Anda di halaman 1dari 14

PENGUKURAN PERFORMANSI

Developed by Luciana Triani Dewi for the students of IE


Department
UAJY
1

Elemen penting
dalam SMK3

Pengukuran Performansi SMK3


Performansi

SMK3 diukur terhadap


suatu standar yang disepakati untuk
mengetahui kapan dan bagaimana
perbaikan harus dilakukan
Dalam pelaksanaan SMK3, organisasi
perlu untuk:

Mengukur bagaimana implementasi SMK3


dilakukan
Menilai efektivitas pengendalian resiko
Menilai bagaimana pengembangan budaya
K3 dalam organisasi

Bagaimana mendapatkan informasi tentang performansi


K3?
Ada 2 cara untuk mendapatkan informasi tentang
performansi K3:
Active monitoring systems; pemantauan terhadap
pencapaian rencana dan program K3 dan kesesuaian
dengan standar yang berlaku/ditetapkan
Reactive monitoring systems; pemantauan
terhadap kecelakaan kerja, penyakit kerja dan semua
kejadian dan bukti-bukti yang menunjukkan
penyimpangan performansi K3
Organisasi membutuhkan prosedur untuk mengumpulkan
informasi dan investigasi penyebab-penyebab ketidaksesuaian
standard performansi K3 yang terjadi
4

Active monitoring systems

Active monitoring system menghasilkan feedback bagi


performansi organisasi sebelum terjadi kecelakan atau
penyakit kerja
Pemantauan meliputi:

Tingkat pencapaian dari rencana dan tujuan khusus


Pelaksanaan SMK3
Kesesuaian operasional dan hasil terhadap standar
performansi

Organisasi perlu menentukan bagaimana pembagian


tanggungjawab dalam permantauan pada berbagai level
manajemen dan tingkat kerincian (level of detail) yang
sesuai

Active monitoring systems


Dibutuhkan suatu standar performansi bagi
manajer
untuk
menunjukkan
bagaimana
pemantauan harus dilakukan
Kunci dari active monitoring yang efektif adalah
kualitas perencanaan, standar performansi dan
spesifikasi yang
dan spesifikasi yang
ditetapkan
Active monitoring harus proporsional terhadap
profil bahaya
Pemantauan berkala sangat bermanfaat

Reactive monitoring systems


Reactive monitoring systems, dilakukan setelah ada
kejadian, meliputi identifikasi dan pelaporan
tentang:
Cedera dan penyakit kerja (termasuk pemantauan
terhadap catatan ketidakhadiran karena sakit)
Kerugian-kerugian seperti kerusakan properti
kecelakaan
khususnya
yang
berpotensi
menyebabkan cedera, penyakit dan kerugian
Bahaya-bahaya kerja
Kelemahan dan kelalaian dalam menjalankan
standard performansi
7

Standar Performansi
Standar performansi diperlukan untuk
mengidentifikasi
kontribusi
yang
dilakukan orang dalam menjalankan
SMK3
Standar performansi merupakan dasar
untuk mengembangkan budaya K3

Standar performansi meliputi:

Formulasi dan pengembangan kebijakan


Metode akuntabilitas
Pertemuan komite SMK3 dan konsultasi
keterlibatan orang dalam penilaian risiko dan prosedur
pencatatan
pengumpulan dan penyebaran informasi dari sumber
eksternal
Keterlibatan manajer dalam safari K3 dan investigasi
kejadian dan kecelakaan
Dokumentasi K3, standard-standard, aturan dan prosedur
Rencana dan tujuan K3
Proses penilaian resiko
Pengaturan pengawasan dan inspeksi
Sistem pelaporan dan investigasi kecelakaan dan kejadian
audit dan tinjauan

Investigasi
dan Sistem
Respon

10

Level dan karakteristik investigasi

Tidak setiap kejadian perlu dilakukan investigasi


dengan tingkat keluasan dan kedalaman yang
sama
Perlu dilakukan penilaian dari setiap kejadian untuk
mengidentifikasi manfaat terbaik yang dapat
dicapai dari sebuah investigasi
Investigasi harus dapat menghasilkan:

11

Identifikasi alasan penurunan performansi


Identifikasi penyebab kegagalan dalam SMK3
Pelajaran dari suatu kejadian
Pencegahan terulangnya kejadian merugikan
Memenuhi persyaratan hukum dan pelaporan

Bentuk investigasi

Investigasi harus dipimpin oleh person yang


memiliki status dan pengetahuan yang layak
untuk memberikan otoritas rekomendasi
Investigasi yang baik adalah cepat dan lengkap
(menyeluruh)
4 hal penting dalam investigasi:

12

Mengumpulkan bukti-bukti tentang apa yang telah


terjadi
Mengolah dan mempertimbangkan bukti-bukti
Membandingkan hasil temuan dengan aturan dan
standar yang sesuai serta memberikan kesimpulan
Memantau temuan dan mencatat perkembangannya

Metode dan sumbersumber informasi

13

Membandingkan kondisi nyata dengan spesifikasi dan


standar yang relevan

14

Langkah berikut yang dilakukan setelah


investigasi adalah membandingkan kondisi
dan kejadian-kejadian dengan standar yang
relevan sebagai persyaratan minimum
Hal ini dapat meminimumkan subjektivitas
dalam
investigasi
dan
menghasilkan
rekomendasi
yang
memberikan
dampak
maksimum dan relevan

Anda mungkin juga menyukai