Anda di halaman 1dari 14

Gerakan 30

September
1965
Achmad Fauzi
Rizqi Yoman P
Raul Mahendra

LATAR BELAKANG
Partai Komunis Indonesia sudah dua kali
melakukan usaha kudeta/perebutan kekuasaan
Usaha yang pertama pada tahun 1948
mengalami kegagalan karena PKI terlalu
terburu buru untuk melakukan kudeta
padahal persiapannya belum matang
Sehingga pemerintah melalui TNI dapat
dengan mudah menumpasgerakan PKI Madiun
Selama kurun waktu 1948 1965 PKI berusaha
menyusun kekuatan kembali untuk melakukan
kudeta.

Faktor faktor yang mendorong


PKI untuk melakukan
pemberontakan tahun 1965 :
PKI ingin mendirikan negara sendiri berdasarkan
asas komunis.
PKI ingin mengganti ideologi Pancasila dengan
ideologi komunis
Paham yang ingin mengangkat derajat rakyat
kecil ( kaum buruh dan tani), dengan
pinsipsama rata- sama rasa
Dalam paham ini, tidak dikenal adanya Tuhan,
mereka tidak mengakui adanya ke-Esa-an dan
keberadaan Tuhan
PKI berpendapat bahwa paham mereka lebih baik
dan lebih pantas digunakan untuk memimpin
negara Indonesia.

PKi ingin melakukan perebutan kekuasaan


Presiden Soekarno (kudeta)
Setelah berhasil mendekati dan mempengaruhi
Presiden Soekarno, PKI ingin segera mengambil
alih kepemimpinan dengan melakukan kudeta
Selain itu, PKI jugamelihat kesehatan Presiden
Soekarno yang terus memburuk sehingga tidak
lagi bisa dimanfaatkan

USAHA USAHA YANG DI


LAKUKAN PKI UNTUK
MEMPERLUAS PENGARUHNYA
Mengadakan perekrutan anggota
Pada akhir tahun 1963, PKI melancarkan aksi
sepihak
Indoktrinasi melalui Lembaga Kebudayaan Rakyat
( LEKRA )
Menyusup dalam tubuh ABRI, AL, dan Kepolisian
Membentuk angkatan kelima yang di persenjatai
Mempersiapkan sukarelawan untuk Dwikora
Menyebarkan isu tentang kesehatan Presiden
Soekarno
PKI melancarkan fitnah tentang adanya Dewan
Jenderal dalam AD yang ingin melakukan kudeta

Bentuk bentuk gerakan yang di


lakukan PKI pada tanggal 30
September 1965 adalah :
Mengadakan rapat Koordinasi terakhir pada
Kamis, 30 September 1965
Isu tentang kesehatan Presiden Soekarno
membuat PKI ingin segera mewujudkan rencana
kudeta
Rapat koordinasi Dewan Militer Polit biro PKI yang
dihadiripimpinan tertinggi PKI, DN
Aidit memutuskan untuk segera melancarkan
gerakan operasi membabat semua musuh
musuh revolusi.Hari dan jam yang telah
ditentukan disepakati untuk memulai gerakan
operasi.

Menculik sejumlah perwira tinggi Angkatan Darat (AD )


PKI melakukanpenculikan terhadap para perwiratinggi
ADyang mereka yakini akan melakukan tindakan makar
terhadap Presiden Soekano secara serentakpada 1 Oktober
1965 dini hari
Operasi ini dipimpin oleh Letkol Untung dengan pasukan
Cakrabirawa, para pemuda Rakyat dan Gerwani.
Target penculikan mereka adalah Jenderal A.H. Nasution,
Letjen Achmad Yani, Mayjen Suprapto, Mayjen S. Parman,
Mayjen M.T. Haryono, Brigjen Sutoyo S, Brigjen D.I.
Panjaitan
Kemudian, PKI membawapara korban ke Lubang Buaya
dan memasukkan jenasah mereka setelah menyiksa dan
memaksa mereka menandatangani pernyataan yang berisi
pengakuan tentang Dewan Jenderal.

Menguasai Gedung RRI di Jalan Merdeka Barat, Jakarta


PKI menguasai gedung RRI dan menyiarkan berita
bahwa mereka berhasil mengamankan ibu kota Jakarta
& menindak para dewan jenderal yang ingin melakukan
kudeta terhadap kekuasaan Presiden Soekarno
PKI juga berhasil menguasai gedung telekomunikasi
Menguasai Monas dan istana kepresidenan
Pada pagi 1 Oktober 1965, kawasan merdeka di sekitar
Monas dan istana kepresidenan juga dijaga oleh pasukan
pasukan dari Kodam Diponegoro dan Brawijaya atas
perintah pimpinan pemberontak.

Gerakan 30 September di berbagai daerah


Selain di Jakarta, PKI juga melakukan gerakan di
berbagai daerah seperti Yogyakarta, Klaten, Solo,
Bandung, dll. Di Yogyakarta, PKI menculik dan
membunuh Kolonel Katamso & Letkol Sugiyono
PKI juga melakukan terror bahkan pembunuhan
terhadap kelompok non komunis terutama kaum
agama & nasionalis.

OPERASI PENUMPASAN G 30
S/PKI
Karena terjadi kekosongan pimpinan Angkatan Darat,
Mayjen Soeharto merasa bertanggung jawab atas
keamanan ibukota Jakarta dan Presiden Soekarno
Soeharto kemudian memimpin koordinasi dan operasi
penumpasan G 30 S/PKI. Soeharto kemudian berhasil
mengusai kembali RRI
Langkah selanjutnya mengepung Lubang Buaya dan
mencari keberadaan para jenderal yang di culik
Soeharto juga berhasilmenyeret pelaku gerakan 30
september ke Mahmilub yang mengakibatkan mereka
mendapatkan hukuman mati maupun mendekam
penjara selama bertahun tahun.

DAMPAK GERAKAN 30
SEPTEMBER 1965
Di bidang politik
1. Terjadinya ketidakstabilan politik
2. Terjadinya konflik horizontal ( antar
penduduk ) yakni
orang orang anti
komunis dengan anggota PKI
3. Mulai merosotnya kewibawaanPresiden
Soekarno
karena Presiden Soekano tidak
mengutuk tindakan PKI
dan tidak mengambil
tindakan tegas terhadap PKI

Di bidang ekonomi
1. Kelangkaan bahan makanan
2. Harga barang barang melambung tinggi
3. Inflasi mencapai 100 % setahun
4. Harga bahan bakar naik
Di bidang social
Dampak di bidang social berupa gerakan demonstrasi
rakyat dan mahasiswa menuntut Presiden Soekarno
menyelesaikan berbagai konflik dan mengambil
tindakan tegas terhadap PKI.

Kesimpulan
Dari peristiwa gerakan 30 September 1965,
banyak hikmah yang bisa diambil, bagaimana
mensikapi suatu peristiwa - peristiwa sejarah
Sejarah
bisa
menjadi
alat
politik
untuk
mempertahankan kekuasaan
Ketika
seseorang
sudah
kehilangan
kekuasaannya,
bisa
memunculkan
suatu
paradigma baru
Kekuasaan tidak langgeng karena dapat dengan
mudah hilang. Semoga para siswa bisa bijaksana
mengambil
keputusan
apabila
mendapat
kepercayaan memegang kekuasaan, walaupun
dalam lingkup yang kecil.

Anda mungkin juga menyukai