BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik sosiodemografi
1. Usia Responden
Gambar 4.1 Usia Responden
6
8
8%
11%
15 sd 24 tahun
24
2532%
sd 34 tahun
35 sd 44 tahun
> 45 tahun
37
49%
2. Pendidikan Terakhir
Gambar 4.2 Pendidikan Terakhir
3
4% 1
3 11
1%
4% 15%
Tidak sekolah
SD
SMP
SMA
Akademi/Perguruan Tinggi
57
76%
3. Pekerjaan
Gambar 4.3 Pekerjaan Responden
16
22%
1
1%
Pegawai
negeri
39
Pegawai swasta
17
23%
53%
Buruh pabrik
Wiraswasta
1
1%
6
8%
< = Rp. 1.000.000
25
33%
Rp. 3.500.001 Rp. 10.000.000
44
59%
Rp 10.000.000
memiliki keeratan hubungan. Kesimpulan dari hasil uji validitas adalah item
pertanyaan yang tidak valid harus dikeluarkan dari penelitian dan tidak
digunakan untuk analisis selanjutnya
Uji validitasini dilakukan dengan membandingkan nilai r-hitung dengan rtabel untuk df = n-2. Dalam penelitian ini df = 752 atau df =73 dengan 0,05
didapat r-tabel dua sisi sebesar 0.227. Jika r-hitung (per item) lebih besar dari rtabel berarti pertanyaan tersebut dikatakan valid. Dari distribusi jawaban
tersebut, analisis instrumen penelitiannya dapat dilihat dalam hasil perhitungan
pada tabel validitas (lampiran)
bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan dapat digunakan
untuk mengukur variable Vaksin HPV.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik
(Arikunto,1998:170). Disini yang reliabel adalah datanya, bukan semata-mata
instrumennya. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi disebut
pengukuran yang reliabel, seperti : keterpercayaan, keterandalan, keajegan,
kestabilan, konsistensi dan sebagainya namun ide pokok yang terkandung
dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya (Azwar,2001:4). Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha
Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Bhuono,2004: 352) :
Hasil 0,60 = reliable
Hasil < 0,60 = tidak reliable
Tabel (lampiran) menunjukkan tabel Reliability Statistics yang
menunjukkan Cronbachs Alpha untuk semua variable >0,60. Dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam variabel tersebut dinyatakan
reliable.
C. Pengetahuan WUS
1. Sebaran Responden Berdasarkan Pengetahuan WUS terhadap
Kanker Leher Rahim
Berikut adalah sebaran jawaban responden berdasarkan pengetahuan
WUS terhadap kanker leher rahim yang dibagi dalam 3 kelompok yaitu:
kriteria Baik jika WUS menjawab benar lebih dari 75%, kriteria Cukup jika
jawaban benar 60% - 75% dan kriteria Kurang jika jawaban benar kurang dari
60%.
Frekuens
Persentas
(n)
19
20
36
(%)
25%
27%
48%
Pengetahuan WUS
Kanker leher rahim
Baik
Cukup
Kurang
Mengetahui
Tidak Mengetahui
41%
59%
51%
49%
60%
40%
45%
55%
41%
59%
35%
65%
48%
52%
33%
67%
57%
43%
53%
47%
43%
57%
44%
56%
40%
60%
37%
63%
37%
63%
20%
40%
60%
80%
Penularan
Pada grafik diatas menggambarkan bahwa hanya terdapat 47% atau 35
orang WUS yang mengetahui bahwa kanker leher rahim yang disebabkan
oleh virus dapat ditularkan melalui hubungan Sex, 53% WUS tidak
menyadari hal ini.
Cara pencegahan
Hanya 43% atau 32 responden WUS yang mengetahui bahwa
menggunakan vaksin, hubungan seks yang sehat dan tidak merokok adalah
cara pencegahan untuk kanker leher rahim.
Tingkat stadium
52% WUS mengetahui dengan tepat jenis atau tingkatan stadium dari
kanker leher rahim yaitu 5 stadium (0-1-2-3-4).
Jenis pemeriksaan
Sebanyak 59% atau 44 responden WUS di RW VIII Kelurahan Petojo
Selatan, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat mengetahui dengan baik bahwa
IVA dan Pap Smear adalah jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui adanya gejala kanker leher rahim.
Pengertian IVA
55% WUS mengetahui penegertian IVA yaitu pemeriksaan lesi pra kanker
leher rahim. 45% lainnya masih belum mengetahui dengan tepat definisi
dari IVA.
Persentas
(n)
16
24
35
(%)
21%
32%
47%
Pengetahuan WUS
Terhadap Vaksin HPV
Baik
Cukup
Kurang
Tidak Mengetahui
44%
56%
52%
48%
35%
Efek samping
36%
64%
49%
51%
56%
44%
47%
53%
55%
45%
55%
45%
43%
57%
47%
53%
47%
53%
65%
24%
76%
0% 10%20%30%40%50%60%70%80%
Pengertian Vaksin
Pada grafik diatas menggambarkan bahwa 76% WUS RW VIII Kelurahan
Petojo Selatan, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat mengetahui dengan tepat
definisi dari vaksin yaitu suatu zat yang dimasukan kedalam tubuh
manusia.
Efek samping
64% atau 48 responden WUS mengerti bahwa efek samping yang bisa
terjadi setelah pemberian vaksin adalah demam, nyeri dan bengkak pada
tempat penyuntikan.