Anda di halaman 1dari 5

Rukun: Jika ditinggalkan maka batal shalatnya baik secara sengaja maupun tidak, atau batal

rekaat yang terlewat rukun tersebut sehingga rekaat yang berikutnya menempati kedudukan
rekaat tersebut akan dijelaskan berikutnya- [1].
Wajib: Jika menginggalkannya secara sengaja maka batal shalatnya. Jika tidak sengaja maka
tidak batal, namun harus menggantinya dengan sujud sahwi.
Sunnah: Tidak batal shalat jika ditinggalkan baik secara sengaja maupun tidak. Namun,
mengurangi kesempurnaan shalat.
Rasulullah bersabda, Shalatlah kalian sebagaimana melihat aku shalat [2]. Yaitu shalat
secara sempurna baik rukun, wajib maupun sunnah-sunnahnya.
Rukun-Rukun Shalat (14)
1. Berdiri (dalam shalat fardhu)
Allah taala berfirman,

Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu. (QS. al Baqarah: 238)
Merupakan suatu kewajiban dalam shalat fardhu untuk berdiri. Hal ini juga bersandar pada
sabda Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, Shalatlah dengan berdiri, jika tidak mampu
maka dengan duduk, jika tidak mampu maka dengan berbaring. [3]. Apabila tidak mampu
berdiri karena sakit atau yang lainnya maka shalat dengan semampunya. Jika shalat
dibelakang imam yang duduk (karena sakit atau yang lainnya), maka ikut duduk [4]. Dalam
shalat nafilah (sunnah) tidak mengapa dengan duduk karena kadang Rasulullah shalallahu
alaihi wassalam shalat nafilah dengan duduk meskipun tidak ada udzur [5].
2. Takbiratul ihram
Berdasar sabda Rasulullah, Lalu menghadaplah ke kiblat dan bertakbir. [6]. Dan sabda
beliau, yang mengharamkannya (permulaanya) adalah takbir [7]. Lafadz takbiratul ihram
yaitu mengucapkan Allahu Akbar, tidak pernah diriwayatkan dari Nabi shalallahu alaihi
wassalam selain ini.
3. Membaca al Fatihah
Berdasar sabda Rasulullah, Tidak ada shalat bagi yang tidak membaca al Fatihah. [8].
Membaca al fatihah merupakan rukun di antara rukun-rukun shalat. Bagi imam dan orang
yang sendirian maka wajib membacanya, tidak ada khilaf disini. Adapun bagi orang yang
shalat dibelakang imam ada khilaf di kalangan para ulama. Sebagai bentuk kehati-hatian
hendak makmum tetap membaca al Fatihah dalam shalat-shalat yang sirriyah (yg tidak
dikeraskan bacaanya) dan disaat-saat imam diam/tidak membaca.

4. Rukuk dalam tiap rekaat


Berdasar firman Allah taala,

Hai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu. (QS. al Hajj: 77)
Dan juga berdasar apa yang dikerjakan Rasulullah, banyak hadist yang menunjukkan akan
hal ini [9].
5. Dan ke 6 , bangkit dari rukuk dan Itidal (berdiri tegak)
Karena Nabi shalallahu alaihi wassalam senantiasa melaksanakannya. Rasulullah bersabda,
Shalatlah kalian sebagaimana melihat aku shalat.
7. Sujud
Berdasar firman Allah taala,

Hai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu. (QS. al Hajj: 77)
Sujud adalah meletakkan kening ke permukaan bumi (tempat sujud), dan hendaknya semua
anggota sujud yang tujuh sempurna menyetuh permukaan bumi. Anggota sujud yang tujuh
yaitu : kening serta hidung, dua telapak tangan, dua lutut, dan ujung kedua telapak kaki.
Sujud merupakan salah rukun shalat yang utama karena waktu sujud adalah waktu paling
dekat antara hamba dengan Allah [10].
8. Bangkit dari sujud dan duduk antara dua sujud
Berdasar perkataan Aisyah, Jika Rasulullah mengangkat kepalanya dari sujud maka tidak
sujud (kembali) sampai duduk dengan sempurna. [11].
9. Tumaninah
Yaitu berdiam barang sesaat. Ini yang sering diremehkan sebagian kaum muslimin. Padahal
tumaninah termasuk rukun shalat, tidak sah shalat tanpa tumaninah.
10. Dan ke 11, tasyahud akhir dan duduk padanya
Yaitu dengan membaca attahiyaat.. sampai akhir. Hal ini telah tsabit dari Rasulullah dalam
beberapa hadistnya sebagaimana hadist Aisyah [12] dan Ibnu Masud [13].
12. Shalawat atas Nabi pada tasyahud akhir

Yaitu dengan mengucapkan Allahuma shalli ala muhammad. Adapun menambahnya maka
termasuk sunnah.

13. Tertib antara rukun-rukun tersebut


Karena dahulu Rasulullah shalat dengan tertib antara rukun-rukunya. Dan juga berdasar
hadist tentang musii shalah (orang yang jelek shalatnya), lalu rasulullah mengajarinya
dengan kata-kata lalu.. yang menunjukan akan urutan [14].
14. Salam
Berdasar sabda Rasulullah, .dan penutupnya adalah salam. Juga sabda beliau, .dan
yang menghalalkannya adalah salam. [15].
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa meninggalkan rukun membatalkan shalat baik
secara sengaja ataupun tidak. Berikut secara ringkas rincian hukum-hukum tentang
meninggalkan rukun shalat:

Jika yang ditinggalkan adalah takbiratul ihram maka belum dianggap shalat

Jika yang ditinggalkan selain takbiratul ihram, dengan sejaga maka batal shalatnya.

Jika tertinggal (selain takbiratul ihram, seperti rukuk atau sujud)karena lupa dan ingat
sebelum berdiri tegak untuk membaca al Fatihah rekaat berikutnya maka kembali
mengulangi ke rukun yang ditinggalkan dan yang berikutnya.

Jika tertinggal karena lupa dan sudah berdiri tegak untuk membaca al fatihah rekaat
berkutnya maka rekaat yang tadi (yang tertinggal rukunya) tidak dianggap, sehingga
sekaraat yang sekarang menempati kedudukan rekaat sebelumnya. Dan melakukan
sujud sahwi.

Jika mengetahui rukun yang ditinggalkan setelah salam maka jika rukun tersebut
adalah tasyahud akhir dan salam maka langsung mengerjakannya lagi lalu salam lalu
sujud sahwi. Jika selain keduanya (tasyahud akhir dan salam) seperti sujud dan rukuk
maka mengerjakan satu rekaat secara sempurna, lalu sujud sahwi.

Jika ingat setelah salamnya lama maka mengulangi shalat dari awal. Allahu Alam

Wajib-Wajib Shalat (8)


1. Seluruh takbir, kecuali takbiratul ihram
2. Tasmii

Yaitu membaca samiallahu liman hamidah . wajib dibaca oleh imam ataupun orang yang
shalat sendirin, adapun makmum tidak membacanya.
3. Tahmid
Yaitu membaca rabbana walakal hamd. Wajib dibaca oleh imam, makmum, maupun
orang yang shalat sendirian. Berdasarkan sabda Rasulullah, Jika imam membaca
samiallahu liman hamidah maka ucapkanlah rabbana walakal hamd .[16]

4. Bacaan rukuk.
Yaitu seperti bacaan subhaana rabbiyal adzim. Yang wajib sekali, disunnahkan
membacanya tiga kali. Jika lebih maka tidak mengapa.
5. Bacaan sujud.
Yaitu seperti bacaan subhaana rabbiyal ala. Yang wajib sekali, disunnahkan
membacanya tiga kali.
6. Bacaan duduk antara dua sujud.
Yaitu seperti bacaan rabbighfirliy... Yang wajib sekali, disunnahkan membacanya tiga kali.
7. Tasyahud awal
Yaitu membaca bacaan-bacaan tasyahud yang telah diriwayatkan dari Nabi shalallahu alaihi
wassalam.
8. Duduk pada tasyahud awal
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa meninggalkan wajib shalat dengan sengaja
membatalkan shalat. Adapun jika tidak sengaja atau karena jahil maka menggantinya dengan
sujud sahwi.
Sunnah-Sunnah Shalat
Bagian ketiga dari amalan (baca:perbuatan) dan bacaan dalam shalat adalah sunnah-sunnah
shalat, yaitu selain apa-apa yang telah disebutkan dalam rukun maupun wajib shalat. Sunnah
shalat ada dua jenis, ucapan maupun perbuatan.
Pertama, sunnah berupa perkataan, bentuknya banyak sekali. Diantaranya: membaca doa
iftiftah, taawudz, membaca basmalah, membaca surat setelah al Fatihah, membaca bacaan
rukuk, sujud, doa antara dua sujud lebih dari sekali, doa setelah tasyahud akhir dan lainnya.
Kedua, sunnah berupa perbuatan, bentuknya juga baca. Diantaranya: mengangkat tangan saat
takbiratul ihram serta ketika akan dan setelah rukuk, meletakkan tangan kanan diatas tangan
kiri dan meletakkannya di atas dada saat berdiri, melihat tempat sujud, meletakkan tangan

diatas lutut saat rukuk, menjauhkan antara perut dan paha, paha dan betis saat sujud, dan
lainnya.
Sunah-sunah ini tidak harus dikerjakan, tetapi barang siapa melakukannya maka ada
tambahan pahala atasnya, adapun jika ditinggalkannya maka tidak ada dosa baginya.
Semoga bermanfaat, sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rosulullah serta keluarga
dan sahabatnya.

Anda mungkin juga menyukai