DI PROPINSI BENGKULU
I. Pendahuluan
Propinsi Bengkulu telah berhasil melaksanakan Program Keluarga Berencana
ditandai dengan penurunan fertilitas dari 3% hasil SDKI tahun 2002/2003
menjadi 2,4 pada SDKI tahun 2007, selain itu program Kesehatan telah dapat
meningkatkan kesehatan masyrakat Propinsi Bengkulu dengan ditandai
penurunan tingkat kematian bayi sebesar 7 % dari 53 SDKI 2003 menjadi 46
SDKI 2007.
Pertumbuhan penduduk disebabkan oleh 4 faktor yaitu kelahiran (fertilitas) ,
kematian (mortalitas), in-migration (migrasi masuk), dan out-migration (migrasi
keluar). Selisih antara kelahiran dan kematian disebut perubahan reproduktif
(reproductive change) atau perubahan alami (natural increase), sedangkan
selisih antara migrasi yang masuk dan migrasi keluar dinamakan migrasi neto
(net migration).
Fertilitas diartikan sebagai kemampuan seorang wanita untuk menghasilkan
kelahiran hidup merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk
disamping migrasi masuk, tingkat kelahiran dimasa lalu mempengaruhi
tingginya tingkat fertilitas masa kini.
David dan Blake mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas
melalui teori variabel antara (Intermediate variabel) ada 11 variabel antara
yang mempenagruhi fertilitas, yang dikelompokkan dalam tiga tahap proses
reproduksi sebagai berikut :
B.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
terjadinya
konsepsi
(conception
variables) :
g. Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
tidak disengaja
h. Menggunakan atau tidak menggunakan metode kontrasepsi:
Menggunakan cara-cara mekanik dan bahan-bahan kimia
Menggunakan cara-cara lain
i. Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh factor-faktor
yang disengaja (strerilisasi, subinsis, obat-obatan )
yang lebih tinggi serta didukung oleh gerak kegiatan Institusi Masyarakat
Pedesaan dalam Ketahanan dan Pengembangan Keluarga.
kenyamanan penggunaan
Akses kontrasepsi : ketersediaan alat/cara KB termasuk informasi untuk
mendapatkannya.
III. Gambaran Fertilitas dan dampaknya di Propinsi Bengkulu
1. TFR
Jumlah dari Angka Kelahiran menurut kelompok umur atau Angka Feritilitas
Total (TFR), angka ini menggambarkan rata-rata jumlah anak yang akan
dilahirkan oleh seorang wanita pada akhir masa reproduksi jika mengikuti
pola fertilitas yang berlaku.
Secara nasional TFR hasil SDKI 2007 adalah 2,6 sedangkan untuk Propinsi
Bengkulu sebesar 2,4%, TFR tersebut mengalami penurunan sebesar 0,6
dibandingkan dengan SDKI 2002/2003 yaitu sebesar 3.
2,4
2,9
3,4
1994
1997
2003
1994
3,45
1997
2,97
2003
2007
2,4
2007
presentase wanita umur 15 49 tahun yang sedang hamil 3,9% dan ratarata anak yang dilahirkan hidup oleh wanita 15 49 tahun sebesar 4,0 dan
persentase wanita kawin yang tidak ingin anak lagi 53,9%,
Pada tahun 2009 Propinsi Bengkulu diharapkan dapat menurunkan TFR
dari 2,4% menjadi 2,2 % sebagaimana dalam kontrak kerja Program KB
secara nasional, maka Angka Prevalensi Kontrasepsi atau kesertaan berKB (CPR) dinaikkan menjadi 76% dari 74% dari hasil SDKI 2007 tahun
tersebut.
2. Net Reproduction Rate (NRR) dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Net Reproduction Rate (NRR) : Penduduk tumbuh seimbang (PTS) adalah
kecepatan perubahan jumlah penduduk bersifat konstan dan proporsi untuk
masing-masing kelompok umur tetap, pada saat itu bukan berarti laju
pertumbuhan
penduduk
sama
dengan
nol,
atau
penduduk tanpa
3
,1
;2
P
LP
9
,9
;1
P
LP
5
,8
;1
P
LP
9
,6
;1
P
LP
1,5
11
1,
R;
R
N
03
1,
R;
R
N
99
0,
;
R
R
N
1
,5
;1
P
LP
96
0,
R;
R
N
95
0,
R;
R
N
0,5
2000-2005
2005-2010
2010-2015
NRR
2015-2020
2020-2025
LPP
NRR untuk Propinsi Bengkulu dimulai tahun 2010 2015 sebesar 0,99, dan
kecenderungan tersebut diikuti oleh turunnya Laju Pertumbuhan Penduduk.
3. ASFR Propinsi Bengkulu
Ukuran tingkat elahiran yang digunakan dalam perhitungan proyeksi selain
TFR juga Age Specific Fertility Rate (ASFR) yaitu Angka kelahiran menurut
kelompok umur, yaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 WUS pada kelompok
umur tertentu.
15 7
158
13 9
1 46
11 9
15-19
20-24
25-29
1968
1972
30-34
1977
1982
1987
35-39
1992
1997
40-44
2004
11
45-49
10
4
14
29
21
19
15
57
35
33
27
50
65
59
57
54
70
79
76
87
10
67
91
95
101
1 06
117
121
13 7
13 7
1 42
14 4
15 5
1 60
186
18 8
2 04
22 2
23 8
2 49
27 4
263
300
30 8
3 30
3 46
333
32 3
3 55
Trend ASFR dari tahun ke tahun menunjukkan turun sehingga TFR turun
19,3
19,2
19
19
18,8
18,6
18,4
18,2
18,1
18
17,8
17,6
17,4
SDKI 1997
SDKI 2003
SDKI 2007
5. Selang Kelahiran
Median selang kelahiran secara nasional adalah 54,6 bulan setelah
kelahiran sebelumnya, untuk Propinsi Bengkulu selang kelahiran SDKI
2007 sebesar 62,3 bulan atau lima tahun.
6. Keluarga Berencana
Dalam pembahasan mengenai Keluarga Berencana, data yang diperoleh
dalam SDKI 2007 mengenai :
Pengetahuan metode/cara KB
99
100
96
,2
99
,8
96
,2
88
,9
82
80
60
,3
47
40
,2
15
20
,7
19
4
7,
P
O
M
W
O
M
L
PI
D
IU
t
an
pl
Im
ik
nt
Su
om
nd
Ko
at
ur
ar
D
i
ps
se
ra
t
n
Ko
g
va
tra
In
M
LA
66,6
61,6
1994
1997
2003
Series1
2007
TFR
0,200
0,400
0,600
0,800
CPR
Secara Nasional bila CPR naik sebesar 3,76 maka TFR akan turun 1
point dan pengaruh Program KB terhadap penurunan TFR tahun 2007
secara nasional sebesar 58,07 sisa sebesar 41,93 dipengaruhi oleh
faktor Lainnya. Khusus di Propinsi Bengkulu pengaruh KB terhadap
penurunan TFR 2,4 SDKI 2007 dipengaruhi oleh CPR 74%, sisa 26 %
dipengaruhi oleh faktor lain
Selanjutnya setiap propinsi dapat dilihat masuk dalam posisi/kuadran
hubungan CPR dan TFR sebagaimana dalam grafik.
TFR
4
3
0
20
40
2 60
1
0
CPR
80
0,1
0,1
0,4
1,5
3,5
MOW
1,7
5,4
8,9
IMP
KDM
12,4
1,8
1,7
0,9
46,9
30,4
STK
20
1,7
IUD
6,3
8,3
13
13
PIL
18,6
1997
2003
2007
f. Wanita berstatus kawin usia 15 49 yang tidak ingin ber KB, ingin
ber KB dan jumlah yang ingin mendapatkan pelayanan KB
berdasarkan alasan :
1. Kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi :
PUS yg sebenarnya tdk ingin punya anak lagi atau ingin menunda
kelahiran anak berikutnya tetapi karena berbagai alasan tdk memakai
kontrasepsi
Jumlah 6,1%
UNMET NEED
80,4
77,4
75,8
74
68,2
66,6
46,6
43,5
41,9
48,5
46,5
43
33,9
31
24,7
7,4
3,2 4,1
1997
3,5 4,4
2,7 3,4
2003
29,2
28,9
24,7
6,1
2007
1997
TAK
2003
2007
1997
2003
2007
SEDANG
TERPENUHI
PAKAI
MENJARANGKAN
MEMBATASI
INGIN BERKB
JUMLAH
Jumlah 74,0%
Jumlah 80,4
Wanita kawin di Propinsi Bengkulu yang ingin ber KB saat ini sebesar
80,4%, dimana 92,4% diantaranya merasa puas. Jika kepuasaan yang
diinginkan bisa dipenuhi, maka prevalensi penggunaan kontrasepsi di
Propinsi Bengkulu diantara wanita kawin saat ini dapat ditingkatkan dari
70,4% menjadi 80,4%.
IV. BONUS DEMOGRAFI
Bonus Demografi
60,00
54 5
,0 9,0
9
9
52 5
,4 7 ,3
1
1
50 5
,8 5,6
0
2
48 5
,9 3 ,9
9
8
47 5
,7 2,7
1
2
46 5
,3 1,5
4
1
45 5
,3 0 ,5
0
0
44 4
,1 9 ,4
9
3
43 4
,1 8 ,3
7
5
42 4
,3 7 ,6
2
3
41 4
,4 6 ,6
0
7
40
4
,6 6 ,0
2
6
39 4
,4 4 ,8
4
4
38
4
,7 4 ,1
6
6
38
4
,0 3,7
5
5
37
4
,2 3,0
2
2
36
42
,6
,
6
3
5
36
42
,0
,1
2
3
35
42
,6
,0
0
2
35
41
,0
,7
7
8
34
41
,5
,7
8
1
34
41
,0
,5
0
5
33
41
,6
,
5
4
4
33
41
,2
,
6
9
3
3
441
322,9
1
,
7
,89
,5 7
8
2
70,00
Jendela Kesempatan
50,00
40,00
30,00
4,
4,
91
5,
00
10,00
82
4,
99
5,
01
5,
17
5,
20
5,
25
5,
18
5,
31
5,
27
5,
44
5,
40
5,
41
5,
70
5,
80
6,
02
6,
12
6,
42
6,
71
7,
13
7,
56
7,
90
8,
34
8,
98, 2
36
20,00
0,00
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Rasio Ketergantungan Tua
untuk memacu
pertumbuhan
ekonomi
dan
peningkatan
kesejahteraan keluarga.
Pemerintah akan mendapatkan peluang Bonus Demografi termasuk Propinsi
Bengkulu bila ada respon kebijakan pemerintah yang positif termasuk
perhatian pemerintah terhadap Program KB. Pada saat bonus demografi
menyediakan tenaga kerja yang cukup untuk meningkatkan produktivitas yang
harus
dimanfaatkan
sebaiknya
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
penduduknya .(adioetomo).
Dalam mewujudkan bonus demografi menurut Bloom, Canning dan Sevilia)
ada 3 yang mempengaruhi yaitu : pasokan tenaga kerja (labor supply),
tabungan (savings), dan sumber daya manusia.
Keluarga Berencana dengan program pengaturan kelahiran mempunyai
pengaruh besar dalam terwujudnya Bonus Demografi. Bila pengaturan
kelahiran melalui Keluarga Berencana berhasil maka pemerintah dapat
mengalihkan biaya dari sektor makanan, sandang, papan, pendidikan dan
kesehatan dari penduduk tercegah pada pengembangan sektor pertanian,
Industri dalam penyediaan sektor kesempatan kerja.
Dari
hasil
perhitungan
sederhana
untuk
pendidikan
dasar
dengan
menggunakan data dasar biaya pendidikan tahun 2003 dan diasumsikan pada
kondisi tahun 2009, maka pemerintah Propinsi Bengkulu pada tahun 2009
dapat mengalihkan dana pendidikan dasar sebesar Rp. 25.342.642.545 ke
sektor pertanian dan industri, pengalihan dana tersebut dapat dihitung untuk
sektor kesehatan, pangan, papan dan sandang.
Penghitungan
tersebut
dilakukan
dengan
cara
sederhana
dimana