Bi 03 Ejaan 01
Bi 03 Ejaan 01
Aspek-Aspek Ejaan
a. Pengaturan Huruf
Bentuk huruf Latin yang banyak digunakan
dalam bahasa-bahasa di dunia adalah
huruf Romawi (tegak) dan huruf Italic
(miring).
Penggunaan huruf Romawi dalam penulisan
karya ilmiah ditetapkan dengan
menggunakan jenis huruf Time New
Roman dengan ukuran 12 point.
b. Pengejaan Kata
1) Pemakaian huruf q dan x dibatasi hanya untuk keperluan
ilmu dan pemakaian nama, kecuali kata-kata yang sudah
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Contoh:
Baihaqi, Iqbal, Maqful,Xerox, sinar-X.
2) Pemakaian huruf f dan v dalam bahasa Indonesia dieja
dan diucapkan atau dilafalkan sama.
Huruf f dan v sering juga dipertukarkan dengan huruf p.
Contoh:
positif bukan positip atau positive,
kreatif bukan kreativ atau kreatip,
kreativitas bukan kreatifitas atau kreatipitas,
c. Pemenggalan Kata
1)
a)
Kata Dasar
Jika di tengah kata ada huruf vokal yang beruntun (V/V),
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal tersebut.
Contoh:
ta-at, ma-af, bu-ah
b)
Jika di tengah kata ada huruf konsonan dan gabungan konsonan
di antara dua vokal (KV/KV) (KV/KKV), pemenggalan dilakukan
sebelum konsonan.
Contoh:
ta-bu, ka-wan, bu-nyi, ka-bar
c)
Jika di tengah kata ada huruf konsonan yang berurutan (K/KV),
pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan tersebut.
Contoh:
Ap-ril, han-dal,per-gi, pergi
d) Jika di tengah kata ada tiga atau lebih huruf konsonan (K/KK),
pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama
dan kedua.
Contoh:
in-struk-si bukan ins-truksi kon-klu-si bukan konk-lu-si
e) Pada kata jadian, imbuhan yang berupa awalan dan akhiran,
termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partikel
yang biasanya ditulis serangkai, pemenggalan dilakukan dengan
memenggal imbuhan tersebut dari kata dasarnya. Sebagai
tambahan, pada kata jadian disarankan sedapat-dapatnya untuk
tidak memenggal bentuk dasar.
Contoh:
per-ubah-an, meski-pun, meng-gali
f) Kata berimbuhan sisipan pemenggalan dilakukan sebagai berikut.
Contoh:
ge-ri-gi, te-lun-juk,
ge-me-tar
g) Hindarilah pemenggalan pada kata yang berimbuhan (-i) dan kata yang diawali vokal.
Contoh salah:
mengakhir-i, a-nak,
i-kan
h) Disarankan untuk tidak memenggal kata tugas.
Contoh salah:
deng-an, pa-da, da-ri
i) Imbuhan yang berasal dari bahasa asing tidak dianggap sebagai imbuhan, melainkan sebagai suku
kata. Pemenggalannya dilakukan dengan mengikuti aturan pemenggalan kata dasar.
Contoh:standar
stan-dar-di-sa-si
bukan
stan-dar-disasi
j) Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat digabung dengan
unsur lain, maka pemenggalannya dilakukan dengan: (a) di antara unsur-unsur itu atau (b)
pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah pemenggalan butir (a).
Contoh:
bio-da-ta atau bio-data
pascasarjana, pasca-sarjana atau pas-ca-sar-ja-na
Paska sarjana
Pasca Sarjana
Kata Turunan
Kata turunan terdiri atas kata berimbuhan, kata
ulang, dan kata majemuk.
a. Kata Berimbuhan
1) Imbuhan pemenggalannya dipisahkan sebagai
satu kesatuan. Contoh: bel-a-jar, peng-a-tur-an
2) Sisipan: ge-ri-gi, te-lun-juk, ge-me-tar
b. Kata Majemuk: pemenggalannya berdasarkan
pada unsur-unsur bentukan
Contoh: fo-to-gra-fi, ki-lo-me-ter
d. Pemakaian Huruf
1) Huruf Kapital atau Huruf Besar
a) Huruf kapital atau huruf besar dipakai
sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
Contoh:
Dia mengantuk.
Apa maksudnya?
Pekerjaan itu belum selesai.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang
tidak menjadi unsur nama diri.
Contoh:
Berlayar ke teluk, mandi di kali, menyeberangi selat, pergi ke arah
tenggara
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang
digunakan sebagai nama jenis.
Contoh:
garam inggris, gula jawa, kacang bogor, pisang ambon
j) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama
negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama
dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Contoh:
Republik Indonesia, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Departemen
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 72 Tahun 2005.
j) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan.
Contoh:
Dr.
= doktor dr.
M.A.
= master of arts
S.E.
= sarjana ekonomi
S.H.
= sarjana hukum
Prof.
= profesor
Tn.
= tuan
Sdr.
= saudara
Catatan: untuk gelar dokter singkatannya dr.
k) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang
dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Contoh:
Kapan Bapak berangkat? tanya Harto.Adik bertanya, itu apa, Bu?Surat
Saudara sudah saya terima.Silakan duduk, Dik! kata Ucok
Huruf Miring
a) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Contoh:
majalah Bahasa dan Kesusateraan, surat kabar Suara Karya
b) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Contoh:
Huruf pertama kata abad ialah a.Dia bukan menipu, tetapi ditipu.Bab ini
tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
c) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama
ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan
ejaannya.
Contoh:
Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
----------