PENDAHULUAN
1.1
berkomitmen
mendorong
proses
transformasi
internal
dan
2.
meningkatkan
produktivitas,
efektivitas,
dan
efisiensi
di
bidang
perminyakan nasional di dalam wadah suatu Integrated Oil Company dengan satu
manajemen yang sempurna.
Kemudian PN Pertamina diubah menjadi Pertamina (Pertambangan Minyak
dan Gas Negara). Pada tahun 2003, PERTAMINA dijadikan Persero dengan nama
PT Pertamina (Persero).
Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak dalam negeri, PT Pertamina
(Persero ) hingga saat ini telah mengoperasikan tujuh Refinery Unit (RU) yang
tersebar di Indonesia. Ketujuh unit itu adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Namun sejak tahun 2007, Pertamina RU-I Pangkalan Brandan telah ditutup.
Pabrik yang telah beroperasi lebih dari 100 tahun ini terpaksa ditutup karena
pasokan minyak mentah dan gas yang sudah tidak mencukupi lagi.
Kilang minyak Plaju didirikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1903,
kilang ini mengolah minyak mentah dari Prabumulih dan Jambi. Pada tahun 1957,
kilang ini diambil oleh PT Shell Indonesia dan pada tahun 1965 pemerintah
Indonesia mengambil alih kilang Plaju dari PT Shell Indonesia. Kilang ini
mempunyai kapasitas produksi 100 MBCD (Million Barrel Calender Day).
Sedangkan kilang Sungai Gerong didirikan oleh Stanvac pada tahun 1920. Kilang
yang berkapasitas produk 70 MBCD ini dibeli oleh PT Pertamina (Persero) pada
tahun 1970. Namun kapasitas kilang ini berkurang menjadi 25 MBCD sesuai
dengan unit yang masih ada.
Pada tahun 1972, didirikan Asphalt Blowing Plant (Demolish) dengan
kapasitas produksi 45.000 ton/tahun. Pada tahun 1973, didirikan pabrik
Polypropylene yang mengolah Propylene menjadi Polypropylene dengan produk
berbentuk pellet. Bersamaan dengan dibangunnya pabrik Polypropylene, dibangun
jembatan pipa integrasi yang menghubungkan kilang Plaju dan kilang Sungai
Gerong (dikenal kilang Musi).
Pada tahun 1982 dilaksanakan pembangunan proyek Plaju Aromatic Center
(PAC) dan Proyek Kilang Musi 1 (PKM I). Kedua proyek ini dibangun secara
terintegrasi yang berupa proyek pipanisasi di dalam penyediaan sistem penunjang
(utilitas) dan fasilitas lindungan lingkungan. Plaju Aromatic Center didirikan di
area kilang Plaju. Pembangunan kilang Musi berlanjut dengan pembangunan
High Vacuum Distilation Unit II (HVU-II) pada tahun 1983 namun mulai
beroperasi tahun 1986 (Pedoman BPST Pertamina Angkatan XIV, 2012).
45.000 ton/tahun.
Revamping RFCCU dan unit alkilasi.
Redesign siklon FCCU Sungai Gerong.
Modifikasi unit Re-distiller I/II Plaju.
Pemanasan Gas Turbine Generator Complex (GTGC) dan perubahan
1982
1982
1984
1986
1987
1988
1990
1994
2002
2003
1.2
Tempat
Area perkantoran dan kilang Plaju
Area kilang Sungai Gerong
Pusdiklat fire dan safety
RDP an Lapangan Golf Bagus Kuning
RDP Kenten
Lapangan Golf Kenten
RDP Plaju, Sungai Gerong dan 3 Ilir
Total
Luas (Ha)
229,6
153,9
34.95
51,4
21,1
80,6
349,37
921,02
1.3
1.3.1
untuk
melihat
kehandalan
instrumen
kilang,
sebelum
General Manager,
Refinery Unit III
Plaju
Secretary
Senior
Manager, Manager,
Manager,
Production
Manager,
Manager,
Engineering
Coordinator,
&
Reability
Manager,
10
Manager,
Maintenance
Planning &
Manager,
Manager,
Manager,
Manager,
Refinery
Planning &
Maintenance
Execution
Procurement
Legal &
General
11
2. Merupakan
identitas
bisnis
yang
dikelola
secara
provesional,
2. Competitive (Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional,
mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya
dan menghargai kinerja.
3. Confident (Percaya Diri)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam
reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.
4. Customer Focused (Fokus pada Pelanggan)
Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk
memberikan
5. Commercial (Komersial)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial dan mengambil
keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
6. Capable (Berkemampuan)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta
dan
pengembangan.
12
1. Pegawai Pembina
1.
1.4
Pegawai Utama
2. Pegawai Madya
3. Pegawai Biasa
Pemasaran
PT Pertamina (Persero) RU III bergerak di sektor hilir yang mengoperasikan
kilang BBM dan petrokimia. Bahan baku crude oil dari Prabumulih, Pendopo, dan
Jambi disalurkan melalui pipa-pipa. Sedangkan hasil produksi berupa BBM, non
BBM, Bahan bakar khusus, dan petrokimia didistribusikan untuk memenuhi
kebutuhan minyak dan gas di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu,
Lampung, Pangkal Pinang, Medan, Pontianak, Jakarta dan ekspor.
13