Anda di halaman 1dari 2

Inkontinenesia Urine Urgensi

Inkontinenesia desakan adalah keluarnya urin secara involunter


dihubungkan dengan keinginan yang kuat untuk mengosongkan(urgensi).
Terjadi akibat VU tidak stabil sewaktu pengisian. Otot detrusor
berkontraksi tanpa sadar secara spontan atau karena dirangsang(batuk).
VU dengan keadaan seperti hati disebut kandung kemih tidak stabil.
Biasanya kontraksi dibarengi untuk miksi.
Timbul pada keadaan otot detrusor VU yang tidak stabil, otot ini
bereaksi secara berlebihan , inkontinensia ini ditandai dengan
ketidakmampuan
berkemih
setelah
sensasi
berkemih
muncul.
Manifestasinya dapat berupa muncul perasaan ingin kencing yang
mendadak(urge), kencing berulang kali(frekuensi), dari kencing dimalam
hari(nocturia), pengeluaran urin yang tidak normal , biasanya berjumlah
banyak , tidak mampu menunda urine berkemih begitu sensasi penuh VU
diterima oleh pusat berkemih. Terdapat gangguan pengeluaran rangsang
dan instabilitar dari otot detrusor VU.
Akibat kontraksi detrusor yang tidak dapat dihambat pada fase
pengisian bull-bull atau pada saat yang bersamaan dilawan oleh kontraksi
otot-otot panggul secara volunter/mencegah/mengurangi mengompol
namun biasanya masih terjadi juga pengeluaran sedikit urine.

Diagnosa

NOC

NIC

DS:
Anak
pasien
mengatakan sering
mendapati
celana
pasien basah.
Anak
pasien
mengatakan pasien
minum
kopi
4X
sehari.
Pasien mengatakan

mengompol
sebelum sampai ke
kamar mandi.
Pasien mengatakan
minum
obat
antihypertensi
Riwayat hypertensi.
DO:
Hasil
lab
normal

Setelah
dilakukan
perawatan selama 1
x
/jam
, kriteria hasil
yang
diharapkan
adalah :
Tujuan

Self
care
toileting
urinari contignent

Kriteria Hasil
Tepat waktu dalam
merespon kepenuhan
VU.

Mampu
mencapai
toilet sebelum urine
keluar.
Mampu membersihkan
urine setelah miksi.
Pakaian/kasur
tidak
basah karena miksi
urine
pada malam hari.

Dx:
Inkontinensia
urine
urge
berhubungan
dengan
konsumsi
kafein dan penurunan
kapasitas VU.

Self care assistance


Mengingatkan pasien
lansia
mengenai
aktivitas
perawatan
diri.
Membuka
pakaian
bawah klien ketika
melakukan evaluasi.
Memfasilitasi
toilet
hygene setelah miksi
Jaga privasi selama
eliminasi.
Ganti pakaian pakaian
setelah miksi.
Instruksikan
pasien
untuk ke toilet
Monitor
integritas
urine uriner
Menentukan
kemampuan
pasien
utk
mengenali
kesegaran
untuk
pengosongan VU.

Anda mungkin juga menyukai