pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit dan pelayanan antar rumah sakit.
5. BAKORNAS PBP (badan koordinasi nasional penanggulangan bencana
dan pengungsi)
6. SATKORLAK PBP (satuan koordinasi pelaksanaan penanggulangan
bencana dan pengungsi)
7. SATLAK PBP (satuan pelaksanaan penanggulangan bencana dan
pengungsi)
8. PSC (public safety center)
9. BSB(brigade siaga bencana)
10. UGD (unit gawat darurat)
D. Pelaksanaan SPGDT
Dalam pelayanan medis SPGDT ini terdiri dari 3 sub sistem yaitu
pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di dalam rumah saskit dan pelayanan
antar rumah sakit
1. SISTEM PELAYANAN PRA RUMAH SAKIT
Dalam sistem pelayanan pra rumah sakit dilakukan dengan membentuk
dan mendirikan PSC (public safety center) yaitu unit kerja yang memberikan
pelayanan umum terutama yang bersifat gawat darurat. Dan ada juga yang
dikenal BSB (BRIGADE SIAGA BENCANA), pelayanan ambulan dan
subsistem komunikasi.
Pelayanan sehari-hari :
A. PSC (PUBLIC SAFETY CENTER) didirikan oleh masyarakat untuk
kepentingan masyarakat
B. BSB (BRIGADE SIAGA BENCANA) adalh unit khusus yang di siapkan
dalam penanganan kegiatan pra rumah sakit, khususnya berhubungan
dengan kegiatan pelayanan kesehatan dalam penanganan bencana.
C. pelayanan ambulan (ambulance service)
D. Komunikasi
E. Pembinaan
Pelayana pada keadaan bencana, terutama yang menyebabkan korban mssal
merupakan hal hal khusus sebagai beriukut:
F. Koordinasi dan komando
G. Eskalasi dan mobilisasi sumber daya
H. Simulasi
I. Pelaporan, monitoring dan evaluasi
2. SISTEM PELAYANAN MEDIK DI RUMAH SAKIT
BAB 2
BIO MEKANIK TRAUMA
Biomekanik trauma adalah ilmu yang mempelajari kejadian cidera pada
suatu jenis kekerasan atau kecelakaan tertentu. Biomekanik trauma diketahui
karena akan membantu dalam akibat yang ditimbulkan trauma dan waspada
terhadap jenis perlukaan yang di akibatkan trauma.
Organ dalam tubuh di bagi menjadi organ tidak berongga (padat, solid)
contoh hepar , limpa paru, otak dan organ berongga seperti usus.
Perlukaan organ dalam terjadi melalui mekanisme cidera :
1. Cidera langsung
Misalnya kepala dipukul. Kulit kepal bisa robek yang menimbulkan
perdarahan luar, tulang kepala dapat retak atau patah.
2. Cidera perlambatan (deselerasi)
Misalnya pada saat KLL penderita naik motor membentur pohon.
3. Cidera percepatan (akselerasi)
Misalnya bila pengendara mobil di tabrak dari belakang.
4. Cidera kompresi (efek kantong kertas)
Misalnya mainan anak dimana kantong kertas di tutup, ditutup lalu
dipukul untuk mendapatkan efek ledakan.
I. Tabrakan mobil