Anda di halaman 1dari 37

IMPLEMENTASI

PROGRAM KESEHATAN KERJA


DI TEMPAT KERJA
Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I

Maret 2011

Industrialisasi
Penggunaan mesin, peralatan,
Bahan, lingkungan dan sistem kerja
Dampak/Risiko :

1. Tenaga Kerja :
- Kecelakaan kerja
- Peny. Umum & Akibat
Kerja
2. Perusahaan :
- Loss
- Kualitas & kuantitas
produk
- Kelangsungan usaha
3. Lingkungan :
- Pencemaran
- Global Warming

T
U
J
U
A
A
N

Masalah terkait :

NARKOBA

HIV & AIDS

Tuberculosis
(TB)

Flu Burung,
Pandemi
Influenza dll.

PRODUKTIVITAS
KERJA

UU NO. 1 TAHUN 1970


Setiap tenaga kerja berhak
mendapat perlindungan atas
keselamatan dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan
produksi serta produktivitas

UU No.1 Tahun 1970


tentang
Keselamatan Kerja
Mewajibkan kepada pengurus untuk :
Melaksanakan syarat syarat K3 sesuai
ketentuan yang berlaku.
Memastikan semua potensi bahaya
telah dikendalikan secara aman
Menjelaskan kepada para pekerja
tentang potensi bahaya yang ada dan
cara menghidari terjadinya kecelakaan
Membentuk Lembaga K3,
menempatkan Personel K3 (Ahli K3,
Dokter/Petugas Medis/Operator, dll)
Menerapkan SMK3

SYARAT-SYARAT K3

TUJUAN :
1.
2.
3.

Menghindarkan risiko (Avoiding of


Risk)
Mencegah kecelakaan kerja
(Preventing of Accident)
Mengurangi Konsekuensi/ akibat yang
ditimbulkan oleh kecelakaan kerja
(Mitigating of Consequency)

SYARAT-SYARAT K3

DITETAPKAN MELALUI :
1. PENDEKATAN TEHNIS
(Technical Approach)
2. PENDEKATAN PROSEDUR
(Procedural Approach)
3. PENDEKATAN FAKTOR MANUSIA
(Human Approach)

SYARAT-SYARAT K3
1.
2.
3.
4.

Disesuaikan Dengan Perkembangan


Ilmu Pengetahuan Dan Tehnologi
Ditetapkan Dengan Peraturan
Perundangan
Tidak Menghendaki Korektif Dan
Kuratif Atas Kecelakaan Dan PAK
Menekankan Upaya Promotif Dan
Preventif

Pengertian Kesehatan Kerja menurut


Joint ILO/WHO Committee tahun
1995 :

Promosi dan pemeliharaan derajat yang


setinggi-tingginya dari kesehatan fisik, mental
dan sosial dari pekerja pada semua pekerjaan;
pencegahan gangguan kesehatan pada
pekerja yang disebabkan oleh kondisi kerja
mereka; perlindungan pekerja dalam
pekerjaan mereka dari resiko akibat faktor-faktor
yang mengganggu kesehatan; penempatan dan
pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan
kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik dan
psikologisnya; dan sebagai kesimpulan,
penyesuaian pekerjaan, terhadap manusia dan
setiap manusia terhadap pekerjaannya.

Tujuan K3
Mencegah Kecelakaan Kerja :
Peledakan
Kebakaran
Pencemaran lingkungan

Penyakit Akibat Kerja


Meningkatkan produktivitas kerja

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi


Kesehatan dan ProduktivitasTenaga Kerja
Beban Kerja

Lingkungan Kerja
-Fisik

-Fisik
-Mental

-Kimia
-Biologi
-Fisiologi

Kapasitas kerja
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh

-Psikologi

IMPLEMENTASI DI TEMPAT KERJA


I.
II.
III.

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan


kerja
Personil di bidang kesehatan kerja
Program di bidang kesehatan kerja

I. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN


KERJA
Salah

satu lembaga K3 di perusahaan

Sarana

penyelenggaraan upaya
kesehatan kerja

Diatur

dalam Permennakertrans No.


Per. 03/Men/1982 dan Keputusan
Direktur Jenderal Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor Kep.
22 /DDJPPK/V/2008 Tentang Petunjuk
Teknis Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Kerja

Syarat Penyelenggaraan
a.

Syarat Lembaga :

Memiliki personil
Memiliki sarana dan prasarana ,
Pengesahan dari instansi di bidang
ketenagakerjaan sesuai wilayah
kewenangannya,

Syarat Penyelenggaraan
b.

Syarat Personil :

Syarat dokter penanggung jawab :

Ditunjuk oleh pimpinan perusahaan atau


kepala unit/intsansi yang bersangkutan dan
dilaporkan ke instansi ketenagakerjaan
sesuai wilayah kewenangannya;
Telah mendapatkan Surat Keputusan
Penunjukan (SKP) sebagai dokter pemeriksa
kesehatan tenaga kerja dari Direktur
Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan, Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi;

Syarat Penyelenggaraan
b.

Syarat Personil :

Syarat tenaga pelaksana (dokter


perusahaan dan atau paramedis
perusahaan) :

Memiliki sertifikat pelatihan hiperkes dan


keselamatan kerja (atau sertifikat lainnya)
sesuai peraturan perUndang-Undangan
yang berlaku;
Mematuhi etika profesi dokter dan tenaga
kesehatan lainnya
Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)
dokter, atau sejenisnya sesuai peraturan
perundangan yang berlaku;
Surat ijin praktek (SIP) dokter yang masih
berlaku dari instansi yang berwenang.

Syarat Penyelenggaraan
c. Syarat

Sarana :

Jumlah dan jenis sarana dalam


penyelenggaraan PKK dapat
disesuaikan dengan jumlah tenaga
kerja dan tingkat risiko yang ada
di perusahaan.
Jenis sarana pelayanan kesehatan
kerja minimal terdiri dari sarana
dasar dan dapat dilengkapi dengan
sarana penunjang sesuai kebutuhan
(lihat tabel 1 ).

Syarat Penyelenggaraan
d.

Rujukan :

Rujukan PKK dilakukan dengan tujuan agar


tenaga kerja yang membutuhkan pelayanan
kesehatan tetapi tidak dapat diberikan
sepenuhnya di tingkat awal, dapat
memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih
lengkap.
Rujukan yang dilakukan antara lain meliputi :

Pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan perawatan


yang lebih lengkap;
Konsultasi kepada dokter spesialis terkait, untuk
keperluan penentuan diagnosis dan penilaian tingkat
kecacatan akibat kecelakaan dan penyakit akibat
kerja;
Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
penunjang lainnya;
Tindakan operatif, rehabilitatif dan lain-lain.

Syarat Penyelenggaraan
d.

Manajemen Kesehatan
Kerja :

Program Kesehatan Kerja merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari
program K3 pada umumnya.
Penyelenggaraan PKK dirintegrasikan
dalam SMK3
Elemen-elemen audit SMK3 untuk
penerapan norma kesehatan kerja
harus dipenuhi sebagaimana elemenelemen audit norma keselamatan dan
kesehatan kerja lainnya.

Tata Cara Penyelenggaraan


Dilakukan oleh perusahaan : RS,
klinik.
Dengan kerjasama : RS, Puskesmas,
Klinik

Tata Cara Penyelenggaraan

Penyelenggaraan pelayanan
kesehatan kerja dilaksanakan sendiri
oleh perusahaan :

Dilaksanakan bagi perusahaan dengan :

Jumlah tenaga kerja 1000 orang atau lebih


Jumlah tenaga kerja 500 orang sd 1000 orang
tetapi memiliki tingkat risiko tinggi
(penentuan tingkat risiko suatu
perusahaan/tempat kerja mengacu pada
standar atau peraturan perundangan yang
berlaku).

Tata Cara Penyelenggaraan

Penyelenggaraan PKK melalui kerja sama dengan


pihak di luar perusahaan dapat dilaksanakan
untuk perusahaan yang memiliki tenaga kerja
kurang dari 1000 orang;
Program/kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak
di luar perusahaan harus meliputi upaya
kesehatan komprehensif (dengan cara sebagai
berikut :

Upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan


rehabilitatif kecuali tindakan Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K) dapat dilaksanakan di
unit/lembaga pelayanan kesehatan di luar perusahaan;
Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
dilaksanakan di dalam perusahaan, oleh oleh tenaga
medis dan tenaga kerja yang telah dilatih menjadi
petugas P3K sesuai ketentuan yang berlaku ;
Upaya kesehatan yang bersifat preventif dan promotif
dilaksanakan di dalam perusahaan.

Pelaporan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Jenis Pelaporan meliputiKerja
:
1)

Jumlah kunjungan pasien yang berobat, terdiri


dari :

2)

Laporan hasil pemeriksaan kesehatan tenaga kerja

3)
4)
5)

Kunjungan baru
Kunjungan ulangan
Diagnosa penyakit
Penyakit akibat kerja atau penyakit yang diduga
disebabkan oleh pekerjaan
Kecelakaan kerja
Pemeriksaan kesehatan awal
Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan kesehatan khusus

Laporan hasil pemantauan lingkungan kerja


Statistik kesehatan
Kegiatan kesehatan kerja lainnya

Analisa dan evaluasi data kesehatan kerja

No

Jenis
penyakit/
ganggua
n
kesehata
n yang
diderita

Jml

Jenis
peker
jaan/
Tempat
kerja

Kemungkinan
penyebab
Faktor
bahaya/risiko
di tempat kerja

Faktor
penyeba
b lain

Saran
tinda
k
lanjut

II. PERSONIL DI BIDANG KESEHATAN


KERJA

Dokter

Perusahaan (Permennaker
No.1/Men/1976):
Wajib

Dokter

Wajib

Latihan Hiperkes

Pemeriksa Kesehatan TK (No.1/1970) :

Latihan Hiperkes
Penunjukan Dirjen PPK

Ahli

K3 Kimia (Kepmennaker No. 187/Men/1999)

Kursus

Ahli K3 Kimia
Penunjukan Dirjen PPK

Petugas

K3 Kimia (Kepmennaker No.


187/Men/1999):
Kursus

Petugas K3 Kimia
Penunjukan Dirjen PPK

Paramedis

Perusahaan (Permennaker No.


1/Men/1979:
Wajib

Latih Hiperkes

II. PERSONIL DI BIDANG KESEHATAN


KERJA

Petugas

Katering Pengelola Makanan Bagi


TK (Ps. 8 PMP No. 7/1964, SE Dirjen
Binawas No. 86/1989) :
Pembinaan

pengelolaan makanan bagi TK


Bebas penyakit menular
Petugas

P3K di tempat kerja


(permennaker No. 15/Men/2008) :
Sertifikat

Pelatihan P3K (Direktur PNK3)


Lisensi dan Buku kegiatan (Disnaker
setempat).
Petugas

K3 Ruang Terbatas (Kepdirjen


PPK No. 113/DJPPK/2006.
Teknisi K3 Akses Tali (Kepdirjen PPK
No. 45/DJPPK/2008)

III. PROGRAM KESEHATAN KERJA


Program / Kegiatan harus
komprehensif :

Upaya Promotif : sosialisasi, pelatihan,


KIE, OR dll.
Upaya Preventif : Pemeriksaan
kesehatan, Lingkungan Kerja, APD,
Imunisasi dll.
Upaya Kuratif : pengobatan, perawatan
dan tindakan medis lainnya
Upaya Rehabilitatif : fisioterapi,
pemberian alat bantu dengar, alat
gerak palsu dll.

TUGAS POKOK PELAYANAN KESEHATAN KERJA


PERMENAKERTRANS NO. Per. 03 /Men/1982
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja


Pembinaan & pengawasan Penyesuaian pekerjaan
thd tenaga kerja
Pembinaan & pengawasan Lingkungan Kerja
Pembinaan & pengawasan sanitair
Pembinaan & pengawasan perlengkapan utk kes.
tenaga kerja
Pencegahan dan pengobatan thd penyakit umum
& PAK
P3K
Latihan Petugas P3K
Perencanaan tmp kerja, APD, gizi, &
penyelenggaraan makanan di tmp kerja
Rehabilitasi akibat Kec atau PAK
Pembinaan thd tenaga kerja yg punya kelainan.
Laporan berkala.

III. PROGRAM KESEHATAN KERJA


1. Pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja :

Dasar : Ps. 8 UU No. 1/1970,


Permennaker No. Per. 02/Men/1980
Pelaksana

Lembaga : Pelayanan Kesehatan Kerja, PJK3


Personil : dokter pemeriksa Kesehatan TK

Jenis Pemeriksaan kesehatan tenaga


kerja
Diagnosis dan pelaporan PAK

III. PROGRAM KESEHATAN KERJA


2. Gizi Kerja dan Penyelenggaraan
makanan bagi tenaga kerja :

Pelaksanaan program gizi kerja


Bentuk Penyelenggaraan

Penyediaan ruang makan


Penyelenggaraan kantin / katering
perusahaan
Penyelenggaraan makanan melalui
Perusahaan katering

Pengelola/Petugas Katering
Rekomendasi

PENERBITAN REKOMENDASI PERUSAHAAN KATERAING


PENGELOLA MAKANAN BAGI TENAGA KERJA

Mengajukan Permohonan Ke Kepala Instansi


Ketenagakerjaan setempat dg melampirkan :
Akte perusahaan
SIUP
NPWP
Wajib lapor ketenagakerjaan
Struktur organisasi
Peralatan
Pernyataan penanggung jawab mentaati peraturan
perundangan K3
Salinan surat keterangan sehat bagi petugas penjamah
makanan (bebas penyakit menular)
Salinan sertifikat pelatihan penelolaan makanan bagi
tenaga kerja
Pas foto penanggung jawab 4X6= 2 lembar
Pemeriksaan administrasi
Pemeriksaan lapangan
Pemberian rekomendasi

III. PROGRAM KESEHATAN KERJA


3.

P3K di tempat kerja (Permennaker No.


15/Men/2008, Kepdirjen PPK No.
53/DJPPK/2009) :

Petugas P3K :

Pelatihan
Sertifikat
Lisensi dan buku kegiatan
Jumlah petugas P3K di tempat kerja

Fasilitas P3K :

Ruang P3K
Kotak P3K dan isi kotak
Alat evakuasi dan Transportasi
Fasilitas tambahan berupa APD/Shower/eye wash

III. PROGRAM KESEHATAN KERJA


4. Pemantauan dan Pengendalian
Lingkungan kerja

Pemantauan Lingkungan Kerja


Pengendalian teknis Lingkungan Kerja :
berada di bawah NAB

Faktor fisika (Kepmenaker 51/Men/1999)


Faktor Kimia udara Lingkungan Kerja (SE
Menaker No. 1/Men/1997)

Manajemen APD

Permennaker No. 08/Men/2010 tentang APD.

III. PROGRAM KESEHATAN KERJA


5. Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di tempat kerja

Dasar : Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang


Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
Pengurus atau pengusaha : Wajib mengendalikan bahan
kimia berbahaya di tempat kerja untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan PAK
Pengendalian Kimia Berbahaya :

Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) dan


Label
Penunjukan Petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia.

Penetapan potensi bahaya instalasi kimia

III. PROGRAM KESEHATAN KERJA


6.

Sanitasi dan Limbah Industri

UU NO. 1 tahun 1970

Pasal 3 ayat ( 1)
g)

mencegah dan mengendalikan timbul atau


menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran.

PMP No. 7 tahun 1964 :

Tata ruang, penerangan, kebersihan dan kesehatan


tempat kerja :

Syarat bangunan perusahaan (suhu, kebersihan,


penerangan, dll)
Ruang udara tempat kerja
Kakus
Tempat mandi, cuci, pakaian
Syarat dapur, kamar makan
Syarat air, alat masak, pegawai yang melayani
makanan/minuman
Tempat duduk untuk pekerja duduk, berdiri, merangkak,
jongkok, berbaring
Tempat istirahat dan berhias pekerja wanita

III. PROGRAM KESEHATAN KERJA


7. Penerapan Ergonomi Kerja

Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982

Penyesuaian pekerjaan dengan pekerja

PMP No. 7 Tahun 1964


Pedoman Ergonomi ILO

IV. PENGEMBANGAN PROGRAM


1.

HIV AIDS di tempat kerja (Permennaker


No. 68/Men/2004, Kepdirjen PPK No.
20/DJPPK/2005)

Wajib melaksanakan upaya P2 HIV/AIDS di


tempat kerja
Kegiatan KIE :

Klinik VCT

Sosialisasi
TOT OSH Team / Peer Educator
Bahan KIE (liflet, booklet, poster, flipchact)
Out reach (penjangkauan) oleh Peer Educator
Pelatihan Konselor
Pelatihan Administrator
Set Up klinik VCT
Pelaksanaan konseling di perusahaan

Pembentukan Pokja HIV/AIDS di Daerah :

Ikut berperan dalam Pokja HIV/AIDS Tempat kerja


Mendorong adanya Perda HIV/AIDS di Daerah

IV. PENGEMBANGAN PROGRAM


2.

P4GN di tempat kerja (Permennaker No.


11/Men/2005):

3.

TB Paru di tempat kerja :

4.

Wajib melakukan upaya aktif P4GN di TK


(penetapan kebijakan, Penyusunan dan
pelaksanaan program)
Program : Mengkomunikasikan kebijakan &
program, melaksanakan Kegiatan KIE, bantuan
konsultasi, evaluasi kebijakan & program
Program Rehabilitasi (diatur dalam PK, PP, PKB)
Kegiatan KIE
Pengobatan TB Paru

Pandemi Influenza

Program KIE
BCP (Rencana Keberlangsungan Usaha)

Anda mungkin juga menyukai