Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.1 Tinjauan Umum
Proyek Pembangunan Ruas Jalan DR.Leimena CS pelaksanaan Praktek Kerja

Lapangan dari tanggal 23 September 01 November 2013 yang kami laksanakan


di Kota Makassar.
Perkerasan jalan yang digunakan pada proyek ini adalah perkerasan jalan
dengan menggunakan perkerasan rigid sebagai bahan perekat. Secara umum
keadaan jalan yang akan dikerjakan merupakan jalan yang sudah pernah
mengalami perkerasan jalan sebelumnya.
Oleh karena ruas jalan ini merupakan penghubung antar jalan provinsi
maka perkembangan ekonomi masyarakat bergantung pada kelancaran arus
barang dan manusia, sehingga dengan adanya proyek ini maka diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan struktural dari poros jalan tersebut dengan cara
pelebaran dan perkerasan jalan dalam rangka peningkatan kegiatan ekonomi
Sulawesi Selatan kedepannya.
3.2 Ruang Lingkup Pekerjaan

Secara umum lingkup pekerjaan pelebaran jalan batas kota parepare


kota Barru Pekkae ini terbagi dalam jenis pekerjaan utama sebagai berikut :

a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah
c. Pekerjaan Beton Semen Pondasi Bawah
d. Pekerjaan Penulangan
e. Pekerjaan Jalan Beton
f. Pekerjaan lain-lain
Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan

3.3

3.3.1 Pekerjaan Persiapan


1.

Pekerjaan Umum
Pekerjaan umum meliputi :

a. Pembuatan Papan Proyek


Sebagai langkah awal persiapan, maka perlu dibuat suatu proyek
yang tujuannya agar orang dapat mengetahui nama dan proyek yang
sedang dikerjakan dan pemasangan papan proyek ini ditempatkan pada
titik awal pekerjaan hingga akhir pekerjaan.
Dalam papan proyek ini berisi tentang :
1) Nama proyek
2) Lokasi proyek
3) Biaya proyek
4) Sumber dana proyek
5) Masa kontrak
6) Nama pemilik proyek, pengawas proyek, pelaksana proyek
7) Dan lain-lain
b. Pembuatan Base Camp
Salah satu tanggung jawab kontraktor adalah menyiapkan fasilitas
yang bertujuan untuk menunjang pelaksanaan selama proyek berlangsung
dalam hal ini Base Camp. Namun pada proyek ini base camp yang
digunakan adalah rumah penduduk sekitar yang dekat dengan lokasi
proyek yang berfungsi sebagai tempat melakukan seluruh aktifitas
proyek, khususnya administrasi proyek.
c. Pengukuran Awal / Shop Drawing
Pengukuran awal ini dilakukan oleh pihak kontraktor dengan
diawasi oleh pengawas lapangan untuk menentukan jarak panjang dan
lebar bahu jalan setiap stasiun (STA) di sepanjang jalan yang akan
dikerjakan.
Pengukuran ini dimaksudkan untuk membandingkan volume
pekerjaan yang ada pada kontrak penawaran dengan volume di lapangan.
2. Pekerjaan Tanah
a. Penjelasan umum
Pada Proyek Pembangunan jalan strategis ruas Jl. Sultan Abdullah
terdapat pekerjaan galian tanah, dengan total volume 249,07 m3
Peggalian tanah yang dilakukan berupa galian untuk pelebaran Dn
penyiapan badan jalan.

b. Prosedur Pekerjaan
1) Penggalian dilakukan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang
ditentukan dalam gambar kerja.
2) Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang
seminimal mungkin terhadap bahan di dalam dan diluar batas galian.
3) Tanah dasar yang telah diberi tanda dikeruk dengan mnggunakan alat
excavator dan dilajutkan dengan permbersihan hasil pembongkaran
lapisan jalan.
3.3.2 Pekerjaan Beton Semen Pondasi Bawah
Pekerjaan beton semen pondasi bawah atau yang biasa disebut
(CTSB) merupakan jenis pekerjaan yang penting, walaupun tidak berpengaruh
pada pekerjaan perkerasan jalan beton namun CTSB punya peranan penting,
yaitu :
-

Mengembalikan kembang susut tanah


Sebagai lantai kerja
Sebagai lapis perataan
Pencegah rembesan
Pencegah pumping
Untuk itu pekerjaan beton semen pondasi bawah harus dilakukan

secara teliti dan benar sesuai spesifikasi. Adapun tahapan-tahapan yang harus
dilakukan untuk memenuhi syarat spesifikasi adalah sebagai berikut :
1. Sebelum dilakukan pengecoran yang terlebih dahulu adalah melakukan mix
desain untuk mencapai mutu beton yang akan dicapai, yaitu mutu beton K175
yang kemudian segera dilakukan pencampuran sesuai mix desain di batching
plan
2. Pekerjaan selanjutnya adalah kelayakan mobilisasi truck mixer untuk

mengantarkan beton dari batching plan ke lokasi pengecoran

3. Sebelum beton sampai ke lokasi sebelumnya harus dipersiapkan acuan atau


mal yang dapat dibuat dari balok kayu dengan sambungan dari adukan yang
kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama
pengecoran, pemadatan, dan perawatan. Kayu yang tidak diserut
permukaanya dapat digunakan untuk permukaan akhir sriktur yang dapat
terekspos, tetapi kayu diserut dengan tebal yang merata harus digunakan
untuk permukaan beton yang terekspos.
4. Segera sebelum pengecoran dimulai maka acuan harus dibasahi dengan air
5. Pengecoran dari truck mixer harus segera diratakan menggunakan sendok
spesi dan jidar agar tetap terjaga kerataanya
6. Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga terhindar dari segresi partikel
kasar dan halus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat
mungkin dengan yang data dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah
pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal
pengecoran.
7. Beton harus dipadatkan dengan concrete vibrator dari dalam atau dari luar
yang disetujui. Penggetaran harus disertakan penusukan secara manual
dengan alat yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat dan memadai.
Penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari
satu titik ke titik lainnya dalam satu cetakan .
8. Setiap alat penggetar mekanis dari dalam harus dimasukkan ke dalam beton
basah secara vertikal sedemikian hingga dapat dapat melakukan penetrasi
sampai ke dasar beton yang baru dicor, dan menghasilkan kepadatan pada
seluruh kedalaman pada bagian tersebut.
9. Segera setelah pengecoran beton harus dilindungi dari pengeringan diri,
temperature yang terlalu panas dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga
agar kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin agar diperoleh
temperature yang relatif tetap dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin

hidrasi yang sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.


Perawatan dengan pemakaian lembar bahan penyerap air yang akan membuat
jenuh dalam waktu paling sedikit tiga hari.
10. Mengambil sample untuk pengujian lab agar diketahui kesesuaian spesifikasi.
3.3.4 Pekerjaan Penulangan
Untuk pelaksanaan pekerjaan penulangan yang mencakup pengadaan dan
pemasangan tulangan sesuai dengan spesifikasi dan gambar maka perlu dilakukan
tahapan sebagai berikut :
1. Besi tulangan dipotong, dibengkokan dan dirangkai sesuai dengan ukuran
dan bentuk yang ditentukan dalam gambar kerja dipabrikasi ditempat kerja.
2. Pembengkokan besi tulangan dilakukan dalam keadaan dingin.
3. Rangkaian besi tulangan diikat dengan kaku menggunakan kawat pengikat
yang terbuat dari baja lunak sehingga tidak mengakibatkan pergeseran
perletakan pada saat pengecoran.
4. Tulangan besi harus dibersihkan sebelum pemasangan untuk menghilangkan
kotoran pada besi yang nantinya dapat mengurangi peletakan dengan beton
5. Tulangan ditempatkan dengan benar sesuai dengan gambar dan kebutuhan
selimut beton minimum yang disyaratkan dalam spesifikasi.
6. Pemasangan beton decking sesuai dengan ketebalan yang disyaratkan.

3.3.5

Pekerjaan Jalan Beton


Pekerjaan jalan beton adalah penerima beban terbesar dalam perkerasan
kaku sehingga pekerjaan ini harus memperhatikan setiap detail agar hasil
perencanaan dapat digunakan sesuai rencana dan berikut tahapan sesuai
spesifikasi :
1. Sebelum dilakukan pengecoran yang terlebih dahulu adalah melakukan
mix desain untuk mencapai mutu beton yang akan dicapai,yaitu mutu
beton K 350 yang kemudian segera dilakukan pencampuran sesuai mix
desain di batching plan .

2. Pekerjaan selanjutnya adalah kelayakan mobilisasi truck mixer untuk


mengantarkan beton dari batching plan ke lokasi pengecoran.
3. Sebelum beton sampai ke lokasi sebelumnya harus dipersiapkan acuan
atau mal yang dapat dibuat dari multipleks dan balok kayu dengan
sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan
posisi yang diperlukan selama pengecoran,pemadatan, dan perawatan.
Kayu yang tidak diserut permukaanya dapat digunakan untuk permukaan
akhir sriktur yang dapat terekspos, tetapi kayu diserut dengan tebal yang
merata harus digunakan untuk permukaan beton yang terekspos.
4. Segera sebelum pengecoran dimulai maka acuan harus dibasahi dengan
air.
5. Pengecoran dari truck mixer harus segera diratakan menggunakan sendok
spesi dan jidar agar tetap terjaga kerataanya.
6. Segera setelah pengecoran beton harus dilindungi dari pengeringan diri,
temperature yang terlalu panas dan gangguan mekanis. Beton harus
dijaga agar kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin agar
diperoleh temperature yang relative tetap dalam waktu yang ditentukan
untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya pada semen dan
pengerasan beton. Perawatan dengan pemakaian lembar bahan penyerap
air yang akan membuat jenuh dalam waktu paling sedikit tiga hari.
7. Mengambil sampel untuk pengujian lab agar diketahui kesesuaian

spesifikasi
3.3.6

Pekerjaan Pemeliharaan
Setelah pengecoran selesai maka harus dilakukan pemeliharaan untuk finishing

pekerjaan pengecoran. Pekerjaan ini tidaklah boleh dianggap remeh karena pada
pekerjaan ini akan menentukan apakah beton yang telah dirancang akan sesuai
standar yang diinginkan, apapun tahap-tahap pemeliharaannya adalah :

a. Pemasangan geotech untuk menjaga penyerapan air tetap terjaga dan


mencegah terjadinya kehausan pada beton
b. Penyiraman di atas geotech dari watertank untuk member suplay air agar
tidak terjadi kehausan pada beton.
c. Cutting, yang dilakukan setelah beton berumur sekitar 5 hari. Cutting sengaja
dilakukan pada beton yang berumur sekitar 5 hari karena kepadatannya
belum maksimal tapi ketika dipotong tidak akan terjadi keretakan.
d. Pengisian/penegeleman kembali menggunakan ter. Hal ini sengaja dilakukan
agar beban yang bekerja dapat dipetak-petakkan sehingga lebih mudah
menerima beban.
e. Setelah semua dilakukan kemudian dilanjutkan kembali pada pemeliharaan
dengan geotech dan penyiraman menggunakan watertank.

3.3.7

Pekerjaan Lain-Lain
Pekerjaan lain-lain yaitu, operasional dan peralatan pelengkap meliputi

pengadaan mobil pick up,mobil station, sepeda motor, kamera digital,current meter
stik, GPS MAP, dan computer laptop + printer. Pengadaan barang ini adalah
pelengkap yang penting dan akan menunjang kelancaran dari pekerjaan yang akan
dikerjakan. Sebagai contoh adalah computer + print yang akan digunakan untuk
pembuatan laporan dan pendataan gaji agar tidak terjadi kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai