Anda di halaman 1dari 5

WOUND MANAGEMENT

Luka membutuhkan pengelolaan yang tepat agar bias menuju ke arah perbaikan.
Penutupan luka secara umum meliputi
- Assesment luka
- Preparasi bed luka
- Penutupan luka
- Dressing

Menurut (Schultz et al, 2003), sebelum menentukan penanganan terhadap luka, sangat
penting untuk mempertimbangkan penyebab dari terjadinya luka dan jika dimungkinkan, perlu
ditemukan faktor-faktor yang dapat menghambat proses penyembuhan luka yaitu dengan
melakukan :
1. Menilai dan memastikan penyebab dari kerusakan jaringan.
2. Memastikan suplai darah yang adekuat.
3. Menilai dan memantau riwayat luka dan karakteristiknya.

Preparasi bed luka adalah suatu proses pembuangan barrier untuk menyiapkan penyembuhan luka
dapat dilakukan dengan cara melakukan debridement, bacterial balance dan exudates management.
Debridement adalah suatu proses usaha menghilangkan jaringan mati dan jaringan yang sangat
terkontaminasi dari bed luka dengan mempertahankan secara maksimal struktur anatomi yang penting.
Debridement dulakukan pada luka akut maupun pada luka kronis.
Teknik Debridement :
1. Surgical Debridement : menggunakan scalpel, gunting, kuret atau instrument lain disertai irigasi
untuk membuang jaringan mati dari luka.
2. Mechanical Debridement : Luka ditutup menggunakan kasa yang telah dibasahi normal saline,
setelah kering kasa akan melekat dengan jaringan yang mati dan mengangkat jaringan mati
tersebut
3. Autolytic Debridement : suatu proses usaha tubuh untuk melakukan pembuangan jaringan mati
4. Enzymatic Debridement : Menggunakan topical ointment
5. Biological Debridement : Menggunakan Larva (Phaenicea sericata) untuk memakan jaringan mati

-Bacterial
Balance Infeksi luka ditentukan oleh keseimbangan daya tahan luka dengan jumlah

mikroorganisme.
Bila Jumlah mikroorganisme </ gram maka kemungkinan terjadi infeksi 6%
Bila Jumlah mikroorganisme >/ gram maka kemungkinan terjadi infeksi 89%
-Exudate Management dilakukan balut tekan disertai highly absorbent dressing
-Penutupan Luka Dapat dilakukan bila keadaan luka sudah bersih dan tidak infeksi
Per Sekundam : Penutupan secara alami melalui epitelialisasi
Per Primam

: Penutupan luka dengan penjahitan

Skin Graft

: Pemindahan sebagian atau seluruh etebalan kulit ke tempat lain

Flap

: Pemindahan kulit dan atau jaringan dibawahnya untuk menutup defek

Free Flap

: Pemindahan flap dengan teknik bedah mikro

Dressing Luka Bertujuan melindungi luka dari trauma dan infeksi. Menjaga kelembaban
luka karena kondisi lembab meningkatkan kecepatan penyembuhan luka hingga 50%
dibanding kering. Jenis Dressing luka yaitu Absorbent Dressing, Calcium Alginate,
Hydrogels Ambient, Hydrocolloids, Membranes/coverings

Anda mungkin juga menyukai