PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Tujuan Nasional Bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh
tumpuh darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai
tujuan tersebut diselenggarakanlah program Pembangunan Nasional secara
menyeluruh dan berkesinambungan. Pembangunan Kesehatan adalah bagian integral
dan sangat penting dari pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar derajat peningkatan
kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan
diselenggarakan
dengan
berdasarkan
pada
perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat
dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut
usia (lansia), dan keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan :1) Upaya
kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan,
4)
tinggal diwilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi
tingginya dalam rangka mewujudkan MDGS 2015.
Sumber daya manusia dalam pelaksanaan penyuluhan
sangat penting dan menjadi faktor yang sangat
kesehatan menjadi
mempengaruhi
keberhasilan
membuat
judul
Kertas
Kerja
Tapin
ISU AKTUAL
Ada beberapa isu aktual yang dapat dijadikan bahasan pokok dalam Kertas Kerja
Perseorangan ini, tetapi setelah melewati proses tahapan dengan Analisis Managemen
USG, maka diambil satu diantaranya yang memiliki skor yang tertinggi baik dipandang
dari sudut pandang Urgensi-nya, Seriousnya dan juga Growth-nya. Beberapa isu aktual
yang dipilih untuk dijadikan prioritas adalah sebagaimana terlampir pada tabel berikut :
Tabel 1.1
USG Pemilihan Isu Aktual Yang Prioritas
Kriteria
Penilaian
No
Isu Prioritas
Total
G
Rangking
1.
Belum optimalnya
pelaksanaan penyuluhan
kesehatan /Promosi kesehatan
14
2.
11
II
3.
III
KETERANGAN :
U : Urgensi /
S : Seriousness /
G : Growth /
SKALA PENILAIAN
1. Rendah
2.
Sedang
3.
Cukup
(KKP)
C.
Lingkup Bahasan
Lingkup bahasan berdasarkan isu aktual yang terpilih dalam Kertas Kerja
Perseorangan [ KKP ] ini dibatasi hanya pada lingkup pelaksanaan kegiatan penyuluhan
kesehatan dan kampanye kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Salam Babaris.
BAB II
GAMBARAN KEADAAN
A. Gambaran Umum
1. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tapin 2008 Nomor 05 Tahun 2008
Tanggal 12 Februari 2008. Unsur-unsur Organisasi Puskesmas adalah terdiri dari
Kepala Puskesmas, Kasubag Tata Usaha, dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Kepala Puskesmas adalah Penanggung jawab Pembangunan Kesehatan di
tingkat Kecamatan. Sedangkan Kasubag Tata Usaha bertanggung jawab membantu
Kepala Puskesmas dalam pengelolaan : Data Keuangan, Perencanaan dan
Penilaian, Keuangan, Umum dan Kepegawaian. Kelompok Jabatan Fungsional
bertanggung jawab melaksanakan; Upaya Kesehatan Masyarakat / Pembinaan
terhadap UKBM, dan upaya kesehatan perorangan. Struktur Organisasi Puskesmas
Salam Babaris dapat dilihat pada lampiran.
2. Data Umum
a. Geografi dan Demografi
sekitar
Tabel II 1. Data Penduduk dan Luas Wilayah Kecamatan Salam Babaris Tahun 2012
No
DESA
LUAS
JUMLAH
WILAYAH
(KM)
1
2
3
4
5
6
Pantai Cabe
Salam Babaris
Suato Baru
Suato Lama
K. H. Baru
K. H. Lama
JUMLAH
34.000
35.000
6.500
7.500
35.000
35.000
153.000
RW
3
4
3
3
3
2
20
RT
15
13
9
14
8
13
72
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
PENDUDUK
JIWA
KK
2.176
2.281
1.138
1.806
1.761
1.901
11.063
612
618
312
510
493
571
3116
1.129
1.149
563
946
925
991
5.703
1.047
1.132
575
860
836
910
5.360
1) Sosial Ekonomi
Mata pencaharian penduduk mayoritas adalah petani (sawah dan kebun
karet), selebihnya adalah pedagang, swasta, PNS, dan lain-lain. Agama yang dianut
oleh masyarakat diwilayah Kecamatan Salam Babaris lebih dari 95 % adalah Islam.
2) Pendidikan
Pendidikan penduduk sebagian besar adalah tamat Sekolah Dasar atau
sederajat. Dari enam desa yang ada di wilayah Kecamatan Salam Babaris memiliki
sarana pendidikan sebagai berikut :
Tabel II 2. Sarana Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Salam Babaris
Tahun 2012
NO
1
2
3
4
5
SEKOLAH
JUMLAH
6
8
12
2
1
TK Umum
TK / TPA Al Quran
SDN
SMPN
SLTA
3. Data Khusus
a. Ketenagaan
Tabel II 3. Data Ketenagaan Puskesmas Salam Babaris Tahun 2012
NO
PROFESI
PENDIDIKAN
JUMLAH
Dokter Umum
S1
S1
Perawat Ahli
S1
D III
D III
Bidan
DI
D III
Perawat Gigi
D III, SPRG
Nutrisionis
D III
10
D III
11
Asisten Apoteker
SMF
12
Sanitarian
AKL, SPPH
13
Tata Usaha
Rekam Medis
14
Tenaga Honorer
Nutrisionis,
TOTAL
37
b. Sarana Kesehatan
Tabel II 4. Data Sarana Kesehatan Puskesmas Salam Babaris
Tahun 2012
NO
1
2
SARANA /
PRASARANA
Puskesmas Induk
Puskesmas
Pembantu (Pustu)
Polindes
JUMLAH
KONDISI
1
4
Baik
1 Baik
3 Rusak
Baik
10
KETERANGAN
4
5
6
7
8
Poskesdes
Posyandu
Posyandu Lansia
Mobil Ambulance
Kendaraan Dinas
Roda 2
3
12
5
1
13
Baik
Aktif
Aktif
Baik
Baik
9
10
1
3
Baik
1 Baik
2 Rusak
1 Pimpinan
6 Bidan
1 Gizi
1 P2M
1 Promkes
1 pengelola Jamkesmas
1 peng. Operasional
PKM
1 pemegang Pustu
SARANA
JUMLAH
KONDISI
Posyandu
12
Aktif
Posyandu Lansia
Aktif
11
1. Visi
Visi adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai ditrandai dengan
penduduk yang hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup bersih yang sehat.
Memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi.
Adapun visi Puskesmas Salam Babaris: Terwujudnya Masyarakat yang
Sehat, Biopsikososiospiritual yang Adil dan Merata
2. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut maka ditetapkan misi Puskesmas Salam
Babaris adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang berorientasi kepada
kepuasan masyarakat
b. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau, adil dan
merata
c. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang konprehensif
d. Selalu berinovasi melakukan upaya pelayanan pengembangan
12
2. Sasaran
13
indikator:
a)
meningkatnya
persentase
rumah
tangga
14
15
16
manusia
mencakup
untuk
dimensi
tenaga
penyuluhan
kesehatan/promosi
jumlah,
kualifikasi
pendidikan,
dan
17
No.
1.
Tujuan
Sasaran
Meningkatkan Terwujudnya
pembangunan Pelaksanaan
berwawasan
Penyuluhan
kesehatan,
dan
pemberdayaan
Kampanye
keluarga dan
Kesehatan
masyarakat,
yang
dan
melaksanakan
Optimal
pelayanan
masyarakat
strata pertama
Indikator
Satuan
Ukuran
Tingkat
Kinerja
Sekarang
18
Kinerja
Tujuan
Sasaran
Meningkatk
an
pembangun
an
berwawasan
kesehatan,
pemberdaya
an keluarga
dan
masyarakat,
dan
melaksanak
an
pelayanan
masyarakat
strata
pertama
Terwujudnya
Pelaksanaan
Penyuluhan dan
Kampanye
Kesehatan yang
Optimal
Indikator
a. Jumlah
Tenaga
Penyuluh
Kesehatan
yang
Mengikuti
Bimtek
b.
Penyuluhan
Kesehatan
pada
Kelompok
Masyarakat
c.
Pembuatan
Media
Penyuluhan
Promkes
Sederhana
19
Satuan
Ukuran
Orang
Orang
Orang
Sekarang
Yang akan
datang
BAB III
IDENTIFIKASI, ANALISA, DAN
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah pertama dalam melakukan analisis
masalah. Masalah perlu dirumuskan secara benar agar tidak menimbulkan pengertian
yang berbeda.
Proses identifikasi masalah dan penentuan prioritas masalah yang digunakan dalam
Kertas Kerja Peserorangan ini adalah dengan Metode USG (Urgency, Seriuosness, dan
Growtth), dengan penjelasan Urgency (kegawatan), yaitu besarnya dampak yang timbul
terhadap keselamatan jiwa manusia, uang, produksi, dan atau reputasi baik individu
maupun organisasi.
Metode USG merupakan suatu instrument yang dapat dipergunakan untuk
menyusun urutan prioritas yang penting, serius, dan berkembang untuk diselesaikan,
penilaian scoring USG dapat ditentukan dengan skala nilai 1-5 atau 1-10, pada
penulisan KKP ini menggunakan skala 1-5.
Berdasarkan penjelasan isu aktual pada Bab I, yang menjadi masalah utama dalam
KKP ini adalah Belum Optimalnya Pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan dan
Kampanye Kesehatan pada Puskesmas Salam Babaris, dengan penyebab pokoknya
adalah:
20
21
22
No
Masalah Pokok
Kriteria
U
Total
Rangking
1.
Kurangnya media
penyuluhan
kesehatan/promosi
kesehatan
10
2.
3.
Kurangnya kompetensi
petugas penyuluh
kesehatan/promosi
kesehatan
14
4.
11
Berdasarkan hasil analisa dengan Metode USG pada tabel diatas, dapat dijelaskan
bahwa penyebab masalah utama Belum Optimalnya Pelaksanaan Penyuluhan dan
Kampanye Kesehatan yang lebih besar adalah Kurangnya Kompetensi Petugas /
Tenaga Penyuluh Kesehatan/Promosi Kesehatan.
Dari prioritas permasalahan pokok yang paling besar diatas, maka ditentukan
penyebab masalah spesifiknya sebagai berikut:
23
Sanitarian, bukan oleh fungsional penyuluh , selain itu tugas rangkap di puskesmas
menjadikan target capaian masih belum optimal .
c. Kurangnya keahlian tenaga penyuluh kesehatan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VIII/2005
tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah, dijelaskan bahwa
standar pendidikan formal tenaga penyuluh kesehatan/promosi kesehatan di
puskesmas adalah Diploma 3 (D3)
d. Kurangnya kesadaran petugas dalam memberikan penyuluhan
Dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat dibutuhkan kesadaran dalam
menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan. Selain itu dibutuhkan kesabaran dan
24
motivasi dalam mengemban tugas untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk
masyarakat. Motivasi petugas penyuluh kesehatan/promosi kesehatan puskesmas
belumlah sesuai yang diharapkan,dan dalam pelaksanaannya belum diterapkan
dengan baik.
Untuk menentukan penyebab masalah diatas secara spesifik, maka perlu dilakukan
analisa masalah kembali dengan menggunakan Metode USG, hasil analisa masalah
spesifik dapat dilihat pada tabel berikut.
25
Penilaian Penyebab
Masalah
Kriteria
Total
Rangking
13
1.
Kurangnya referensi
penyuluhan
kesehatan/promosi
kesehatan
2.
Kurangnya pengetahuan
tenaga penyuluh
kesehatan
3.
Kurangnya keahlian
petugas penyuluh kesehatan
10
4.
Kurangnya kesadaran
petugas dalam memberikan
pelayanan penyuluhan
Dari tabel diatas setelah dilakukan analisa masalah dengan menggunakan metode
USG, maka faktor penyebab masalah spesifik yang lebih dominan adalah Kurangnya
Pengetahuan Tenaga Penyuluh Kesehatan .
26
POHON MASALAH
(Pernyataan Negatif)
4
2
Kurangnya
Media
Penyuluhan
Kesehatan/Prom
osi Kesehatan
a
Kurangnya
Kesadaran
Petugas dalam
Memberikan
Yankes
Penerapan
Sistem dan
Prosedur Kerja
Penyuluhan
Kesehatan Belum
Optimal
Kurangnya
Kompetensi
Petugas
Penyuluh
Kesehatan/Pro
mKes
Kurangnya
Pengetahuan
Tenaga
Kesehatan
Kurangnya
Keahlian Tenaga
Kesehatan
KETERANGAN:
- Masalah utama adalah no. 1
- Penyebab masalah no. 1 adalah masalah pokok no. 2
- Penyebab masalah no. 2c adalah masalah spesifik no. 3b
- Akibat masalah no. 1 adalah no. 4
27
Keterbatasan
Jumlah Tenaga
Penyuluh
Kesehatan
d
Kurangnya
Referensi
Tentang
Penyuluhan
Kesehatan
28
POHON SASARAN
(Pernyataan Positif)
Akibat
Terwujudnya Pelaksanaan Penyuluhan dan Kampanye
Kesehatan yang Optimal
Sebab
a
Tersedianya
Media
Penyuluhan
Kesehatan/Prom
osi Kesehatan
a
Terwujudnya
Peningkatan
Kesadaran
Petugas dalam
Memberikan
Yankes
Terwujudnya
Penerapan
Sistem dan
Prosedur Kerja
Penyuluhan
Kesehatan
Terwujudnya
Kompetensi
Petugas
Penyuluh
Kesehatan/Pro
mosi Kesehatan
Terwujudnya
Peningkatan
Pengetahuan
Tenaga
Kesehatan
Tersedianya
Tenaga Penyuluh
Kesehatan yang
Ahli
29
Tercukupinya
Jumlah Tenaga
Penyuluh
Kesehatan
d
Tersedianya
Referensi
Tentang
Penyuluh
Kesehatan/Prom
osi Kesehatan
30
POHON ALTERNATIF
Melaksanakan
Pertemuan
Secara Terbuka
Melaksanakan
Penyeliaan
Fasilitatif Nakes
31
Melaksanakan
Pola Kakak
Asuh/Pendampin
gan
Alternatif
Melaksanakan
pertemuan secara
terbuka
Melaksanakan
penyediaan fasilitatif
bagi tenaga
penyuluh kesehatan
12
Melaksanakan pola
kakak
asuh/pendamping
terhadap tenaga
penyuluh kesehatan
11
Berdasarkan hasil teori tapisan diatas, maka yang menjadi alternative pemecahan
masalah adalah Melaksanakan Penyeliaan Fasilitatif bagi Petugas/Tenaga Penyuluh
Kesehatan.
32
C. Rencana Kerja
Seperti yang telah diuraikan diatas untuk mewujudkan peningkatan
kompetensi petugas/tenaga penyuluh kesehatan dengan kesempatan mengikuti
pelaksanaan penyeliaan fasilitatif bagi tenaga penyuluh/promosi kesehatan, ada
beberapa alternative kegiatan, yaitu:
1. Melaksanakan pertemuan secara terbuka terhadap tenaga penyuluh
kesehatan
2. Melaksanakan penyeliaan fasilitatif bagi tenaga kesehatan/tenaga penyuluh
kesehatan puskesmas
3. Melaksanakan pola kakak asuh/pendampingan
Berdasarkan permilihan alternatif dengan metode teori tapisan seperti yang
diuraikan diatas, maka rencana kerja yang akan dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan
kompetensi
tenaga/petugas
penyuluh
kesehatan
adalah
33
34
Pokok Akhir
: Pembentukan Tim
Uraian Kerja
Penanggung
Jawab
Pengajuan usulan
kegiatan dan rencana
anggaran
Kepala
Puskesmas
Pembentukan Tim
Kasubag TU
Staf
Puskessmas
Pembukaan
Kepala
Puskesmas
Pelaksanaan keg
penyeliaan fasilitatif
Kasubag. TU
Pembuatan Kesepakatan
Staf Subag
Kepegawaian
)
Penutupan
Kasubag TU
Pemantauan
Kepala
Puskesmas
Penilaian
Kepala
Puskesmas
10
Pelaporan
Kasubag.TU
Jumlah
7 Orang
35
Waktu
Biaya
(hari)
(Rp)
1 Hari
10.000,-
1 Hari
300.000,-
2 Hari
Rp. 310.000,-
Pokok Akhir
Penanggung Gugat
: Kasubag TU
Uraian Kerja
Penanggung
Waktu
Biaya
Jawab
(hari)
(Rp)
Membuat RAB
Kasubag TU
Meneliti RAB
Kepala
Puskesmas
Menyetujui/menandatangani Kepala
RAB
Puskesmas
Menyerahkan RAB
Kasubag TU
Pencairan Dana
Bendahara
1 hari
Pengeluaran
Jumlah
4 orang
36
1 hari
Pokok Akhir
: Pembukaan
Uraian Kerja
Pendaftaran/registrasi
Penanggung
Waktu
Biaya
Jawab
(hari)
(Rp)
Staf Puskesmas
peserta
2
Laporan panitia
Kasubag TU
Kepala
Puskesmas
Kasubag TU
1 hari
materi kegiatan
5
Menyediakan konsumsi
Staf TU
500.000,-
rapat
Jumlah
4 orang
37
1 hari
500.000,-
Pokok Akhir
Uraian Kerja
Penanggung
Waktu
Biaya
Jawab
(hari)
(Rp)
Melaksanakan Pretest
Kasubag TU
Membagikan
Staf TU
bahan/modul/handout dan
ATK kegiatan
3
Menyampaikan materi
Kepala
kegiatan
Puskesmas
Menyediakan konsumsi
Staf TU
Memfasilitasi kegiatan
Staf TU
1.000.000,1 hari
penyeliaan fasilitatif
Jumlah
3 orang
38
1 hari
1.000.000,-
Pokok Akhir
Uraian Kerja
Penanggung
Waktu
Biaya
Jawab
(hari)
(Rp)
Kepala
Puskesmas
Pembuatan Media
Sederhana
2
1 hari
500.000,-
praktik
3
Membimbing Praktik
Kepala
Penyuluhan dan
Puskesmas
Menyediakan konsumsi
Jumlah
Kasubag TU
3 orang
39
750.000,-
1 hari
1.250.000,-
Pokok Akhir
Uraian Kerja
Penanggung
Waktu
Biaya
Jawab
(hari)
(Rp)
Kasubag TU
Melaksanakan posttest
Kasubag TU
Mengumumkan hasil
Staf Puskesmas
1 hari
postest
4
Menyampaikan hasil
Kasubag TU
posttest ke Kepala
Puskesmas
Jumlah
2 orang
40
1 hari
Pokok Akhir
: Penutupan
No
Uraian Kerja
Penanggung
Waktu
Biaya
Jawab
(hari)
(Rp)
Laporan panitia
Kasubag TU
Kepala
kegiatan
Puskesmas
Kasubag TU
1 hari
4
Menyediakan konsumsi
Staf Subag
1.500.000,-
Kepegawaian
5
Menyelesaikan
Bendahara
administrasi pencatatan
Pengeluaran
dan pelaporan
Jumlah
4 orang
41
1 hari
1.500.000,-
Pokok Akhir
: Pemantauan
Uraian Kerja
Mengamati pelaksanaan
Penanggung
Waktu
Biaya
Jawab
(hari)
(Rp)
Kasubag TU
kegiatan
2
Staf TU
Memantau pelaksanaan
Kepala
Puskesmas
Mendata dan
1 hari
Staf TU
mengumpulkan hasil
pemantauan
5
Merekap dan
Staf TU
mendokumentasikan hasil
pemantauan
Jumlah
3 orang
42
1 hari
Pokok Akhir
: Penilaian
Uraian Kerja
Penanggung
Waktu
Biaya
Jawab
(hari)
(Rp)
Kasubag TU
hasil pemantauan
2
Mengidentifikasi masalah
Kasubag TU
Mendokumentasikan hasil
Kasubag TU
penilaian
4
1 hari
Menilai keberhasilan
Kepala
Puskesmas
pemantauan
Jumlah
2 orang
43
1 hari
Pokok Akhir
: Pelaporan
Uraian Kerja
Penanggung
Waktu
Biaya
Jawab
(hari)
(Rp)
Staf Puskesmas
Kasubag TU
Staf TU
Mengetik laporan
Staf TU
Memaraf laporan
Kasubag TU
Menandatangani laporan
Kepala
1 hari
Puskesmas
7
Menggandakan laporan
Staf Puskesmas
Staf Subag TU
1 hari
50.000,-
1 hari
50.000,-
Menyampaikan laporan ke
Kasubag TU
4 orang
44
Pokok Akhir
Biaya
Pembentukan Tim
Rp. 310.000,-
Rp. 500.000,-
Pembukaan
Rp. 1.000.000,-
Rp. 1.250.000,-
Evaluasi
Penutupan
Pemantauan
10
Penilaian
11
Pelaporan
Rp. 50.000,-
Rp. 1.500.000,-
JUMLAH
Rp. 4.610.000,-
45
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarakan uraian diatas Kertas Kerja Perorangan dengan judul Rencana Kerja
Peningkatan Kinerja Penyuluhan Kesehatan dan Kampanye Kesehatan pada
Puskesmas Salam Babaris Diklatpim IV Angkatan II Kabupaten Tapin Tahun 2013,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Permasalahan utama pada Kertas Kerja Perseorangan ini adalah Belum Optimalnya
Pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan dan Kampanye Kesehatan pada Puskesmas
Salam Babaris.
2. Penyebab masalah belum optimalnya pelaksanaan penyuluhan dan kampenye
kesehatan
adalah
Kurangnya
Kompetensi
Petugas/Tenaga
Penyuluh
46
DAFTAR PUSTAKA
Presiden Republik Indonesia, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia tentang
Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1114/Menkes/SK/VIII/2005 Tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
Daerah, Jakarta.
Bupati Tapin, 2008, Peraturan Bupati Tapin Nomor 08 Tahun 2008 tentang Uraian
Tugas Unsur-Unsur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, Rantau.
Bupati Tapin, 2008, Peraturan Daerah Bupati Tapin Nomor 05 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapin,
Rantau.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, 2009, Profil Kesaehatan Kabupaten Tapin 2009,
Rantau.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, 2008, Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Tapin Tahun 2008, Rantau.
Lembaga
Administrasi
Negara,
2008,
Modul
Pendidikan
dan
Pelatihan
dan
Pelatihan
Administrasi
Negara,
2008,
Modul
Pendidikan
Kepemimpinan Tingkat IV, Kertas Kerja Kelompok (KKK) dan Kertas Kerja
Angkatan (KKA), Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara, 2008, Modul Pendidikan dan Pelatihan Kemimpinan
Tingkat IV, Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan (PMPK), Jakarta.
47
catatan :
1. Beri nomor pada tabel tabel
2. Gunakan teknik analisis CBA pada pemilihan kegiatan alternatif (hal 34)
3. perhatikan aturan penomoran halaman : dikanan atas, pada Bab ditengan
bawah
4. Pada Paket Kerja : uraian kerja diawali dgn Me...
5. Paket Kerja : tampilkan waktu penyelesaian ( contoh PK 1 hal 37)
48