Anda di halaman 1dari 9

A.

Topik
: Lichen dan Cyanophyta
B. Tanggal Praktikum : Rabu, 2 April 2014
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur morfologi dan anatomi Lichen,
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari Cyanophyta dan mempelajari ciri-ciri dari
genusnya.
D. Dasar Teori
Lichen merupakan gabungan dua individu yang bersimbiosis antara jamur
dengan ganggang sehingga secara morfologi menjadi satu kesatuan. Lichen hidup
secara epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga hidup di atas tanah, terutama di
kutub utara, di atas batu cadas, di tepi pantai dan juga di gunung-gunung yang tinggi
(Tjitrosoepomo, 1989). Lichen tidak menyukai air dan udara yang beracun. Karena
sifatnya yang peka ini Lichen sering dipakai sebagai petunjuk adanya pencemaran
udara di satu daerah (Dube, 2006).
Tubuh lichen disebut dengan thallus yang secara vegetatif mirip dengan alga
dan jamur. Pada bagian thallus yang memanjang secara seluler disebut hifa yang
terdapat di jamur yang bukan lichen. Alga selalu berada pada bagian permukaan dari
talus (Hawksworth, 1984 dalam Dube, 2006). Berdasarkan bentuk lichen dibedakan
atas 4 bentuk:
1. Crustose
Thallus berukuran kecil, tipis, datar, dan selalu melekat ke permukaan
batu, kulit pohon atau di atas tanah. Permukaan thallus biasanya terbagi
menjadi areal-areal yang agak heksagonal yang disebut areole ( Vashishta,
2007).
2. Foliose
Struktur seperti daun yang tersusun lobus-lobus. Thallus datar, lebar,
banyak lekukan seperti daun yang mengkerut berputar. Bagian permukaan
atas dan bawah berbeda. Permukaan bawah berwarna lebih terang atau
gelap dan pada bagian tepi thallus biasanya menggulung ke atas
(Vashishta, 2007).
3. Fruticose
Thallus berupa semak dan memilki lebih banyak cabang dengan bentuk
seperti pita. Thallus tumbuh tegak pada batu, daun-daunan atau cabang
pohon. Thallus hanya menempati bagian dasar dengan cakram bertingkat.
Lumut

kerak

fruticose

dapat

memperluas

dan

menunjukkan

perkembangannya hanya pada batu-batuan, daun, dan cabang pohon


( Vashishta, 2007).
4. Squamulose

Lichen yang memilki lobus-lobus seperti sisik yang disebut squamulus


yang berukuran kecil dan saling bertindih dan memilki struktur tubuh buah
yang disebut podetia. Thallus berbentuk seperti sisik yang tersusun dari
cuping (lobes) yang kecil tetapi tidak memilki rizhine ( Vashishta, 2007).
Habitat lichen tidak hanya di pohon-pohonan, namun ada yang di atas tanah,
batu tanpa dipengaruhi ketinggian baik pantai hingga pegunungan. Beberapa jenis
dapat masuk pada bagian pinggir batu-batu, yang biasa disebut enklitik
( Tjitrosoepomo, 1981). Lumut kerak juga dapat hidup di habitat yang agak kering
( Polunin, 1990). Menurut Fink (1981) lumut kerak yang hidup di pohon umumnya
tumbuh pada bagian batang atau bagian batang yang lebih rendah.
Cyanophyta adalah alga hijau biru yang termasuk fitoplankton menurut
Sachlan (1982). Ganggang hijau biru bersifat prokariotik, struktur selnya sama dengan
struktur sel bakteri sehingga termasuk ke dalam monera. Ada beberapa ciri ciri
umum dari ganggang hijau biru yaitu bersel tunggal (uniseluler), ada pula yang
berkoloni. Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari
fikosianin dan fikoeritrin (Bold, 1985). Dinding sel mengandung peptida,
hemiselulosa dan selulose, terkadang berlendir. DNA tersebar atau inti sel tidak
memiliki membran (prokariotik) (Harold C. bold and W.La Claire, 1961).
Cyanophyta memilki beberapa bagian tubuh yaitu spora (akinet) dan sangat
berbeda dari struktur dan fungsi heterokist (Peter H. Raven, dkk 1986 : 184).
Cyanophyta dapat hidup di area yang luas seperti habitat danau, sungai, lautan, tanah
gletser, gurun, tumbuh di substrat inorganik keras atau batuan dan di pemandian air
panas hingga suhu 72oC (Waterbury et al., 1979; Chisholm et al., 1988). Selain itu
juga cyanophyta dapat hidup di habitat yang ekstrim, tempat yang mengandung garam
yang tinggi, berkembang di tempat yang beku, dan gurun yang gersang (Fogg et al.,
1973).

E. Alat dan Bahan


1. Alat-Alat
1.
2.
3.
4.
5.

Pipet
Mangkuk
Kaca benda
Kaca penutup
Mikroskop

6. Bolpoin
7. Buku / kertas
8. Cutter / silet
9. Tissue
10. Jarum pentul
11. Kamera
2. Bahan
1. Air jernih
2. Lumut kerak ( menempel pada kayu )
3. Sampel air ( airkolam biologi )

E. Cara Kerja
1. Pada pengamatan lumut kerak (Lichen)

Mensterilkan alat yang digunakan.


Memotong tipis lumut kerak menggunakan silet / cutter secara membujur.

Meletakkan pada kaca benda menggunakan jarum pentul, lalu meneteskan air pada lumut
kerak yang ada pada kaca benda, setelah itu menutup dengan kaca penutup hingga tak
terbentul gelembung udara.

Mengamati di bawah mikroskop, menggambar hasil pengamatan pada buku atau kertas, dan
mengklasifikasinya.

Mengambil gambar menggunakan kamera.


2. Pengamatan pada Cyanobacteria.

Mensterilkan alat yang akan digunakan.

Mengambil sampel air kolam menggunakan pipet lalu meneteskan pada kaca benda dan
menutup dengan kaca penutup hingga tak terbentuk gelembung udara.

Mengamati di bawah mikroskop objektif, menggambar hasil pengamatan pada buku atau
Mengambil
gambar
menggunakan kamera.
kertas, dan
mengklasifikasikannya.

F. Hasil Pengamatan
Tabel 1 Hasil Pengamatan Lichen
Gambar

Keterangan
Tipe Lichen: Foliosa (seperti daun)
1.
2.
3.
4.

Lapisan Korteks Luar


Lapisan Fotobion
Lapisan Medulla
Rhizine

Tabel 2 Hasil Pengamatan Cyanophyta


Gambar

Keterangan
Oscilatoria
Berwarna Hijau

Nostoc
Berwarna Hijau

G. Analisis Data
Lichen adalah organisme gabungan antara jamur dan alga, dimana dua
organisme tersebut terangkai membentuk satu talus. Lichen dapat ditemukan hampir
dimana saja, habitat yang paling sering ditemukannya lichen adalah pada tempat yang
memiliki kelembapan yang tinggi (Riza, 2007). Sampel lichen yang diamati diperoleh
di dekat Gedung O1 Universitas Negeri Malang, lichen tersebut melekat pada suatu
pohon. Secara morfologi lichen yang kami amati berwarna hijau kebiruan, dominan
hijau dan mempunyai tipe bentuk foliosa (seperti daun). Menurut tempat hidupnya,
lichen ini diklasifikasikan masuk ke dalam lichen corticolous, yaitu lichen yang hidup
pada kulit kayu atau batang pohon. Thallus pada permukaan Lichen tidak begitu kaku,
mudah rapuh. Permukaannya datar, dan berombak seperti helaian daun bila diraba
permukaannya sedikit kasar. Lichen ini melekat pada substratnya, yaitu batang pohon
dan ikatannya sangat kuat. Dari segi anatomi, setelah kami amati melalui mikroskop
terdapat lapisan-lapisan pada lichen. Thallus lichen terdiri dari filamen. Dalam
filamen terdapat lapisan, lapisan tersebut adalah bentuk dari lichen secara anatomi,
lapisan terluar terdapat korteks, kemudian di bawahnya lapisan fotobion, medulla, dan

rhizine. Korteks adalah bagian terluar dari lichen, yang terbuat dari filamen-filamen
lichen yang bersatu dengan kuat. Korteks berfungsi untuk menjauhkan organisme lain
dari lichen tersebut dan membantu dalam menurunkan intensitas cahaya yang dapat
merusak sel alga (Waggoner, 2006). Komponen alga membangn lichen di bawah
lapisan korteks, yaitu fotobion. Pada lapisan ini, terdapat banyak kesamaan dengan
daun pada umumnya. Terlihat keberadaan sel fotosintetik yang berwarna hijau. Tepat
dibawahnya lapisan alga, terdapat medulla yang terdiri dari filamen fungi, selanjutnya
terlihat Rhizine, yaitu hifa pendek yang merupakan komponen dari lapisan korteks
bagian bawah dan menyerupai akar (Riza, 2007). Pada lichen ini terdapat dua korteks,
bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas difungsikan untuk perlindungan,
sedangkan bagian bawah digunakan untuk melekat pada substrat tertentu. Korteks
bagian atas lebih tebal dibandingkan korteks bagian bawah.
Pada pengamatan terhadap divisi Cyanophyta, kelompok kami mendapatkan
dua genus dari divisi ini, yaitu Oscillatoria dan Nostoc. Kami mengambil air kolam di
Biologi, Universitas Negeri Malang. Kami mengambil bersamaan dengan tumbuhan
yang hidup pada air tersebut. Setalah dilakukan pengamatan, kami menemukan
mikroorganisme. Yang pertama adalah Oscillatoria, dari strukturnya luarnya
Oscillatoria berwarna hijau dan seperti ranting yang pipih. Oscillatoria mempunyai
bentuk thallus filamen. Filamennya tidak mempunyai cabang. Biasanya hidup soliter
dan berkoloni (Bold, 1985). Yang kedua adalah Nostoc, ganggang biru-hijau ini
mempunyai warna hijau. Pada pengamatan terlihat adanya akinet dan heterocyst.
Filamen Nostoc tidak mempunyai cabang. Bentuk thallus mikroorganisme ini adalah
filamen.
Kesimpulan sementara yang dapat diambil adalah lichen (khusunya lichen
foliosa) mempunyai empat lapisan, yaitu lapisan korteks luar, lapisan fotobion (alga
layer), lapisan medulla (fungi layer), lapisan korteks bagian dalam dengan tambahan
rhizine atau hifa pendek seperti akar. Dari struktur morfologi dan anatomi, lichen
yang kami temukan diduga merupakan genus Punctelia. Pada pengamatan
Cyanophyta genus yang kami dapatkan adalah Oscillatoria dan Nostoc.

H. Pembahasan
Pada pengamatan terhadap lichen, sesuai dengan yang telah disinggung pada
analisis data, lichen kami ambil dari wilayah Gedung O1 Universitas Negeri Malang,
lichen tersebut melekat pada suatu pohon. Secara morfologi, lichen tersebut berwarna
hijau kebiruan dengan permukaan datar dan sedikit kasar, bila diteliti lebih dalam
terlihat adanya struktur yang berombak seperti daun. Maka dari itu kami
mengidentifikasi lichen tersebut adalah golongan lichen foliosa (seperti daun).
Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa lichen yang kami temukan
mempunyai struktur seperti daun yang tersusun lobus-lobus. Thallus datar, lebar,
banyak lekukan seperti daun yang mengkerut berputar. Bagian permukaan atas dan
bawah berbeda. Permukaan bawah berwarna lebih terang atau gelap dan pada bagian
tepi thallus biasanya menggulung ke atas (Vashishta, 2007).
Pada pengamatan cyanophyta yang kami ambil dari kolam biologi, kami
menemukan dua species Cyanophyta, yaitu Oscillatoria dan Nostoc sp. Sesuai dengan
teori yang mengatakan bahwa ganggang hijau biru bersifat prokariotik, struktur selnya
sama dengan struktur sel bakteri sehingga termasuk ke dalam monera. Ada beberapa
ciri ciri umum dari ganggang hijau biru yaitu bersel tunggal (uniseluler), ada pula
yang berkoloni. Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari
fikosianin dan fikoeritrin (Bold, 1985).
Pada spesies Oscillatoria sp. yang terlihat jelas bagiannya yaitu filamen dan
selubung. Untuk spesies ini trikoma tampak jelas, dan beberapa trikoma dalam
selubung itu tunggal. Terdapat filamen yang mengandung sebuah paket trikoma yang
banyak. Sedangkan pada spesies Nostoc sp. yang terlihat jelas bagiannya yaitu
filamen dan selubung. Untuk spesies ini trikoma tampak jelas, dan beberapa trikoma
dalam selubung

itu tunggal. Terdapat filamen yang mengandung sebuah paket

trikoma yang banyak.

I. Kesimpulan
1. Morfologi lichen yang kami temukan, adalah berwarna hijau kebiruan,
permukaan datar, sedikit kasar dan berombak seperti daun, menempel pada
batang pohon, masuk dalam golongan corticolous. Lapisan pada thallus lichen,
yaitu lapisan korteks bagian luar, lapisan fotobion (alga layer), lapisan
medulla (fungi layer), lapisan korteks bagian dalam (terdapat Rhizine).
2. Mikroorganisme yang tergolong dalam divisi Cyanophyta yang ditemukan
adalah Oscillatoria dan Nostoc. Keduanya masuk dalam satu ordo, yaitu
Oscillatoriales. Genus Oscillatoria thallusnya berfilamen tidak bercabang,
berbentuk silinder, memiliki sedikit selubung yang menutupi thallusnya.
Sering hidup mengambang pada air atau membentuk seberkas cahaya pada
tanah yang lembab. Sel yang soliter biasanya memendek, tidak melebar,
kecuali pda ujung apikal. Sel apikalnya tertutupi. Genus Nostoc merupakan
mikroogranisme yang thallusnya berfilamen tidak bercabang, dan saat sudah
dewasa Cyanophyta ini akan membentuk akinet dan heterocyst. Letak
heterocyst berada di terminal (ujung) atau di tepi (interkalar). Nostoc lebih
banyak ditemukan di daratan dibandingkan di air. Habitat Nostoc adalah pada
tanah alkalin, dan bebatuan atau karang. Thallusnya diselubungi oleh selimut.
Klasifikasi kedua genus tersebut adalah sebagai berikut:
a. Oscillatoria
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo

: Oscillatoriales

Famili : Oscillatoriaceae
Genus : Oscillatoria
b. Nostoc
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo

: Oscilatoriales

Famili : Nostocaceae
Genus : Nostoc

J. Daftar Rujukan
Bold, Harold. C, et. al. 1985. Introduction to the Alga 2nd Edition. Prentice Hall: USA.
Riza Dwi Kurnia, Avia. 2007. Bakteri Jamur Lichenes. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Waggoner, Ben. 2006. Lichens: More on Morphology. (Online).
(http://www.ucmp.berkeley.edu/fungi/lichens/lichenmm.html, diakses pada 16 April
2014).

K. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai