Anda di halaman 1dari 11

Aging and The

Musculosceletal System

Pengertian
Aging : suatu proses menghilangnya secara

perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk


memperbaiki diri/ mengganti diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi
normalnya, sehingga tidak dapat memperbaiki
kerusakan terhadap jejas(termasuk infeksi)
dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
Musculosceletal System : sistem kompleks
yang melibatkan otot-otot dan kerangka tubuh
dan termasuk sendi, ligamen, tendon dan
saraf.

Aging and The


Musculosceletal System
Aging and The Musculosceletal System
adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki kerusakan pada otot-otot dan
kerangka tubuh.

Penuaan Sistem Otot


Proses penuaan merupakan proses yang dialami
setiap makhluk hidup. Hal ini dapatberlangsung
secara fisiologis maupun patologis.Lansia bukan
suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut
dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan
kemampuan tubuh untukberadaptasi
denganstress lingkungan.Penurunankemampuan
berbagaiorgan, fungsidan sistem tubuh itu bersifat
alamiah/fisiologis. Penurunan tersebut disebabkan
berkurangnya jumlah dan kemampuan sel tubuh.
Pada umumnya tanda proses menua mulai tampak
sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan
masalah pada usia sekitar 60 tahun.

Perubahanpadasistem
musculoskeletal :
a).Jaringanpenghubung (kolagendan elastin).
Kolagen sebagai protein pendukung
utamapadakulit,tendon,tulang,kartilagodanjaringanpen
gikatmengalamiperubahanmenjadibentangan cross
linkingyang tidak teratur.
Perubahanpadakolagenitumerupakanpenyebabturunnya
fleksibilitaspadalansiasehinggamenimbulkandampakberu
panyeri,penurunan kemampuanuntuk
meningkatkankekuatan otot.
b). Kartilago
Jaringan kartilago pada persendian menjadi lunak dan
mengalami granulasidan akhirnya permukaan sendi menjadi
rata. Selanjutnya, kemampuan kartilago untukregenerasi
berkurang dan degenerasi yang terjadi cenderung ke arah
progresif.

c). Tulang
Berkurangnya kepadatan tulang, setelah di observasi,
adalah bagian daripenuaanfisiologis. Perubahan lain
yang terjadi adalah penurunan estrogen sehingga
produksi osteoklast
tidakterkendali,penurunanpenyerapankalsiumdiusus
,peningkatan kanal Haversi sehingga tulang keropos.
Berkurangnya jaringan dan ukuran tulang secara
keseluruhan menyebabkan kekuatan dan kekakuan
tulang menurun. Dampak berkurangnya kepadatan
akan mengakibatkan osteoporosis.
d). Otot
Perubahan struktur otot pada penuaan sangat
bervariasi. Penurunan jumlah dan ukuran serabut otot,
peningkatan jaringan penghubung, dan jaringan lemak
pada otot mengakibatkan efek negatif

e). Sendi
Pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon,
ligament dan fasia mengalami penurunan elastisitas.
Ligamen, kartilago dan jaringan periartikular
mengalamipenurunan dayalentur danelastisitas.
Terjadi degenerasi, erosidan kalsifikasi padakartilago
dan kapsul sendi. Sendi kehilangan fleksibitasnya
sehingga terjadi penurunan luas geraksendi. Beberapa
kelainan akibat perubahan pada sendi yang banyak
terjadi pada lansia antaralain osteoarthtristis, artritis
rheumatoid, gout, dan pseudo gout. Kelainan tersebut
dapatmenimbulkan gangguan berupa bengkak, nyeri,
kekakuan sendi, keterbatsan luas gerak sendi,
gangguan jalan, dan aktifitas keseharian lainnya.
Upaya mencegah kerusakan sendi antara lain dengan
memberi teknik perlindungan sendidalam beraktifitas.

f)

Saraf
Lansia mengalami penurunan koordinasi dan
kemampuan dalam melakukan aktivitas
sehari-hari. Penuaan menyebabkan penurunan
persepsi sensorik dan respons motorik pada
susunan saraf pusat dan penurunan reseptor
proprioseptif. Hal ini terjadi karena susunan
saraf pusat pada lansia mengalami perubahan
morfologis dan biokimia. Berat otak pada
lansia berkurang berkaitan dengan
berkurangnya kandungan protein dan lemak
pada otak sehingga otak menjadi lebih ringan.

Perubahan lain yang terjadi padaSistem

musculoskeletal:
1)Tulangkehilangandensity(cairan)danmak
inrapuh
2) Kifosis
3)Discusintervertebralismenipisdanmenjadi
pendek
4)Persendianmembesardanmenjadipendek
5)Tendonmengerutdanmengalamiskelrosis

DAFTAR PUSTAKA
Pudjiastuti, Sri Surini, Smph, S.Pd dan

Utomo, Budi, A.MF,2002. Fisioterapi pada


Lansia. Jakarta :EGC.
Santoso, Hanna dan Umail Andar, 2009.

Memahami Krisis Lanjut Usia. Jakarta.


Gunung Mulia.

Sekian dan Terima


Kasih

Anda mungkin juga menyukai