Anda di halaman 1dari 20

KARYA TULIS ILMIAH

PENGELOLAAN KASUS KEPERAWATAN KOMUNITAS KETIDAKEFEKTIFAN


PEMELIHARAAN KESEHATAN PADA KELOMPOK ANAK SEKOLAH DI SD NEGERI 2
MERSI KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR KABUPATEN BANYUMAS

PHBS DI
SEKOLAH

MIFTAH WIDYA KARTIKA


P17420211032

BAB I PENDAHULUAN

PHBS DI
SEKOLAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PHBS DI
SEKOLAH

KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN

(Wilkinson & Ahern, 2012)

BAB III LAPORAN KASUS


PENGKAJIAN

PHBS DI
SEKOLAH

STATUS KESEHATAN
KELOMPOK

ANGKA MORBIDITAS: 9 SISWA SAKIT (2013) 3 SISWA SAKIT


(FEBRUARI-SEPTEMBER 2014)
Tidak gosok gigi berjumlah 37 siswa (57,9%), tidak cuci tangan
berjumlah 58 siswa (90,6%), tidak mandi 2 x sehari berjumlah 4
siswa (6,2%), tidak potong kuku teratur berjumlah 47 (73,4%)
Karies gigi berjumlah 54 siswa (84,4%), kuku panjang berjumlah 47
siswa (73,4%), dan badan kotor berjumlah 3 siswa (4,7%).
Tidak mengetahui cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang
benar sebanyak 64 siswa (100%).
Dibantu gosok gigi 2 x sehari sebanyak 35 siswa(54,7%), dibantu
cuci tangan sebelum sesudah makan sebanyak 44 siswa (68,7%),
dibantu mandi 2 x sehari sebanyak 53 siswa (82,8%) dan dibantu
potong kuku teratur sebanyak 56 siswa (87,5%).

PHBS DI
SEKOLAH

PERUMUSAN MASALAH
Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
DS: Kepala sekolah mengatakan guru dan siswa tidak memperhatikan
tentang kesehatan sekolah seperti pemeliharaan kesehatan dasar dan
kebersihan lingkungan sekolah.
DO : Angka morbiditas atau angka kesakitan yang terjadi di SD Negeri
2 Mersi pada tahun 2013 yaitu sebanyak 9 siswa ijin tidak masuk
karena sakit. Siswa SD Negeri 2 Mersi mempunyai permasalahan
pada Kemampuan personal hygyne kurang, Permasalahan akibat
personal hygine yang kurang, Pengetahuan tentang pemeliharaan
kesehatan dasar yang benar masih sangat kurang, Kurangnya sistem
pendukung kesehatan sekolah seperti UKS, WC dan washtufel.

PERENCANAAN
Tujuan umum: siswa mampu mempertahankan dan meningkatkan
kesejahteraan, siswa mampu menunjukan tingkat pemahaman
tentang kesehatan personal dan kesehatan lingkungan, dan status
kesehatan siswa meningkat yang ditunjukan dengan kehadiran
dikelas yang meningkat, partisipasi dalam aktivitas sekolah, dan
kemampuan belajar.
Tujuan khusus I: siswa mampu melakukan dan mengetahui praktik
kesehatan perawatan kesehatan dasarNIC I Skrining Kesehatan,
NIC II Edukasi Kesehatan, NIC III Penyuluhan Sistem
Pendukung
Tujuan khusus II: siswa menunjukan perilaku adaptif terhadap
perubahan lingkungan. NIC IV Bantuan Modifikasi Diri, NIC V
Pedoman Sistem KesehatanNIC VI Bantuan Perawatan Diri
PHBS DI
SEKOLAH

IMPLEMENTASI

TUK I: 7 februari 2014 jam 09.00 WIB dilakukan skrining kesehatan.


Pada tanggal 10 februari 2014 jam 07.00 dilakukan pendidikan
kesehatan dasar gosok gigi, cuci tangan dan demonstrasi, jam
10.00 WIB mendiskusikan dengan siswa kelas I dan II untuk
melakukan ketrampilan gosok gigi dan cuci tangan di rumah dan di
sekolah setiap hari.
TUK II:10 februari 2014 jam 10.00 WIB diskusi dengan siswa
tentang tujuan spesifik untuk perubahan dan evaluasi program
penyuluhan gosok gigi, cuci tangan dan demonstrasi. 19 februari
2014 menginformasikan kepada siswa tentang sumber pelayanan
kesehatan yang ada19 februari 2014 sampai 5 april 2014
pemantauan gosok gigi dan cuci tangan dengan pembagian lembar
pemantauan kepada siswa.
PHBS DI
SEKOLAH

Evaluasi Keperawatan

Perilaku Sehat: Pengetahuan akan pentingnya


personal hygine meningkat dari 64 siswa (100%) tidak
mengetahui pentingnya personal hygine menjadi 0
siswa (0%) (skala awal: 1; tujuan: 4 ; akhir: 4).
Kepercayaan kesehatan: Persepsi Sumber: siswa
sudah paham dan yakin tentang sistem pendukung
kesehatan sekolah (skala awal: 2 ; tujuan: 3 ; akhir: 3).
Status kesehatan siswa: status kesehan siswa
meningkat ditunjukan dengan absensi siswa yang
memenuhi prensentasi kehadiran siswa dan angka
kesakitan siswa kelas I dan kelas II pada bulan januari
dan februari 2014 sebanyak 9 siswa (14,1%) ijin
karena sakit diare dan demam, pada bulan maret dan
april tidak ada siswa yang ijin karena sakit (0%) (skala
awal: 2 ;tujuan: 3 ;akhir: 3).

PHBS DI
SEKOLAH

Perilaku promosi kesehatan: Kemampuan perawatan diri siswa


meningkat ditunjukan dengan data dari data tidak gosok gigi berjumlah
37 siswa (57,7%) sekarang menjadi 7 siswa (10,9 %). Kemampuan
personal hygine siswa meningkat dengan data siswa di bantu dalam
personal hygine berjumlah 35 siswa (54,7 %) menjadi 9 siswa (14,1 %)
(skala awal: 2 ;tujuan: 4 ;akhir: 4).
Dukungan sosial: sudah terdapat UKS dan tempat cuci tangan sebagai
komponen pendukung kesehatan sekolah. Tetapi belum terdapat kantin
sehat dan WC yang memadai (skala awal: 1 ;tujuan: 3 ;akhir: 2).

Berdasarkan ktiteria hasil yang telah dicapai tersebut dapat disimpulkan


bahwa masalah teratasi sebagian.

PHBS DI
SEKOLAH

BAB IV PEMBAHASAN
PENGKAJIAN

PHBS DI
SEKOLAH

PERUMUSAN MASALAH

Alasan penulis mengangkat masalah ketidakefektifan


pemeliharaan kesehatan karena ditemukan data-data
yang mendukung adanya masalah keperawatan ini
DS : kurang minat dalam meningkatkan perilaku sehat.
DO: Menunjukan perilaku kurang adaptif terhadap
perubahan lingkungan, menunjukan kurang
pengetahuan tentang praktik dasar kesehatan, riwayat
kurang perilaku sehat, melaporkan atau tampak
mengalami gangguan sistem pendukung pribadi,
melaporkan atau tampak tidak mampu mengemban
tanggung jawab untuk memenuhi praktik kesehatan

PERENCANAAN

Kendala yang dihadapi penulis pada perencanaan


yaitu susahnya kontrak waktu dengan klien untuk
dilakukan intervensi keperawatan karena jadwal klien
di sekolah sudah terstruktur

PELAKSANAAN

Pada pelaksanaanya penulis melakukan tindakan 60


hari dan tidak sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan pada intervensi yaitu 30 hari
Implementasi yang dilaksanakan belum maksimal
seperti penyuluhan jajan sehat dan pengadaan fasilitas
pendukung kesehatan di sekolah

EVALUASI

TUM: siswa mampu dan mengetahui tentang praktik


kesehatan dasar dan dapat diaplikasikan di sekolah
dan di rumah
TUK I : untuk mengetahui status kesehatan kelompok
dan menentukan intervensi selanjutnya. untuk
meningkatkan pengetahuan siswa tentang
pemeliharaan kesehatan dasar. memberikan
kesadaran kepada orang tua dan meningkatkan
persepsi siswa tentang adanya sistem pendukung di
lingkungan sekolah.
TUK II

SIMPULAN

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai