Faktanya, untuk setiap strategi yang telah direncanakan, implementasi yang baik atas strategi
tersebut hanya menghasilkan keberhasilan sekitar 10 persen atau kurang. Hal ini dikarenakan
kegagalan dalam melakukan segmentasi pasar yang baik, terlalu memperhatikan kebijakan
akuisisi baru, dan tertinggal jauh dari dari para pesaing dalam litbang. Implementasi strategi
berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manajer pabrik, manajer-manajer divisi,
manajer departemen-departemen, manajer panjualan, manajer produk, manajer
proyek,
manajer personalia, manajer staf, supervisor, dan seluruh karyawan.
A. Isu-Isu Pemasaran
Ada beberapa contoh dari keputusan pemasaran yang mungkin membutuhkan kebijakan :
1. Menggunakan dealer atau kombinasi saluran yang eksklusif dalam distribusi.
2. Menggunakan iklan TV yang banyak, sedikit, atau tidak menggunakan sama sekali.
3. Membatasi (tidak membatasi) kontribusi atas bisnis yang telah dilakukan dari
satu
konsumen.
4. Menjadi pemimpin dalam penetapan harga atau menjadi pengikut.
5. Menawarkan garansi yang lengkap atau terbatas.
6. Memberikan penghargaan pada tenaga penjual berdasarkan gaji langsung, atau kombinasi
gaji/komisi.
7. Melakukan iklan secara online atau tidak.
Isu pemasaran yang meningkatkan kepedulian pada konsumen di saat ini
merupakan
kelanjutan dari apa yang dilakukan perusahaan untuk mengikuti pergerakan seseorang di
internet, bahkan mampu mengidentifikasi seseorang berdasarkan nama dan alamat e-mail.
Dua variable yang yang penting dan sentral bagi implementasi strategis: segmentasi pasar dan
positioning produk. Segmantasi pasar dan positioning produk menjadi kontribusi pemasaran
paling penting pada manajemen strategis.
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar (market segmentation) secara lusa digunakan untuk menerapkan strategi.
Segmentasi pasar adalah variable yang penting dalam implementasi strategi
karena
setidaknya tiga alas an utama. Pertama, strategi seperti pengembangan pasar, pengembanagn
(personal selling)
Promosi penjualan
publisitas
Tingkat harga
Diskon dan potongan
penjualan
Termin pembayaran
2. Positioning Produk
Setelah pemasar menetapkan segmentasi sehingga perusahaan dapat membidik kelompok
konsumen tertntu, langkah selanjutnya adalah menemukan ekspektasi dan
keinginan
konsumen. Positioning merupakan pengembangan skema representasi yang mencerminkan
produk atau jasa anda dibandingkan dengan pesaing dalam dimensi yang penting bagi
kesuksesan dalam industry.
Langkah- langkah berikut ini dibutuhkan dalam positioning produk :
1. Pilih criteria kunci yang secara efektif membedakan produk atau jasa dalam industry
. Gambarkan diagram peta positioning-produk dua-dimensi dengan kriteria yang spesifik
disetiap sumbunya.
3. Tetapkan produk dan jasa pesaing sebagai resultan matriks empat kuadrat.
4. Identifikasi area-area dalam peta positioning dimana produk dan jasa perusahaan harus
paling kompetitif dipasar yang ada. Lihatlah area yang belum terisi (relung pasar atau niche).
5. Kembangkan rencana pemasaran untuk menentukan posisi produk atau jasa perusahaan
secara tepat.
Beberapa aturan dalam menggunakan positioning produk sebagai alat implementasi strategi
adalah berikut:
1. Lihatlah pada area yang belum terisi atau relung yang masih kosong (vacan niche).
Peluang
terbaik bias jadi adalah segmen yang belum terlayani.
2. Jangan menetapakn segmen secara tumpang-tindih. Keuntungan apapun dari perpotongan
tersebut (misalnya, target pasar yang lebih besar) akan terhapus oleh kegagalan memuaskan
satu segmen. Dalam pengertian teori keputusan, maksudnya disini adalah untuk menghindari
suboptimasi akibat mencoba melayani lebih dari satu fungsi objektif.
3. Jangan melayani dua segen dengan satu strategi yang sama. Biasanya, suatu strategi yang
berhasil untuk satu segmen tidak bias begitu saja diterapkan pada segmen lain.
4. Jangan memosisikan diri ditengah-tengah peta. Tengah biasanya menunjukkan strategi
yang digunakan tidak dijalankan dengan jelas untuk membedakan karakteristik yang ada.
Aturan ini bervariasi mengikuti jumlah pesaing. Sebagai contoh, ketika ahnya ada dua
pesaing, seperti dalam pemilihan presiden amerika serikat, tengah menjadi posisi strategis
yang diharap-harapkan.
Strategi positioning produk yang efektif memenuhi dua kriteria: (1) secara unik membedakan
perusahaan dalam persaingan tersebut, dan (2) membawa konsumen untuk mengharapkan
pelayanan yang sedikit berbeda dari yang akan atau bias diberikan konsumen. Perusahaan
seharusnya tidak membuat ekspektasi yang melebihi ekspektasi yang bisa atau
akan
diberikan.
B. Isu-Isu Keuangan/Akuntansi
1. Mendapatkan Modal Untuk Implementasi Strategis
Implementasi strategi yang sukses terkadang memerlukan tambahan modal. disamping laba
bersih dari operasi dan penjualan asset, dua sumber dasar perolehan modal bagi suatu
organisasi adalah pinjaman dan setoran modal. Menentukan kombinasi yang tepat antara
pinjaman dengan modal disetor dalam struktur modal perusahaan adalah vital
bagi
kesuksesan implementasi strategi
1) Jika perusahaan mengalami kerugian pada tahun tersebut atau,
2) Jika perusahaan memiliki labah bersih positif pada tahun tersebut namun harus
membayar dividen lebih besar dari jumlah lab yang diperoleh.
e. Proyeksikan pos-pos dineraca, dimulai dari lab ditahan dan kemudian memperkirakan
modal pemegang saham, utang jangka panjang, utang jangka pendek, total utang, total aktifa,
aktifa tetap, dan aktifa lancar.
f. Tulislah catatan proyeksi pada laporan. Kapanpun terjadi perubahan dari tahun ke tahun
yang diproyeksikan, beri catatan yang perlu diberikan.
3. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan atau financial bugget adalah dokumen yang memperlihatkan secara
detail bagaimana dan bisa diperoleh dan dibelanjakan untuk suatu priode tertentu, biasanya
anggaran yang dipakai adalah anggaran tahunan. Ada bbebrapa bentuk anggaran yang dipakai
seperti: anggaran kas,anggaran oprasi, anggaran penjualan, anggaran lab,anggaran pabrik,
ang dari 10% strategi yang dirumuskan berhasil diterapkan. Strategi hanya berpeluang berhasil (berpeluang,
bukan pasti) diterapkan di sebuah perusahaan dengan kualifikasi sebagai berikut:
1. Isu-isu Pemasaran
Dua variabel penting dalam pemasaran adalah segmentasi pasar dan pemosisian produk.
Segmentasi pasar bertujuan untuk menjangkau kelompok konsumen tertentu. Segmentasi pasar penting karena:
2. Isu-isu Keuangan/Akuntansi
Beberapa hal yang penting dalam bagian ini adalah:
1.
penggalangan modal,
2.
3.
4.
menggalang dana dengan utang jangka pendek atau jangka panjang, atau dengan saham preferen
atau saham biasa,
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penggalangan Modal
Penggalangan modal menjadi penting karena penerapan strategi yang berhasil seringkali membutuhkan
tambahan modal. Sumber-sumber modal bagi perusahaan adalah:
hutang
ekuitas
laba bersih
penjualan aset
penjualan saham
Perusahaan harus jeli dalam menentukan rasio hutang dan ekuitas dalam struktur modalnya agar penerapan
strategi berjalan baik.
Teknik yang umum digunakan adalah :
Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT - Earnings before interest and share)
Jenis analisis ini dapat digunakan untuk meramalkan dampak pelaksanaan keputusan perusahaan.
Sebuah proyeksi laporan laba rugi dan neraca memungkinkan organisasi untuk menghitung rasio proyeksi
keuangan dalam berbagai skenario strategi implementasi. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan
dengan rata-rata industri, rasio keuangan dapat memberikan gambaran kelayakan berbagai implementasi
strategi.
Proyeksi Laporan keuangan merupakan bentuk dari perencanaan keuangan. Proyeksi akan memudahkan
perusahaan melihat apa yang terjadi beberapa tahun yang akan datang. Jenis dimensi proyeksi:
Waktu:
Interaksi
Proyeksi dibuat dengan mengkombinasikan antara proposal investasi dan pilihan pendanaan yang digunakan.
Proyeksi dibuat dengan memberikan kesempatan perusahaan untuk menentukan beberapa alternatif pilihan
berdasarkan skenario yang telah ditentukan.
Kelayakan / Feasibility
Proyeksi harus dibuat dengan pertimbangan akal sehat dan sesuai dengan kondisi dan kemampuan
perusahaan.
Neraca,
Arus kas,
1.
Tentukan korelasi item-item dalam neraca terhadap penjualan -> hitung dalam prosentase.
2.
Kalikan prosentase tersebut dengan proyeksi penjualan untuk mendapatkan nilai item-item dalam
neraca pada tahun proyeksi.
3.
Jika tidak terdapat korelasi antara item dalam neraca dengan penjualan maka nilai dalam neraca
tahun sebelumnya dianggap sama dengan tahun proyeksi.
4.
5.
6.
anggaran tunai,
operasi,
penjualan,
laba,
pabrik,
modal,
belanja,
divisional,
variable,
anggaran kas,
anggaran operasional,
anggaran penjualan,
anggaran laba,
anggaran pabrik,
anggaran modal,
anggaran biaya,
anggaran divisi,
anggaran variabel,
anggaran tetap.
Anggaran keuangan memiliki beberapa keterbatasan.
1.
Program anggaran dapat terlalu rinci, rumit dan terlalu mahal. Overbudgeting atau underbudgeting
anggaran dapat menyebabkan masalah.
2.
Anggaran keuangan dapat menjadi pengganti tujuan. Anggaran adalah alat, bukan tujuan itu
sendiri.
3.
Anggaran dapat menyembunyikan inefisiensi jika hanya didasarkan pada preseden bukan pada
evaluasi berkala keadaan dan standar.
4.
Anggaran kadang-kadang digunakan sebagai instrumen tirani yang dapat mengakibatkan frustrasi,
dendam, dan turnover tinggi.
Untuk meminimalkan pengaruh yang terakhir, manajer harus meningkatkan partisipasi bawahan dalam
mempersiapkan anggaran.
2.
3.
Pendekatan pertama adalah penentuan kekayaan bersih atau equitas pemegang sahamnya. Kekayaan bersih
menunjukkan nilai total saham biasa, tambahan modal disetor dan saldo laba. Setelah menghitung kekayaan
bersih, tambahakan atau kurangi dengan nilai good will, kelebihan atau kekurangan aset dan aset tak berwujud.
Aset tak berwujud mencakup hak cipta, paten dan merek. Good will muncul hanya jika sebuah perusahaan
mengakuisisi perusahaan lain dan membayar lebih banyak daripada nilai buku.
Pendekatan kedua nilai sebuah perusahaan tumbuh dari keyakinan bahwa bahwa nilai bisnis seharusnya
didasarkan pada keuntungan yang mungkin diperoleh pemiliknya melalui laba bersih. Aturan konservatif adalah
dengan mengalikan keuntungan tahunan lima kali.
Pendekatan ketiga membiarkan pasar menentukan nilai suatu bisnis, melibatkan tiga metode: a. dasarkan
perusahaan atas harga jual perusahan serupa, b. metode rasio harga laba dan c. metode saham beredar.
Menjadi perusahaan pertama yang memasarkan produk teknologi baru, strategi ini glamour dan
menarik, tetapi juga berbahaya.
2.
Menjadi peniru yang inovatif dari produk-produk yang berhasil, dengan demikian meminimalkan
resiko dan biaya awal.
3.
Menjadi produsen berbiaya rendah dengan memproduksi misal produk-produk serupa namun lebih
murah dari produk yang belum lama diperkenalkan.
Perusahaan
internal
mengumpulkan,
dan
informasi
eksternal
danberbagai
secara
efektifyang
dapat
memperoleh
keunggulan
kompetitif
dari
perushaan
lain. Di
perusahaan
yang
berhasil
dengan
perusahaan
yangmengevaluasi
tidak
berhasil.
Proses
manajemen