Anda di halaman 1dari 6

6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anak Usia Sekolah
1. Definisi
Anak usia sekolah adalah rentang kehidupan yang dimulai dari usia
6 sampai mendekati 12 tahun yang memiliki berbagai label, yang masingmasing menguraikan karakteristik penting dari periode tersebut (Wong,
2009).
Menurut Mikail dalam Nadia (2012) anak usia sekolah merupakan
kelompok usia yang kritis karena pada usia tersebut seorang anak rentan
terhadap masalah kesehatan. Permasalahan yang umum terjadi pada
peserta didik tingkat sekolah dasar adalah perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Ciri-ciri Anak Usia Sekolah
Tahap perkembangan usia anak sekolah menurut Erikson dalam
Hidayat (2005) mempunyai ciri-ciri rajin dan rendah diri dengan
perkembangan anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan atau prestasinya sehingga anak pada usia ini adalah rajin dalam
melakukan sesuatu akan tetapi apabila harapan anak ini tidak tercapai
kemungkinan besar anak akan merasakan rendah diri.
Perkembangan anak pada usia ini (7-11 tahun) berada dalam tahap
konkret

dengan perkembangan kemampuan anak sudah memandang

realistis dari dunianya dan mempunyai anggapan yang sama dengan orang
lain, sifat egosentrik mulai hilang, sifat pikiran sudah mempunyai dua
pandangan atau disebut reversibilitas merupakn cara memandang dari arah
berlawanan (kebalikan). Sifat tersebut belum sampai ke dalam pikiran
dalam membuat suatu konsep atau hipotesis (Hidayat, 2005).
B. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Anak Usia Sekolah

7
1. Definisi Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Anak Usia Sekolah
Ketidakmampuan pemeliharaan kesehatan pada anak usia sekolah
dasar merupakan ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola,
dan/atau mencari bantuan untuk mempertahankan kesehatan pada anak
usia sekolah dasar (NANDA, 2012).
2. Batasan Karakteristik
Batasan karakteristik ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
pada anak usia sekolah digambarkan dengan kurang pengetahuan tentang
praktik kesehatan dasar, kurangnya perilaku adaptif terhadap perubahan
lingkungan, ketidakmampuan bertanggung jawab untuk memenuhi praktik
kesehatan dasar, riwayat kurang perilaku mencari bantuan kesehatan,
kurang menunjukan minat pada perbaikan perilaku kesehatan

dan

hambatan sistem pendukung pribadi. Hal tersebut berkaitan erat dengan


sistem koping individu dan keluarga pada kelompok khusus anak usia
sekolah dasar (NANDA, 2012).

C. Konsep Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan


pada Anak Usia Sekolah
1. Pengkajian Anak Usia Sekolah Dasar
Menurut Elizabeth B. Hurlock (2006) ciri-ciri pada anak usia akhir
masa anak-anak yaitu dengan meningkatnya minat dalam keanggotaan
kelompok maka meningkat pula minat untuk berkomunikasi dengan

8
anggota kelompok. Ini akan mendorong anak untuk meningkatkan
pengertianya dan lebih memaksimalkan dalam proses pembelajaran bagi
siswa. Berdasarkan refrensi tersebut maka pengkajian ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan anak usia sekolah difokuskan pada anak usia kelas
I dan kelas II Sekolah Dasar karena pada rentang tingkat tersebut anak
mempunyai persepsi yang sama dengan orang lain sehingga mudah untuk
dilakukan perubahan. Sedangkan fokus pengkajianya meliputi pemeliharan
kesehatan dasar seperti mencuci tangan, menggosok gigi, memotong kuku,
dan membuang sampah pada tempatnya. Teknik pengkajian dilakukan
dengan pemeriksaan fisik (physical assasement), anamnesa terhadap siswa
dan orangtua, kuisioner untuk guru dan orang tua tentang pemeliharaan
kesehatan dasar, dan pengkajian umum.

Menurut Wilkinson & Ahern

(2012) pengelolaan kasus keperawatan komunitas ketidakefektifan


pemeliharaan kesehatan pada kelompok anak sekolah di SD Negeri 2
Mersi Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas meliputi:

a. Identifikasi defisit kepercayaan dan pengetahuan yang mempengaruhi


pemeliharaan kesehatan
b. Mengidentifikasi riwayat kesehatan siswa sekolah
c. Mengkaji ketersediaan dan keadekuatan sistem pendukung
Pada

pengkajian

ketidakefektifan

pemeliharaan

kesehatan

didapatkan data subjektif siswa mengatakan kurang minat dalam


meningkatkan perilaku sehat. Sedangkan data objektifnya siswa

9
menunjukan kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar dan
siswa

menunjukan

perilaku

kurang

adaptif

terhadap

perubahan

lingkungan.
2. Perumusan Masalah Keperawatan
Rumusan masalah keperawatan menurut Wilkinson & Ahern (2012) yang
dapat

ditemukan

salah

satu

diantaranya

adalah

ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan dengan data penunjang menunjukan kurang


adaptif terhadap perubahan lingkungan, menunjukan kurang pengetahuan
terhadap praktik kesehatan dasar, ketidakmampuan bertanggung jawab
untuk memenuhi praktik kesehatan dasar dan hambatan sistem pendukung
pribadi.
3. Perencanaan Keperawatan
Prencanaan masalah keperawatan ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan menurut Wilkinson & Ahern (2012) adalah setelah dilakukan
tindakan keperawatan komunitas selama 30 hari diharapkan siswa mampu
mempertahankan

dan

meningkatkan

kesejahteraan,

siswa

mampu

menunjukan tingkat pemahaman tentang kesehatan personal dan kesehatan


lingkungan, dan status kesehatan siswa meningkat yang ditunjukan dengan
kehadiran dikelas yang meningkat, partisipasi dalam aktivitas sekolah, dan
kemampuan belajar.
Intervensi yang diberikan menurut Wilkinson & Ahern (2012)
sesuai dengan NIC (Nursing Intervention Classification) : 1) Edukasi
kesehatan

yaitu

menggambarkan

dan

memberikan

bimbingan

dan

10
pengalaman belajar untuk memfasilitasi adaptasi secara sadar perilaku yang
kondusif untuk kesehatan siswa dan kelompok usia sekolah dasar; 2) Bantuan
modifikasi diri yaitu menguatkan perubahan-perubahan diri yang dilakukan
oleh siswa untuk mencapai tujuan siswa tersebut; 3) Fasilitasi tanggung jawab
diri yaitu mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab terhadap
perilakunya

sendiri;

dan

4)

Peningkatan

sistem

pendukung

yaitu

memfasilitasi dukungan bagi siswa, keluarga, teman sebaya, dan lingkungan


sekolah.
Menurut Anderson (2007) untuk memaksimalkan perencanaan,
maka di dalam keperawatan komunitas diperlukan strategi promosi kesehatan
yang tepat. Program yang ditujukan untuk anak usia sekolah harus sesuai
dengan usia. Selain itu program promosi kesehatan untuk tenaga pengajar dan
orang tua juga diperlukan untuk mencapai perencanaan yang telah ditetapkan
4. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi yang diharapkan pada kasus ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan menurut Wilkinson & Ahern (2012) adalah pasien mampu
menyusun dan mengikuti strategi untuk memaksimalkan kesehatan, mampu
menyatakan dan menunjukan pengetahuan tentang perlindungan kesehatan,
mampu memperlihatkan kesadaran bahwa perilaku sehat membutuhkan upaya
dan kepercayaan diri untuk mampu mengelolanya.
Kriteria evaluasi yang diharapkan setelah dilakukan tindakan
keperawatan komunitas yaitu:

11
a. Pengetahuan: Perilaku Sehat: tingkat pemahaman yang ditunjukan
mengenai informasi yang diperlukan untuk mencapai dan memelihara
kesehatan yang optimal.(skala 4)
b. Kepercayaan kesehatan: Persepsi sumber: keyakinan bahwa individu
memiliki cara adekuat untuk melakukan perilaku hidup sehat.(skala 3)
c. Status kesehatan siswa: status fisik, kognitif/emosional, dan sosial anak
usia sekolah yang memberi kontribusi pada kehadiran di kelas, partisipasi
dalam aktivitas sekolah, dan kemampuan belajar. (skala 3)
d. Perilaku promosi kesehatan: tindakan personal untuk mempertahankan
atau meningkatkan kesejahteraan. (skala 4)
e. Dukungan sosial: persepsi keberadaan dan bantuan yang konsisten dari
orang lain di lingkungan sekolah. (skala 3)
Keterangan:
1: Tidak pernah menunjukan
2: Jarang menunjukan
3: Kadang menunjukan
4: Sering menunjukan
5: Selalu menunjukan

Anda mungkin juga menyukai