acuan untuk menakar status sosial seseorang. Meski diakui sebagai rumah
adat Jawa Tengah, tapi tidak semua rakyat atau masyarakat Jawa Tengah
memiliki rumah ini. Mengapa? Sebab meski tampilannya cukup sederhana,
namun kerumitan bahan baku serta pembuatan menjadikan proses pembangunan
Joglo memakan biaya juga waktu yang melimpah. Dahulu, hanya kalangan
priyayi dan bangsawan yang memiliki rumah apin ini. Kini, mereka yang
bukan bangsawan tapi berduit bisa saja membangun rumah elegan dan klasik
tersebut.
Joglo sebagai rumah tradisional dikenal memiliki desain yang tidak
sembarangan. Desain juga struktur ini kemudian mengerucut pada pembagian
rumah Joglo itu sendiri, antara lain:
Rumah
Rumah
Rumah
Rumah
RUmah
RUmah
RUmah
Joglo
Joglo
Joglo
Joglo
Joglo
Joglo
Joglo
Pangrawit.
Jompongan.
Limasan Lawakan.
Semar Tinandhu.
Mangkurat.
Sinom.
Hageng.
Oleh karena cita rasa seni yang tinggi tercermin dari rumah adat Jawa
Tengah tersebut, tidak heran jika ia menjadi salah satu aset budaya
yang wajib untuk dilestarikan dari generasi yang satu hingga generasi
selanjutnya.