Perbedaan durasi blok motorik dan sensorik mungkin sebagian karena dosis
bupivacaine yang lebih kecil dan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya. Studi kami
menunjukkan penurunan dalam durasi blok motorik dalam kaitannya dengan blok
sensorik dari 45,9% dengan bupivacaine 15 mg dan 33% dengan bupivakain 7,5 mg.
Hal ini dapat dijelaskan dengan pernyataan dari dosis hiperbarik terutama pada akar
saraf sensorik (posterior) dalam kaitannya dengan akar saraf motorik (anterior dan
pada kasus ini paling penting). Hal ini menjelaskan kualitas analgesia selama periode
pasca operasi. Pengurangan 50% dalam dosis bupivakain hiperbarik memberikan
pemulihan lebih cepat dari blok motorik, memungkinkan 60% dari pasien untuk
bergerak dari meja ke bad tanpa bantuan, membuat teknik ini sangat baik untuk
operasi rawat jalan. Strategi dosis rendah mungkin memiliki keuntungan pada pasien
rawat jalan karena pemulihan lebih awal pada sistem motorik dan fungsi sensorik.
Secara teoritis, penambahan fentanil intratekal seharusnya meningkatkan
kualitas blok dan memberikan analgesia pasca operasi. Namun, hal ini juga
menyebabkan efek samping, termasuk pruritus, muntah, mengantuk, dan retensi urin.
Kejadian mual dan muntah pasca operasi sebanyak 3,5% dan untuk pruritus 14,2%.
Baik retensi urin ataupun sakit kepala postural pasca operasi terjadi pada setiap
pasien.
Paresthesia dapat terjadi dengan teknik anestesi spinal, tetapi berpotensi lebih
baik secara signifikan ketika jarum dimasukkan di atas konua medullaris. Sebuah
penelitian dari 300 pasien yang menjalani pungsi spinal torakal melaporkan 6,6%
kejadian paresthesia tanpa gejala sisa neurologis sama seperti untuk pungsi lumbal.
Dalam penelitian sebelumnya dari 3492 pasien, para penulis menyimpulkan
bahwa kolesistektomi laparoskopi dilakukan dengan anestesi spinal tidak
memerlukan perubahan teknik dan, pada saat yang sama, memiliki sejumlah
keunggulan jika dibandingkan dengan anestesi umum, dan harus menjadi anestesi
pilihan.
Singkatnya, penelitian ini telah menunjukkan bahwa dosis kecil hiperbarik
bupivakain 7,5 mg dalam kombinasi dengan fentanyl 20 ug memberikan anestesi
spinal yang adekuat untuk laparoskopi kolesistektomi. Kombinasi dosis rendah ini,
dibandingkan dengan dosis konvensional 15 mg bupivakain hiperbarik dengan 20 g
fentanyl, menyebabkan berkurangnya kejadian hipotensi dan lebih sedikit
penggunaan noradrenalin untuk mendukubg tekanan darah. Strategi dosis rendah
mungkin memiliki keuntungan pada pasien rawat jalan karena pemulihan awal fungsi
motorik dan fungsi sensorik dan keluar rumah sakit lebih awal.