Journal Reading

Management of Herpes Zoster

and Post-Herpetic Neuralgia
Pembimbing:
dr. Vitalis Pribadi, Sp. KK, M. Kes
Oleh:
Syah Muhammad Reza
1102011271
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan kulit dan Kelamin Rumah Sakit
Bhayangkara TK. 1 Raden Said Sukanto Jakarta
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
Periode 29 Juni 1 Agustus 2015

Herpes Zoster
Herpes Zoster merupakan penyakit yang disebabkan oleh
varicella zoster virus (VZV), atau lebih dikenal sebagai human
herpes virus 3 (HHV 3), dengan gambaran klinis dari penyakit
yang di karakteristikkan oleh rasa sakit, unilateral vesicular
eruption, yang mana lebih sering dijumpai dengan distribusi
dermatom yang terbatas.

Epidemiologi
Herpes Zoster
- dewasa berumur 50 tahun keatas, meskipun dapat terjadi
juga pada dewasa muda.
- transmisi manusia ke manusia
- kontak langsung
- inhalasi

Faktor Resiko
Immunos
upresi
Usia
lanjut
Keganas
an

Herpes
Zoster

Ginjal
Kronis
Gangguan
immunitas

Riwayat
keluarga

Beratnya
ruam

Usia

PostHerpetic
Neuralgia
Lokasi
disekitar
mata

Nyeri akut
yg lebih
besar

Manifestasi Klinis
Herpes Zoster Akut
ruam vesikuler disertai nyeri hebat dengan distribusi
dermatom.
PHN (Intermitent/konstan)
- sakit
- terbakar
- gatal
- tertusuk
- nyeri pedih
- allodynia
- hiperalgesia

Diagnosis
Gambaran klinis herpes zoster (khas), termasuk nyeri
prodormal dan/atau gatal-gatal dengan erupsi ruam vesikuler
yang menyakitkan dalam distribusi dermatom.
Rasa sakit pada fase prodormal dapat meniru nyeri dari
sumber lain.
Tes serologi spesifik saat diagnosis akut dan kronis
dibandingkan, tetapi tidak berguna untuk diagnosis dini.

Tatalaksana
Herpes Zoster

Anti-Viral
Agent

Pain Control

Anti-Viral
Agent

Asiklovir

Valasiklovir

Famsiklovir

Post-herpetic neuralgia

Agen
Topikal

Lidokain

Capsaicin

Agen
Sistemik
Antikonvul
san

TCA

1. Gabapentin
2. pregabalin

1. Amitriptyline
2. Nortriptyline
3. Desipramin
e

Analgesik
Opioid
1.
2.
3.
4.

Tramadol
Morfin
Oxycodone
metadon

Terapi Lain

Pencegahan PHN
Strategi Efektif
1. Vaksin Zoster
2. Gabapentin
3. Amitriptyline
4. Stimulasi saraf transkutan listrik (TENS)
Strategi Dengan Manfaat Pasti
1. Narrowband Ultraviolet B
Strategi Tidak Terbukti Menjadi Efektif
1. Terapi anti-viral
2. Kortikosteroid

Terimakasih