Anda di halaman 1dari 5

STUDI EKSKURSI

PT SASA INTI adalah perusahaan pembuat bumbu masakan seperti vitsin. PT SASA
INTI terletak di kecamatan gending kabupaten probolinggo dengan luas 32,315 ha. Pada
pabrik ini terjadi proses pembuatan vitsin dengan cara fermentasi. Vitsin yang dibuat dalam
PT SASA INTI ini adala MNG(Mononatrium glutamat). Kegunaan dari MNG itu sendiri
untuk memberikan rasa gurih pada makanan. Selain itu kandungan glutamat dari MNG
berfungsi sebagai pasokan tambahan dalam kebutuhan glutamat dalam tubuh sendiri.
Glutamat akan dimetabolisme dan digunakan sebagai sumber energi usus halus. Glutamat
juga berfungsi untuk pembentukan asam amino lain seperti gluthation, arginin dan proline.
Selain itu glutamat juga merupakan unsur penting dalam fungsi otak, sebagai
neurotransmiter, sebagai penghubung otak ke seluruh jaringan syaraf dan pengendali fungsi
tubuh. Jadi intinya dalam tubuh manusia juga sangat dibutuhkan glutamat. Glutamat ini tidak
hanya terdapat dalam vitsin saja akan tetapi juga dalam makanan tertentu yang sering
dikonsumsi.
Proses produksi vitsin itu sendiri terdiri dari empat proses utama yaitu fermentasi,
isolasi (kristalisasi), pemurnian, dan packing. Pada fermentasi digunakan bahan baku berupa
tetes tebu, selain itu juga dapat digunakan bahan lain dengan kriteria memiliki kandungan
glukosa yang tinggi. Dalam PT SASA INTI ini menggunakan kombinasi dari tapioka dan
tetes tebu. Tapioka diubah menjadi glukosa cair, sedangkan tetes tebu di treatmet terlebih
dahulu dengan cara dekalsium. Dekalsium ini berfungsi untuk menghilangkan kandungan
kalsium dalam tetes tebu. Proses dekalsium ini adalah dengan cara mencampur tetes tebu
dengan air dan H2SO4. Tetes tebu yang sudah bebas kalsium dicampur dengan glukosa cair
dari tapioka dan dimasukan dalam fementor. Pada proses dekalsium didapatkan produk
samping berupa gypsium.

Dalam fementor dimasukan bakteri yaitu Corynebacterium

Glutamicum, garam mineral dan NH3. Corynebacterium Glutamicum merupakan


mikroorganisme yang berfungi mengubah gukosa menjadi asam glutamat. Mikroorganisme
ini dikembangbiakan terlebih dahulu dalam skala lab untuk menghasilakan banyak
mikroorganisme. Dikarenakan dalam proses fermenstasi melibatkan makhluk hidup maka
dibutuhkan asupan makanan yang cukup untuk mikroorganisme sehingga ditambahkan garam
mineral dan NH3. Selain itu dalam reaktor ditambahkan alat pengaduk untuk mengurangi
terbentuknya busa. Pada proses fermentasi dibutuhkan waktu 3 jam dan menghasilkan asam
glutamat.

Setelah dihasilkan asam glutamat, dialirkan kedalam evaporator untuk dikentalkan


cairannya sehingn ga airnya hilang dan berubah wujud menjadi kental. Asam glutamat yang
sudah kental dialirkan kristalisasi asam glutamat. Kristalisasi dilakukan pada kondisi titik
isoelektrik dari asam glutamat untuk menjadi kristal dengan titik isoelektriknya sebesar 3,23,4. Selain itu pada kristalisasi ditambahkan H2SO4+ HCl sebagai pengatur Ph dan dialirkan
air pendingin untuk mendinginkan cairan dikarenakan asam glutamat akan mengkristral pada
suhu yang rendah.
Setelah asam glutamat mengkristal selanjutnya antara padatan dan cairan. Pemisahan
dengan menggunakan continous separator. Padatan yang merupakan asam glutamat akan
diproses lanjut hingga menjadi MonoNatrium Glutamat. Sedangkan produk sampingan yang
berupa cairan digunakan untuk pupuk. Pupuk ini pupuk alami karenan tanpa adanya bahan
kimia. Produk padatan selanjutnya ditampung dalam slury tank sebagai tempat penampungan.
Lalu asam glutamat dinetralisasi dengan penambahan NaOH sehingga menjadi MonoNatrium
Glutamat. Setealah di netralisasi selanjutnya masuk dalam proses pemurnian dari
MonoNatrium Glutamat.
Pada pemurnian MonoNatrium Glutamat yang telah terbentuk di decolorization itu
membuat warna yang cerah karena pada dasarnya pada saat proses kandungan warna dari
tetes tebu yang berwarna coklat masih ada. Decolorization ini menggunakan karbon aktif
yang mampu menyerap warna coklat dari produk. Ketika proses decolorization telah selesai
MonoNatrium glutamat dimasukkan ke dalam AC Filtration, dimana produk MonoNatrium
yang dihasilkan dipisahkan dari karbon aktif. Karbon aktif yang merupakan waste dapat
digunakan kembali dalam proses decolization selanjutnya.
MonoNatrium Glutamat yang telah bersih digiring kedalam MNG kristalisasi. Dimana
MNG dibuat menjadi kristal dan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. MNG yang
dihasilkan selanjutnya di pisahkan batch separator sesuai dengan ukuran yang diiniginkan.
Selanjutnya MNG tersebut dikeringkan dengan MNG dryer pada suhu 120-1300 C dalam
MNG dryer untuk menghilangkan kadar air yang masih terkandung dalam MNG. Selain
dikeringkan MNG tersebut juga didinginkan karena suhu dari pengeringan tinggi dan pada
saat akan masuk sifter suhu harus turun. MNG didinginkan pada suhu 60 0 C. Selanjutnya
MNG masuk dalam sifter untuk dibedakan berdasarkan bentuk dan selanjutnya dapat di
packing sesuai dengan ukuran yang diminta pasaran.

Pada proses pembuatan MNG digunakan mikroba yang sangat rentang mati sehingga
pada prosesnya diperlukan alat pengendali proses otomatis supaya dalam proses tidak terjadi
kemacetan proses. Pada dasarkan pengendali proses seluruh pabrik dapat dikendalikan
dengan seorang saja dengan nama DCS room. Diasana proses dapat dikendalikan secara
cepat. Seperti pada saat aliran pompa kurang maka akan ada peringatan untuk menambah
debit pompa hanya dengan satu sentuhan dari jarak jauh. Pada DCS tersebut juga terlihat
seluruh proses yang ada dengan simbol-simbol yang berbeda dengan warna yang berbeda.
Selain itu ternyata dalam suatu pabrik tidak hanya ada 1 pump untuk satu macam jenis
proses. Paling tidak ada 3 jenis pompa yang sama dalam suatu proses. Ketika satu pompa
mati maka secara otomatis pompa yang yang lainnya dapat langsung hidup sehingga tidak
menggangu jalannya proses. Selain itu ketika alat yang rusak diperbaiki tidak perlu
menunggu alat tersebut selesai diperbaiki sehingga produksi terus berlanjut. Dalam DCS
room semua proses dikendalikan jadi ketika akan menjalankan suatu alat dapat dilakukan dari
DCS room. Akan tetapi alat tersebut juga dapat dinyalakan dari tempatnya langsung.
Dalam pabrik pun panas yang dihasilkan dari proses dibuang begitu saja tapi juga
direcovery untuk digunakan untuk proses lainnya. Dengan recovery steam yang telah
dihasilkan maka dapat mengurangi penggunaan listrik dalam proses dimana untuk melakukan
proses dibutuhkan energi yang tidak sedikit. Untuk menunjang produksi pihak pabrik
menggunakan listrik dengan kontrak pln sebesar 30 Megavolt. Dimana listrik sebesar itu
dapat digunakan untuk menghidupi satu kabupaten dan kota probolinggo. Sehingga dengan
recovery steam dapat mengurangi penggunaan dari listrik itu sendiri.
Dalam penggunaan air juga terdapat water treatment. Dimana air yang berasal dari
sungai yang ada di dekat pabrik diolah menjadi air yang sesuai dengan kebutuhan pabrik.
Proses treatment air sebagai berikut, Air sungai disedimentasi sehingga terdapat koagulan dan
upper water. Upper water masuk dalam filtrasi dan didapatkan filterwater. Filter water
ditambahkan resin anion dan kation menjadi deminerilisasi softwater. Deminerilisasi soft
water ditambahkan resins softwater menjadi softwater. Selanjutnya soft water di proses lagi
sehingga menghasilkan polisedwater. Polised water inilah yang digunak sebagai umpan
dalam boiler. Dikarenakan untuk umpan boiler diperlukan air yang benar-benar baim agar
pada saat proses tidak terjadi kerak pada boiler. Dikarenakan kerak pada bolier ini dapat
membuat boiler tidak tahan tekanan sehingga sewaktu-waktu boiler dapat meledak.

Selain pengolahan air juga terdapat pengolahan limbah. Pengolahan limbah ini
bertujuan untuk menghilangkan bahan yang berbahaya untuk lingkungan sehingga pada saat
limbah yang dihasilkan dibuang kelingkungan tidak merusak ekosistem. Saat pengolahan
limbah terdapat kolam ikan dan laboratoriumnya sendiri. Kolam ikan ini berfungsi untuk
mengetahui apakan limbah yang sudah diolah tadi masih berbahaya apa tidak jika dibuang
kelingkungan. Ketika banyak ikan mati maka menandakan ada yang salah saat limbah diolah.
Saat pengolahan limbah, harus menghasilan limbah yang kadar BOD, COD dan lainnya
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Selain adanya limbah cair terdapat limbah dari
proses berupa pupuk cair yang juga digunakan untuk konservasi alam dengan cara menanam
tamanan dalam lingkungan pabrik dengan menggunakan pupuk cair tersebut menjadi pupuk
tanaman. Artinya PT sasa ini juga peduli kepada lingkungan sekitar dengan cara konservasi
alam dan pemeliharaan burung dan ikan.
Selain PT SASA INTI juga ada tujuan ekskursi yang lain yaitu PT Cheil Jedang
Indonesia. PT Cheil Jedang indonesia ini merupakan pabrik yang memproduksi lisin yang
digunakan untuk bahan baku pakan ternak. Selain itu Cheil Jedang ini juga memproduksi
MonoNatrium Glutamat. Selain lysin juga terdapat produk lain berupa L-Threinone dan LTryptopan yang memiliki fungsi yang sama dengan lysin. Di PT Chil jedang ini proses yang
terjadi sangat komplek dimana sebagai chemical engenering sangat lengkap semua proses
yang di pelajari. Mulai dari fermentasi, separasi, utility, water treatment, refenery dan lainlain.
PT Cheil jedang ini menggunakan bahan baku berupa molases, gula, bit dan lainnya
yang mengandung glukosa. Bahan baku di fermentasi dengan mikroba yang telah
dikembangbiakan dan menghasilkan lysin dalam fermentor.

Product dari fermentor ini

dipisahkan dengan refenery untuk memisahkan product utama dengan by product. Selain itu
by product yang dihasilkan dapat dijual ke prodesen lainnya. By product yang dihasilkan dari
fermentasi ini adalah prosin (cell protein), ZETA (pupuk amonium sulfat), pupuk organik
yang dalam pasaran dengan nama product biogreen, dan pupuk cair dengan nama product
bagitani. Semua product yang dihasilkan dijual keluar negeri selain itu juga untuk memasok
produsen pakan ternak perusahan besar.
Untuk proses terdapat utility sebagai pengolahan air yang digunakan dalam proses
produksi dimana air dapat dari air sungai yang diolah lebih lanjut. Air sungai dolah sedmikian
rupa sehingga sesuai dengan spesifikasi. Air ini sebagi umpan boiler dan kebutuhan air saat

pendinginan dan lain-lainnya. Selain air dari pencucian boiler juga di treatment terlebih
dahulu sebelum dibuang kelingkungan agar tidak bahaya ke lingkungan. Adapun spesifikasi
air sungai yang digunakan harus memiliki debit yang tepat sehingga pada saat musim
kemarau tidak terjadi kekeringan. Adapun kebutuhan listrik dari proses diperoleh dari PLN
dan coal boiler. Prinsip dari coal boiler adalah pembakaran coal akan menghasilkan uap yang
diperoleh dari air yang dipanaskan. Uap air tersebut digunakan dalam proses pembuatan
lysin.
Proses lain dalam pembuatan produk yang lain selain lysin memiliki proses yang
yang sama saja hanya bakteri yang digunakan berbeda. Karena bakteri satu yang lainnya
memiliki kemampuan yang beda dan rantai kromosonnya. Selain itu juga menggunakan
bahan yang sama, prinsip sama hanya hasil yang beda. Akan tetapi saat proses perlakuan beda
sesuai bakteri dan product yang diiinginkan.
Selain itu pemilihan tempat untuk pembangunan suatu pabrik diperlukan suatu syarat
yang harus dipenuhi seperti bahan baku dekat, agar biaya pendatangan bahan baku menjadi
sedikit. Lalu dekat pelabuhan agar pada saat impor bahan baku biaya ekspor lebih murah.
Selanjutnya keamanan dan stabilitas ekonomi dimana ketika keamanan tidak terjamin maka
saat akan menjual produk tidak bisa karena adanya perang yang membuat semua jalan di
blokade. Kesediaan energi pun dibutuhkan untuk menjamin proses berjalan lancar dan tanpa
halangan.

By: Ulvatus Sa Diyah


125061100111032

Anda mungkin juga menyukai