Oleh :
Latar Belakang
Tenaga Kerja merupakan aset berharga
sebagai faktor utama dalam meningkatkan
produktivitas dan kinerja perusahaan, wajib
mendapatkan perlindungan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) salah
satu aspek perlindungan tenaga kerja
K3 tanggung jawab semua pihak terkait
dalam proses produksi
K3 dalam era globalisasi
Kesehatan kerja merupakan bagian tak
terpisahkan dengan K3
2
Latar Belakang
Adanya sumber bahaya di setiap tempat
kerja, mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan pekerja :
Mesin/Pesawat/Alat Kerja
Bahan
Lingkungan Kerja
Sifat Pekerjaan
Cara Kerja
Proses Produksi
M
A
N
F
A
A
T
Dampak
PRODUKTIVITAS :
Kuantitas,
Kualitas,
Efisiensi
Tenaga Kerja :
Kecelakaan kerja
Peny.Akibat
Kerja
Lingkungan :
Pencemaran
Perusahaan :
Efek rumah kaca
Loss
Penyakit
Kualitas-kuantitas
produk
Kelangsungan usaha
: 16.171
: 320 (bid. Kesja = 53)
Keterkaitan K3 dg
Millenium Development Goals (MDGs)
8 Tujuan MDGs Tahun 2015:
Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan dan produktivitas tenaga
kerja
Beban kerja
Lingkungan kerja
- Fisik
-Mental
OPTIMA
LISASI
Kapasitas kerja
-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Fisik
-Psikologi
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan /gizi
- Usia, Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
HIGENE
INDUSTRI
PENINGKATAN
Jumlah Kasus
Kecelakaan
Kerja
Mening
gal
Cacat
Total
Cacat
Sebagian
Cacat
Fungsi
Sembuh
2001
104,774
1,768
280
4,923
7,363
90,440
2002
103,804
1,903
393
3,020
6,932
91,556
2003
105,846
1,748
98
3,167
7,130
93,703
2004
95,418
1,736
60
2,932
6,114
84,576
2005
99,023
2,045
80
3,032
5,391
88,475
2006
95,624
1,784
122
2,918
4,973
85,827
2007
83,714
1,883
57
2,400
4,049
75,325
2008
93,823
2,124
44
2,547
4,018
85,090
LANDASAN PELAKSANAAN K3
11
Setiap Warga Negara Berhak Atas Pekerjaan Dan Penghidupan Yang Lay
Bagi Kemanusiaan.
Ps 86 & 87 UU No. 13 Th 2003 ttg
Ketenagakerjaan :
Perlindungan K3 dan penerapan SMK3
Ps 3, 8, 9 UU No. 1 Th 1970 ttg Keselamatan Kerja :
Syarat2 K3.
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja.
12
13
UU NO. 13 TH 2003
TENTANG KETENAGAKERJAAN
Pasal 86 :
1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan
martabat manusia serta nilai agama.
2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh
guna mewujudkan produktivitas kerja yang
optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan
kesehatan kerja.
3) Perlindungan sbgmana dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
UU NO. 1/1970
Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas
SYARAT
K3
-Tempat
-Alat, Mesin, Bahan
-Lingkungan
-Cara Kerja
-Sifat pekerjaan
-Proses Produksi
AMAN
SEHAT
SELAMAT
2.
3.
4.
5.
6.
7.
14.
15.
16.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
OUT COME :
PROGRAM/KEGIATAN :
MENCIPTAKAN
LINGKUNGAN KERJA
AMAN-NYAMAN-SEHAT
& PRODUKTIF DECENT
DECENT
WORK
SASARAN :
PENGENDALIAN :
PENYAKIT AKIBAT KERJA
(PAK)
KECELAKAAN
ZERRO KERJA
ACCIDENT
Pelayanan
kesehatan kerja
Pemeriksaan
Kesehatan TK
Pengendalian
lingkungan kerja
Higiene & sanitasi
industri
Gizi kerja
Toksikologi
Ergonomi
Psikologi kerja
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pemberian P3K
Pemberian APD
Mencegah & mengendalikan timbul/menyebar
luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap,
gas, hembusan
Mencegah dan mengendalikan PAK
Penerangan/pencahayaan yang cukup & sesuai
Suhu & kelembabqn udara yang baik
Penyegaran udara yang cukup
Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
Keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara
kerja & proses kerjanya.
UU No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja
Kewajiban Pengurus
Pemeriksaan Kesehatan TK
Pemeriksaan kes badan, kondisi mental &
kemampuan fisik TK yang akan diterima & akan
dipindahkan sesuai sifat pekerjaan
Pemeriksaan kes TK secara berkala oleh dokter
yg ditunjuk pgsh & dibenarkan oleh Direktur
UU No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja
Kewajiban Pengurus
Pembentukan P2K3
Kewajiban melapor Kecelakaan di tempat
kerja
Siapa saja memasuki tempat kerja wajib
mentaati semua petunjuk KK & memakaian
APD
Perusahaan wajib :
Menempatkan syarat2 KK & UU ini di tempat yg
mudah dilihat
Memasang gambar2 KK
Menyediakan sec cuma2 APD
Pasal 10 :
Panitia Pembina K3 (Permenaker No. 04/Men/1984)
PRINSIP PERLINDUNGAN K3
1. Menghindarkan risiko
(Avoiding of Risk)
2. Mencegah kecelakaan kerja &
PAK (Preventing of Accident
and Occ. Diseases)
3. Mengurangi Konsekuensi/
akibat yang ditimbulkan oleh
kecelakaan kerja & PAK
(Mitigating of
Consequency)
PENERAPAN SYARAT-SYARAT K3
1. PENDEKATAN TEHNIS
(Technical Approach)
2. PENDEKATAN
PROSEDUR (Procedural
Approach)
3. PENDEKATAN FAKTOR
MANUSIA (Human
Approach)
PRINSIP SYARAT-SYARAT K3
1. Disesuaikan
dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan tehnologi
2. Ditetapkan
dengan
peraturan perundangan
3. Lebih
mengutamakan
tindakan preventiv &
promotif daripada korektif
dan kuratif thd. Kecelakaan
dan PAK
30
Faktor-faktor Yg Mempengaruhi
Kesehatan Dan Produktifitas Tenaga Kerja
Lingk.Kerja
Beban kerja
Fisik
Mental
Kapasitas kerja
Ketrampilan
Kesegaran jasmani & rohani
Status kesehatan/gizi
Usia
Jenis kelamin
Ukuran tubuh
Fisik
Kimia
Biologi
Ergonomi
Psikologi
31
Fisik,
Kimia,
Biologi,
Ergonomi/Fisiologi
Psikologis
BENTUK PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Permennakertrans No. 03/1982
Paramedis Perusahaan:
Ahli K3:
Ahli K3 Kimia & Petugas K3 Kimia
Petugas Penyelenggara Makanan Bagi Tenaga Kerja
Petugas P3K Di Tempat Kerja
Higienis Industri
Emergency Responder
Paramedis Perusahaan:
pelatihan Hiperkes
RS/Poliklinik perusahaan
PJK3 bidang kesehatan kerja
Instansi/Unit Pelayanan Kesehatan di luar perusahaan
(sebagai provider ply. kesehatan kerja perusahaan)
2. Kedudukan, di :
a) Klinik/RS Perusahaan
b) PJK3 bidang Kesehatan Kerja
c) Unit Pelayanan Kesehatan Kerja di luar perusahaan
41
42
43
44
45
46
47
Program Implementatif
1. Pelaksanaan pembinaan kesehatan kerja di
perusahaan
2. Pelaksanaan pembinaan SDM bidang kesehatan
kerja (pelatihan dokter kesehatan kerja, paramedis
perusahaan)
3. Pelaksanaan pembinaan dan pemberdayaan
Lembaga bidang kesehatan kerja (Pelayanan
Kesehatan Kerja : klinik, lab, puskesmas, rumah
sakit)
4. Peningkatan penyediaan pelayanan kesehatan kerja
dititik beratkan pada sektor informal dengan
pemanfaatan SDM dan lembaga kesehatan di
bawah binaan Depkes (dokter, paramedis)
5. Koordinasi fungsional dan program di daerah
49
V. PENUTUP
1. K3 wajib dilaksanakan di setiap tempat kerja (amanat
undang-undang yang mengatur sanksi)
2. Penegakan Hukum K3 dilakukan melalui pembuatan norma,
standar, pedoman; preventif edukatif (pembinaan,
sosialisasi, pelatihan); represif non justisia (Nota
pemeriksaan, sanksi administratif) dan represif justisia
(penyidikan, BAP, proses peradilan)
3. Pembangunan jejaring kerja antar stake holder terkait
(APINDO, SP/SB, Dinkes, Balai K3 dll.) dengan prinsip :
a)
b)
c)
d)
e)
dll
52