Anda di halaman 1dari 12

Format Pembinaan dan Pengendalian

Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan mutu pelaksanaan program dan pengembangan di lingkup
internal managemen, tuntutan kualitas dan kuantitas mutu program merupakan keharusan
karena penyelenggaraan pelaksanaan program dan pengembangan yang bermutu
merupakan bagian dari akuntabilitas. Akuntabilitas menggunakan prinsip-prinsip yang tidak
memberi peluang untuk merubah konsep dan implementasi perencanaan, baik perubahan
terhadap program, besaran dana pelaksanaan maupun sasaran. Akuntabilitas mampu
membatasi ruang gerak terjadinya perubahan dan pengulangan serta revisi perencanaan.
Sebagai alat kontrol akuntabilitas publik memberi kepastian pada aspek-aspek penting
perencanaan, dan pelaksanaan program serta pengembangan di lingkungan internal
managemen MPS PP Muhammadiyah.
Guna mencapai akuntabilitas terhadap penyelenggaraan pelaksanaan program dan
pengembangan di lingkup internal managemen kegiatan monitoring dan evaluasi sebagai
wahana kontrol dan pengendalian program mulai dari proses perencanaan,
implementasi, output dan outcome yang diharapkan. Oleh karena itu untuk mewujudkan
akuntabilitas pelaksanaan program dan pengembangan dibutuhkan adanya program
monitoring dan evaluasi dengan menggunakan suatu aturan, ukuran dan kriteria sebagai
indikator keberhasilan suatu pekerjaaan atau perencanaan.
Program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Akses Pelayanan Dasar Untuk Anak Jalanan dan
Masyarakat Pedesaan Korban Bencana dilaksanakan secara structural dengan melibatkan
MPS Muhammadiyah Wilayah, Daerah, Cabang dan Ranting serta dengan melibatkan
pemangku kepentingan lainnya sebagai salah satu bentuk pembinaan, pengendalian dan
control atas pelaksanaan kegiatan yang dibiayai melalui dana hibah, atau pendanaan
lainnya yang tidak mengikat.
Monitoring dan evaluasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui kekurangan,
kelemahan, dan kekuatan dalam segi perencanaan dan implementasi kegiatan / program.
Oleh karena itu dengan melihat besarnya kepentingan monitoring dan evaluasi, maka
dipandang perlu adanya satu pedoman yang menjadi panduan atau acuan bagi semua Tim
Managemen di lingkungan MPS PP Muhammadiyah untuk melaksanakan tugas dan fungsi
dalam Perencanaan, monitoring dan evaluasi suatu kegiatan. Dengan adanya pedoman ini
diharapkan tujuan dan hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dicapai
dengan baik.
1.
2.
Tujuan
Buku Panduan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi ini ditujukan bagi terealisasinya
program dalam:
1.

membantu memberikan bahan perbaikan dan analisis dalam evaluasi


managemen sehingga tetap pada alur program yang sudah direncanakan.

2.

Mendeteksi sedini mungkin kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi bagi


penguatan program.

3.
Memudahkan Tim monev dalam melaksanakan tugasnya di lapangan.
Pada dasarnya buku panduan ini dikhususkan untuk pelaksanaan program Peningkatan
Kualitas Hidup Dan Akses Pelayanan Dasar Untuk Anak Jalanan dan Masyarakat Pedesaan
Korban Bencana yang dilaksanakan oleh Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah

Kemitraan partnership. Namun tidak tertutup kemungkinan jika digunakan oleh pihak lain
yang focus garapannya sama.
1.

3.

Sasaran

2.

Kesesuaian dari proses pelaksanaan proyek terhadap kesepakatan-kesepakatan


yang telah disepakati antara managemen proyek dengan petugas/pelaksana

proyek.
Tercapainya suatu project didukung oleh struktur managemen yang mampu merencanakan,
pembagian jobs description, target capaian yang jelas dan pelaksanaan itu sendiri.
Sehingga dari kesesuaian ini perlu dibuat mekanisme kerja yang betul-betul matang.
Pelaksana kegiatan inilah yang akan menjadi target sasaran monitoring.
1.
Proses pelaksanaan proyek.
Menggambarkan bagaimana kegiatan yang sedang berlangsung, ditandai dengan adanya
aktivitas rutin pelaksana program dan penerima manfaat. Untuk mencapai tujuan yang
diinginkan tentunya dapat ditentukan dari bagaimana proses pelaksanaan proram berjalan
dengan baik. Sehingga perlu dijadikan sasaran monitoring untuk membantu managemen
dalam mengambil langkah-langkah berikutnya.
1.
Dampak dari proyek
Setelah kegiatan selesai dilaksanakan dalam suatu project, penerima manfaat akan
merasakan adanya dampak perkembangan kearah kemajuan atau kemunduran. Jika adanya
perkembangan kearah kemajuan maka project tersebut boleh dikatakan berhasil,
sedangkan sebaliknya /kemunduran maka ada yang belum bias diterima oleh penerima
manfaat.
1.
4.
Tugas dan fungsi
Tugas dan fungsi Tim monitoring dan Evaluasi adalah sebagai berikut:
1.

Membantu Program Officer/Program Manager dalam melaksanakan perencanaan


program kegiatan

2.

Membantu meneliti dalam melaksanakan rencana kegiatan yang sudah dibuat

3.

Membantu meningkatkan kualitas hasil capaian program

4.

Membantu mencari penyelesaian masalah yang dihadapi

5.

Membantu menunjukkan kelemahan dalam pelaksanaan program, bukan mencari


kesalahan dari pelaksana program

6.

Membantu pelaksana program agar tetap berada dalam koridor etika mekanisme
program.

1.
5.
Keanggotaan/Tim monev
Ada dua bentuk keanggotaan/Tim monev:
1.
Masuk dalam struktur managemen program
Bersama-sama dengan staf lain ikut andil dalam perencanaan, perumusan dan pelaksanaan
kegiatan yang diatur sesuai dengan mekanisme managemen yang telah disepakati.

1.
Terpisah dari struktur managemen/independen
Tim monev ini akan melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh tm
managemen program, serta tidak berhak dalam menyusun/merumuskan program. Dalam
hal ini hanya sebatas memberikan laporan monev dan rekomendasi sesuai dengan kontrak
kerja yang disepakati.
Untuk Petugas Monev akan ditentukan langsung oleh Koordinator Tim Monev dengan
memperhatikan (managemen pusat & MPS PP Muhammadiyah).
Maka dalam pelaksanaan program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Akses Pelayanan Dasar
Untuk Anak Jalanan dan Masyarakat Pedesaan Korban Bencana Tim Monev masuk dalam
struktur managemen program.
1.
6.
Anggaran
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya seluruh kebutuhan Tim Monev dibebankan
kepada anggaran operasional managemen yang telah disusun oleh finance officer, dengan
terlebih dahulu memberikan surat pengajuan monitoring yang dilampirkan dengan jadwal
kegiatan monitoring.
1.
7.
Landasan
Surat keputusan pengangkatan dan Mekanisme Kerja Monitoring Evaluasi yang telah
disepakati.
1.

8.

Target Output

2.

Mengidentifikasi/monitoring sumber hambatan atau masalah sesegera mungkin

3.

Memacu pelaksanaan kegiatan yang terlambat dari rencana

4.

Melakukan pemantauan kegiatan-kegiatan pelaksanaan program dan


pengembangan yang output nya tidak jelas

5.

Memberikan rekomendasi tentang kelanjutan/pemberhentian kegiatan.

6.

Mengidentifikasi kegiatan pelaksanaan program yang memiliki potensi menjadi


kegiatan unggulan/success story
BAB II

Perencanaan dan Monitoring Kegiatan


2.3 Perencanaan
Untuk merencanakan sebuah kegiatan disusun oleh managemen pusat berdasar pada
analisis masalah yang ada, kemudian dilakukan survey lapangan untuk memastikan bahwa
penerima manfaat program benar-benar membutuhkannya. Sedangkan dalam perencanaan
monitoring, langkah awal dibuat dahulu panduannya mengacu pada logframe yang sudah
dibuat, sehingga memudahkan bagi petugas monev dalam menjalankan tugasnya.
2.3.1
Indikator kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu
sasaran atau tujuan yang ditetapkan berdasarkan output dan outcome.
Fungsi indikator kinerja adalah :

1.

Memperjelas apa, berapa dan bagaimana kemajuan pelaksanaan


kegiatan/program dan kebijakan

2.

Menciptakan kesepakatan yang dibangun oleh berbagai pihak terkait.

3.

Membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja.

4.

Merupakan ukuran keberhasilan (akuntabilitas) Satuan Kerja dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya.


Dalam menggambarkan tingkat pencapaian suatu tujuan atau sasaran yang telah
ditetapkan, maka dirumuskan indikator kinerja yang merupakan ukuran kuantitatif kinerja
yang dicapai dalam lingkup Tim Managemen pusat MPS PP Muhammadiyah. Indikator ini
terdiri dari indikator input, keluaran dan hasil. Indikator input mengukur sumber daya yang
digunakan Tim Managemen dalam menjalankan tugas-tugasnya meliputi anggaran dan
sumber daya manusia (SDM). Indikator kinerja untuk mengukur capaian dalam kurun waktu
tertentu, terdiri dari indikator kinerja output dan indikator kinerja outcome. Sesuai
panduan, indikator ini dikelompokkan berdasarkan 2 (dua) dimensi: dimensi akademis dan
dimensi output.
Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam melaksanakan program, maka ditetapkan
Indikator Kinerja Tim Managemen, yang merupakan alat untuk mengukur kemajuan hasil
pelaksanaan program dalam mencapai Sasaran dan Tujuan. Indikator Kinerja ini digunakan
untuk membantu dalam mengevaluasi kemajuan kearah tujuan atau strategic direction dari
organisasi. Untuk mengukur capaian outcome dari berbagai program/kegiatan, maka
ditetapkan indikator bagi setiap program/kegiatan, yang menjadi acuan bagi dalam
mengevaluasi dan mengukur kemajuan kegiatan. Indikator Kinerja Tim Managemen dibuat
dalam kurun waktu pelaksanaan program dan memuat hal-hal sebagai berikut:
1)
Catatan proporsional personal kerja dalam jabatannya
2)

Jumlah Tim Managemen pusat dan daerah

3)

Jumlah hasil kinerja yang dicapai

4)

Jumlah kerja sama dengan Tim lain

5)

Frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas pertemuan kegiatan.

6)

Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel

7)
Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris Satuan Kerja Managemen
yang tertib dan taat azas
Dari 7 (tujuh) Indikator Kinerja diatas, yang akan di monitor dan evaluasi oleh Tim
Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi meliputi :
1)

Jumlah hasil kinerja yang dicapai

2)

Jumlah kerja sama dengan Tim lain

3)

Frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas pertemuan kegiatan.

4)

Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel

5)
Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris Satuan Kerja Managemen
yang tertib dan taat azas
2.3.2
Beban kerja Monitoring Kegiatan
Beban kerja monitoring kegiatan disesuaikan dengan kegiatan yang sudah disusun oleh
masing-masing koordinator program serta kebutuhan managemen.
2.4 Monitoring
Kegiatan monitoring bertujuan untuk memantau suatu kegiatan penelitian dan
pengembangan dalam pencapaian sasaran. Kegiatan monitoring meliputi mekanisme
monitoring, fokus monitoring, acuan monitoring, jadwal monitoring
Sebelum menguraikan satu persatu tentang kegiatan monitoring, maka terlebih dahulu akan
dijelaskan apa sebetulnya monitoring dan evaluasi itu?, lebih jelasnya akan diuraikan
sebagai berikut;

Monitoring adalah pengumpulan dan analisis informasi secara sistematis untuk melihat
kemajuan dari suatu project

Monitoring bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari sebuah


project atau organisasi.

Monitoring berdasarkan target dan kegiatan yang telah direncanakan selama


proses pekerjaaan berlangsung.

Monitoring dapat membantu pekerjaan tercatat dalam jalurnya, dan managemen


mudah mengetahui suatu kesalahan dalam pekerjaan.

Monitoring memungkinkan anda untuk menentukan sumber mana yang tersedia


dengan cukup baik dan dapat digunakan, dan juga kapasitas yang mencukupi dan

sesuai, sehingga anda dapat melakukan apa yang telah anda rencanakan.
Answers WHAT, WHO, WHEN, HOW MUCH
Monitoring mencakup;

Menenetukan indikator dari efficiency, effectiveness dan impact;

Merencanakan sistem untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan


indikator;

Mengumpulkan dan mencatat informasi;

Menganalisa informasi;

Menggunakan informasi untuk menginformasikan day-to-day managemen


Monitoring adalah suatu fungsi internal dalam suatu projet atau organisasi
Siapa yang seharusnya terlibat?

Setiap orang yang terlibat dalam organisasi atau program

Petugas administrasi rapat bertanggung jawab mempersiapkan distribusikan


absensi

Petugas lapangan menulis laporan kunjungan tentang lapangan

Petugas pencatatat bertanggung jawab untuk mencatat semua pengeluaran dan


pemasukkan

Mekanisme Monitoring
Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan situasi
dan kondisi yang ada. Untuk monitoring di tingkat lapangan dapat dilakukan dengan cara
diskusi langsung secara intensif bersama para stakeholder yang terlibat dalam kegiatan,
atau dengan presentasi setiap kegiatan oleh penerima manfaat pada waktu yang disepakati.
Sedangkan untuk monitoring yang dilakukan oleh Tim pelaksana program akan dilakukan
dengan cara presentasi dan dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan.
Fokus Monitoring
Dalam pelaksanaannya monitoring di tingkat lokal maupun tingkat managemen pusat akan
di fokuskan pada :

INPUT

: Pendanaan, SDM, Peralatan

PROSES

: Metoda, Waktu Pelaksanaan, Ketepatan pelayanan

pemberdayaan masyarakat, perencanaan kerja.

OUTPUT

: Lapangan usaha, success story, Networking

Acuan Monitoring
Dalam pelaksanaan monitoring mengacu pada :
1)

Kegiatan

2)

Rencana Kinerja Masa Program

3)

Penetapan Kinerja

4)

Term of Reference (TOR) / Kerangka Acuan Kerja / Logframe

5)

Laporan Kemajuan Kegiatan

6)

Hasil monitoring pendamping program

7)

Self Assesment

Waktu Pelaksanaan Monitoring


Pelaksanaan monitoring di tingkat managemen lokal dilakukan secara intensif setiap
minggu, sedangkan untuk tingkat managemen pusat dilakukan dalam setiap pelaksanaan
kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
BAB III
Evaluasi Kegiatan
Evaluasi
Evaluasi merupakan rangkuman hasil pengukuran capaian kinerja selama tahun berjalan,
yang berkontribusi terhadap capaian outcome yang ditetapkan dalam Rencana Strategi
(Renstra). Capaian kinerja output dan outcome diukur dengan menggunakan berbagai
indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra tersebut. Keseluruhan capaian kinerja
merupakan ukuran keberhasilan managemen program dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya.

Evaluasi kinerja dimaksudkan untuk menelaah apakah capaian kinerja output serta capaian
kinerja outcome kumulatif sesuai dengan yang direncanakan. Evaluasi capaian kinerja
dilakukan antara lain dengan analisis membandingkan antara apa yang direncanakan
dengan apa yang dihasilkan, disertai dengan tingkat capaian dalam ukuran kuantitatif yang
tertera dalam penetapan indikator yang terdiri dari indikator input dan indikator output.
Evaluasi adalah perbandingan dari actual project dengan perencanaan strategi yang telah
disepakati

Evaluasi dapat memperlihatkan penjabaran yang dilakukan, dan apa yang telah
diselesaikan dan bagaimana menyelesaikannya

Evaluasi dapat secara formativedapat dilakukan selama project atau organisasi


berlangsung, dengan menitikberatkan pada peningkatan strategi atau cara dengan
mengetahui fungsi sebuah project atau organisasi.

Evaluasi dapat juga secara summativepenggambaran pembelajaran dari

sebuah project yang lengkap atau organisasi yang sudah lama tidak berfungsi.
Answers WHAT HAPPENED, WHY, and WAS IT WORTH IT
Evaluasi mencakup..;

Memperlihatkan pada program atau acuan organisasi apa perbedaan yang ingin
dibuat? Apa dampak yang ingin dihasilkan?

Memperlihatkan dan mengkaji kemajuan program atau organisasi yang ingin


didapatkan sebagai target/ dampak.

Memperlihatkan startegi program/ organisasi Sudahkah memiliki strategi?


Seberapa efektif strategi tersebut? Apakah stategi tersebut berguna? Jika tidak,
mengapa tidak?

Memperlihatkan bagaimana hal tersebut bekerja. Adakah menggunakan sumber


yang efisien? Bagaimana keberlanjutan kerja program atau organisasi? Nagaimana

pelaksanaan untuk berbagai stakeholder dana cara kerja organisasi mereka


Dalam evaluasi. Kita dapat melihat efisiensi, efektifitas dan juga dampak.
Monitoring dan evaluasi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, namun bukan berarti
sama. Apa perbedaan diantara keduanya? Mengapa harus melakukan monitoring dan
evaluasi?, berikut akan diuraikan;
Apa yang dimaksud dengan Monitoring dan Evaluasi?
Kata dari monitoring dan evaluasi cenderung mengarahkan bagaimana melaksanakan
monitoring dan evaluasi tersebut secara bersamaan sebagai salah satu kesatuan,
kenyataannya bahwa monitoring dan evaluasi adalah dua hal yang berbeda dalam suatu
kegiatan organisasi, yang berhubungan tetapi tidak sama.
Apakah Perbedaan Umum dari Monitoring dan Evaluasi?
M&E mengacu pada pembelajaran dari apa yang telah dilakukan dan bagaimana anda
melakukannya dengan berfokus pada:
Efficiency-memperlihatkan suatu input (misalnya uang, waktu, satf, peralatan) dari
pekerjaan yang sesuai dengan output

Effectiveness-pengukuran kemajuan dari suatu program atau project yang


dicapai dari tujuan khusus yang telah direncanakan.

Impactmemperlihatkan bagaimana anda dapat membuat suatu pembedaan


untuk mengatasi kondisi permasalahan yang telah diusahakan, dengan kata lain,

apakah strategi anda bermanfaat?


Mengapa harus melakukan Monitoring dan Evaluation?

Membantu untuk mengidentifikasi suatu masalah dan penyebab;

Mengarahkan solusi yang mungkin dapat mengatsai suatu permasalahan;

Menimbulkan pertanyaan tentang asumsi dan strategi;

Mendorong anda untuk merefleksikan bagaimana anda melakukan dan


bagaimana anda mencapainya;

Menyediakan anda dengan informasi dan cara pandang;

Mendorong anda untuk beraksi dengan informasi dan cara pandang yang telah

didapatkan;
Meningkatkan kesempatan/kemampuan anda untuk dapat membuat pengembangan positif
dengan cara yang berbeda
Perencanaan Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluation harus menjadi bagian dari proses perencanaan anda.
Akan sangat sulit untuk kembali dan merencanakan sistem monitoring dan evaluasi
adalah satu hal yang dapat mulai untuk dilaksanakan

Anda perlu memulai pertemuan untuk berbagi informasi tentang kinerja dan

hubungannya dengan target pada saat dimulai


Informasi utama pada saat pertemuan haruslah kondisi kenyataannya, pada saat
dilaksanaannya asesmen/ kajian awal
Bagaimana kita mendapatkan informasi?
Menggunakan cara yang simple dan mudah untuk mengumpulkan informasi. Mengumpulkan
hal yang mungkin dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi

Alat-alat yang biasa digunakan:

Studi Kasus

Observasi

Diary/ catatan harian

Mencatat and menganalisa peristiwa penting (disebut Analisis kejadian penting)

Pertanyaan berstruktur/ kuesioner

Interview/ wawancara satu per satu

Diskusi kelompok

Survey sample

Sistem review data statistik yang mendukung


3.1.6
Kriteria penilaian

a. Indikator Input
Indikator input terdiri dari dana, sumber daya manusia dan sarana/prasarana yang
dipergunakan dalam menjalankan kegiatan. Evaluasi/penilaian atas capaian kinerja input
dilakukan dengan melihat realisasi dana yang terserap, ketersediaan sumber daya manusia
yang terlibat dan ketersediaan sarana/prasarana.
Pada pelaksanaan ini, dengan adanya sumber dana yang memadai, adanya SDM dengan
kualifikasi yag sesuai serta ditunjang dengan sarana dan prasarana yang tersedia,
diharapkan suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
diperkirakan. Oleh karena itu pada evaluasi indikator input ini memiliki bobot yang cukup
besar.
b. Indikator Proses
Indikator Proses ini terdiri dari :
1)

Metoda

: Kesesuaian penggunaan metode /proses/langkah

kegiatan dalam mencapai tujuan/sasaran


2)

Waktu pelaksanaan: Kesesuaian waktu pelaksanaan dari rencana

3)

Keterpaduan

: Keterkaitan dan keterpaduan rencana kerja dengan

pelaksanaan
4)

Kalender Harian

: Pencatatan setiap rencana kegiatan (chek list)

Pada evaluasi indikator proses ini pelaksanaan kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan
baik apabila metode penyampaian yang digunakan adalah benar, dan memiliki keterpaduan
dengan rencana kerja, sehingga waktu pelaksanaan akan sesuai dengan jadwal yang
direncanakan, serta kegiatan yang dilakukan dan data yang diperoleh tercatat di dalam
Kalender harian.
c. Indikator Ouput
Evaluasi/Penilaian atas capaian kinerja output dilakukan dengan melihat output dari
kegiatan yang tercantum dalam Indikator Kinerja
Indikator output ini teridiri dari :

Adanya barang yang digunakan dalam setiap praktek kegiatan

Terselenggaranya setiap kegiatan yang sudah direncanakan Laporan


keberhasilan oleh setiap pendamping

Networking : jaringan yang dirintis, misal dg Pemda, UMKM, Industri, dan

stakeholders lain
Pada evaluasi indikator output tercapai, dengan asumsi bahwa kegiatan sedang
dilaksanakan dengan baik menggunakan metode kegiatan yang benar, berdasarkan rencana
kerja yang tepat, sesuai dengan jadwal yang direncanakan, dan tercatat di dalam kalender
harian. Sehingga pada tahap ini potensi output dapat terlihat walaupun belum terealisasi.

3.1.7
penilaian kegiatan
Penilaian didasarkan atas total hasil penilaian berbobot terhadap kriteria-kriteria yang dinilai
pada setiap kategori. Pembobotan diberikan sesuai dengan nilai penting kriteria di dalam
masing-masing kategori. Besaran penilaian adalah:
A = Baik sekali (>= 800)
B = Baik (700-799)
C = Cukup (600-699)
D = Kurang (<= 600)
3.1.8
penghargaan
Dalam rangka peningkatan mutu kegiatan, Managemen Pusat perlu membangun atmosfer
pelaksanaan kegiatan yang bermutu. Paradigma yang dikembangkan adalah penelitian
bertaraf internasional, berpotensi paten, kolaboratif dan pengabdian dengan pendekatan
multidisipliner. Untuk itu, managemen pusat perlu pemberian Penghargaan yang
dianugerahkan setiap evaluasi managemen dalam rangkaian acara Rapat Kerja managemen
pusat dan lokal.
Peningkatan mutu kegiatan ini akan memberi kontribusi signifikan pada pengembangan visi
managemen pusat. Karena itu, usaha-usaha untuk meningkatkan peran serta para
pelaksana/pendamping perlu diperhatikan.
Program pemberian Penghargaan ini diharapkan dapat memberikan apresiasi kepada para
pendamping program dilingkungan Muhammadiyah. Aktivitas para pendamping serta
kontribusi dan implementasi hasil-hasil pelaksanaan kegiatannya di masyarakat amat
disadari akan menjadi benchmark bagi MPS PP Muhammadiyah. Kegiatan yang telah,
sedang dan akan dilakukan diharapkan mampu memberikan insentif positif bagi kemajuan
tarap hidup masyarakat, peningkatan kualitas dan kompetensi keterampilan usaha di
tingkat lokal dan mampu mendorong pembangunan yang memakmurkan dan
mensejahterakan bangsa dan negara Indonesia.
Penghargaan diberikan kepada perseorangan atau kelompok yang dinilai sangat aktif dan
berjasa besar dalam mensukseskan program di lapangan .
Penghargaan yang diberikan dapat berbentuk sertifikat dan insentif pembinaan atau
penghargaan lain yang layak.

a. Kriteria Penilaian Pelaksanaan Kegiatan Terbaik


Dalam menentukan pelaksanaan kegiatan terbaik didasarkan pada beberapa aspek yaitu :
1)
2)

Aspek Kegiatan pemberdayaan yang (innovative)


Aspek manfaat secara berarti bagi peningkatan kesejahteraan

3)

Aspek Loyalitas dalam mendampingi pelaksanaan program

4)

Aspek kesesuaian dengan perencanaan,

b. Ketentuan Penilaian
Penilaian di atas didasarkan atas total hasil penilaian berbobot terhadap kriteria-kriteria
yang dinilai pada setiap kategori (seperti terlihat pada tabel di bawah).

Tabel. Kriteria Penelitian Terbaik

No

Kriteria Kategori Penelitian Terbaik

Bobot

Skor

(%)

(1, 3, 7, 9)

Aspek inovatif

15

Kehadiran dalam pelaksanaan kegiatan

15

Output yang dihasilkan

20

Manfaat bagi masyarakat

10

Penerapan di masyarakat

15

Kesesuaian dengan perencanaan

10

Dampak ekonomis

15

Nilai

3.1.9
Sanksi
Sanksi adalah suatu tindakan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok pelaksana
kegiatan, karena terbukti melakukan pelanggaran terhadap aturan yang berlaku. Sanksi
dikenakan terhadap suatu pelanggaran dengan tujuan untuk memberikan pengertian
mengenai adanya aturan yang harus diikuti serta memberi peringatan terhadap tindakan
yang salah.
Sanksi menjadi peringatan untuk mendidik dan tidak hanya berlaku bagi pelaksana kegiatan
yang melanggar, melainkan managemen pusat dan lokal yang memilki hak dan kewajiban
yang sama terhadap peraturan yang berlaku.
Dengan diberikannya sanksi, diharapkan tidak terjadi lagi pelanggaran yang dilakukan oleh
yang bersangkutan. Pengulangan pelanggaran, baik yang telah dilakukan sendiri maupun
yang telah dilakukan oleh orang lain, dapat dikenakan sanksi yang lebih berat.
a. Jenis Sanksi
Jenis sanksi yang dijatuhkan tergantung dari jenis kesalahan atau pelanggaran yang
dilakukan. Sanksi dikategorikan berdasarkan urutan dari yang paling ringan sampai yang
paling berat.
Sanksi administratif terdiri dari:
a. Teguran (lisan)
b. Surat Peringatan (tertulis) 1 sampai 2
c. Surat Peringatan (tertulis) 3 (Pemberhentian kerja)
b. Prosedur Pemberian Sanksi
Mengenai terjadinya pelanggaran terhadap peraturan, tata tertib, atau norma yang berlaku,
baik secara lisan maupun tertulis dilakukan dengan pemeriksaan, penelitian, dan evaluasi
terhadap laporan tersebut dalam rapat pimpinan program dilengkapi dengan bukti-bukti,
selanjutnya diberikan sanksi yang dilakukan oleh pimpinan program.
3.1.10

Pembuatan Laporan

Yaitu penyusunan laporan yang dilakukan Tim Monev atas laporan-laporan dari petugas
monitoring, kemudian di evaluasi dengan format scoring dan disampaikan dalam format
bagan presentasi. Jadi laporan yang disampaikan selain dalam bentuk naratif juga
presentasi skoring kemudian diserahkan kepada managemen proyek ditingkat pusat.
BAB IV
Penutup
Demikian buku panduan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi program ini kami buat untuk
dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas hidup dan akses
pelayanan dasar untuk anak jalanan dan masyarakat pedesaan korban bencana. Dan tidak
menutup kemungkinan panduan ini dapat dijadikan acuan untuk program yang lain.
Lampiran

format monitoring dan evaluasi

Frmat Laporan

Anda mungkin juga menyukai