Anda di halaman 1dari 3

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL

ALAT TANAM BENIH PADI


TEBAR LANGSUNG
Penyusun : Bachrian P, Rina Sinta W, Mastur
SPESIFIKASI ALAT TANAM BENIH PADI :
- Berat
- Lebar (a)
- Tinggi (b)
- Panjang (c)
- Sistem penjatuhan benih
- Jarak antar-larikan (baris) pinggir
- Jarak antar-larikan (baris) tengah
- Jumlah larikan
- Jumlah wadah benih
- Garis tengah wadah benih
- Panjang wadah benih
- Garis tengah roda
- Panjang kayu penarik
- Kapasitas wadah benih
- Pemasukan benih
- Tipe kerja
- Operator
- Kapasitas kerja per hektar
- Kebutuhan benih per hektar
- Perekayasa
- Perakit

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

12 kg
500 mm
70 mm
1320 mm
jatuh bebas
20 cm
10 cm
6
1
102 mm
1400 mm
400 mm
1350 mm
4 kg
2 buah
ditarik
1 orang
6 jam
14-20 kg
Bachrian P.
Karsadi

PERSYARATAN LAHAN
Syarat utama untuk keadaan lahan, yaitu:

1. Tanah diolah sempurna.


2. Permukaan tanah benar-benar rata,
3. Pembuangan airnya (drainase) baik.
4. Kondisi sawah macak-macak.
a
GAMBAR ALAT
1 = pegangan
2 = roda
3 = poros
4 = paralon wadah benih

2
4

KAPASITAS ALAT DI LAPANG


Kapasitas lapang pengujian saat di lapang ditentukan oleh jarak benih per baris dan antar baris, luas area
dan waktu selama dioperasikan.
Total waktu yang digunakan untuk menanam adalah 57 menit (0,95 jam) dengan jarak tanam (20 x 10) cm
2

dan area seluas 2.268 m (0,227 Ha).

Maka kapasitas lapang (KL) untuk alat ini sebesar :

KL =

0,95 jam
= 4,2 jam / hektar
0,227hektar

Ini berarti bahwa untuk menanam padi pada area seluas 1 Ha diperlukan waktu 4,2 jam.
ANALISIS BIAYA
Harga alat tanam dihitung berdasarkan harga tiap komponen dan ongkos pembuatannya. Harga alat
tanam padi ini sebesar Rp. 394.000,- Untuk analisis biaya operasi alat tanam, digunakan perhitungan
sebagai berikut
- Harga alat tanam (P) = Rp. 394.000,-,
- Umur ekonomi (L) = 4
- Penggunaan per tahun (AU) = 17 jam,
- Harga jual kembali (S) = Rp. 10.000
- Kapasitas lapang = 4,2 jam/Ha
- Perbaikan&pemeliharaan (R&M)=Rp.1000/jam
- Bunga Bank (Xi) = 18%

Biaya pemakaian alat per tahun :

= Rp.(96.000 + 36.360 + 17 (1000)) = Rp. 149.360,-

Biaya alat tanam per jamnya (BJ) adalah :

BJ =

Rp.149.360
= Rp.8.786 / jam
17 jam

Kapasitas lapang alat tanam adalah 4,2 jam/Ha, maka biaya alat tanam per hektarnya adalah :

Rp.8.786, / jam
= Rp.36.802 / Ha
4,2 jam / Ha
Berdasarkan analisis ekonomi, biaya yang dikeluarkan oleh alat penanam benih padi langsung per
hektarnya
adalah sekitar Rp. 36.802,-; yang berarti lebih rendah daripada rata-rata ongkos yang
dikeluarkan secara manual (buruh) yaitu sebesar 1,5 - 2 juta per hektar. Maka alat ini dapat dikembangkan
di daerah yang tenaga kerjanya kurang dan mahal.
CARA MENGOPERASIKAN
Ikuti prosedur berikut :
1. Setelah pengolahan tanah dilakukan dengan sempurna, langsung diratakan.
2. Benih direndam selama 12-24 jam, kemudian diperam sampai akan berkecambah atau berkecambah
kurang dari 1 mm.
3. Benih diangin-anginkan agar tidak basah, dan benih siap ditanam (benih yang basah akan menempel
pada paralon).
4. Masukkan benih siap sebar ke dalam paralon, sebelumnya lubang pengeluaran benih ditutup karet.
Isikan benih sekitar tiga perempat dari isi seluruhnya, agar benih mudah keluar.
5. Alat ini dioperasikan dengan cara ditarik, sebelumnya tutup karetnya dibuka untuk mengatur lubang
pengeluaran sesuai dengan kebutuhan.

6. Tarik alat lurus langsung sampai dengan pinggir petakan agar menghasilkan baris tanaman yang lurus.
Selama alat ini ditarik tidak boleh berhenti di tengah jalan, karena benih akan jatuh menumpuk. Benih
akan keluar jika rodanya berjalan, demikian sebaliknya.
7. Setelah sampai di pinggir petakan, alat tersebut diangkat untuk ditempatkan di sebelahnya dan ditarik
kembali. Perhatikan, isi paralon benih jangan sampai kosong, pengisian kembali sebaiknya dilakukan
pada saat paralon benih berisi seperempatnya. Di samping itu, pengisian benih tidak boleh dilakukan di
tengah petakan, sebaiknya setelah sampai di pinggir petakan.
8. Hendaknya operator mampu untuk berjalan lurus. Jalan operator yang tidak lurus akan menghasilkan
baris tanaman yang tidak lurus pula. Baris tanaman yang tidak lurus akan menyulitkan penyiangan dan
kemungkinan juga menurunkan hasil gabah karena jumlah tanaman berkurang. Namun, setelah
menggunakan alat ini berulang-ulang biasanya operator menjadi terbiasa dan terampil untuk
memperoleh hasil yang lurus.
Hal-hal yang sering mengakibatkan jalan operator tidak lurus, di antaranya ialah:
1. Tanah berlumpur terlalu dalam,
2. Alat tanam terlalu berat,
3. Bentuk petak berbelok-belok atau tidak beraturan.
Kelemahan Alat Tanam Benih Padi Langsung ini adalah sebagai berikut :
1. Lahan harus diolah dan diratakan dengan baik sementara air juga perlu dikelola secara baik untuk
menjaga agar tanaman tumbuh seragam.
2. Benih yang ditabur di atas permukaan tanah rentan terhadap serangan burung dan tikus.
3. Gulma biasanya tumbuh subur dan bersamaan dengan benih padi sehingga pengendaliannya perlu
mendapat perhatian yang lebih besar.
4. Hujan lebat pada saat tabur benih dapat mengganggu pertanaman.

Anda mungkin juga menyukai