BAB I Bismilah Ok
BAB I Bismilah Ok
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan pemeliharaan kesehatan pada anak sekolah merupakan
faktor yang sangat penting dalam menciptakan kehidupan sekolah yang sehat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rangka pemeliharaan kesehatan adalah
pemeliharaan kebersihan perorangan (personal hygine) dan lingkungan.
Pemeliharaan kebersihan individu meliputi kebersihan kuku, rambut, telinga,
hidung, kebersihan mulut dan gigi, kebersihan dan kesehatan makanan.
Sedangkan kebersihan lingkungan yang perlu diperhatikan yaitu kebersihan dan
kelengkapan kamar mandi, kebersihan ruang kelas, membuang sampah pada
tempatnya, meludah tidak sembarang tempat, dan pemeliharaan tanaman atau
kebun sekolah.
Namun apabila kemampuan pemeliharaan kesehatan ini tidak dimiliki
maka akan menimbulkan tidak adanya kemampuan dalam hidup sehat peserta
didik yang menghambat proses belajar, tumbuh kembang secara optimal
sehingga tidak dapat membentuk adanya sumber daya yang berkualitas.
Ketidakmampuan pemeliharaan kesehatan pada anak usia sekolah dasar
merupakan ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan/atau
mencari bantuan untuk mempertahankan kesehatan pada anak usia sekolah dasar.
Ketidakefektifan ini digambarkan dengan kurang pengetahuan tentang praktik
kesehatan dasar, kurangnya perilaku adaptif terhadap perubahan lingkungan,
ketidakmampuan bertanggung jawab untuk memenuhi praktik kesehatan dasar
2
dan hambatan sistem pendukung pribadi. Hal tersebut berkaitan erat dengan
sistem koping individu pada kelompok khusus anak usia sekolah dasar.
(NANDA, 2012)
Prevalensi anak usia sekolah (6-18 tahun) merupakan prosentase yang
paling besar dimana hampir setiap harinya terjadi interaksi dari beberapa anggota
komunitas sekolah selama 4-8 jam. Kondisi sekolah yang sehat perlu diupayakan
sehingga dapat mendukung proses belajar mengajar secara maksimal.
Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional
tahun 2007 dalam Nadia (2012), didapatkan bahwa perilaku yang menyangkut
kebersihan dapat mempengaruhi kesehatan. Banyak penyakit yang disebabkan
karena perilaku hidup bersih dan sehat yang masih kurang seperti diare,
kecacingan, masalah periodontal, filariasis, demam berdarah dan muntaber.
Masalah kebersihan diri yang cukup banyak dialami oleh murid sekolah
dasar yaitu : 86 % murid yang bermasalah pada gigi, 53 % tidak bisa potong
kuku, 42 % murid tidak bisa menggosok gigi, dan 8 % murid yang tidak mencuci
tangan sebelum makan. Selain itu data penyakit yang diderita oleh anak sekolah
terkait perilaku seperti cacingan adalah sebesar 60-80 %, dan karies gigi sebesar
74,4 %. Kompleksnya masalah kesehatan anak sekolah perlu ditanggulangi
secara komperhensif dan multisektor (Depkes RI, 2008 dalam Nadia, 2012).
Untuk mengurangi resiko tersebut, perlu dilakukan upaya keehatan pada
komunitas anak sekolah. Upaya kesehatan pada komunitas anak sekolah ini
diantaranya adalah dengan upaya peningkatan perilaku hidup sehat yang dapat
dilakukan melalui pendidikan kesehatan tentang praktik kesehatan dasar, gizi,
3
dan kesehatan lingkungan oleh perawat komunitas Upaya ini dirasakan sebagai
tindakan yang efektif dengan alasan bahwa: 1) Anak sekolah mempunyai
prosentase yang tinggi dibandingkan dengan kelompok umur yang lain; 2)
Sekolah merupakan komunitas yang terorganisasi sehingga mudah dilakukan
intervensi dalam rangka usaha kesehatan masyarakat; dan 3)
Anak sekolah
komunitas
Pengelolaan
Kasus
Keperawatan
Komunitas
4
pemeliharaan kesehatan pada kelompok anak sekolah di SD
Negeri 2 Mersi Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten
Banyumas.
2) Masalah keperawatan
3) Perencanaan
ketidakefektifan
4) Tindakan
Komunitas
Ketidakefektifan
Pemeliharaan
Kesehatan
pada
komunitas
5
3.
Bagi Penulis
Laporan kasus ini memberi pengalaman nyata dalam Pengelolaan
Keperawatan Komunitas Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan pada
Kelompok Anak Sekolah di SD Negeri 2 Mersi Kecamatan Purwokerto