Anda di halaman 1dari 2

Arwah Temanku

Namaku Rian, cerita ini berawal ketika aku baru saja pulang sekolah, dan hari itu adalah hari
jum'at.
Di hari jum'at sekolahku sering memulangkan para murid lebih cepat yaitu pukul 11 siang.
Ketika itu saat sedang naik bis, di depan sekolahan lain ada yang menunggu kami mereka
membawa
benda tajam serta benda tumpul.
Aku langsung takut, tapi teman ku malah meladeni dan akhirnya kepalanya tertusuk benda
tajam.
Sontak aku langsung kaget dan membawa dia kerumah sakit, tapi sayangnya dia meninggal
dunia
ketika sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Aku menyesal karena tidak
membantunya, aku
sungguh sangat menyesal, orangtuanya pun menangis histeris.
Ketika aku ingin pulang naik motor, tiba tiba motorku menjadi berat. Padahalkan gak ada
yang naik,
saat aku lihat ke arah atas aku kaget melihat seorang pria berpakaian sekolah dan kepalanya
seperti
terluka. Saat aku perhatikan lagi, ternyata itu temanku. Aku langsung panik, ingin segera
pergi lari
tetapi kakiku tidak bisa berjalan ataupun berlari.
Aku ingin teriak tetapi tidak bisa, akhirnya aku membaca ayat kursi di dalam hati. Semoga
arwah
temanku cepat pergi, tetapi dia tidak mau pergi dan bilang kepada ku "An, Tolong balaskan
dendam
saya" akhirnya arwah temanku menghilang entah kemana. Karena masih panik dan bulu
kuduk-ku
masih berdiri, aku pun mencoba untuk tetap tenang. Setelah merasa sedikit tenang, aku pun
menaiki
motor ku dan segera pulang.
Di perjalanan, aku melihat orang yang telah membunuh temanku. Akhirnya aku mengambil
sebuah

benda tajam dari dalam jok motorku dan menebas ke arah pundak nya. Sontak dia kaget,
merasa
kesakitan lalu teman-temannya pun mencoba membantu dia. Tapi aku halangi sampai polisi
datang
menangkapku.
Di kantor polisi aku menjelaskan semuanya bahwa dia yang telah membunuh temanku, dia
pun
mengakui perbuatannya dan di hukum selama 5 tahun penjara.
Aku bebas karena tidak bersalah dan aku melihat ke arah 1 sel penjara yang ada di pojok dan
melihat
temanku tersenyum lalu mengucapkan terima kasih. Dia pun menghilang entah kemana,
karena
sudah tidak ada beban lagi, aku pun langsung pulang kerumah.

Anda mungkin juga menyukai