TUMBUHAN TAUGE
Disusun Oleh :
Ahmad Safril Annur
Chintya Ekowati
Della Wahyu Margaretha
Ita Diaswati
(02)
(09)
(10)
(19)
XII SAINS 2
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 JENGGAWAH
2013/2014
I
HALAMAN PENGESAHAN
(02)
(09)
(10)
(19)
XII SAINS 2
Pembimbing
II
KATA PENGANTAR
Kedua orang tua kami yang senantiasa memberikan do'a dan restunya
selama ini.
Penulis
III
DAFTAR ISI
Halaman Judul
......................................................................................I
Halaman Pengesahan
.....................................................................................II
Kata Pengantar
....................................................................................III
Daftar Isi
....................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN
..........................................................................1
A.Latar Belakang
..........................................................................1
B.Rumusan Masalah
..........................................................................1
C.Tujuan Penelitian
..........................................................................2
D.Manfaat Penelitian
..........................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
..........................................................................3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
..........................................................................6
3. 1. Tempat Dan Waktu
..........................................................................6
3. 2. Alat Dan Bahan
..........................................................................6
3. 3. Metode Penelitian
..........................................................................7
3. 4. Langkah Kerja
..........................................................................7
BAB IV HASIL PENGAMATAN
..........................................................................9
4. 1. Data Pengamatan
..........................................................................9
4. 2. Analisis Data Pengamatan
........................................................................10
BAB V
........................................................................13
5. 1. Kesimpulan
........................................................................13
5. 2.Saran
........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
.........................................................................V
IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah proses perkecambahan, tumbuhan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan lebih lanjut. Tumbuhan akan membentuk akar, batang, dan daun.
Ujung batang dan ujung akar akan tumbuh memanjang karena adanya aktivitas
sel-sel meristematis. Proses ini disebut pertumbuhan primer. Sel-sel meristem
dapat juga berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang
khusus.
Taoge/toge adalah sayuran yang merupakan tumbuhan muda yang baru
saja berkecambah dan dilindungi dari cahaya. Kata taoge/toge sendiri adalah
serapan dari dialek Hokkian, istilah Mandarin-nya adalah douya () yang
secara harfiah berarti kecambah kacang-kacangan, umumnya berasal dari kacang
hijau dan sering disajikan dalam menu makanan dari Asia Timur. Taoge/toge
segar sangat kaya akan vitamin E, dan merupakan menu yang sangat dianjurkan
untuk dikonsumsi. Dengan mengonsumsi taoge/toge, tubuh akan terobati dan
tercegah dari kekurangan vitamin E.
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penelitian
D.
Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pertumbuhan
dan
perkembangan
memanjang
dari
sel
mengakibatkan pembelahansel di daerah ini menjadi lebih lambat dari bagian lain.
Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu daya tekan akar dan
proses pertumbuhan memanjang akar.
d Daerah diferensiasi Pada daerah ini, sel-sel hasil pembelahan dan
pemanjangan akan mengelompok se-suai dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang
memiliki kesamaan struktur, kemudian akan memperoleh tugas membentuk
jaringan tertentu.
Pertumbuhan Primer pada Batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah
pertumbuhan (titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.
Meristem apikal pada batang dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah
pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan
tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat pendek karena jarak
internodus
(antarruas)
sangat
pendek.
Pertumbuhan,
pembelahan,
dan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. 3. Metode Penelitian
3 . 3. 1. Metode Pengamatan (Observasi)
Metode observasi adalah pengamatan secara langsung yang
meliputi kegiatan pemuatan perhatianterhadap suatu objek dengan
menggunkan seluruh alat indera.
3 . 3. 2. Metode Studi Pustaka
Metode studi pustaka adalah metode yang menggunakan
sumber-sumber pustaka, berupa buku, artikel yang lainnya yang
berkatian dengan maslah yang dibahas.
3 . 3. 3.Metode Media Internet
Penulis menggunakan dan memanfaatkan internet untuk
membantu menyelesaikan laporan ini.
3. 4. Langkah Kerja
a. 10 buah tabung reaksi disiapkan.
b. Pada setiap gelas di beri label. (A, B, .., J)
c. Setiap tabung reaksi diisi dengan air.
d. Setiap daerah dari ujung akar di beri jarak dengan tinta
anti air 0,2 mm dari daerah I sampai daerah V.
e. Setiap tauge di letakkan di setiap tabung reaksi dan di
jepit dengan kapas agar tidak tenggelam.
f. Setelah hari ke enam diukur pertambahan setiap daerah
pada akar.
g. Kemudian hasil pengukuran di catat.
h. Touge kembali di ambil.
i. Setiap daerah dari ujung batang di beri jarak dengan tinta
anti air 0,2 mm dari daerah I sampai daerah V.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4. 1. Data Pengamatan
4 . 1 . 1. Tabel Pengamatan.
a. Tabel Pengamatan Pertambahan Panjang Daerah
Akar.
Tauge
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Ratarata
I
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2,8
2,5
V
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
I
3
3
3
6
7
9
6
3
7
5
5,2
3,4
V
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3,3
4 . 1 . 2. Grafik.
a. Grafik Tinggi Batang Kacang Hijau
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
2,4
2,5
II
III
IV
Daerah
5,2
4,5
II
III
3,4
3,3
IV
Daerah
10
2mm, 2mm, 2mm, 2mm, 3mm, 0mm, 3mm, 2mm, 2mm. Jika di rata-rata
pertumbuhan mencapai 2.
Pada daerah I pada batang masing-masing bertambah berkisar
3mm, 3mm, 3mm, 6mm, 7mm, 9mm, 6mm, 3mm, 7mm, 5mm. Jika di rata-rata
pertumbuhan mencapai 5,2.
Pada daerah II pada batang
masing-masing bertambah
berkisar 3mm, 4mm, 4mm, 4mm, 5mm, 7mm, 4mm, 3mm, 6mm, 5mm. Jika di
rata-rata pertumbuhan mencapai 4,5.
Pada daerah III pada batang
masing-masing bertambah
berkisar 4mm, 4mm, 3mm, 4mm, 4mm, 5mm, 4mm, 3mm, 4mm, 5mm. Jika di
rata-rata pertumbuhan mencapai 4.
Pada daerah IV pada batang
masing-masing bertambah
berkisar 3mm, 4mm, 3mm, 4mm, 4mm, 4mm, 3mm, 3mm, 3mm, 3mm. Jika di
rata-rata pertumbuhan mencapai 3,4.
11
masing-masing bertambah
berkisar 3mm, 4mm, 3mm, 4mm, 3mm, 4mm, 3mm, 3mm, 3mm, 3mm. Jika di
rata-rata pertumbuhan mencapai 3,3.
Pada
grafik
pertambahan
daerah
pada
akar,
rata-rata
pertambahan tiap daerah yang paling besar adalah daerah I dengan rata-rata 2,8.
Pada grafik pertambahan daerah pada batang, rata-rata
pertambahan tiap daerah yang paling besar adalah daerah I dengan rata-rata 5,2.
12
BAB V
PENUTUP
5. 1. Kesimpulan
Bahwa pertambahan pertumbuhan tertinggi pada akar dan
batang tumbuhan tauge terjadi di derah I, karena daerah I
merupakan daerah pembelahan karena di daerah ini akar dan
batang sel-selnya bersifat meristematik.
5. 2. Saran
1. Usahakan letak kecambah dekat dengan air karena jika
tidak dekat dengan air akar akan sulit mencapai air dan
akan mati.
2. Isi setiap tabung reaksi dengan minimal 2 tauge sebagai
pengganti jika ada kecambah yang mati.
13
DAFTAR PUSTAKA