1.
PENDAHULUAN
Pemerintah No. 77 Tahun 2001 serta (e) O&P pada era Undang-Undang No.
7 Tahun 2004 dan PeraturanPemerintah No. 20 tahun 2006 atau era tugas
pembantuan (TP).
Selanjutnya dalam era desentralisasi yang ditandai dengan diterbitkannya
UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah telah merubah
secara mendasar seluruh tatanan struktur organisasi di daerah dengan
konsekuensi perlunya pengaturan lebih lanjut tentang pengelolaan
sistem irigasi termasuk pengaturan dalam pelaksanaan Operasi dan
Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
Akhir-akhir ini serangkaian kebijakan terkait dengan pelaksanaan O&P
jaringan irigasi telah dikeluarkan oleh Pemerintah, namun demikian
upaya antisipasi kedepan dengan pertimbangan dinamika pemerintahan
dan masyarakat yang ada kiranya masih terbuka peluang alternative
upaya untuk lebih meningkatkan kinerja pelaksanaan O&P irigasi,
sehingga pada gilirannya pelayanan irigasi kepada masyarakat akan lebih
balk dan terjaganya infrastrutur irigasi yang ada. Untuk itulah diperlukan
adanya kajian kebijakan pelaksanaan O&P jaringan irigasi yang pada intinya
adalah bagaimana alternative kebijakan dan konsekuensinya demi
keberlanjutan O&P jaringan irigasi.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud melaksanakan kegiatan kajian ini untuk road map (memetakan
perjalanan) pelaksanaan O&P jaringan irigasi yang telah dicapai hingga
saat ini, termasuk permasalahan didalamnya dan lesson learn yang dapat
diambil, serta alternatif kebijakan yang diperlukan dalam pelaksanaan O&P
jaringan irigasi di masa depan.
Sedangkan tujuan dari kajian ini adalah agar kinerja pelaksanaan O&P
jaringan irigasi di masa mendatang akan lebih baik, berhasilguna dan
berdayaguna.
1.3. Ruang Lingkup
Kegiatan yang harus dilakukan dalam menyelesaikan pekerjaan ini antara
lain :
a.
Melakukan desk study terkait dengan antara lain kebijakan,
kelembagaan pembiayaan, teknis, sumber daya manusia (SDM) dalam
pelaksanaan O&P jaringan irigasi hingga saat ini.
b.
Melakukan kunjungan di beberapa daerah termasuk kunjungan
lapangan dalam upaya pengumpulan informasi dan data terkait dengan
pelaksaanaan O&P irigasi di daerah-daerah.
c.
Mengidentifikasi permasalahan pokok dalam pelaksanaan O&P,
menganalisa serta sekaligus solusi dalam pemecahan permasalahan.
d.
Menyusun rekomendasi alternatif kebijakan yang ditinjau dari
POSISI PERSONIL
BULAN
3
Team Leader
Ahli O&P Irigasi
Ahli Hukum
Ahli Kelembagaan
Ahli Keuangan
Ahli SDM
Asisten Tenaga Ahli O&P Irigasi
Asisten Ahli Kelembagaan
Tenaga Administrasi
Operator Komputer
Office Boy
POSISI PERSONIL
BULAN
2
3
Persiapan
Pengumpulan Data
Analisis dan Evaluasi Data
Koordinasi dan penyusunan laporan
Pelaporan
5. PELAPORAN
Laporan yang harus dibuat oleh konsultan adalah sebagai berikut :
a.
Laporan Rencana Mutu Kontrak, berupa rencana kerja
keseluruhan, tenaga ahli yang akan dikerahkan dan pembagian
tugasnya, jadwal penugasan personil. jadwal pelaksanaan dan kurva S,
di buat rangkap 5 (lima), dan diserahkan 2 (dua) minggu setelah
ditandatanganinya kontrak.
b.
Laporan Pendahuluan (Inception Report), berupa persiapan
pelaksanaan kerja, metodologi pelaksanaan dan rencana kerja
selanjutnya termasuk rencana kunjungan lapangan serta persiapan
pengerahan tenaga ahli. Laporan dibuat rangkap 10 (sepuluh) dan
diserahkan I (satu) bulan setelah ditandatanganinya kontrak.
c.
Laporan Antara (interim Report), yang melaporkan hasil perolehan
data dan infromasi, rencana analisa data dan hasil analisa awal termasuk
antara lain bagan alit, skema, gambar, peta, dsb dibuat rangkap 15
(lima betas), dan diserahkan 3 (tiga) bulan setelah ditandatanganinya
kontrak
d.
Laporan Akhir Draf (Draft Final Report) memuat hasil-hasil analisa
yang meliputi aspek teknis dan aspek non-teknis pelaksanaan O&P
jaringan irigasi, serta kesimpulan dan rekomendasi awal tentang
pelaksanaan O&P jaringan irigasi kedepan, dibuat rangkap 15 (lima
belas) dan diserahkan 4 (empat) bulan setelah ditandatanganinya
kontrak.
e.
Laporan Akhir Final (Final Report) merupakan hasil perbaikan dari
Laporan Akhir Draf setelah didiskusikan dengan pemberi Pekerjaan,
dan dibuat rangkap 20 (dua puluh) disertai dengan soft copy dalam
Compact Disk (CD) sebanyak 10 (sepuluh) keping diserahkan paling
lambat pada akhir masa kontrak.
6. PEMBIAYAAN
Kegiatan ini dibiayai melalui DIPA Satuan Kerja Pembinaan Sumber
Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Tahun Anggaran 2009.
7. KEWAJIBAN PENGGUNA JASA DAN DIREKSI
Pengguna Jasa akan memberi kemudahan untuk memperoleh atau
mempergunakan data atau informasi yang ada.
Direksi pekerjaan akan ditentukan kemudian oleh Satuan Kerja .
8. KEWAJIBAN KONSULTAN
Konsultan berkewajiban untuk menyediakan tenaga ahli sesuai dengan
jumlah dan kualifikasi pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK).
9. LAIN-LAIN
Hal-hal lain yang merupakan penjelasan dari Kerangka Acuan Kerja
pekerjaan ini akan disampaikan kemudian pada saat diselenggaraan
Pertemuan Penjelasan (Aanwijzing) yang akan diadakan sebelum
pemasukan penawaran
Jakarta, 25 Mei 2009.
Kasubdit Evaluasi Kinerja
Direktorat Bina Program