Anda di halaman 1dari 52

KEBIJAKAN DISNAKERTRANSDUK

PROVINSI JAWA TIMUR


DALAM KESEHATAN KERJA

Oleh :

Sigit Priyanto, ST. MM.

Kasi Kesehatan Tenaga Kerja & Lingkungan Kerja


E-mail : kesehatan.disnakertransduk@ymail.com

Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan


Provinsi Jawa Timur

Latar Belakang
Tenaga Kerja merupakan aset berharga
sebagai faktor utama dalam meningkatkan
produktivitas dan kinerja perusahaan, wajib
mendapatkan perlindungan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) salah
satu aspek perlindungan tenaga kerja
K3 tanggung jawab semua pihak terkait
dalam proses produksi
K3 dalam era globalisasi
Kesehatan kerja merupakan bagian tak
terpisahkan dengan K3
2

Latar Belakang
Adanya sumber bahaya di setiap tempat
kerja, mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan pekerja :
Mesin/Pesawat/Alat Kerja
Bahan
Lingkungan Kerja
Sifat Pekerjaan
Cara Kerja
Proses Produksi

Perlu ada perlindungan keselamatan dan


kesehatan kerja
Wajib dilaksanakan syarat2 keselamatan &
kesehatan kerja (ps 3 UU No. 1 tahun 1970)

Tujuan K3 Sesuai UU No. 1 Th 1970 :


Sumber-sumber produksi/aset perusahaan dapat
dipakai secara aman dan efisien
Memberikan perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan :
Tenaga kerja
Orang lain di tempat kerja

Mencegah Kecelakaan Kerja :


Peledakan
Kebakaran
Penyakit Akibat Kerja dan gangguan
kesehatan/ketidaknyamanan

Meningkatkan produktivitas kerja

Penggunaan mesin, peralatan,


bahan dan sistem kerja
Tiap tahun 1000 bahan kimia baru dipasarkan

(ribuan BK berkategori berbahaya & ratusan BK mjd penyebab kanker)


Masalah terkait :
HIV & AIDS
NARKOBA
TB
Flu Burung,
Flu Baru dll.

M
A
N
F
A
A
T

Dampak

PRODUKTIVITAS :
Kuantitas,
Kualitas,
Efisiensi

Tenaga Kerja :
Kecelakaan kerja
Peny.Akibat
Kerja
Lingkungan :
Pencemaran
Perusahaan :
Efek rumah kaca
Loss
Penyakit
Kualitas-kuantitas
produk
Kelangsungan usaha

Kondisi K3 Saat Ini


Besarnya jumlah perusahaan dan tenaga kerja
yang harus dijangkau :
Jumlah Perusahaan
: + 190.267 Perusahaan
Jumlah Angkatan Kerja : + 102.552.750 (BPS 2008)

Lembaga K3 (P2K3, PKK dan PJK3) :


P2K3
PJK3

: 16.171
: 320 (bid. Kesja = 53)

Dokter Kesehatan Kerja :


Dokter perusahaan
: + 5.003 org
Dokter pemeriksa kesehatan TK
: + 1.297 org
Paramedis perusahaan
: + 2.091 org

Petugas P3K hampir seluruhnya di perusahaan


besar dan menengah
Pengawas Ketenagakerjaan : 1.969 orang
6

Kerugian (SDM, properti, finansial dll.)


Biaya/cost meningkat
Turn over pekerja meningkat
Produktivitas menurun
(Kualitas & Kuantitas produk)
Image & daya saing psh menurun
Kerusakan lingkungan

Kemiskinan, rendahnya Kualitas SDM dan


Lingkungan Hidup
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/HDI &
Daya saing bangsa rendah
7

Keterkaitan K3 dg
Millenium Development Goals (MDGs)
8 Tujuan MDGs Tahun 2015:

1. Pemberantasan kemiskinan dan


kelaparan
2. Pendidikan dasar untuk semua
3. Promosi kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan
4. Penurunan angka kematian Anak/Balita
5. Meningkatkan kesehatan ibu hamil
6. Perang terhadap HIV/AIDS, Malaria dan
penyakit lainnya
7. Menjamin lingkungan hidup secara
berkesinambungan
8. Membangun kerjasama global dalam
8
pembangunan

Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan dan produktivitas tenaga
kerja
Beban kerja

Lingkungan kerja

- Fisik
-Mental
OPTIMA
LISASI

Kapasitas kerja

-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Fisik
-Psikologi

- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan /gizi
- Usia, Jenis kelamin
- Ukuran tubuh

HIGENE
INDUSTRI

PENINGKATAN

Data Kasus Kecelakaan Kerja


DATA KASUS KECELAKAAN KERJA TINGKAT NASIONAL
PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA TAHUN 2001 S/D 2008
Tahun

Jumlah Kasus
Kecelakaan
Kerja

Mening
gal

Cacat
Total

Cacat
Sebagian

Cacat
Fungsi

Sembuh

2001

104,774

1,768

280

4,923

7,363

90,440

2002

103,804

1,903

393

3,020

6,932

91,556

2003

105,846

1,748

98

3,167

7,130

93,703

2004

95,418

1,736

60

2,932

6,114

84,576

2005

99,023

2,045

80

3,032

5,391

88,475

2006

95,624

1,784

122

2,918

4,973

85,827

2007

83,714

1,883

57

2,400

4,049

75,325

2008

93,823

2,124

44

2,547

4,018

85,090

Sumber : PT. Jamsostek


10

LANDASAN PELAKSANAAN K3

11

KERANGKA HUKUM PERLINDUNGAN K3 BIDANG KESEHATAN KERJA


PASAL 27 (2) UUD 1945

Setiap Warga Negara Berhak Atas Pekerjaan Dan Penghidupan Yang Lay
Bagi Kemanusiaan.
Ps 86 & 87 UU No. 13 Th 2003 ttg
Ketenagakerjaan :
Perlindungan K3 dan penerapan SMK3
Ps 3, 8, 9 UU No. 1 Th 1970 ttg Keselamatan Kerja :
Syarat2 K3.
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja.

Permenaker 01 Th 1976, 01 Th 1979 : Dr & P Medis Psh


Permenaker 03 Th 1982 : Ply. Kes. Kerja
Permenaker No 02 Th 1980 : Px Kes TK
Permenaker No. 15 Th 2008 : P3K di Tpt Kerja
Permenaker 01 Th 1981 : Wajib Lapor PAK
JUKLAK/JUKNIS :
Kepdirjen No 22 Th 2008 : Peny. Ply. Kes. Kerja
Kepdirjen No. 53 Th 2009 : Pelatihan & Lisensi Ptgs P3K

12

UU No. 3 /1951 : Pengawasan KK


UU. No. 21 Tahun 2003 : Pengawasan
Industri & Perdagangan
UU No. 3 Tahun 1992 : Jamsostek
UU. No. 32 Tahun 2004 : OTODA
PP No. 38 Tahun 2007: Pembagian
Kewenangan Pemerintahan
UU. No. 40 Tahun 2004 : Praktek
Kedokteran

13

UU NO. 13 TH 2003
TENTANG KETENAGAKERJAAN
Pasal 86 :
1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan
martabat manusia serta nilai agama.
2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh
guna mewujudkan produktivitas kerja yang
optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan
kesehatan kerja.
3) Perlindungan sbgmana dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.

UU NO. 1/1970
Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas

SYARAT
K3

-Tempat
-Alat, Mesin, Bahan
-Lingkungan
-Cara Kerja
-Sifat pekerjaan
-Proses Produksi

AMAN
SEHAT
SELAMAT

Peraturan Pelaksanaan (Norma) Kesehatan Kerja


1.

2.
3.
4.

5.
6.
7.

Permenakertranskop No 01 tahun1976 tentang Kewajiban

latihan Hyperkes Bagi Dokter Perusahaan


Permenakertrans No 01 tahun 1979 tentang Kewajiban Latihan
Hygiene Perusahaan dan K3 Bagi Tenaga Para Medis
Permenakertrans No. Per. 01/Men/1981 tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja
Permennakertrans No. Per. 02/Men/1980 tentang pemeriksaan

Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan


Keselamatan Kerja
Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Kerja

Permenaker No. Per. 01/Men/1998 tentang Penyelenggaraan Jaminan


Pemeliharaan Kesehatan Dengan Manfaat Lebih Baik
Kepmenakertrans No. Kep. 79/Men/2003 tentang Pedoman
Diagnosis Dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan Dan
Penyakit Akibat Kerja

Peraturan Pelaksanaan (Norma) Kesehatan Kerja


9.
10.
11.
12.
13.

14.

15.

16.

Permen Nakertrans No. Per 333/Men/1989 tentang

Diagnosis dan Pelaporan penyakit Akibat Kerja


Kepmenaker No 147 Th 1998 tentang Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Kerja bagi Program JPK Jamsostek
Instruksi Menaker No. Ins. 03/M/BW/1999 tentang
pengawasan terhadap Pengelolaan Makanan di Tempat Kerja
Surat Edaran Menaker No. SE 01/Men/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan
Instruksi menaker No. Ins. 01/Men/1988 tentang
Peningkatan Pengawasan dan Penertiban terhadap Pengadaan
Kantin dan Toilet di Perusahaan

SE. Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentang


Perusahaan Catering Yang Mengelola Makanan
Bagi Tenaga Kerja
Kepmenakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004
tentang Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/AIDS di Tempat Kerja.
Kepdirjen PPK No. 22 Th 2008 ttg Petunjuk

1.

Peraturan Pelaksanaan (Norma)


Lingkungan Kerja berkaitan dg Norma
Kesehatan
Kerja
Konvensi ILO No. 120 (UU No. 3 Tahun 1969) tentang Higiene Dalam Perniagaan
Dan Kantor-kantor.

2.

Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan,


Kebersihan, Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja

3.

Permennaker No. Per. 03/Men/1985 tentang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes

4.

Permenaker No. Per. 03/Men/1986 tentang


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Tempat Kerja
Yang Mengelola Pestisida

5.

Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang


Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Di Tempat
Kerja

6.

Kepmenaker No. Kep. 51/Men/1999 tentang Nilai


Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja
SE. Menaker No. SE. 01/Men/1997 tentang Nilai Ambang Batas

7.

Faktor Kimia Di Udara Lingkungan Kerja

Tujuan Dan Sasaran K3


Melindungi para pekerja dan orang
lainnya di tempat kerja
Menjamin setiap sumber produksi
dipakai secara aman dan efisien
Menjamin proses produksi berjalan
lancar

OUT COME :

Nihil Kecelakaan Kerja & PAK


Produktivitas meningkat
Kesejahteraan meningkat
Kelangsungan Usaha terjamin

TARGET & SASARAN UTAMA


PROGRAM K3 BIDANG KESEHATAN KERJA
TARGET :

PROGRAM/KEGIATAN :

MENCIPTAKAN
LINGKUNGAN KERJA
AMAN-NYAMAN-SEHAT
& PRODUKTIF DECENT

DECENT
WORK

SASARAN :
PENGENDALIAN :
PENYAKIT AKIBAT KERJA
(PAK)
KECELAKAAN
ZERRO KERJA
ACCIDENT

Pelayanan
kesehatan kerja
Pemeriksaan
Kesehatan TK
Pengendalian
lingkungan kerja
Higiene & sanitasi
industri
Gizi kerja
Toksikologi
Ergonomi
Psikologi kerja

Syarat-syarat K3 yg berkaitan dgn Kesehatan


Kerja & Lingkungan Kerja (ps. 3 UU
No.1/70) :
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pemberian P3K
Pemberian APD
Mencegah & mengendalikan timbul/menyebar
luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap,
gas, hembusan
Mencegah dan mengendalikan PAK
Penerangan/pencahayaan yang cukup & sesuai
Suhu & kelembabqn udara yang baik
Penyegaran udara yang cukup
Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
Keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara
kerja & proses kerjanya.

UU No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja

Kewajiban Pengurus
Pemeriksaan Kesehatan TK
Pemeriksaan kes badan, kondisi mental &
kemampuan fisik TK yang akan diterima & akan
dipindahkan sesuai sifat pekerjaan
Pemeriksaan kes TK secara berkala oleh dokter
yg ditunjuk pgsh & dibenarkan oleh Direktur

Menjelaskan kepada TK baru :


Kondisi bahaya
Pengaman & APD yg harus digunakan
Cara & sikap kerja yg aman

UU No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja

Kewajiban Pengurus
Pembentukan P2K3
Kewajiban melapor Kecelakaan di tempat
kerja
Siapa saja memasuki tempat kerja wajib
mentaati semua petunjuk KK & memakaian
APD
Perusahaan wajib :
Menempatkan syarat2 KK & UU ini di tempat yg
mudah dilihat
Memasang gambar2 KK
Menyediakan sec cuma2 APD

UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA


Pasal 9
1. Pengurus wajib menunjukan dan

menjelaskan K3 kepada TK baru


2. Meyakini tenaga kerja telah mampu dan
memahami K3
3. Pengurus wajib melaksanakan pembinaan K3
4. Pengurus wajib memenuhi dan mentaati
syarat-syarat K3

Pasal 10 :
Panitia Pembina K3 (Permenaker No. 04/Men/1984)

UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA


Pasal 12 Hak dan Kewajiban TK :

a. Memberi keterangan yang benar (Kpd Pgw. Pengawas


dan ahli K3)
b. Memakai APD
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syaratsyarat K3
e. Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak
dipenuhi dan APD yang wajib diragukan

UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA


Pasal 13 Kewajiban memasuki tempat kerja
Barangsiapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan mentaati K3
dan memakai APD

Pasal 14 Kewajiban pengurus


a.
b.
c.

Menempatkan syarat-syarat K3 di tempat kerja (UU No. 1/1970 dan


peraturan pelaksananya)
Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3
Menyediakan APD secara cuma-cuma

PRINSIP PERLINDUNGAN K3
1. Menghindarkan risiko
(Avoiding of Risk)
2. Mencegah kecelakaan kerja &
PAK (Preventing of Accident
and Occ. Diseases)
3. Mengurangi Konsekuensi/
akibat yang ditimbulkan oleh
kecelakaan kerja & PAK
(Mitigating of
Consequency)

PENERAPAN SYARAT-SYARAT K3
1. PENDEKATAN TEHNIS
(Technical Approach)
2. PENDEKATAN
PROSEDUR (Procedural
Approach)
3. PENDEKATAN FAKTOR
MANUSIA (Human
Approach)

PRINSIP SYARAT-SYARAT K3
1. Disesuaikan

dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan tehnologi

2. Ditetapkan

dengan
peraturan perundangan

3. Lebih

mengutamakan
tindakan preventiv &
promotif daripada korektif
dan kuratif thd. Kecelakaan
dan PAK

Tujuan Kesehatan Kerja menurut Joint ILO/WHO


Committee tahun 1995 :
1. Promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan
sosial dari pekerja
2. Pencegahan gangguan kesehatan disebabkan oleh
kondisi kerja
3. Perlindungan pekerja dari resiko faktor-faktor yang
mengganggu kesehatan
4. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam
lingkungan kerja yang sesuai kemampuan fisik dan
psikologisnya
5. Penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap
manusia kepada pekerjaannya.

30

Faktor-faktor Yg Mempengaruhi
Kesehatan Dan Produktifitas Tenaga Kerja
Lingk.Kerja

Beban kerja
Fisik
Mental

Kapasitas kerja

Ketrampilan
Kesegaran jasmani & rohani
Status kesehatan/gizi
Usia
Jenis kelamin
Ukuran tubuh

Fisik
Kimia
Biologi
Ergonomi
Psikologi

31

SASARAN IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA


KESEHATAN KERJA

5 Kelompok faktor bahaya lingk. kerja


a)
b)
c)
d)
e)

Fisik,
Kimia,
Biologi,
Ergonomi/Fisiologi
Psikologis

bahan baku, hasil produksi, hasil antara, hasil


sampingan, peralatan dan proses produksi, cara kerja,
limbah

Alur kerja pada proses produksi :


Persiapan, proses produksi, penyimpanan,
pengangkutan dan pemusnahan dll.

LEMBAGA/UNIT PELAKSANA KESEHATAN KERJA

Pelayanan Kesehatan Kerja


Permennaker No. 03/1982
Pelayanan Kesehatan Kerja
Permennaker No. 01/1998

Peny. PKK dg Manfaat > Baik dari Paket JPK Dasar


Jamsostek

Panitia Pembina K3 (P2K3)


Permenaker no 4 tahun 1987 Ttg P2K3 Serta Tata Cara
Penunjukkan Ahli Keselamatan Kerja

Perusahaan Jasa K3 (PJK3)


Permenaker No 04 tahun 1995

BENTUK PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Permennakertrans No. 03/1982

Diselenggarakan sendiri oleh pengurus :


Poliklinik perusahaan
Rumah sakit perusahaan

Diselenggarakan melalui pengadaan ikatan/kerja


sama dengan dokter atau pelayanan kesehatan
lain :

Dokter praktek swasta


Puskesmas
Poliklinik swasta
Rumah sakit
Dan lain-lain

Diselenggarakan secara bersama antar beberapa


perusahaan :
Rumah sakit pekerja
Dan lain-lain
34

SDM TERKAIT KESEHATAN KERJA

Dokter Kesehatan Kerja:


Dokter Perusahaan (Dokter hiperkes)
Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja
Dokter Magister Kesehatan Kerja
Dokter Spesialis Okupasi (SpOk)

Paramedis Perusahaan:

Ahli K3:
Ahli K3 Kimia & Petugas K3 Kimia
Petugas Penyelenggara Makanan Bagi Tenaga Kerja
Petugas P3K Di Tempat Kerja

Higienis Industri

Emergency Responder

KETENTUAN SDM TERKAIT KESEHATAN KERJA

Dokter Kesehatan Kerja:

Permenaker No.01/1976 : Dokter Perusahaan wajib


pelatihan Hiperkes
UU No.1/1970 pasal 8 dan Permenaker No.02/1980
Pemeriksaan Kesehatan TK oleh Dokter Pemeriksa Kesehatan
Tenaga Kerja mendapat pengesahan dari Dirjen
Binwasnaker

Paramedis Perusahaan:

Permenaker No.01/1979 : Paramedis perusahaan wajib

pelatihan Hiperkes

Petugas P3K di Tempat Kerja : PermenKertrans No. 15 Tahunn 2008

Ahli K3: Permenaker No.02/1992

Ahli K3 Kimia & Petugas K3 Kimia: Kepmenaker No.187 Th


1999

Wajib Penyediaan Fasilitas dan pelatihan petugas P3K di


Tempat Kerja,

Ketentuan SDM Kesehatan Kerja


Dokter Perusahaan
1. Pengertian : setiap dokter yang memberikan
Pelayanan Kesehatan bagi tenaga kerja
2. Kedudukan, di :

RS/Poliklinik perusahaan
PJK3 bidang kesehatan kerja
Instansi/Unit Pelayanan Kesehatan di luar perusahaan
(sebagai provider ply. kesehatan kerja perusahaan)

3. Syarat : wajib memiliki Sertifikat kesehatan


kerja /Pelatihan Hiperkes & KK bagi Dokter

Ketentuan SDM Kesehatan Kerja


Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja
1. Dokter yang memiliki kewenangan untuk
a) Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (Awal, Berkala,
Khusus)
b) Menjadi penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja

2. Kedudukan, di :
a) Klinik/RS Perusahaan
b) PJK3 bidang Kesehatan Kerja
c) Unit Pelayanan Kesehatan Kerja di luar perusahaan

3. Mendapatkan SKP Dokter Pemeriksa dari Dirjen Binwasnaker


Kemenakertrans, dengan persyaratan :
a) Mendapat persetujuan dari instansi/perusahaan
b) Memiliki Sertifikat Kesehatan Kerja/Pelatihan Hiperkes & KK bagi
Dokter
c) Membuat surat pernyataan sanggup mematuhi Perundangan K3
bidang Kesehatan Kerja
d) Melampirkan : Ijazah dokter, STR dan SIP yang masih berlaku,
e) Melampirkan pas foto

Ketentuan SDM Kesehatan Kerja


Paramedis Perusahaan

Setiap paramedis yang berperan dalam


Pelayanan Kesehatan Kerja wajib memiliki
Sertifikat Pelatihan Hiperkes & KK bagi
Paramedis
Kedudukan = dokter perusahaan
Kewenangan = sesuai arahan/petunjuk dokter
perusahaan

Petugas P3K di Tempat Kerja :

Tenaga kerja yang ditunjuk oleh perusahaan


sebagai pelaksana P3K di tempat kerja,
wajib memiliki sertifikat pelatihan P3K Di
Tempat Kerja dan lisensi dari Disnaker setempat

Pembinaan dan Pengawasan Norma K3


bidang Kesehatan Kerja
TUJUAN
1. Menjamin hak-hak pekerja untuk mendapatkan
perlindungan kesehatan kerja
2. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja dari
kecelakaan dan penyakit akibat kerja untuk
meningkatkan produktifitas kerja dan kesejahteraan pekerja
3. Mengembangkan kebijakan dan peraturan
perundangan di bidang pengawasan K3 umumnya dan
kesehatan kerja khususnya
PELAKSANA :
1. Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan
2. Personil K3
3. Personil Kesehatan Kerja

41

42

43

44

45

46

Strategi dalam menyukseskan Gerakan Nasional


Pembudayaan K3 yang ditujukan pada peningkatan
peran aktif dan potensi masyarakat untuk
mewujudkan budaya K3 di setiap tempat kerja
gerakan bersama-sama, menyeluruh, dan terpadu
yang dilaksanakan dengan rasa tanggungjawab
secara berjenjang sesuai dengan tata cara sistim
pemerintahan saat ini dimana pemerintah
berperan sebagai motivator

47

Program Strategis Peningkatan Peran Lintas


Sektor di Daerah
1. Optimalisasi dan pembentukan serta penguatan peran
tripartit, lembaga K3 di daerah (DK3 Daerah, IDKI,
Assosiasi Pengawas, DPP Apindo, DPD SP/SB)
2. Optimalisasi dan pembentukan serta penguatan peran
lembaga K3 di tempat kerja (P2K3, Pelayanan
Kesehatan Kerja, PJK3)
3. Pemberdayaan SDM K3 di perusahaan (Dokter,
Paramedis, Ahli K3 dll)
4. Peningkatan pembinaan dan pengawasan K3
5. Koordinasi pembinaan dan pengawasan K3 di daerah
6. Peningkatan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di
daerah
7. Pembentukan Perda yang selaras dengan ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku
8. Peningkatan profesionalisme personil K3 (pengawas
KK, dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, Ahli K3,
Paramedis dll)
48

Program Implementatif
1. Pelaksanaan pembinaan kesehatan kerja di
perusahaan
2. Pelaksanaan pembinaan SDM bidang kesehatan
kerja (pelatihan dokter kesehatan kerja, paramedis
perusahaan)
3. Pelaksanaan pembinaan dan pemberdayaan
Lembaga bidang kesehatan kerja (Pelayanan
Kesehatan Kerja : klinik, lab, puskesmas, rumah
sakit)
4. Peningkatan penyediaan pelayanan kesehatan kerja
dititik beratkan pada sektor informal dengan
pemanfaatan SDM dan lembaga kesehatan di
bawah binaan Depkes (dokter, paramedis)
5. Koordinasi fungsional dan program di daerah
49

BASIC OCCUPATIONAL HEALTH SERVICE


(BOHS) - ILO/WHO 2004

TAHAPAN PENGEMBANGAN PKK


BERDASARKAN JENIS PERUSAHAAN

V. PENUTUP
1. K3 wajib dilaksanakan di setiap tempat kerja (amanat
undang-undang yang mengatur sanksi)
2. Penegakan Hukum K3 dilakukan melalui pembuatan norma,
standar, pedoman; preventif edukatif (pembinaan,
sosialisasi, pelatihan); represif non justisia (Nota
pemeriksaan, sanksi administratif) dan represif justisia
(penyidikan, BAP, proses peradilan)
3. Pembangunan jejaring kerja antar stake holder terkait
(APINDO, SP/SB, Dinkes, Balai K3 dll.) dengan prinsip :
a)

Harmonisasi, sinkronisasi program dan peraturan


perundang-undangan yang ada

b)

Saling memahami dan menghormati TUPOKSI masingmasing

c)

Mengacu pada peraturan perundang-undangan yang


berlaku

d)

Mempunyai tujuan yang sama

e)

dll
52

Anda mungkin juga menyukai