bina Mandiri yang saat ini sudah memiliki 125 bank sampah binaan.
Dua bank sampah tersebut merupakan Bank Sampah terbesar di Indonesia,
dimana masing-masing sudah memiliki ratusan sub bank sampah binaan
dikota Malang dan Surabaya. Dalam Rapat Kerja Nasional Bank Sampah di
Malang, Menteri lingkungan Hidup sangat bangga terhadap peran dua bank
sampah Binaan Unggulan CSR Bina Lingkungan PLN . Masing-masing telah
mampu melakukan berbagai terobosan usaha dan bekerjasama dengan CSR
PLN untuk terus mengembangkan bank sampah di berbagai wilayah.
Bank
Sampah
Bintang
Mangrove
Bank sampah yang beroperasi di Kampung Gunung Anyar Tambak
Surabaya, awal mula berdirinya diilhami oleh kondisi tanaman mangrove
yang setiap tahun ditanam oleh PLN sering mati, akibat banyaknya lilitan
sampah sehingga tanaman mudah terbawa arus. Selama ini proses
pembersihan sungai dilakukan melaui kerja bakti, dengan membayar warga
setempat, atau pembersihan oleh dinas terkait. Namun proses kegiatan ini
tidak mungkin dilakukan melalui pengerahan warga dengan membayar fee
tertentu secara terus menerus.
Guna menyelesaikan problem secara permanen, maka mucul ide dari Tim
CSR Bina Lingkungan PT PLN ( Persero) untuk melebarkan sayap bank
sampah. Bersama Bank Sampah induk yang selama ini sudah dibina oleh
CSR Bina Lingkungan PLN , dilakukan pendekatan kepada warga untuk
merintis berdirinya bank sampah ditepi sungai.
Bank Sampah Bintang Mangrove mulai beroperasi pada April 2012, saat ini
memiliki 59 nasabah.
Dalam kurun waktu sekitar 6 bulan operasi, bank sampah Bintang Mangrove
terlihat cukup aktif dan terus tumbuh berkembang. Setiap bulan saat sekitar
700 s/d 900 Kg sampah plastik & kardus diangkat oleh nelayan dari
sungai.Selain itu juga sampah dari rumah tangga sekitar sungai sudah
langsung ditabung di bank sampah, sehingga kondisi sungai menjadi lebih
bersih.
Walaupun masih relatif baru, namun semangat warga Gunung Anyar Tambak
untuk hidup bersih dan maju sudah mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Tim JICA ( Japan International Coorporatiaon Agency ) sudah dua kali
berkunjung ke lokasi, bahkan pada kahadirannya yang kedua, tanggal 6
November 2012 , Tim JICA membawa serta perwakilan kota-kota di negara-

negara Asean, untuk melihat langsung pola perubahan prilaku masyarakat


setempat dalam mengelola sampah.
Sejumlah aksi program akan terus dikembangkan oleh Tim CSR-PKBL untuk
mendukung keberlanjutan program-program yang sudah berjalan maupun
merintis aksi-aksi program baru.
Melalui program KAWASAN BERSINAR ( BERSIh lingkungannya, benAR
listriknya ) secara konsisten terus dilaksanakan aksi program penyelamatan
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai