Anda di halaman 1dari 79

Komite Akreditasi

Nasional

Badan Standardisasi Nasional

SISTEM MANAJEMEN MUTU


ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001

ZAKIYAH
Badan Standardisasi Nasional

Badan Penelitian dan Pengembangan


Departemen Pekerjaan Umum
Bandung, 13 Juni 2007

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

OBJEKTIF :
Mendapatkan gambaran umum tentang
Sistem Manajemen Mutu SNI 19-90012001/ ISO 9001 : 2000

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Pendahuluan
ISO 9000 Series : Sistem Manajemen Mutu
1980-an : ISO/TC 176 merumuskan Standar
Sistem pertama --- menstandarkan aspek
manajemen organisasi
ISO 9000 series
Standar yang sangat populer dan paling berhasil.
Standar ini telah diadopsi dan diakui seluruh dunia
karena memberi nilai tambah terhadap program
manajemen mutu organisasi.
Kesuksesan ISO 9000 menambah keyakinan ISO
untuk mengembangkan standar sistem lainnya.
3
(Cascio et.al, 1996) ---- ISO 14000, ISO 22000,

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Pengertian Mutu
Juran : Fitness for use
W. Edward Deming : Perbaikan dan pengukuran mutu secara
terus menerus untuk mengeliminasi variasi dengan
menggunakan alat-alat statistik.
Sesuatu yang memuaskan pelanggan (persyaratan yang
diekspresikan pelanggan)
ISO 9000 : Derajat pemenuhan seperangkat sifat dan
karakteristik terhadap persyaratan
Customer memperoleh sesuatu yang menyenangkan yang
mereka tidak harapkan sebelumnya.
4

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

SISTEM MANAJEMEN MUTU


Sistem Manajemen Kegiatan terkoordinasi untuk
mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam
hubungannya dengan mutu
Sistem Manajemen Mutu Sistem manajemen untuk
mengendalikan dan mengarahkan organisasi dalam
hubungannya dengan mutu

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

SISTEM MANAJEMEN : Dinamis


Perencanaan
Strategi

Analisis

Rencana Tindakan

Manajemen terkendali
&
Perbaikan berkelanjutan

Tanggung Jawab
Kemampuan/skill
Metode
Komunikasi

Pengkajian
Deteksi NCR
Pengukuran Kinerja
Audit

Pengecekan

Implementasi

Improvement

Tujuan

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Sistem Manajemen : dinamis


Perencanaan

A C T

Implementasi

Improvement

P L A N

D O

C H E C K
Pengecekan

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Model SMM berdasarkan Proses

Tanggung jawab
manajemen

Pengukuran,
analisis & perbaikan

Manajemen
sumber daya

Masukan

Sumber : SNI 19-9000.

Realisasi
produk

Keluaran

Produk

Kepuasan
pelanggan(stakeholder)

Persyaratan pelanggan
(stakeholder )

Perbaikan berkelanjutan sistem


manajemen mutu

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Pendekatan Proses
Secara Vertikal :

Tanggung Jawab Manajemen menetapkan persyaratan


Manajemen Sumber Daya menetapkan sumber daya
yang diperlukan
Realisasi Produk menetapkan dan melaksanakan proses
Pengukuran, Analisa dan Perbaikan mengukur,
menganalisa dan meningkatkan hasil

Secara Horizontal :
Mendemonstrasikan persyaratan masukan pelanggan yang
dikonversi ke dalam output

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Tujuan Sistem Manajemen Mutu

penerapan dan perbaikan


berkesinambungan sistem serta
pencegahan ketidaksesuaian/
penyimpangan

Memenuhi persyaratan
pelanggan

Kepuasan
Pelanggan

10

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Family ISO 9000 Series


Antara lain :
ISO 9000 : Sistem Manajemen Mutu - Dasar-Dasar dan Kosa
Kata
ISO 9001 : Sistem Manajemen Mutu - Persyaratan
ISO 9004 : Sistem Manajemen Mutu - Panduan untuk
Peningkatan Kinerja
ISO 19011 : Pedoman audit sistem manajemen mutu dan
lingkungan
ISO 10005 : Manajemen mutu pedoman untuk rencana mutu
ISO 10006 : Manajemen mutu pedoman untuk manajemen
proyek.
ISO 10007 : Manajamen mutu Pedoman untuk susunan
manajemen
ISO 10013 : Pedoman untuk mengembangkan manual mutu
11

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

8 PRINSIP MANAJEMEN
MUTU

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU


Fokus pada pelanggan
Kepemimpinan
Keterlibatan personel
Pendekatan proses
Pendekatan sistem pada manajemen
Penyempurnaan berkelanjutan
Pendekatan faktual pada pengambilan keputusan
Hubungan dengan pemasok yang saling
menguntungkan
13

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

Fokus pada pelanggan


Harus memahami kebutuhan pelanggan
Memenuhi kebutuhan pelanggan
Berusaha melebihi persyaratan pelanggan
Secara proaktif menetapkan level kepuasan
pelanggan

14

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Kepemimpinan
Menetapkan kebijakan mutu, struktur
organisasi, mengidentifikasi dan
menyediakan sumber daya
Menciptakan lingkungan kerja dimana semua
personnel ambil bagian dalam pencapaian
target atau sasaran organisasi
Komitmen continual improvement sistem
manajemen mutu
15

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Keterlibatan dari semua


Personnel semua level adalah inti organisasi :
secara penuh harus ikut serta dalam
kelangsungan bisnis organisasi, sehingga :
Mengidentifikasi tanggungjawab dan wewenang
Mengidentifikasi kompetensi, kebutuhan, penyediaan
dan mengevaluasi pelatihan serta memelihara catatan
pelatihan
Mengidentifikasi dan mengendalikan faktor manusia
dan area kerja untuk mencapai kesesuaian produk
16

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Pendekatan proses
Orientasi hasil yang efektif
Sumber daya dan aktivitas dikendalikan
sebagai proses
Secara sistematis mengidentifikasi dan
mengendalikan proses yang digunakan
untuk memastikan kesesuaian produk

17

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

Pendekatan sistem pada manajemen


Mengidentifikasikan, memahami dan
mengendalikan sistem dan interaksi antar
proses untuk memberikan kontribusi pada
efektifitas dan efisiensi organisasi, sehingga :
Menetapkan sasaran mutu tiap proses
Menetapkan interaksi dan rangkaian proses
Memantau dan mengukur efektifitas tiap proses

18

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Penyempurnaan berkelanjutan
Sasaran tetap organisasi
Memantau kinerja melalui sasaran mutu yang
terukur tiap fungsi terkait dan level
Peralatan :
Internal Audit
Tinjauan Manajemen
Corrective and Preventive Action, dll
19

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

Pendekatan faktual pada


pengambilan keputusan

Keputusan efektif berdasarkan :


Logika
Analisa Data (produk, proses dan sistem)
Informasi

20

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

Hubungan dengan pemasok


yang saling menguntungkan

Menetapkan dan mendokumentasikan persyaratan


yang harus dipenuhi oleh pemasok
Meningkatkan kemampuan kedua organisasi untuk
lebih baik
Seleksi, meninjau dan mengevaluasi kinerja
pemasok untuk mengendalikan produk yang
dipasok

21

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

TINJAUAN PERSYARATAN
SNI 19-9001-2001/
ISO 9001 : 2000

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

Elemen
SNI 19-9001-2001/ISO 9001 : 2000
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pengantar
Ruang Lingkup
Referensi
Terminologi dan Definisi
Sistem Manajemen Mutu
Tanggungjawab Manajemen
Manajemen Sumber Daya
Realisasi Produk
Pengukuran, Analisis dan Perbaikan
23

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

Bagian 4.
Sistem Manajemen Mutu

24

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

4. Sistem Manajemen
Mutu
4.1 Persyaratan Mutu
4.2 Persyaratan Dokumentasi
4.2.1 Umum
Kebijakan mutu dan sasaran mutu
Pedoman mutu
Prosedur terdokumentasi yang disyaratakan
Dokumen yang diperlukan untuk memastikan
perencanaan, operasi dan kendali proses
4.2.2 Manual Muutu
4.2.3 Pengendalian dokumen
4.2.4 Pengendalian rekaman
25

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

4.1 Persyaratan Umum


Perusahaan harus:
Mengidentifikasi proses yang dibutuhkan
Menetapkan urutan dan interaksi proses
Menetapkan kriteria dan metode untuk
memastikan bahwa pelaksanaan dan
pengendaliannya berjalan dengan efektif
Memastikan ketersediaan informasi yang
dibutuhkan
Mengukur, memantau dan menganalisis proses
Melakukan tindakan untuk mencapai hasil yang
ditetapkan dan perbaikan terus menerus
26

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

4.2 Persyaratan Dokumentasi


Dokumentasi tergantung kepada:
ukuran dan jenis perusahaan
kerumitan dan interaksi proses
kompetensi personel

Dokumen harus termasuk:


kebijakan mutu dan sasaran mutu;
panduan mutu;
prosedur terdokumentasi yang disyaratkan
standar;
dokumen yang diperlukan organisasi; dan
rekaman mutu yang disyaratkan standar
27

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

Clearly stated perlu


prosedur terdokumentasi
1. Pengendalian Dokumen (4.2.3)
2. Pengendalian Catatan Mutu (4.2.4)
3. Internal Audit (8.2.2)

4. Pengendalian Produk Tidak Sesuai (8.3)


5. Tindakan Perbaikan/Koreksi (8.5.2)
6. Tindakan Pencegahan (8.5.3)
28

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

4.2 (lanjutan)
Panduan mutu harus termasuk:
ruang lingkup SMM termasuk rincian dan alasan
pengecualian;
prosedur terdokumentasi terkait;
keterangan interaksi antara proses-proses SMM
Pengendalian dokumen
Pengendalian rekaman mutu
29

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

4.2.3 Pengendalian Dokumen


Dokumen yang diperlukan oleh SMM harus ditetapkan
dan prosedurnya dikendalikan. Pengendalian tersebut
untuk:
a) Menyetujui dokumen sebelum diterbitkan
b) Mengkaji dan memutakhirkan dokumen
c) Menjamin perubahan dan status revisi diketahui
d) Menjamin dokumen versi mutakhir tersedia di
tempat penggunaan
e) Menjamin dokumen selalu dapat dibaca dan dikenali
f) Menjamin dokumen dari luar dikenal dan terkendali
g) Mencegah pemakaian dokumen kadaluwarsa
30

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

4.2.4 Pengendalian Rekaman


Rekaman harus ditetapkan dan dipelihara sebagai
bukti kesesuaian pada persyaratan dan
operasional SMM
Rekaman harus mudah dibaca dan mudah
mendapatkannya
Ada prosedur terdokumentasi yang mengharuskan untuk menetapkan kendali terhadap:
identifikasi, penyimpanan, perlindungan,
pengambilan, masa simpan dan penghapusan
rekaman
31

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

Bagian 5.
Tanggung Jawab Manajemen

32

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

5. Tanggung Jawab
Manajemen

5.1 Komitmen Manajemen


5.2 Fokus pada Pelanggan
5.3 Kebijakan Mutu
5.4 Perencanaan
5.4.1 Sasaran mutu
5.4.2 Perencanaan SMM
5.5 Tanggung jawab , wewenang dan Komunikasi
5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang
5.5.2 Wakil manajemen
5.5.3 Komunikasi internal
5.6 Tinjauan Manajemen

33

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

5.1 Komitmen Manajemen


Manajemen puncak harus memiliki komitmen terhadap
pengembangan, peningkatan dan perbaikan SMM, dengan cara:
mengkomunikasikan pentingnya memenuhi

persyaratan pelanggan dan peraturan terkait


menetapkan kebijakan mutu dan sasaran
mutu
mengadakan pengkajian manajemen
memastikan ketersediaan sumber daya yang
diperlukan.
34

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

5.2 Pemfokusan pada pelanggan


Manajemen puncak harus memastikan
bahwa:
Kebutuhan dan keinginan pelanggan
ditetapkan, diterjemahkan menjadi
persyaratan dan dipenuhi dengan tujuan
tercapainya kepuasan pelanggan

35

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

5.3 Kebijakan Mutu


Sesuai dengan kebutuhan perusahaan
Termasuk komitmen untuk memenuhi
persyaratan dan perbaikan yang terus
menerus
Menyediakan kerangka untuk menetapkan
dan mengkaji sasaran mutu
Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh
semua tingkatan di perusahaan
Dikaji agar selalu sesuai.
36

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

5.4 Perencanaan
Sasaran Mutu
Ditetapkan di setiap tingkatan
Terukur serta konsisten dengan kebijakan mutu dan perbaikan
terus menerus
Termasuk memenuhi persyaratan produk

Perencanaan mutu / SMM


Dilakukan sesuai untuk memenuhi persyaratan termasuk sasaran
mutu
Keterpaduan SMM dipelihara bila terjadi perubahan terhadap SMM.
37

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

5.5 Tanggung jawab, wewenang &


komunikasi
Fungsi dan keterkaitan di dalam perusahaan ditetapkan
dan dikomunikasikan
Penunjukan Wakil Manajemen, bertanggung jawab
terhadap:

memastikan SMM ditetapkan, diterapkan & dipelihara


melaporkan kepada manajemen puncak unjuk kerja SMM
mempromosikan persyaratan pelanggan

Komunikasi internal antar fungsi dan tingkat-an untuk


memastikan efektivitas SMM
38

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

5.6 Pengkajian manajemen


(1)

Manajemen puncak harus mengkaji SMM


Dilakukan secara berkala dan terencana
Untuk menjamin kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya
Pengkajian mencakup:
o Penilaian atas peluang penyempurnaan
o Keperluan perubahan SMM
o Kebijakan mutu dan sasaran mutu

Rekaman pengkajian manajemen dipelihara


39

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

5.6 Pengkajian manajemen


(2)

Masukan Pengkajian
Hasil audit, umpan-balik pelanggan, unjuk kerja produk dan
proses, tindakan perbaikan dan pencegahan, tindak lanjut
pengkajian manajemen yang lalu, perubahan SMM dan
rekomendasi untuk perbaikan

Keluaran pengkajian
Perbaikan SMM, perbaikan produk, sumber daya yang
dibutuhkan, program perbaikan

40

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

Bagian 6.
Manajemen Sumber daya

41

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

6. Manajemen Sumber
daya

6.1 Penyediaan Sumber Daya


6.2 Sumber daya Manusia
6.2.1 Penugasan personel
6.2.2 Pelatihan, kepedulian dan
kompetensi
6.3 Prasarana
6.4 Lingkungan Kerja
42

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

6.1 Penyediaan sumber


daya
Kebutuhan sumber daya ditetapkan
Disediakan untuk menerapkan dan
memperbaiki SMM
Disediakan untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dengan memenuhi
persyaratan pelanggan

43

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

6.2 Sumber daya manusia


1.Penempatan SDM sesuai kompetensinya
2.Identifikasi kompetensi yang dibutuhkan
3.Penyediaan pelatihan dan langkah lain
4.Evaluasi efektivitas pelatihan/langkah lain
5.Pemahaman tentang keterkaitan dan
pentingnya kegiatan yang dilakukan
6.Pemeliharaan rekaman pendidikan,
pengalaman, pelatihan dan kualifikasi
SDM
44

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

6.3 Prasarana
Perusahaan menetapkan, menyediakan dan memelihara
prasarana yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian
persyaratan produk, termasuk, bila sesuai:
bangunan, tempat kerja dan pendukungnya
alat-alat proses (perangkat keras dan lunak)
pendukung pelayanan (seperti transportasi dan
komunikasi)

45

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

6.4 Lingkungan kerja

Perusahaan menetapkan dan mengatur


lingkungan kerja yang diperlukan untuk
mencapai kesesuaian persyaratan produk

46

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

Bagian 7.
Realisasi Produk

47

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

7. Realisasi Produk
7.1 Perencanaan realisasi produk
7.2 Proses yang berkaitan dengan pelanggan
7.2.1 Penetapan persyaratan yang berkaitan
dengan pelanggan
7.2.2 Pengkajian persyaratan yang berkaitan
dengan produk
7.2.3 Komunikasi pelanggan
7.3 Desain dan pengembangan
7.4 Pembelian
7.5 Produksi dan pemberian jasa
7.6 Pengendalian alat pemantau dan ukur
48

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

7.1 Perencanaan realisasi produk


(1)
Organisasi harus merencanakan dan mengembangkan
proses yang diperlukan untuk realisasi produk
Perencanaan produk harus konsisten dengan persyaratan
proses-proses lain dari SMM

49

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

7.1 Perencanaan realisasi produk


(2)

Dalam perencanaan realisasi produk perlu ditetapkan (bila


sesuai)
Sasaran mutu untuk produk, proyek atau Kontrak
Kebutuhan untuk menentukan proses dan
dokumentasi dan Penyediaan sumber daya dan fasilitas
Kegiatan verifikasi dan validasi dan kriteria keberterimaan
Rekaman yang dibutuhkan

50

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

7.2 Proses yang terkait dengan pelanggan

1. Identifikasi persyaratan pelanggan

persyaratan yang dinyatakan pelanggan


persyaratan yang tidak dinyatakan pelanggan
tetapi diperlukan
persyaratan legal yang terkait dengan produk
persyaratan tambahan yang ditentukan perusahaan

51

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

7.2 Proses yang terkait dengan pelanggan


2. Kajian terhadap persyaratan produk
dilakukan sebelum memberikan
komitmen
dikonfirmasi sebelum diterima (untuk
order lisan)
perbedaan diselesaikan
dipastikan dapat dipenuhi
52

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

7.2 Proses yang terkait dengan pelanggan

3. Komunikasi dengan pelanggan


* informasi produk
* penanganan permintaan, kontrak /pesanan
* umpan balik dari pelanggan

53

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

7.3 Desain dan/atau pengembangan


1. Perencanaan desain dan/atau pengembangan
2. Masukan desain dan/atau pengembangan
3. Keluaran desain dan/atau pengembangan
4. Kajian desain dan/atau pengembangan

54

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

7.3 Desain dan/atau pengembangan


5. Verifikasi desain dan/atau pengembangan
6. Validasi desain dan/atau pengembangan
7. Pengendalian perubahan dan/atau
pengembangan

55

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

7.4 Pembelian
1. Pengendalian pembelian
ditujukan agar produk memenuhi
persyaratan
pengendalian tergantung dampak
terhadap mutu
pemasok dievaluasi dan dipilih sesuai
persyaratan
2. Informasi pembelian
3. Verifikasi produk yang dibeli

56

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

7.5 Operasi produksi dan pemberian jasa


1. Pengendalian operasi (karakteristik produk,
instruksi kerja, mesin, alat ukur, pengendalian
proses, pengiriman dan pelayanan purna jual)
2. Identifikasi dan kemampu-telusuran
3. Milik pelanggan

57

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

7.5 Operasi produksi dan pemberian jasa


4. Pemeliharaan produk (penanganan,
pengemasan, penyimpanan, pemeliharaan
dan perlindungan)
5. Validasi proses (kualifikasi proses alat
personel, metode, prosedur dan rekaman

58

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

7.6 Pengendalian alat pemantau dan ukur

1. Kalibrasi pada jangka waktu tertentu


2. Perlindungan terhadap perubahan
kalibrasi
3. Penanganan, pemeliharaan dan
penyimpanan
4. Rekaman kalibrasi
5. Pemeriksaan ulang produk bila alat
ditemukan tidak sesuai
6. Validasi perangkat lunak.
59

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

Bagian 8.
Pengukuran, analisis dan
penyempurnaan

60

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

8. Pengukuran, analisis dan


penyempurnaan
8.1 Umum
8.2 Pemantauan dan pengukuran
8.2.1 Kepuasan pelanggan
8.2.2 Audit internal
8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses
8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk
8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai
8.4 Analisis data
8.5 Penyempurnaan
8.5.1 Penyempurnaan berkelanjutan
8.5.2 Tindakan koreksi
8.5.3 Tindakan pencegahan

61

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

8.1 Umum
Perencanaan dan penerapan proses
pemantauan, pengukuran, analisis dan
peningkatan yang diperlukan untuk:
1. Memperlihatkan kesesuaian produk
2. Memastikan kesesuaian SMM
3. Meningkatkan efektivitas SMM

62

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

8.2 Pengukuran dan pemantauan


1. Kepuasan pelanggan
2. Audit internal
3. Pengukuran dan pemantauan
proses
4. Pengukuran dan pemantauan
produk

63

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

8.3 Pengendalian produk yang tidak


sesuai

1. Identifikasi dan pengendalian


2. Langkah perbaikan produk
3. Pemeriksaan ulang terhadap perbaikan
4. Penetapan personel untuk menentukan
langkah termasuk pelepasan produk,
konsesi, dll.
64

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai

5. Bila terdeteksi di pelanggan mengambil


langkah yang sesuai dengan akibatnya
6. Pemeliharaan rekaman mutu ketidaksesuaian

65

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

8.4 Analisis data


Organisasi menetapkan, menghimpun dan
menganalisis data yang sesuai untuk:
- Memperagakan kesesuaian dan
keefektifan SMM
- Mengevaluasi apakah
penyempurnaan berkelanjutan
dari SMM dapat dilakukan
66

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

8.4 Analisis data


Analisis data mencakup:
1. Kepuasan pelanggan
2. Kesesuaian terhadap persyaratan produk
3. Karakteristik produk, kecenderungan
proses dan produk termasuk peluang
tindakan pencegahan
4. Pemasok
67

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

8.5 Penyempurnaan
Penyempurnaan terus-menerus melalui
penggunaan kebijakan mutu, sasaran
mutu, hasil audit, analisis data,
tindakan perbaikan dan pencegahan
dan pengkajian manajemen

68

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

8.5 Penyempurnaan (lanjutan)


Tindakan perbaikan

- identifikasi ketidaksesuaian yang


terjadi(termasuk keluhan pelanggan)
- analisis penyebab
- penilaian keperluan tindakan untuk
menjamin ketidaksesuaian tidak
terulang lagi
- penentuan langkah
- pelaksanaan langkah
- rekaman hasil tindakan yang dilakukan
- pengkajian tindakan perbaikan yang
dilakukan
- ketidaksesuaian tidak berulang
69

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Tahapan Penerapan SMM


Tahap Perancangan

Identifikasi tujuan penerapan SMM


Identifikasi harapan pelangan (internal, eksternal, shareholder)
Pelajari ISO 9000 family
Analisa Gap exixting condition vs persyaratan standar
Identifikasi proses pelayanan Jasa Balai Kota

Tahap pelaksanaan

Penyediaan sumberdaya peningkatan kemampuan,


Pelatihan
Impelementasi --- efektifitas penerapan

Tahap penilaian

Penilaian internal audit internal


Corrective action
70

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Perencanaan SMM
Perbaikan
SMM

PerUU
terkait

Persyaratan
sistem

Harapan
pelanggan

Sasaran
organisasi

Management
review
Perbaikan
Kinerja

Mendesain
SMM

Pelayanan
SMM &
spesifikasi

Audit
internal
Data &
Recording
Pengukuran
kinerja

Perbaikan
Kinerja
71

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Mengukur Efektivitas SMM ?


Sampai Sejauh mana kegiatan yang
direncanakan terealisasi dan hasil yang
direncanakan tercapai
Semakin kecil GAP,
QMS semakin efektif
Ada GAP,
QMS kurang efektif

Things are looking good

The Organization
is in trouble
72

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Efektivitas Sistem Manajemen Mutu


100

100

Sasaran
organisasi

Hasil
Organisasi
0

Things are looking good

Semakin kecil GAP,


QMS semakin efektif

73

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Efektivitas SMM
100

100

Sasaran
organisasi

Hasil
Organisasi
0

The Organization
is in trouble

Ada GAP,
QMS kurang efektif

74

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Perbaikan SMM

Sasaran
organisasi

Hasil
Organisasi
Perbaikan dalam SMM
% 100

Perbaikan juga dapat diukur


75

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Perbaikan SMM

Sasaran
organisasi

Hasil
Organisasi

Initiatif perbaikan
Tindakan yg diambil -organisasi dapat
merevisi sasarannya

Tindakan apa yg
dilakukan ketika gap
teridentifikasi ?

Customer Focus
Tindakan koreksi
Procurement
76

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Perbaikan SMM

Sasaran
organisasi

Hasil
Organisasi
Perbaikan dalam SMM
% 100

Perbaikan juga dapat diukur


77

Komite Akreditasi
Nasional

Badan Standardisasi Nasional

Proses sertifikasi garis besar


Organisasi

permohonan

Lembaga Sertifikasi
Sistem Mutu (LSSM)

Proses Audit (stage 1 & stage 2)


Organization does CAPA
Pengambilan keputusan

Sertifikat
SNI/ISO
9001

Pemberian
sertifikasi

setuju
yes

no

stop
78

Badan Standardisasi Nasional

Komite Akreditasi
Nasional

79

Anda mungkin juga menyukai