Anda di halaman 1dari 6

Tinjauan pustaka

Pendahuluan
Derajat kesehatan ibu dan anak di Indonesia belum mencapai angka yang tinggi. Salah
satu penyebabnya adalah belum dimanfaatkannya sarana pelayanan kesehatan secara optimal
oleh masyarakat seperti posyandu. Posyandu merupakan salah satu wujud pemberdayaan
masyarakat yang strategis dalam pembangunan kesehatan dengan tujuan mewujudkan
kemandirian masyarakat dalam mengatasi permasalahan kesehatan.
Kegiatan posyandu dikatakan meningkat jika peran serta masyarakat semakin tinggi
yang terwujud dalam cakupan program pelayanan kesehatan yang mengutamakan ibu dan
anak. Oleh karena itu, penyuluhan akan manfaat posyandu penting diberikan kepada
masyarakat agar partisipasi masyarakat meningkat dalam kegiatan posyandu untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta membentuk konsep sehat pada suatu komunitas
masyarakat. Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat sangat ditentukan oleh peran
kader sebagai motor penggerak dan mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat. Peran
pemerintah,

termasuk

petugas

kesehatan,

hanya

sebagai

fasilitator

untuk

lebih

memberdayakan masyarakat dalam kegiatan posyandu.


Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi, dan pelayanan kesehatan
masyarakat, oleh dan untuk masyarakat

dengan bimbingan puskesmas (pembinaan

puskesmas). Kegiatan posyandu mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber


daya manusia sejak dini. Pelaksanaan kegiatan posyandu dapat dilakukan di balai desa dengan
mengikutsertakan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Keikutsertaan masyarakat
dalam meningkatkan efisiensi pelayanan adalah atas dasar pemikiran bahwa terbatasnya daya
dan dana dalam operasional pelaanan kesehatan akan mendorong masyarakat untuk
memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimal mungkin. Pola pikir semacam ini
merupakan penjabaran dari karsa pertama yang berbunyi meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk menolong dirinya dalam bidang kesehatan.1
Pelaksanaan posyandu dilakukan melalui sistem lima meja yang dilakukan oleh kader
kesehatan. Masyarakat dapat berperan serta melalui posyandu untuk meningkatkan status
kesehatan mereka, misalnya melalui posyandu dapat dilakukan identifikasi kehamilan resiko
tinggi, meragukan, dan resiko rendah.1 Tahun 1975, Pemerintah mencanagkan konsep
pembangunan kesehatan masyarakat desa (PMKD) dengan sistem operasional berdasar pada
1

Tinjauan pustaka
panca krida posyandu, yaitu melaksanakan gerakan keluarga berencana, pembinaan kesehatan
ibu dan anak, imunisasi ibu dan anak, perbaikan gizi-pembagian Fe, dan penanggulangan
diare. Untuk meningkatkan peranan kader masyarakat desa, dicetuskan ide dasa wisma
artinya setiap kader desa dalam posyandu melayani kesehatan sepuluh rumah tangga. 2 Dasa
wisma dilakukan untuk menjamin keefektifan dan efisiensi dalam melaksanakan posyandu,
yang diselenggarakan satu kali dalam sebulan.
Gagasan dan Penyelenggaraan Posyandu
Posyandu dapat dikembangkan dari pos penimbangan, pos imunisasi, pos KB desa, pos
kesehatan ataupun pembentukan yang baru. Satu posyandu sebaiknya melayani seratus (100)
balita/700 penduduk atau disesuaikan dengan kemampuan petugas dan keadaan setempat,
geografis, jarak antara rumah, jumlah kepala keluarga dalam kelompok dan sebagainya.
Posyandu sebaiknya berada pada tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat dan
ditentukan sendiri. Dengan demikian kegiatan posyandu dapat dilaksanakan dipos pelayanan
yang sudah ada, rumah penduduk, balai desa, tempat pertemuan RK/RT atau ditempat khusus
dibangun masyarakat. Berikut diuraikan program, sasaran, dan sistem pelayanan posyandu,
yaitu:3
1. Posyandu merupakan perpaduan kegiatan masyarakat bersama tenaga kesehatan,
berupa:
a. Kegiatan pelaksanaan gerakan keluarga berencana (KB)
b. Kegiatan evaluasi kesehatan ibu dan anak (KIA)
c. Upaya peningkatan gizi keluarga dan ibu hamil
d. Imunisasi balita dan anak
e. Penanggulangan diare dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)
2. Sasaran pelaksanaan posyandu antara adalah:
a. Balita
b. Ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu menyusui, ibu nifas
c. Pasangan usia subur (PUS)
3. Posyandu dilakukan satu kali sebulan dan di tempat yang mudah diakses oleh
masyarakat.
4. Sistem pelayanan posyandu adalah sistem lima meja
a. Meja I
:
pendaftaran
b. Meja II
:
penimbangan dan pemantauan tumbuh kembang oleh kader
c. Meja III
d. Meja IV

:
:

posyandu
pencatatan (pengisisan KMS) oleh kader
penyuluhan perorangan, penyuluhan KIA termasuk tumbuh
kembang menggunakan buku KIA, penyuluhan gizi termasuk

Tinjauan pustaka
pemberian vitamin A, tablet tambah dara dan PMT, merujuk
e. Meja V

balita ke meja V
pelayanan dan konseling kesehatan dan gizi oleh petugas
kesehatan, imunisasi, KIA-KB termasuk stimulasi, deteksi dini
tumbuh kembang balita, gizi termasuk penaggulangan gizi
kurang dan buruk serta penyakit pada balita.

Tujuan Posyandu
a. Mengurangi angka kematian bayi, anak, dan angka kelahiran
b. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS)
c. Masyarakat mampu mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang
menunggu, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
Peran dan Fungsi Kader di Posyandu
Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat
dan dapat bekerja secara sukarela.4 Keikutsertaan masyarakat dalam meningkatkan efisiensi
pelayanan adalah atas dasar pemikiran bahwa terbatasnya daya dan dana dalam operasional
pelayanan kesehatan akan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada
seoptimal mungkin.
Kegiatan yang dapat dilakukan kader di posyandu adalah terlibat dalam sistem lima
meja dengan melakukan pendaftaran, menimbang bayi, dan balita serta mencatat hasil
penimbangan, memberikan penyuluhan, memberi dan membantu pelayanan, serta merujuk.
Peran kader dalam kegiatan posyandu, yaitu melaksanakan sistem lima meja dengan
memperhatikan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita, pemeliharaan ibu hamil,
pemeliharaan ibu menyusui.5 Kader bukanlah tenaga profesional melainkan hanya membantu
dalam pelayanan kesehatan.
Prinsip Dasar Posyandu
Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan antara pelayanan
professional (petugas kesehatan) dan non professional (masyarakat). Prinsip dasar dalam pelaksanaan
posyandu adalah:6
a. Adanya kerjasama lintas program yang baik (KIA, KB, gizi, imunisasi, penaggulangan diare)
b.

maupun lintassektoral (depkes, depdagri/bangdes, dan BKKBN)


Kelembagaan masyarakat (pos desa, pos tumbuh kembang, pos imunisasi, pos kesehatan dan

c.

lain)
Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi 0-1tahun, balita 1-5 tahun, ibu hamil, ibu melahirkan,

d.

ibu nifas, ibu menyusui dan PUS)


Pendekatan yang dibutuhkan adalah pengembangan dan PKMD/PHC.

lain-

Tinjauan pustaka
Jenis Kegiatan Posyandu
Kegiatan-kegiatan di posyandu terbagi menjadi kegiatan utama dan kegiatan pengembangan.4
a) Kegiatan utama
Kesehatan ibu dan anak diantaranya seperti penimbangan berat badan dan

pemberian tabet zat besi.


Keluarga berencana. Pelayanan KB posyandando yang dilaksanakan oleh kader

adalah pemberian pil dan kondom.


Imunisasi. Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan bila ada petugas
kesehatan Puskesmas. Jenis pelayanan imunisasi yang diberikan yang sesuai
program, baik untuk bayi, balita maupun untuk ibu hamil, yaitu : BCG, DPT,

hepatitis B, campak, polio, dan tetanus toxoid


Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Bentuk pelayanannya meliputi
penimbangan berat badan, deteksi dinigangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi,
pemberian PMT, pemberian vitamin A dan pemberian sirup besi (Fe). Untuk ibu
hamil dan ibu nifas diberikan tablet besi dan yodium untuk daerah endemis

gondok.
Pencegahan dan Penanggulangan Diare. Pelayanan diare di Posyandu dilakukan
antara lain dengan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Penanggulangan diare antara lain dengan cara penyuluhan tentang diare dan

pemberian oralit atau larutan gula garam


b) Kegiatan pengembangan
Kegiatan-kegiatan yang dapat ditambahkan pada posyandu misalnya kegiatan
perbaikan kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular dan berbagai
program pembangunan masyarakat lainnya. Hal-hal ini dapat dilaksanakan apabila
program utama posyandu dapat terlaksana minimal 50% dan juga ada ketersediaan
sumber daya yang mendukung.
Manfaat posyandu
Manfaat posyandu bagi masyarakat, yaitu:1
1. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi
anak baita dan ibu
2. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi
buruk
3. Bayi dan anak balita mendapatkan apsul vitamin A
4. Bayi memperoleh imunitas lengkap
4

Tinjauan pustaka
5. Ibu hamil juga akn terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tabah darah serta
imunisasi Tetanus Toksoid
6. Ibu nifas memperoleh kapsul vitamin A dan tablet tambah darah
7. Memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak
8. Apabla terdapat kelainan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui
dapat segerah diketahui dan dirujuk ke puskesmas
9. Dapat berbagai pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak balita
Manfaat posyandu bagi kader:1
1. Mendapat berbagai informasi kesehatanlebih dahulu dan lebih lengkap.
2. Ikut berperan serta nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak dan kesehatan
ibu.
3. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang
kesehatan.
4. Menjadi panutan karena telah mengabdi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu.
Peran PKK dalam Pelaksanaan Posyandu
Pelaksanaan dan penyebarluasan posyandu tidak terlepas dari peranan beberapa organisasi
masyarakat, seperti Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Lembaga Ketahanan
Masyarakat Desa (LKMD), dan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) yang
memiliki program khusus untuk membina kesehatan ibu hamil dan balita. Tim pembinaan
kesejahteraan keluarga (PKK) turut berperan aktif dalam:2
a. Menganjurkan ibu hamil untuk melakukan perawatan antenatal
b. Menganjurkan kepada dukun beranak untuk berlatih
c. Membantu pelayanan posyandu
d. Membantu pencatatan dan laporan
e. Melaksanakan kampanye vaksinasi
f. Mendukung pengembangan teknologi yang tepat guna dan berdaya guna
g. Melaksanakan usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga
h. Meningkatkan pengetahuan anggota masyarakat untu memantau kehamilan resiko
tinggi.
Kesimpulan
Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan adlaah pos pelayanan
terpadu (posyandu) yang dibentuk oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Posyandu
merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat dengan
bimbingan dan binaan dari puskesmas. Manfaat dari posyandu itu sendiri adalah setiap
program mencapai hasil optimal dalam keterbatasan tenaga, dana, metoda, sarana dan
prasarana; masyarakat memperoleh kemudahan pelayanan paripurna yang efektif;
pemborosan dapat dihindari (efisien); cakupan sasaran pelayanan lebih luas.
5

Tinjauan pustaka
Melihat efesiensi pelayanan serta manfaat dari posyandu, tentunya upaya-upaya yang
sudah berjalan harus ditingkatkan agar anggota masyarakat dapat menolong diri dan
keluarganya dalam bidang kesehatan juga yang lebih penting dengan mengikuti kegiatan
Posyandu secara teratur bagi yang mempunyai balita. Dapatlah tercapai apa yang kita
harapkan yaitu sumber daya manusia yang berkemampuan dalam menghadapi kehidupan,
khususnya mengenai kesehatan dimasa yang akan datang.
Daftar Pustaka
1. Efendi F, Makhafudli. Keperawatan kesehatan komunitas: teori dan praktik dalam
keperawatan. Jakarta: Selemba Medika; 2009.h.288-9.
2. Diana Ester. Keperawatan anak untuk siswa spk. Jakarta: EGC, 1996.h.111.
3. Efendi N. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Edisi ke-2. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1998.h.269

Anda mungkin juga menyukai