Bab I
Bab I
TINJAUAN TEORITIS
A. Defenisi
Krisis tiroid merupakan suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling berat
mengancam jiwa, umumnya ini timbul pada pasien dengan dasar penyakit Graves
atau Struma multinodular toksik, dan berhubungan dengan faktor pencetus : infeksi,
operasi, trauma, zat kontras beriodium, hipoglikemia, partus, stress emosi,
penghentian
obat
anti
tiroid,
ketoasidosis,
tromboemboli
paru,
penyakit
B. Etiologi
Krisis tiroid dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau
hipotalamus, peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai
penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasan
keduanya.
Krisis tiroid akibat malfungsi hipofisi memberikan gambaran kadar HT dan
TSH yang tinggi. TRF akan rendah karena umpan balik negatif dari HT dan TSH.
Krisis tiroid akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang tinggi
disertai TSH dan TRH yang berlebihan.
1. Penyebab utama
a. Penyakit Grave
b. Toxic multinodular
c. Solitary toxic adenoma
2. Penyebab lain
a. Tiroiditis
b. Penyakit troboblastis
c. Ambilan hormon tiroid secaraberlebihan
d. Pemakaianyodiumyangberlebihan
e. Kankerpituitari
f. ObatobatansepertiAmiodarone
C. Patofisiologi
G3 organik kelenjar tiroid
Produksi hormone
tiroid meningkat
Proses glikogenesis
meningkat
Metabolisme tubuh
meningkat
Produksi kalor
meningkat
Aktifitas GI meningkat
Peningkatan suhu
tubuh
G3 body image
G3 pola kognitif
Ketidakstabilan emosi
D. Manifestasi klinis
1. Peningkatanfrekuensidenyutjantung
2. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap
katekolamin
3. Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas,
intoleranterhadappanas,keringatberlebihan
4. Penurunanberat,peningkatanrasalapar(nafsumakanbaik)
5. Peningkatanfrekuensibuangairbesar
6. Gondok(biasanya),yaitupeningkatanukurankelenjartiroid
7. Gangguanreproduksi
8. Tidaktahanpanas
9. Cepatletih
10. Tandabruit
11. Haidsedikitdantidaktetap
12. Pembesarankelenjartiroid
13. Matamelotot(exoptalmus)
E. PemeriksaanDiagnostik
Diagnosabergantungkepadabeberapahormonberikutini:
Pemeriksaan darah yang
mengukur kadar HT (T3 dan
T4), TSH, dan TRH akan
memastikandiagnosiskeadaan
dan lokalisasi masalah di
tingkatsusunansarafpusatatau
kelenjartiroid.
1. TSH(TiroidStimulatingHormone)
2. BebasT4(tiroksin)
3. BebasT3(triiodotironin)
4. Diagnosajugabolehdibuatmenggunakanultrabunyiuntukmemastikan
pembesarankelenjartiroid
5. Tiroidscanuntukmelihatpembesarankelenjartiroid
6.
Hipertiroidismedapat
disertaipenurunankadar
lemakserum
7. Penurunankepekaanterhadapinsulin,yangdapatmenyebabkanhiperglikemia
F. Komplikasi
Komplikasi Krisis tiroid yang dapat mengancam nyawa adalah krisis
tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien
hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi
pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan HT
3
dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor,
hipertermia(sampai106F),dan,apabilatidakdiobati,kematian.
PenyakitjantungHipertiroid,oftalmopatiGraves,dermopatiGraves,infeksi
karena agranulositosis pada pengobatan dengan obat antitiroid. Krisis tiroid :
mortalitas
G. Penatalaksanaan
1. Konservatif
TatalaksanapenyakitGraves
a. ObatAntiTiroid.Obatinimenghambatproduksihormontiroid.Jikadosis
berlebih, pasien mengalami gejala hipotiroidisme.Contoh obat adalah
sebagaiberikut:
1) Thioamide
2) Methimazoledosisawal2030mg/hari
3) Propylthiouracil(PTU)dosisawal300600mg/hari,dosismaksimal
2.000mg/hari
4) PotassiumIodide
5) SodiumIpodate
6) AnionInhibitor
b. Betaadrenergic reseptor antagonist. Obat ini adalah untuk mengurangi
gejalagejalahipotiroidisme.Contoh:Propanolol
2. Surgical
a. Radioaktifiodine.
Tindakan ini adalah
untuk memusnahkan
kelenjar tiroid yang
hiperaktif
b. Tiroidektomi.
Tindakan Pembedahan
ini untuk mengangkat
kelenjar tiroid yang
membesar
ASUHANKEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Aktivitasatauistirahat
a. Gejala : Imsomnia, sensitivitas meningkat, Otot lemah, gangguan
koordinasi,Kelelahanberat
b. Tanda:Atrofiotot
2. Sirkulasi
a. Gejala:Palpitasi,nyeridada(angina)
b. Tanda:Distritmia(vibrilasiatrium),iramagallop,murmur,Peningkatan
tekanandarahdengantekanannadayangberat.Takikardiasaatistirahat.
Sirkulasikolaps,syok(krisistirotoksikosis)
3. Eliminasi
Gejala:Perubahanpolaberkemih(poliuria,nocturia),Rasanyeri/terbakar,
kesulitan berkemih (infeksi), Infeksi saluran kemih berulang, nyeri tekan
abdomen, Diare, Urine encer, pucat, kuning, poliuria (dapat berkembang
menjadioliguriaatauanuriajikaterjadihipovolemiaberat),urineberkabut,
baubusuk(infeksi),Bisingususlemahdanmenurun,hiperaktif(diare).
4. Integritas/Ego
a. Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, Masalah finansial yang
berhubungandengankondisi.
b. Tanda:Ansietaspekarangsang
5. Makanan/Cairan
a. Gejala:Hilangnafsumakan,Mualataumuntah.Tidakmengikutidiet:
peningkatan masukan glukosa atau karbohidrat, penurunan berat badan
lebih dari periode beberapa hari/minggu, haus, penggunaan diuretik
(tiazid).
b. Tanda : Kulit kering atau bersisik, muntah, Pembesaran thyroid
(peningkatan kebutuhanmetabolisme denganpengingkatan guladarah),
bauhalitosisataumanis,baubuah(napasaseton).
6. Neurosensori
5
a. Gejala:Pusingataupening,sakitkepala,kesemutan,kebas,kelemahan
padaototparasetia,gangguanpenglihatan
b. Tanda:Disorientasi,megantuk,lethargi,stuporataukoma(tahaplanjut),
gangguanmemori(barumasalalu)kacaumental.Reflekstendondalam
(RTDmenurun;koma).Aktivitaskejang(tahaplanjutdariDKA)
7. Nyeri/Kenyamanan
Gejala:Abdomenyangtegangataunyeri(sedang/berat),Wajahmeringis
denganpalpitasi,tampaksangatberhatihati.
8. Pernapasan
a. Gejala:Merasakekuranganoksigen,batukdengan/tanpasputumpurulen
(tergantungadanyainfeksiatautidak)
b. Tanda:sesaknapas,batukdenganatautanpasputumpurulen(infeksi),
frekuensipernapasanmeningkat
B. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban
kerja jantung
2. Kelelahan
berhubungan
dengan
hipermetabolik
dengan
peningkatan
kebutuhan energi
3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan
dengan penurunan berat badan)
C. Perencanaan / Intervensi.
Dx. I :
a. Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika
memungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadi.
Rasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibat dari
vasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasi
b. Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan pasien.
Rasional : Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen oleh otot
jantung atau iskemia
c. Auskultasi suara nafas. Perhatikan adanya suara yang tidak normal (seperti
krekels)
Dx. II :
a. Pantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas.
Rasional : Nadi secara luas meningkat dan bahkan istirahat , takikardia
mungkin ditemukan
b. Ciptakan lingkungan yang tenang.
Rasional
Menurunkan
stimulasi
yang
kemungkinan
besar
dapat
D. Implementasi
Dx. I :
a. Memantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika
memungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadi.
b. Memeriksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan
pasien.
c. Mengauskultasi suara nafas. Perhatikan adanya suara yang tidak normal
(seperti krekels)
Dx. II :
a. Memantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas.
b. Menciptakan lingkungan yang tenang.
c. Menyarankan pasien untuk mengurangi aktivitas
Dx. III :
a. Mencatat adanya anoreksia, mual dan muntah.
b. Memantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hari
c. Berkolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan
vitamin.
Dx. IV :
a. Observasi adanya edema periorbital Rasional : Stimulasi umum dari stimulasi
adrenergik yang berlebihan
b. Evaluasi ketajaman mata Rasional : Oftalmopati infiltratif adalah akibat dari
peningkatan jaringan retroorbita
c. Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap
E. Evaluasi
Dx.I
S
O
A
P
:
:
:
:
Klienmengatakantidaklemaslagi
Tekanandarahpasienmulainormal
Masalahteratasisebagian
Intervensidilanjutkan
Dx.II
S
O
A
P
:
:
:
:
Klienmengatakanperasaanlemassudahmulaiberkurang.
Klienkelihatanbersemangat
Masalahteratasisebagian
Intervensidilanjutkan
Dx.III
S
O
A
P
:
:
:
:
Klienmengatakannafsumakanmulaiada
Porsiyangdisajikanhabis,BBmulainormal
Masalahteratasisebagian
Intervensidilanjutkan
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Krisis tiroid merupakan suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling berat
mengancam jiwa, umumnya ini timbul pada pasien dengan dasar penyakit.
Graves atau troma moltiduler toksik
Ada beberapa paktor pencetus, yakni:
-
Infeksi
Operasi
- Tromboemboli paru
Trauma
- Penyakit stroke
Hipoglikemia
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran dari makalah ini yaitu :
1. Bagi mahasiswa/i dapat berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan
wawasan mengenai perawatan bagi klien dengan penyakit krisis tiroid.
2. Bagi pasien dan keluarga pasien yang ingin mengetahui cara bagaimana
perawatan penyakit krisis tiroid.
3. Bagi masyarakat umum yang berminat untuk membaca dan ingin
mengetahui perawatan penyakit krisis tiroid.
DAFTAR PUSTAKA
2. Bare & Suzanne, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2, (Edisi
8), EGC, Jakarta.
3. Carpenito, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, (Edisi 2),
EGC, Jakarta
4. Corwin,. J. Elizabeth, 2001, Patofisiologi, EGC, Jakarta
5. Doenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse, 2001, Rencana Asuhan Keperawatan,
(Edisi III), EGC, Jakarta.
6. FKUI, 1979, Patologi, FKUI, Jakarta
10