Tugas 3
Tugas 3
2 buah lorong penggalian pada suatu blok lapisan batubara. Lorong yang satu
terhubung dengan lorong peranginan utama (main shaft in-take), berfungsi untuk
menyalurkan udara segar serta untuk pengangkutan batubara. Lorong ini sebut
dengan main gate. Sedangkan lorong satunya lagi yang disebut dengan tail
gate terhubung dengan lorong pembuangan utama (main shaft out-take/exhaust),
berfungsi untuk menyalurkan udara kotor keluar tambang serta untuk
pengangkutan material ke lapangan penggalian (working face). Udara kotor yang
dimaksud disini adalah udara yang telah melewati lapangan penggalian,
sehingga telah tercampur dengan debu batubara dan gasgas seperti metana,
karbondioksida, CO, atau gas yang lain tergantung dari kondisi geologi di lokasi
tersebut.
Gambar 1
Metode Long Wall
Berdasarkan skema penggalian di atas, maka seiring dengan majunya
kedua lorong serta lapangan penggalian, terlihat bahwa lokasi yang batubaranya
telah diambil akan meninggalkan ruang yang terisi dengan batuan atap yang
telah diambrukkan. Bekas lapangan penggalian itu disebut dengan gob. Pada
metode ini, pekerjaan penting yang harus dilakukan adalah menjaga agar main
gate dan tail gate tetap tersekat dengan sempurna terhadap gob sehingga sistem
peranginan atau ventilasi dapat berjalan dengan baik.
Kelebihan metode ini adalah produksi dapat segera dilakukan bersamaan
dengan penggalian lorong main gate dan tail gate. Namun seiring dengan
semakin majunya penggalian, maintenance kedua lorong menjadi semakin sulit
dilakukan
karena
tekanan
lingkungan
yang
bertambah
akibat
Gambar 2
Layout Tambang Bawah Tanag PT Kitadin, Embalut, Kaltim
2.
3.
Peralatan
Yang
Digunakan
Untuk
Menunjang
Kegiatan
Drum Shearer
Shearer
adalah
alat
yang
paling
umum
digunakan
memotong
Gambar 3
Drum Shearer
atau
dipasang
dibelakang
dengan
batubara
karena
debu.
Pada metode Extraction drum air tidak disemprotkan saat dilakukan
penggerusan. Tapi dilakukan saat batubara yang sudah digerus keluar
dari dalam drum. Metode ini dibagi menjadi 2, yaitu rotary air curtain
(RAC) dan kebalikan dari metode ini dekenal dengan nama CAR
extaction drum. Pada Sistem RAC disebut juga dengan holow dust
extraction system. Awalnya dirancang di Inggris pada tahun 1980 untuk
tambang batubara inggris. Metode ini bertujuan mengurangi debu yang
dihasilkan saat penggerusan batubara dengan menyemprotkan air dari
shearer drum yang bertekanan tinggu hingga mencapai 10 Mpa. Air
tersebut disemprotkan cincin penyeprot yang diletakkan di depan drum
yang menginduksi debu hasil dari penggerusan batubara. Udara
berdebu
dibersihkan
melewati sebuah celah annular antar goaf side dan deflector plate.
Pada sistem CAR aliran udara dibalik dan dibuat melewati poros
berongga dari goaf side menuju sisi depan drum. Ini dilakukan dengan
memutar jet air ke depan tabung hampa (hollow tube). Pada Tambang
Oakey North Mine Australia sistem ini dipakai untuk mengontrol
ignitation
temperature
potensial
(ITP)
gas
methan
pada
zona
Foto 1
Drum Shearer
Ranging Arm
Foto 2
Ranging Arm
B.
pada face fully mekanis. Power roof support mempunyai dua fungsi sebagai
penyangga dan sebagai pendorong AFC pada waktu snaking. Setiap struktur
support terdiri dari canopy atap yang dihubungkan ke landasan melalui shield
dan leminscate. Pelindung samping dikaitkan dengan canopy untuk mencegah
butiran butiran kecil batuan terjatuh ke dalam area kerja selam melakukan
penyanggaan. Kaki kaki hidrolik pada setiap tipe adalah miring membentuk sudut
hal ini untuk menhindari bengkok akibat menerima beban berlebih
Gambar 4
C.
Road Header
Road
Header
merupakan
peralatan
mekanis
yang
mempunyai
Foto 3
Road Header
D.
Continous Miner
Alat gali yang dapat langsung memuat batubara ke alat angkut. Alat inidi
lengkapi dengan gigi-gigi bor yang dipasang pada drum berputar untuk memoton
g batubara. Dan continuous miner berfungsi untuk membuat terowongan bawah
tanah dengan
cepat karena
pisau raksasa
yang mengelilingi
roda
Foto 4
Continous Miner
DAFTAR PUSTAKA