Anda di halaman 1dari 16

AUGMENTASI

Deden Nurjaman
Dian Sari
Fitri Rahmadani
Haydi Aufa
Inayatul Maulana
Lina Rismayani

AUGMENTASI/
PENAMBAHAN LINGGIR

Augmentasi linggir alveolar adalah suatu


prosedur bedah untuk memperbaiki
bentuk dan ukuran linggir alveolar dalam
persiapan untuk menerima dan
mempertahankan protesa gigi.

Indikasi
Memperbaiki landasan gigi tiruan
Memperbaiki kontur lingggir alveolar
Memperbaiki relasi antara linggir rahang atas
dan rahang bawah
Memperbaiki resobsi mandibula yang berat
Persiapan dental implan
Mengisi daerah undercut untuk menambah
ketinggian linggir
Rekontruksi defek terputus dari rahang bawah

Kontra Indikasi
Pasien muda harus dipilih dengan hati-hati
karena tulang mereka rapuh dan jumlah
tulang yang tersedia untuk penempatan
implan mungkin tidak memadai. Banyak
penelitian telah menunjukkan hasil yang
memuaskan pada bayi, tanpa adanya efek
samping. Sebelum operasi, operator harus
mengkonfirmasi bahwa kekuatan dari
segmen yang dipindahkan cukup untuk
menahan kekuatan pengunyahan

Klasifikasi kekurangan linggir


alveolar
Klas I
: ketinggian linggir alveolar memadai tetapi
kurang lebar, biasanya disertai defisiensi lateral atau
daerah undercut
Klas II
: ketinggian & lebar linggir kurang, dan
terdapat linggir yang knife-edge
Klas III
: linggir alveolar mengalami resorbsi sampai
ke tulang basilar, shg menimbulkan cekungan pada
bagian posterior mandibula dan linggir yang
konfigurasinya tajam. Jaringan lunak yang berlebihan
sering terdapat pada rahang atas
Klas IV
: ada resorbsi pada tulang basilar shg
menjadikan bentuk mandibula yang tipis seperti pensil
dan maksilanya datar

Bahan
Tulang pasien sendiri (autologus)
Tulang Crista iliaca
Tulang iga

Bahan aloplastik
Hidroksiapatit

Bentuk : partikel granular atau blok


Relatif biokompatibel
Non-biodegradasi
Osteokonduktif
Osteofilik
Non-osteogenik

Kombinasi

Contoh bahan augmentasi - ostofom

Prosedur

Teknik pembedahan dengan


hidroksilapatit
Melakukan anastesi local
Insisi diseksi subperiosteal
Membuat rongga subperiosteal
dengan elevator
Memasukan hidroksilapatit ke
dalam rongga subperiosteal
Tutup insisi dengan penjahitan

Pengambilan tulang dagu untuk cangkok tulang

komplikasi

Berpindahnya hidroksil apatit


Abrasi mukosa
Infeksi karena kontaminasi bakteri
Timbulnya warna abnormal di bawah
mukosa

Penatalaksanaan sebelum operasi


(Stephens, 1997, Cit. Riawan, 2003)
Evaluasi yang seksama terhadap pasien adalah
yang terpenting dalam menentukan apakah
seseorang diindikasikan untuk pembedahan dan
prosedur perawatan apa yang paling tepat.
Kemampuan fisik dan psikologi pasien untuk
bertoleransi terhadap protesa konvensional harus
ditentukan sejak awal dalam proses evaluasi.
Beberapa pasien tidak dapat beradaptasi dengan
protesa konvensional bagaimanapun baiknya dan
cekatnya protesa tersebut.

Konsultasi dengan seorang prostodonsia


sangat penting dalam menentukan prosedur
yang tepat menghadapi kebutuhan perawatan
prostetik bagi setiap pasien.
Pertimbangan lainnya adalah usia pasien,
fisik, status kesehatan mental, keterbatasan
keuangan, kondisi jaringan keras dan lunak
dari tulang alveolar

Penatalaksanaan pasca bedah


a. Pemasangan obturator
Sebaiknya dilakukan pembuatan obturator
pasca pembedahan untuk mencegah
penimbunan beku darah dan penimbunan
sisa makanan pada daerah pembedahan
b. Pemberian obat-obatan
pemberian obat-obatan yang penting
setelah pembedahan yaitu analgesik dan
antibiotik.
c. Menjaga kebersihan rongga mulut

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai