Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT


SKRIPSI
AULIA ULFAH
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PELAYANAN
PEMANFAATAN KESEHATAN ANTENATAL CARE (ANC) DI
PUSKESMAS SUKAMUKTI GARUT TAHUN 2015
xiii + 65 halaman, 13 tabel, 4 lampiran

ABSTRAK
Kasus kematian pada ibu dapat dicegah melalui pemeriksaan kahamilan
secara rutin dan efektif (Antenatal Care) serta melakukan persalinan ke pelayanan
kesehatan. Pemeriksaan kehamilan (Antenatal care) yang dianjurkan minimal 4
kali dengan distribusi kontak minimal satu kali pada trimester pertama, satu kali
pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Hal ini agar ibu memiliki
persiapan fisik dan mental dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pemeriksaan
ANC yaitu suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan. Adapun tujuan dari pemeriksaan
kehamilan yang disebut dengan antenatal care (ANC) tersebut adalah memantau
kemajuan kehamilan dengan demikian kesehatan ibu dan janin dapat dipastikan
keadaannya, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu,
mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama kehamilan, mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan
selamat, mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal, mempersiapkan peran
ibu dan keluarga dalam menerima bayi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan status ANC di Puskesmas Peundeuy Kabupaten Garut tahun
2014. Penelitian menggunakan data primer dengan teknik wawancara dengan
jumlah sampel yang berjumlah 86 orang, diambil menggunakan metode non
random sampling, yaitu Quta Sampling. Hasil penelitian menunjukkan status
ANC lengkap sebesar 58.1%. Terdapat hubungan bermakna antara pendidikan (pvalue = 0.0001), paritas (p-value = 0.001), dan pengetahuan (p-value = 0.002)
dengan status ANC.
Berdasarkan hal di atas, disarankan untuk lebih meningkatkan intensitas
penyuluhan sehingga pengetahuan ibu hamil meningkat, disamping perlu
pemetaan daerah rawan cakupan rendah, untuk menetapkan dasar intervensi.

Anda mungkin juga menyukai