Anda di halaman 1dari 16

MENCATAT SKOR DEBRIS:

Oral debris adalah bahan lunak di permukaan gigi yang dapat merupakan plak, material alba,
dan food debris.
Cara pemeriksaan debris dapat dilakukan dengan menggunakan larutan disklosing ataupun
tanpa mengunakan larutan disklosing.
Jika digunakan larutan disklosing, alangkah baik sebelum penetesan disklosing bibir pasien
dibersihkan dari lipstik kemudian ulasi bibir dengan vaselin agar disklosing tidak menempel
pada bibir. Pasien diminta untuk mengangkat lidahnya keatas, teteskan disklosing sebanyak
tiga tetes dibawah lidah. Dalam keadaan mulut terkatup sebarkan disklosing dengan lidah ke
seluruh permukaan gigi. Setelah disklosing tersebar, pasien diperbolehkan meludah,
diusahakan tidak kumur periksalah gigi indeks pada permukaan indeksnya dan catat skor
sesuai dengan kriteria.1
Jika tidak menggunakan larutan disklosing, gunakanlah sonde biasa atau dental probe untuk
pemeriksaan debris. Gerakan sonde secara mendatar pada permukaan gigi, dengan demikian
debris akan terbawa oleh sonde. Periksalah gigi indeks mulai dengan menelurusi dari
sepertiga bagian insisal atau oklusal, jika pada bagian ini tidak ditemukan debris, lanjutkan
terus duapertiga bagian gigi, jika disinipun tidak dijumpai, teruskan sampai ke sepertiga
bagian servikal.1

Fungsi anatomi fisiologi kerja jantung adalah merupakan salah satu bukti kebesaran
Allah kepada kita manusia. Karena dengan mengenal serta memahami akan cara kerja
jantung kardiovaskular dan pembuluh darah yang terdapat pada manusia maka sungguh besar
akan

nikmat

sehat

yang

Allah

karuniakan

kepada

kita

semuanya.

Jantung adalah salah satu organ penting dalam tubuh kita. Fungsi jantung secara umum
adalah bekerja sebagai pompa. Fungsi pompa ini adalah kaitannya dengan sistem peredaran
tubuh sehingga ketika jantung bekerja untuk dan dalam rangka memompakan darah ke
seluruh

jaringan

tubuh

kita.

Jantung adalah sebuah pompa yang memiliki empat bilik. Dua bilik yang terletak di atas
disebut

Atrium,

dan

dua

yang

di

bawah

disebut

Ventrikel.

Jantung juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan yang bertugas memompa
darah ke paru-paru, dan bagian kiri yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh
manusia.
Atrium dan ventrikel masing-masing akan dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi
kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum.
Katup jantung berfungsi terutama agar darah yang telah terpompa tidak kembali masuk ke
dalam lagi.

Anatomi Fisiologi Jantung

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara bekerjanya menyerupai otot polos
yaitu

di

luar

kemauan

kita

(dipengaruhi

oleh

susunan

saraf

otonom).

Kerja Fungsi jantung adalah mengatur distribusi darah ke seluruh bagian tubuh. Bentuk
jantung menyerupai jantung pisang, besarnya kurang lebih sebesar kepalan tangan
pemiliknya. Bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Di
sebelah

bawah

agak

runcing

yang

disebut

apeks

kordis.

Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior), sebelah
kiri bawah dari pertengahan rongga dada, diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat di
belakang

kiri

antara

kosta

dan

VI

dua

jari

di

bawah

papilla

mamae.

Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis. Ukurannya kurang
lebih

sebesar genggaman

tangan

kanan

dan

beratnya

kira-kira

250-300

Lapisan

gram.

Jantung

Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang tersusun secara spiral dan
saling

berhubungan

melalui

diskus

interkalatus

Lapisan jantung itu sendiri terdiri dari Perikardium, Miokardium, dan Endokardium. Berikut
ini

penjelasan

ketiga

lapisan

jantung

Perikardium

yaitu
(Epikardium)

Epi berarti di atas, cardia berarti jantung, yang mana bagian ini adalah suatu membran
tipis

1.

di

bagian

luar

yang

membungkus

jantung.

Terdiri

dari

dua

lapisan

Perikarduim fibrosum (viseral), merupakan bagian kantong yang membatasi


pergerakan jantung terikat di bawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh
darah besar merekat pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial.

2.

Perikarduim serosum (parietal), dibagi menjadi dua bagian, yaitu Perikardium


parietalis membatasi perikarduim fibrosum sering disebut epikardium, dan Perikarduim
fiseral yang mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah
pergerakan jantung.
Miokardium
Myo berarti "otot", merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung, membentuk
sebagian besar dinding jantung. Serat-serat otot ini tersusun secara spiral dan melingkari
jantung.

Lapisan

otot

ini

yang

akan

menerima

darah

dari

arteri

koroner.

Endokardium
Endo berarti "di dalam", adalah lapisan tipis endothelium, suatu jaringan epitel unik yang
melapisi

bagian

dalam

seluruh

sistem

sirkulasi

Ruang-Ruang

peredaran

darah
Jantung

Berbicara mengenai anatomi jantung maka organ jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang
yang berdinding tipis disebut dengan atrium (serambi), dan 2 ruang yang berdinding tebal
yang

disebut

dengan

ventrikel

(bilik).

Atrium dan ventrikel jantung ini masing-masing akan dipisahkan oleh sebuah katup,
sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan
dengan

septum.

Septum atau sekat ini adalah suatu partisi otot kontinue yang mencegah percampuran darah
dari

kedua

sisi

jantung.

Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung kanan menerima dan juga memompa
darah yang mengandung oksigen rendah sedangkan sisi jantung sebelah kiri adalah berfungsi
untuk

memompa

darah

yang

mengandung

oksigen

tinggi.

Jantung terdiri dari beberapa ruang jantung yaitu atrium dan ventrikel yang masing-masing
dari ruang jantung tersebut dibagi menjadi dua yaitu atrium kanan kiri, serta ventrikel kiri dan
kanan.
Atrium
Berikut
1.

fungsi

dari

masing-masing

atrium

jantung

tersebut

yaitu

Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan (reservoir) darah yang rendah oksigen
dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava inferior,
serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Kemudian darah dipompakan ke
ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru. Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh
melalui vena kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan
dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot
jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup
trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk
membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan

2.

Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena
pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri dan selanjutnya ke seluruh tubuh
melalui aorta. Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru.
Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati katup
mitral ke ventrikel kiri
Ventrikel
Berikut

1.

adalah

fungsi

ventrikel

yaitu

Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis. Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium
kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel
dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan,
menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah
dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke
arteri pulmonalis menuju paru-paru.

2.

Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh
melalui aorta. Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai kontrak
atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup,
memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, dan
berkontraksi. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka.
Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup
aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh.
Siklus Jantung Dan Sistem Peredaran Darah Jantung

Siklus jantung termasuk dalam bagian dari fisiologi jantung itu sendiri. Jantung ketika
bekerja secara berselang-seling berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan juga
berelaksasi

dalam

rangka

mengisi

darah

kembali.

iklus jantung terdiri atas periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan juga periode
diastol (relaksasi

dan

pengisian

jantung).

Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol terpisah. Kontraksi terjadi akibat
penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke seluruh jantung. Sedangkan relaksasi

timbul

setelah

repolarisasi

atau

Peredaran

tahapan

relaksasi

dari

otot

Darah

jantung.
Jantung.

Peredaran jantung itu terdiri dari peredaran darah besar dan juga peredaran darah kecil. Darah
yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena
besar

yang

dikenal

sebagai

vena

kava.

Darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan tubuh, telah diambil O2-nya dan
ditambahi

dengan

CO2.

Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup ke
ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan
demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen ke sirkulasi paru.
Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2 segar sebelum
dikembalikan

ke

atrium

kiri

melalui

vena

pulmonalis.

Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam ventrikel
kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semus sistim tubuh kecuali paru.
Jadi, sisi kiri jantung memompa darah yang kaya akan O2 ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri
besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta. Aorta bercabang menjadi
arteri

besar

dan

mendarahi

berbagai

jaringan

tubuh.

Katup-Katup
Katub

Jantung.
jantung

ini

terdiri

dari

yaitu

Katup

Trikuspidalis

Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka,
maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid
berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup
pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun
katup.
Katup

Pulmonal

Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui
trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri
yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus
pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila
ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga
memungkinkan
Katup

darah

mengalir

dari

ventrikel

Bikuspid

kanan

menuju

arteri

pulmonalis.

(Bikuspidalis).

Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel
kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup

bikuspid

terdiri

dari

dua

daun

katup.

Katup Aorta. Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup
ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir
keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga
mencegah
Dan

darah

masuk

mengenai fisiologi

1.

Sistem pengaturan jantung.

2.

Sistem kelistrikan jantung.

3.

Siklus jantung.

4.

Bunyi jantung.

5.

Curah jantung.

kembali
jantung itu

kedalam
terdiri

ventrikel

kiri.

dari

Demikian tadi beberapa hal yang berhubungan dengan pengenalan dan juga mengenal
akan anatomi fisiologi jantung dan juga pembahasan mengenai patofiologi jantung akan
dibahas tersendiri dalam artikel yang terpisah.
Anatomi Jantung
Jantung adalah organ berotot yang berongga dan berbentuk kerucut. Jantumg terletak di
rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada) disebelah anterior dan
vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior. Jantungmemiliki pangkal yang lebar di
sebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang disebut apeks di dasar.

Proses Mekanisme siklus jantung

Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastole
(relaksasi dan pengisian jantung). Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastole
yang terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi ke seluruh jantung, sedangkan
relaksasi timbul satelah repolarisasi otot jantung.
Selama diastole ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan distol. Karena aliran
darah masuk secara kontinu dari system vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit
melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua bilik tersebut melemas. Karena perbedaan
tekanan ini, katup AV terbuka, dan darah mengalir mengalir langsung dari atrium ke dalam
ventrikel selama diastole ventrikel. Akibatnya, volume ventrikel perlaha-lahan meningkat
bahkan sebelum atrium berkontraksi. Pada akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai
ambang dan membentuk potensial aksi. Impuls menyebar keseluruh atrium. Depolarisasi
atrium menimbulkan kontraksi atrium, yang memeras lebih banyak darah ke dalam ventrikel,
sehingga terjadi peningkatan kurva tekanan atrium. Peningkatan tekanna ventrikel yang
menyertai berlangsung bersamaan dengan peningkatan tekanan atrium disebabkan oleh
penambahan volume darah ke ventrikel oleh kontraksi atrium. Selam kontraksi atrium,
tekanan atrium tetap sedikit lebih tinggi daripada tekanan ventrikel, sehingga katup AV tetap
terbuka.
Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi ventrikel. Pada saat ini, kontraksi atrium dan
pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal sebagai
volume diastolik akhir(end diastilic volume,EDV), yang besarnya sekitar 135 ml. Selama
sikluus ini tidak ada lagi darah yang ditambahkan ke ventrikel. Dengan demikian, volume
diastolik akhir adalah jumlah darah maksimum yang akan dikandung ventrikel selama siklus
ini.
Setelah eksitasi atrium, impuls berjalan melalui nodus AV dan sistem penghantar khusus
untuk merangsang ventrikel. Secara simultan, terjadi kontraksi atrium. Pada saat pengaktifan
ventrikel terjadi, kontraksi atrium telah selesai. Ketika kontraksi ventrikel dimulai, tekanan
ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Perbedaan yang terbalik ini mendorong katup AV
ini menutup.
Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV telah tertutup,tekanan
ventrikel harus terus meningkat sebelum tekanan tersebut dapat melebihi tekanan aorta.
Dengan demikian, terdapat periode waktu singkat antara penutupan katup AV dan
pembukakan katup aorta pada saat ventrikel menjadi bilik tetutup. Karena semua katup
tertutup, tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel selama waktu ini. Interval waktu
ini disebut sebagai kontraksi ventrikel isovolumetrik (isovolumetric berarti volume dan
panjang konstan). Karena tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel, volume bilik
ventrikel tetap dan panjang serat-serat otot juga tetap. Selama periode kontraksi ventrikel
isovolumetrik, tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tetap.
Pada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta, kautp aorta dipaksa membuka dan darah
mulai menyemprot. Kurva tekanan aorta meningkat ketiak darah dipaksa berpindah dari
ventrikel ke dalam aorta lebih cepat daripada darah mengalir pembuluh-pembuluh yang lebih
kecil. Volume ventrikel berkurangs secara drastis sewaktu darah dengan cepat dipompa

keluar. Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi isovolumetrik dan fase ejeksi
(penyemprotan) ventrikel.
Ventrikel tidak mengosongkan diri secara sempurna selam penyemprotan. Dallam keadaan
normal hanya sekitar separuh dari jumlah darah yang terkandung di dalam ventrikell pada
akhir diastol dipompa keluar selama sistol. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel pada akhir
sistol ketika fase ejeksi usai disebut volume sistolik akhir (end sistolik volume,ESV), yang
jumlah besarnya sekitar 65 ml. Ini adalah jumlah darah paling sedikit yang terdapat di dalam
ventrikel selama siklus ini.
Jumlah darah yang dipompa keluar dari setiap ventrikel pada setiap kontraksi dikenal sebagai
volume /isi sekuncup (stroke volume,SV); SV setara dengan vvolume diastolik akhir
dikurangi volume sistolik akhir; dengan kata lain perbedaan antara volume darah di ventrikel
sebelum kontraksi dan setelah kontraksi adalah jumlah darah yang disemprotkan selama
kontraksi.
Ketika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan ventrikel turun dibawah
tekanan aorta dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta menimbulkan gangguan atau
takik pada kurva tekanan aorta yang dikenal sebagai takik dikrotik (dikrotik notch). Tidak ada
lagi darah yang keluar dari ventrikel selama siklus ini karena katup aorta telah tertutup.
Namun katup AV belum terbuka karena tekanan ventrikel masih lebih tinggi dari daripada
tekanan atrium. Dengan demikian semua katup sekali lagi tertutup dalam waktu singkat yang
disebut relaksasi ventrikel isovolumetrik. Panjang serat otot dan volume bilik tidak berubah.
Tidak ada darah yang masuk atau keluar seiring dengan relaksasi ventrikel dan tekanan terus
turun. Ketika tekanan ventrikel turun dibawah tekanan atrium, katup AV membuka dan
pengisian ventrikel terjadi kembali. Diastol ventrikel mencakup periode ralaksasi
isovolumetrik dan fase pengisian ventrikel.
Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi secara bersamaan, sehingga atrium
berada dalam diastol sepanjang sistol ventrikel. Darah terus mengalir dari vena pulmonalis ke
dalam atrium kiri. Karena darah yeng masuk ini terkumpul dalam atrium, tekanan atrium
terus meningkat. Ketika katup AV terbuka pada akhir sisitl ventrikel, darah yang terkumpul di
atrium selama sistol ventrikel dengan cepat mengalir ke ventrikel. Dengn demikian, mulamula pengisian ventrikel berlangsung cepat karena peningkatan tekanan atrium akibat
penimbunan darah di atrium. Kemudian pengisian ventrikel melambat karena darah yang
tertimbun tersebut telah disalurkan ke ventrikel, dan tekanan atrium mulai turun. Selama
periode penurunan pengisian ini, darah terus mengalir dari vena-vena pulmonalis ke dalam
atrium kiri dan melalui katup AV yang terbuka ke dalam ventrikel kiri. Selama diastol
ventrikel tahap akhir, sewaktu pengisian ventrikel berlangsung lambat, nodus SA kembali
mengeluarkan potensial aksi dan siklus jantung dimulai kembali.

Daftar Pustaka
Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed 2. Jakarta: EGC. 2002
http://www.phschool.com/science/biology_place/biocoach/images/cardio1/beatnhrt.gif
http://osler.ucalgary.ca/ume/UT/ASCM1/Physical_Examination/ascm1/Precordial/images/fig
%203%20cardiac%20cycle.jpg

ATRISI

Definisi

Yaitu keausan gigi yang disebabkan oleh kontaknya gigi. Makin sering kontak terjadi,
makin besar keausannya. Merupakan suatu kondisi hilangnya lapisan gigi (email ataupun
dentin) akibat gesekan antar permukaan gigi
Oleh Gelbier dan Copley (1977) serta Cawson(1978), atrisi gigi didefinisikan sebagai
keausan permukaan oklusal gigi secara bertahap yang berhubungan dengan gerakan-gerakan
pengunyahan.
Secara umum atrisi gigi adalah suatu istilah yang dipakai untuk menyatakan
hilangnya suatu substansi gigi secara bertahap pada permukaan oklusal dan proksimal gigi
karena proses mekanis yang terjadi secara fisiologis akibat pengunyahan. Atrisi gigi ini dapat
terjadi pada insisal, oklusal dan proksimal dari gigi.

Etiologi

Pada saat gigi berkontak, maka ketika itu timbul keausan gigi. Makin sering kontak
terjadi makin besar keausannya. Oleh karena itu, lazim sekali dijumpai adanya keausan di

permukaan oklusal dan proksimal pada gigi yang telah berada dalam mulut bertahun-tahun
lamanya. Keausan yang disebabkan oleh kontaknya gigi disebut atrisi. Mengingat email itu
demikian kerasnya dan gigi yang saling berhadapan tidak terlalu sering berkontak karena
adanya saliva sebagai pelumas, maka biasanya keausan terbatas sifatnya meksi gigi telah
beberapa dekade berada di dalam mulut.

Gambaran klinis

Ciri khas atrisi adalah perkembangan dari suatu sisi yang mana adalah permukaan
yang datar dengan di kelilingi oleh tepi yang berbatas jelas. Disana akan terdapat garis paralel
yang jelas hanya dalam satu arah dan di dalam tepi dari permukaan gigi. Satu sisi akan
bersatu dengan sempurna dengan sisi yang lain pada sebuah gigi di lengkungan yang berbeda
dan garis yang paralel akan terletak pada arah yang sama.
Penyebaran dari atrisi dipengaruhi oleh tipe dari oklusi, geometri dari system
stomatognathic dan pola karakteristik dari keretakan gigi individu. Keadaan ringan sering
ditemukan berupa terbentuknya facet pada puncak kaninus dan hilangnya tuberkel di tepi
insisal. Keadaan semacam ini tidak memerlukan perawatan apa-apa.
Keausan yang terus berlanjut akan membuka tubulus dentin dan pulpa akan
mengadakan raeksi dengan membentuk kalsifikasi pada tubulus di daerah yang terkena dan
dengan pembentukan dentin reaksioner. Keausan yang ditimbulkan hanya oleh kebiasaan
mengerotlan gigi menyebabkan keausan yang merata pada email dan dentin. Jika dijumpai
cekungan dangkal dan dikelilingi oleh lingkaran email, maka biasanya ini terjadi karena
adanya erosi yang tumpah tindih dengan atrisi. Pada tahapnya yang masih dini, pengamatan
dan nasehat yang tepat merupakan tindakan tepat karena kavitasnya belum bisa menerima
tumpatan.
Akan tetapi kadang-kadang terlihat keausan yang hebat sekali. Sering kali hal ini
disebabkan oleh kebiasaan pasien mengerotkan giginya tanpa sadar, terutama di waktu
malam ketika saliva yang berfungsi sebagai pelumas sedang sedikit. Kalau keausan menjadi
sangat luas sehingga banyak jaringan gigi yang hilang dan jika kecepatan keausan melebihi
kecepatan pembentukan dentin reaksionernya, pulpa mungkin akan terbuka sehingga harus
dilakukan perawatan saluran akar. Intervensi perlu dilakukan jika keausan sudah
mengganggu, pulpa dalam bahaya terbuka, atau mengganggu oklusi.

Penatalaksanaan

Jika keausan menjadi sangat luas sehingga banyak jaringan gigi yang hilang, maka
pulpa mungkin akan terbuka sehingga harus dilakukan perawatan saluran akar.Jika

dibutuhkan restorasi pada gigi posterior sebaiknya digunakan mahkota tuang. Sedangkan
pada gigi anterior menggunakan mahkota metal keramik/mahkota jaket.
Sering kali diperlukan pembuatan mahkota. Bagi gigi posterior biasanya digunakan
mahkota tuang emas, sementara bagi gigi anterior digunakan mahkota metal keramiik
sehingga merupakan kombinasi estetika dan kekuatan. Biasanya keausan menimpa banyak
gigi sehingga perawatannya tak dapat dihindarkan lagi, merupakan perawatan yang ekstensif.
Perawatan akan merupakan perawatan yang sukar dan memakan waktu karena sering kali
oklusi pasien harus diperbaiki dulu; maka perawatan seperti ini sangat tidak menyenangkan
bagi operator yang tidak berpengalaman.
Atrisi
Etiologi :
Atrisi adalah suatu kelainan jaringan keras gigi secara fisiologis karena kontak antara gigi
dengan gigi (tooth to tooth contact) ; tanpa adanya pengaruh dari makanan ataupun material
asing lainnya; atau karena adanya kelainan fungsi/ parafunction.2
Tingkat atrisi bergantung pada :

Makanan

faktor saliva

mineralisasi gigi,

Usia (semakin tua akan lebih cepat terkena atrisi)

emotional tension.
Penyebaran atrisi dipengaruhi oleh tipe oklusi, geometri sistem stomatognatik (sistem yang
menggabungkan sistem-sistem yang berada dalam rongga mulut, seperti mastikasi, bicara,
oklusi, artikulasi dan sebagainya) serta karakeristik pengunyahan dari masing-masing
individu
Atrisi dapat juga terjadi karena kelainan fungsi/parafunction, salah satunya adalah bruxism.
Bruxism adalah kebiasaan mengertakan dan menggesekan gigi antara rahang atas dan bawah.
Hal ini terjadi pada saat tidur dan tidak disadari.2
Gambaran mikroskopis :
Terdapat goresan-goresan parallel dengan satu arah pada permukaan yang datar dan
ada batas pada setiap seginya.

Gambaran klinis :

Biasanya terlihat pada permukaan kunyah seperti insisal, oklusal, dan proksimal.

Biasanya menyebabkan permukaan melengkung sampai rata, mahkotanya memendek dan


permukaan enamel oklusal/ insisal menghilang.

Menyebabkan tepi enamel menjadi tajam

Pada gigi anterior, ujung insisal tampak melebar

Pada gigi posterior, bagian yang mengalami atrisi terutama adalah cusp. Pada gigi rahang atas,
yang paling mudah terkena atrisi adalah cusp lingual, sementara pada gigi rahang bawah
adalah cusp bukal.

Jika sudah terkena dentin, warna menjadi kekuning-kuningan serta terbuka.

Pada atrisi patologis (bruxism, maloklusi, bentuk gigi, dll), keausan batas (facet) meluas lebih
cepat dibandingkan atris karena fisiologis.
Gambaran radiografis :

Terjadi penebalan di lamina dura

Biasanya pada bagian mahkota gigi mengalami keausan atau bahkan hilang.

Rencana Perawatan :

Untuk atrisi yang disebabkan karena bruxism, maka dapat menggunakan bidang gigit (bite
plane) pada waktu tidur untuk mencegah terkikisnya gigi.

Apabila atrisi yang terjadi tidak terlalu mengganggu dan tidak mengurangi fungsi semestinya
maka tidak diperlukan perawatan khusus.

Apabila atrisi yang terjadi sudah mengganggu estetik serta fungsi, maka dapat dilakukan
perawatan degan bahan tambala tau pembuatan crown.
Pencegahan :

Memperbanyak konsumsi makanan berfluoride yang mampu memperkuat permukaan gigi.

Daftar Pustaka
1. Megananda Hiranya Putri, drg., M.Kes; Eliza Herijulianti, drg., Mp.Pd;
Neneng Nurjannah, drg., M.Kes. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras
dan Jaringan Pendukung Gigi. 2009. Jakarta: EGC.
2. Mount, GJ dan W.R. Hume. 2005, Preservation and Restoration of Tooth

Structure. 2ndedition, Knowledge Books and Software: USA

Anda mungkin juga menyukai