Anda di halaman 1dari 13

fat Alami dari Implementasi Strategi

Faktanya, untuk setiap strategi yang telah direncanakan, implementasi yang baik atas strategi
tersebut hanya menghasilkan keberhasilan sekitar 10 persen atau kurang. Hal ini dikarenakan
kegagalan dalam melakukan segmentasi pasar yang baik, terlalu memperhatikan kebijakan
akuisisi baru, dan tertinggal jauh dari dari para pesaing dalam litbang. Implementasi strategi
berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manajer pabrik, manajer-manajer divisi,
manajer departemen-departemen, manajer panjualan, manajer produk, manajer
proyek,
manajer personalia, manajer staf, supervisor, dan seluruh karyawan.
A. Isu-Isu Pemasaran
Ada beberapa contoh dari keputusan pemasaran yang mungkin membutuhkan kebijakan :
1. Menggunakan dealer atau kombinasi saluran yang eksklusif dalam distribusi.
2. Menggunakan iklan TV yang banyak, sedikit, atau tidak menggunakan sama sekali.
3. Membatasi (tidak membatasi) kontribusi atas bisnis yang telah dilakukan dari
satu
konsumen.
4. Menjadi pemimpin dalam penetapan harga atau menjadi pengikut.
5. Menawarkan garansi yang lengkap atau terbatas.
6. Memberikan penghargaan pada tenaga penjual berdasarkan gaji langsung, atau kombinasi
gaji/komisi.
7. Melakukan iklan secara online atau tidak.
Isu pemasaran yang meningkatkan kepedulian pada konsumen di saat ini
merupakan
kelanjutan dari apa yang dilakukan perusahaan untuk mengikuti pergerakan seseorang di
internet, bahkan mampu mengidentifikasi seseorang berdasarkan nama dan alamat e-mail.
Dua variable yang yang penting dan sentral bagi implementasi strategis: segmentasi pasar dan
positioning produk. Segmantasi pasar dan positioning produk menjadi kontribusi pemasaran
paling penting pada manajemen strategis.
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar (market segmentation) secara lusa digunakan untuk menerapkan strategi.
Segmentasi pasar adalah variable yang penting dalam implementasi strategi
karena
setidaknya tiga alas an utama. Pertama, strategi seperti pengembangan pasar, pengembanagn

produk, penetrasi pasar, dan diversifikasi membutuhkan peningkatan penjualan


melalui
adanya pasar dan produk baru. Untuk menerapakn strategi- strategi ini dengan sukses,
dibutuhkan pendekatan segmentasi pasar yang baru atau yang telah diperbaiki. Kedua,
degmentasi pasar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan sumber daya yang
terbatas karena produksi missal, distribusi massal dan iklan missal tidak
diperlukan.
Segmentasi pasar memungkinkan perusahaan kecil untuk bersaing lebih baik
dengan
perusahaan besar dengan memaksimalkan laba per unit dan penjualan per segmen. Terakhir,
keputusan segmentasi pasar secara langsung mempengaruhi variable bauran
pemasaran;
produk, distribusi, promosi, dan harga, seperti yang bisa dilihat pada Tabel 8.1.
Tabel 8.1
Variabel Komponen Bauran Pemasaran
PRODUK DITRIBUSI PROMOSI HARGA
Kualitas
Fitur dan pilihan
Gaya
Nama merek
Kemasan
Lini produk
Garansi
Tingkat pelayanan
Layanan lain
Saluran distribusi
Cakupan distribusi
Lokasi outlet
Wilayah penjualan
Lokasi dan tingkat
persediaan
Alat transportasi
Iklan
Penjualan langsung

(personal selling)
Promosi penjualan
publisitas
Tingkat harga
Diskon dan potongan
penjualan
Termin pembayaran
2. Positioning Produk
Setelah pemasar menetapkan segmentasi sehingga perusahaan dapat membidik kelompok
konsumen tertntu, langkah selanjutnya adalah menemukan ekspektasi dan
keinginan
konsumen. Positioning merupakan pengembangan skema representasi yang mencerminkan
produk atau jasa anda dibandingkan dengan pesaing dalam dimensi yang penting bagi
kesuksesan dalam industry.
Langkah- langkah berikut ini dibutuhkan dalam positioning produk :
1. Pilih criteria kunci yang secara efektif membedakan produk atau jasa dalam industry
. Gambarkan diagram peta positioning-produk dua-dimensi dengan kriteria yang spesifik
disetiap sumbunya.
3. Tetapkan produk dan jasa pesaing sebagai resultan matriks empat kuadrat.
4. Identifikasi area-area dalam peta positioning dimana produk dan jasa perusahaan harus
paling kompetitif dipasar yang ada. Lihatlah area yang belum terisi (relung pasar atau niche).
5. Kembangkan rencana pemasaran untuk menentukan posisi produk atau jasa perusahaan
secara tepat.
Beberapa aturan dalam menggunakan positioning produk sebagai alat implementasi strategi
adalah berikut:
1. Lihatlah pada area yang belum terisi atau relung yang masih kosong (vacan niche).
Peluang
terbaik bias jadi adalah segmen yang belum terlayani.
2. Jangan menetapakn segmen secara tumpang-tindih. Keuntungan apapun dari perpotongan
tersebut (misalnya, target pasar yang lebih besar) akan terhapus oleh kegagalan memuaskan
satu segmen. Dalam pengertian teori keputusan, maksudnya disini adalah untuk menghindari
suboptimasi akibat mencoba melayani lebih dari satu fungsi objektif.
3. Jangan melayani dua segen dengan satu strategi yang sama. Biasanya, suatu strategi yang

berhasil untuk satu segmen tidak bias begitu saja diterapkan pada segmen lain.
4. Jangan memosisikan diri ditengah-tengah peta. Tengah biasanya menunjukkan strategi
yang digunakan tidak dijalankan dengan jelas untuk membedakan karakteristik yang ada.
Aturan ini bervariasi mengikuti jumlah pesaing. Sebagai contoh, ketika ahnya ada dua
pesaing, seperti dalam pemilihan presiden amerika serikat, tengah menjadi posisi strategis
yang diharap-harapkan.
Strategi positioning produk yang efektif memenuhi dua kriteria: (1) secara unik membedakan
perusahaan dalam persaingan tersebut, dan (2) membawa konsumen untuk mengharapkan
pelayanan yang sedikit berbeda dari yang akan atau bias diberikan konsumen. Perusahaan
seharusnya tidak membuat ekspektasi yang melebihi ekspektasi yang bisa atau
akan
diberikan.
B. Isu-Isu Keuangan/Akuntansi
1. Mendapatkan Modal Untuk Implementasi Strategis
Implementasi strategi yang sukses terkadang memerlukan tambahan modal. disamping laba
bersih dari operasi dan penjualan asset, dua sumber dasar perolehan modal bagi suatu
organisasi adalah pinjaman dan setoran modal. Menentukan kombinasi yang tepat antara
pinjaman dengan modal disetor dalam struktur modal perusahaan adalah vital
bagi
kesuksesan implementasi strategi
1) Jika perusahaan mengalami kerugian pada tahun tersebut atau,
2) Jika perusahaan memiliki labah bersih positif pada tahun tersebut namun harus
membayar dividen lebih besar dari jumlah lab yang diperoleh.
e. Proyeksikan pos-pos dineraca, dimulai dari lab ditahan dan kemudian memperkirakan
modal pemegang saham, utang jangka panjang, utang jangka pendek, total utang, total aktifa,
aktifa tetap, dan aktifa lancar.
f. Tulislah catatan proyeksi pada laporan. Kapanpun terjadi perubahan dari tahun ke tahun
yang diproyeksikan, beri catatan yang perlu diberikan.
3. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan atau financial bugget adalah dokumen yang memperlihatkan secara
detail bagaimana dan bisa diperoleh dan dibelanjakan untuk suatu priode tertentu, biasanya
anggaran yang dipakai adalah anggaran tahunan. Ada bbebrapa bentuk anggaran yang dipakai
seperti: anggaran kas,anggaran oprasi, anggaran penjualan, anggaran lab,anggaran pabrik,

anggaran modal, anggaran pengeluaran,anggaran divisi, anggaran variable, anggaran


fleksibel, dan anggaran tetap. Anggaran keuangan memiliki keterbatasan. Pertama, program
yang telah dianggarakan, dapat menjadi begitu detail dimana mereka menjadi terlalu kaku
dan terlalu mahal. Kedua, anggaran keuangan bisa menjadi subtitusi bagi tujuan. Ketiga,
anggaran dapat menyembunyikan inefisensi jika didasarkan pada prosedur daripada evaluasi
priodik dari suatu kondistertentu. Terakhir, anggaran terkadang digunakan sebagai instrument
bagi tirani akibat rasa frustasi, ketidaksukaan, ketidakadilan, dan tinggkat keluar masuk
karyawan yang tinggi.
4. Mengevaluasi Nilai Dari Suatu Bisnis
Mengevaluasi nilai dari suatu bisnis (worth of a business) adalah hal yang penting bagi
implementasi strategi karena strategi yang integrative, intensif, dan diverifikasi biasanya
diterapkan dengan mengambil alih lain. Diverifikasi biasanya diterapkan dengan mengambil
alih perusahaan lain. Strategi lainnya, seperti pengunduran diri, atau divest, mungkin bisa
mengakibatkan terjualnyasatu divisi dalam organisasi atau perusahaan itu sendiri. Untuk
menentukan nilai bisnisdapat dikelompokkan kedalam 3 pendekatan utama: apa yang dimiliki
perusahaan, atau apa yang diberikan perusahaan ke pasar. Pendekatan pertama
adalah
menentukan nilai bersih atau modal pemegang saham. Pendekatan kedua adalah dengan
mengukur nilai suatu perusahaan muncul dari keyakinan bahwa nilai dari bisnis apapun harus
didasarkan pada manfaat masa depan yang bisa diperoleh pemiliknya berupa laba bersih. Dan
pendekatan ketiga adalah membiarkan pasar menentukan nilai bisnis berdasarkan nilai harga
jual, metode rasio harga terhadap laba, dan metode saham yang beredar.
5. Menentukan Apakah Perlu Go Public
Menjadi perusahaan publik, bebrarti menjual sebagian kepemilikan perusahaan ke oranglain
dengan tujuan untuk memperoleh tambhana modal, konsekuensinya, hal tersebut mengurangi
kendali pemilik atau perusahaan. Menjadi perusahaan publik tidak disarankan bagi
perusahaan yang penjualannya kurang dari $10 juta karena biaya awal untuk melakukannya
sangat tinggi.
C. Isu-Isu Penelitian Dan Pengembangan (Litbang)
Personel penelitian dan pengembangan pada umumnya akan dihargai karena bisa
mengembangkan produk baru dan meningkatkan produk lama sehingga implementasi strategi
jadi efektif. Adapun kebijakan litbang dapat meningkatkan usaha implementasi strategi dalam
hal :

1. Menekankan peningkatan produk atau proses.


2. Menekankan pada riset dasar atau terapan.
3. Menjadi pemimpin atau pengikut dalam litbang.
4. Mengembangkan tipe proses robotic atau manual.
5. Mengalokasikan jumlah uang yang tinggi, rata-rata, atau rendah untuk litbang.
6. Menjalankan litbang sendiri atau mengontrakkan ke luar.
7. Menggunakan peneliti dari universitas atau peneliti swasta.
Ada 3 pendekatan yang dilakukan dalam litbang, yaitu:
1. Menjadi perusahaan pertama yang memasarkan suatu produk dengan teknologi baru.
2. Menjadi peniru yang inovatif dari sebuah produk yang sukses, sehingga meminimalkan
risiko, dan biaya awal.
3. Menjadi produsen berbiaya rendah dengan cara memproduksi produk yang serupa secara
missal namun lebih murah dari produk yang baru-baru ini ditawarkan perusahaan lain.
D. Isu-Isu Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi yang baik memungkinkan prusahaan mengurangi biaya.
Contohnya
pemesanan online dari tenaga penjual ke fasilitas produksi dapat memperpendek
waktu pemesanan material dan mengurangi biaya persediaan.

ang dari 10% strategi yang dirumuskan berhasil diterapkan. Strategi hanya berpeluang berhasil (berpeluang,
bukan pasti) diterapkan di sebuah perusahaan dengan kualifikasi sebagai berikut:

produk yang dihasilkan bermutu baik

pemasaran produk baik

mampu menggalang modal kerja dengan baik

sistem manajemen informasi (SIM) nya baik


Keempat hal di atas (produk, pemasaran, teknik mobilisasi, dan SIM) mutlak dimiliki oleh perusahaan, agar dapat
menerapkan strategi secara efektif.
Bab ini akan membahas isu-isu seputar pemasaran, keuangan/akuntasi, litbang, dan SIM yang penting bagi
penerapan strategi secara efektif.

1. Isu-isu Pemasaran
Dua variabel penting dalam pemasaran adalah segmentasi pasar dan pemosisian produk.
Segmentasi pasar bertujuan untuk menjangkau kelompok konsumen tertentu. Segmentasi pasar penting karena:

dibutuhkan bagi pengembangan pasar & produk, penetrasi dan diversifikasi

perusahaan dapat beroperasi dengan sumber daya terbatas

memaksimalkan laba per unit dan penjualan per segmen


Contoh segmentasi pasar:
memasukkan selera wilayah pada produk perusahaan seperti daging burger yang lebih pedas di jaringan
restoran burger beroperasi di negara-negara Asia Tenggara, Mc Donald mengadopsi menu bubur ayam kaki lima
sebagai salah satu menu sarapan populer di Indonesia.
Di era digital ini, internet telah mempermudah segmentasi pasar karena orang-orang dengan tipe dan minat
tertentu berkumpul atau rutin mengunjungi situs yang sama, sehingga kebutuhan mereka lebih mudah dikenali
oleh para produsen.
Setelah segmentasi pasar, langkah berikutnya adalah pemosisian produk, yaitu mencari tahu apa yang
diinginkan dan diharapkan konsumen. Kuncinya adalah mencari tahu sudut pandang konsumen, bukan
produsen. Apa yang dianggap konsumen sebagai produk/layanan yang baik, rasa yang enak, dan lain-lain.

2. Isu-isu Keuangan/Akuntansi
Beberapa hal yang penting dalam bagian ini adalah:
1.

penggalangan modal,

2.

perhitungan laporan keuangan,

3.

pembuatan anggaran, dan

4.

evaluasi nilai atau kelaikan bisnis.

Berikut adalah contoh-contoh keputusan yang membutuhkan kebijakan keuangan/akuntansi:


1.

menggalang dana dengan utang jangka pendek atau jangka panjang, atau dengan saham preferen
atau saham biasa,

2.

menyewa atau membeli aset tetap,

3.

menentukan rasio deviden yang memadai

4.

menggunakan pendekatan akuntansi LIFO*, FIFO**, atau nilai pasar

5.

memperpanjang waktu piutang atau tidak

6.

menentukan discount rate atas arus kas

7.

menentukan jumlah kas yang harus dipertahankan

* last-in first out


** first-in first-out

Penggalangan Modal
Penggalangan modal menjadi penting karena penerapan strategi yang berhasil seringkali membutuhkan
tambahan modal. Sumber-sumber modal bagi perusahaan adalah:

hutang

ekuitas

laba bersih

penjualan aset

penjualan saham
Perusahaan harus jeli dalam menentukan rasio hutang dan ekuitas dalam struktur modalnya agar penerapan
strategi berjalan baik.
Teknik yang umum digunakan adalah :

Analisis Laba per Saham (EPS earning per share)

Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT - Earnings before interest and share)

Proyeksi Laporan Keuangan


Proyeksi analisis laporan keuangan adalah teknik strategi implementasi sentral yang memungkinkan
organisasi untuk mengevaluasi hasil dari tindakan perusahaan.

Jenis analisis ini dapat digunakan untuk meramalkan dampak pelaksanaan keputusan perusahaan.
Sebuah proyeksi laporan laba rugi dan neraca memungkinkan organisasi untuk menghitung rasio proyeksi
keuangan dalam berbagai skenario strategi implementasi. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan
dengan rata-rata industri, rasio keuangan dapat memberikan gambaran kelayakan berbagai implementasi
strategi.
Proyeksi Laporan keuangan merupakan bentuk dari perencanaan keuangan. Proyeksi akan memudahkan
perusahaan melihat apa yang terjadi beberapa tahun yang akan datang. Jenis dimensi proyeksi:
Waktu:

Jangka pendek, satu tahun atau kurang

Jangka panjang, dua tahun atau lebih


Satuan proyeksi:

Proyeksi untuk tiap unit atau bagian organisasi

Proyeksi untuk setiap spesifik poyek

Proyeksi total perusahaan atau total proyek


Proyeksi laporan keuangan biasanya dibuat dalam beberapa skenario. Skenario juga disebut sebagai analisis
sensitivitas. Skenario yang biasanya digunakan dalam penyusunan proyeksi :

Kondisi buruk / worst case

Kondisi normal/ normal case

Kondisi terbaik / best case


Untuk masing-masing kondisi tersebut dibuat kriteria keadaan yang dapat diamati dan terukur. Dalam melakukan
proyeksi berdasarkan data masa lalu harus diingat, bahwa di masa datang kondisi yang akan terjadi belum tentu
sama dengan kondisi yang ada di masa lalu
Proses Penyusunan Proyeksi:

Interaksi
Proyeksi dibuat dengan mengkombinasikan antara proposal investasi dan pilihan pendanaan yang digunakan.

Pilihan alternatif / Options

Proyeksi dibuat dengan memberikan kesempatan perusahaan untuk menentukan beberapa alternatif pilihan
berdasarkan skenario yang telah ditentukan.

Kelayakan / Feasibility
Proyeksi harus dibuat dengan pertimbangan akal sehat dan sesuai dengan kondisi dan kemampuan
perusahaan.

Hindarkan kejutan / Avoiding Surprises


Nobody plans to fail, but many fail to plan.

Sumber Data Proyeksi:


1. Laporan keuangan:

Neraca,

Laporan laba rugi,

Arus kas,

Catatan atas laporan keuangan


2. Kondisi konsumen dan pasar secara umum, kondisi budaya/tradisi asumsi
3. Kondisi makroekonomi asumsi
4. Regulasi
5. Target jangka pendek dan jangka panjang perusahaan secara spesifik
Langkah - langkah menyusun Proforma Balance Sheet:

1.

Tentukan korelasi item-item dalam neraca terhadap penjualan -> hitung dalam prosentase.

2.

Kalikan prosentase tersebut dengan proyeksi penjualan untuk mendapatkan nilai item-item dalam
neraca pada tahun proyeksi.

3.

Jika tidak terdapat korelasi antara item dalam neraca dengan penjualan maka nilai dalam neraca
tahun sebelumnya dianggap sama dengan tahun proyeksi.

4.

Hitung proyeksi retained earnings dengan rumus:


Projected retained earnings = Present retained earnings + Projected net income Cash dividends

5.

Tambahan asset untuk mendukung proyeksi penjualan yang ditetapkan.


Utang dan modal ditentukan dengan melihat perbedaan antara total asset dan pendanaan yang telah
tersedia. Jika perubahan modal telah ditetapkan maka perusahaan dapat menghitung tambahan dana dari
kreditur.

6.

Hitung EFN (External Fund Needed)

Anggaran Keuangan (Financial Budget)


Adalah dokumen yang merinci bagaimana dan akan diperoleh dan dihabiskan untuk kurun waktu tertentu.
Anggaran tahunan adalah yang paling lazim walaupun kurun waktu anggaran bisa dari satu hari sampai 10
tahun.
Anggaran keuangan jangan dilihat sebagai alat untuk membatasi pengeluaran, tetapi sebagai metode untuk
memanfaatkan sumber daya sebuah organisasi yang paling produktif dan menguntungkan. Ketika sebuah
organisasi mengalami kesulitan keuangan, anggaran sangat penting dalam implementasi strategi.
Jenis anggaran meliputi:

anggaran tunai,

operasi,

penjualan,

laba,

pabrik,

modal,

belanja,

divisional,

variable,

fleksibel dan anggaran tetap.


Yang paling lazim adalah anggaran tunai atau kas.
Beberapa jenis umum dari anggaran:

anggaran kas,

anggaran operasional,

anggaran penjualan,

anggaran laba,

anggaran pabrik,

anggaran modal,

anggaran biaya,

anggaran divisi,

anggaran variabel,

anggaran fleksibel, dan

anggaran tetap.
Anggaran keuangan memiliki beberapa keterbatasan.

1.

Program anggaran dapat terlalu rinci, rumit dan terlalu mahal. Overbudgeting atau underbudgeting
anggaran dapat menyebabkan masalah.

2.

Anggaran keuangan dapat menjadi pengganti tujuan. Anggaran adalah alat, bukan tujuan itu
sendiri.

3.

Anggaran dapat menyembunyikan inefisiensi jika hanya didasarkan pada preseden bukan pada
evaluasi berkala keadaan dan standar.

4.

Anggaran kadang-kadang digunakan sebagai instrumen tirani yang dapat mengakibatkan frustrasi,
dendam, dan turnover tinggi.
Untuk meminimalkan pengaruh yang terakhir, manajer harus meningkatkan partisipasi bawahan dalam
mempersiapkan anggaran.

Mengevaluasi Nilai Bisnis


Metode penghitungan nilai bisnis dapat dikelompokkan menjadi 3 pendekatan utama:
1.

apa yang dimilki perusahaan,

2.

seberapa yang dihasilkan sebuah perusahaan, dan

3.

apa yang dilemparkan sebuah perusahaan ke pasar.

Pendekatan pertama adalah penentuan kekayaan bersih atau equitas pemegang sahamnya. Kekayaan bersih
menunjukkan nilai total saham biasa, tambahan modal disetor dan saldo laba. Setelah menghitung kekayaan
bersih, tambahakan atau kurangi dengan nilai good will, kelebihan atau kekurangan aset dan aset tak berwujud.
Aset tak berwujud mencakup hak cipta, paten dan merek. Good will muncul hanya jika sebuah perusahaan
mengakuisisi perusahaan lain dan membayar lebih banyak daripada nilai buku.
Pendekatan kedua nilai sebuah perusahaan tumbuh dari keyakinan bahwa bahwa nilai bisnis seharusnya

didasarkan pada keuntungan yang mungkin diperoleh pemiliknya melalui laba bersih. Aturan konservatif adalah
dengan mengalikan keuntungan tahunan lima kali.
Pendekatan ketiga membiarkan pasar menentukan nilai suatu bisnis, melibatkan tiga metode: a. dasarkan
perusahaan atas harga jual perusahan serupa, b. metode rasio harga laba dan c. metode saham beredar.

Memutuskan apakah akan Go Public


Go public berarti menjual prosentase tertentu dari perusahaan anda kepada pihak lain untuk memperoleh modal
di pasar saham.
Konsekuensinya mengurangi kendali pemilik atas perusahaan. Go public tidak disarankan untuk perusahaan
dengan penjualan dibawah $10 juta sebab biaya awal terlalu tinggi dibandingkan dengan arus kas yang akan
diperoleh perusahaan.

3. Isu-isu Penelitian dan Pengembangan (Litbang).


Terdapat setidaknya tiga pendekatan penelitian dan pengembangan besar untuk penerapan strategi:
1.

Menjadi perusahaan pertama yang memasarkan produk teknologi baru, strategi ini glamour dan
menarik, tetapi juga berbahaya.

2.

Menjadi peniru yang inovatif dari produk-produk yang berhasil, dengan demikian meminimalkan
resiko dan biaya awal.

3.

Menjadi produsen berbiaya rendah dengan memproduksi misal produk-produk serupa namun lebih
murah dari produk yang belum lama diperkenalkan.

4. Isu-isu Sistem Informasi Manajemen (SIM)


Perusahaan yang mengumpulkan, mengasimilasi dan mengevaluasi informasi eksternal dan internal secara
efektif memiliki keunggulan kompetitif atas perusahaan lain.
Sistem Informasi Manajeman yang efektif menjadi prasyarat pada suatu prasyarat di masa mendatang. Sistem
informasi yang baik memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya, sebagai contoh, pesanan online dari
Sales ke fasilitas produksi dapat memperpendek waktu pemesanan bahan baku dan mengurangi biaya
persediaan.
Dibanyak perusahaan teknologi informasi telah membuat masalah tempat kerja tak lagi penting dan memungkin
karyawan bekerja dari rumah, kapanpun.

Perusahaan
internal
mengumpulkan,
dan
informasi
eksternal
danberbagai
secara
efektifyang
dapat
memperoleh
keunggulan
kompetitif
dari
perushaan
lain. Di
perusahaan
yang
berhasil
dengan
perusahaan
yangmengevaluasi
tidak
berhasil.
Proses
manajemen

Anda mungkin juga menyukai