Anda di halaman 1dari 21

SR ENGINEERING

II.

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN TATA UDARA &


VENTILASI MEKANIS

Daftar Isi

Halaman

2.00.0.

KETENTUAN UMUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM


TATA UDARA (PENKONDISIAN DAN DISTRIBUSI)

3.00.0.

PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN & INSTALASI

4.00.0.

SPESIFIKASI TEHNIK AC VRF/ VRV

5.00.0.

FAN VENTILASI

6.00.0.

FILTER ATAU SARINGAN UDARA

7.00.0.

PEREDAM GETARAN

8.00.0.

SISTEM PENGATURAN KONTROL OTOMATIS

9.00.0.

PEKERJAAN DUCTING

10

10.00.0.

PEKERJAAN PEMIPAAN

13

11.00.0.

PEKERJAAN ISOLASI

14

12.00.0.

PEKERJAAN LISTRIK/KONTROL

16

13.00.0.

PEKERJAAN LAIN-LAIN

18

14.00.0.

TESTING

19

21.00.0.

PRODUK

21

SR ENGINEERING

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

2.00.0. KETENTUAN UMUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM TATA UDARA


2.01.0. U m u m
Pasal-pasal di bawah ini menjelaskan secara umum ketentuan-ketentuan yang
perlu diikuti untuk semua bagian-bagian yang dalam pelaksanaannya berhubungan
dengan instalasi tata udara.
Gambar-gambar dan spesifikasi adalah ketentuan spesifik yang saling melengkapi
dan sama mengikatnya.
2.02.0. Kondisi Perancangan
1. Kondisi udara luar
Temperatur
Relative Humidity

: 33 C (91,4F)
: 74%

2. Kondisi dalam ruangan (semua ruangan yang di kondisikan)


Temperatur
: 24 C 2 C / 75 F 4 F
Relative Humidity : 55% 10% RH
3. Noise Criteria
R. Kerja

: 30 - 45 NC ( 35 - 50 dB )

2.03.0. Perlindungan Kebakaran


Semua peralatan maupun instalasi yang mengharuskan diperlukan tahan terhadap
api dalam jangka waktu tertentu, maupun terhadap penyebaran api disebabkan
adanya celah-celah antara pipa atau duct dengan dinding atau lantai harus
menggunakan material yang sesuai untuk tujuan tersebut.
2.04.0. Instalasi
1.

Umum.
Semua peralatan dan alat-alat bantu harus dipasang sesuai dengan caracara pemasangan yang secara teknis praktis, baik dan dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai
dengan petunjuk dan instruksi pada brosur atau
publikasi yang dikeluarkan pabrik dari peralatan ataupun alat-alat bantu
tersebut.

Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus


menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK dalam
rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.

Pemborong harus menyerahkan Methode Pelaksanaan dan Prosedure


kepada Direksi/MK untuk disetujui.

Pemborong wajib untuk menjaga dan mencegah terjadinya bahaya, kerusakan


atau pencemaran terhadap lingkungan yang mungkin timbul dalam rangka
pelaksanaan Pekerjaan

Pemborong wajib HSE dan Quality Plan sebelum pelaksanaan.

Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan


kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang
diragukan,
Pemborong
harus
segera
menghubungi
Direksi/MK.
Pengambilan ukuran dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah
akan menjadi tanggung jawab Pemborong.
2

SR ENGINEERING

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

2. Landasan Peralatan.
Semua
landasan untuk
peralatan dan motor, ukurannya sedemikian
rupa sehingga tidak ada bagian- bagian peralatan maupun motor yang
berada diluar landasan. Berat peralatan diartikan berat dalam operasinya
3. Platforms.
Untuk peralatan seperti fan dan sejenis yang menggantung dan duduk
pada suatu platform, maka platform harus diperkuat dengan suatu frame
besi kanal (siku) yang dilas atau dibautkan, atau dikeling ke frame
sehingga cukup kuat, kaku dan tidak bergetar dalam operasinya.
2.05.0. Penetrasi Atap.
Semua bagian instalasi yang menembus atap seperti duct, pipa, venting harus
dilengkapi dengan pinggiran beton (curb) sekeliling bagian-bagian instalasi
tersebut sehingga konstruksinya betul-betul kedap air.
2.06.0. Pencapaian Peralatan Untuk Service.
1. Semua peralatan utama ataupun peralatan bantu dalam prinsip pemasangannya harus
mudah untuk
bisa diamati,
diservice
dan
mudah
dicapai dalam perbaikan, termasuk juga accessories pipa dan duct seperti,
damper, filter dll.
Untuk itu kontraktor dalam pemasangannya wajib memperhatikan posisi yang
terbaik dari peralatan dan accessories tersebut, sehingga
tujuan yang
dimaksud tercapai.
2. Disamping itu kontraktor harus mengusulkan kepada Pihak Direksi/MK/Owner
(bila belum ditunjukkan pada gambar) pintu-pintu service (acces panel),
untuk setiap peralatan dan accessories yang berada dalam shaft atau ceiling
yang memerlukannya, beserta ukuran dan lokasi yang tepat.
3. Bila dalam gambar rencana sudah ditunjukkan ada acces panel yang
diperlukan, maka penggeseran untuk posisi yang tepat dari acces panel tsb
sehubungan
dengan letak
peralatan/accessories
dan kaitannya dengan
arsitek/interior perlu dibicarakan dengan Pihak Direksi/MK/Owner untuk
disetujui.
2.07.0. Perlindungan Peralatan dan Bahan.
1. Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi kontraktor untuk melindungi
peralatan-peralatan, bahan-bahan baik yang
sudah, maupun belum
terpasang bila diperkirakan bisa rusak, cacat ataupun mengganggu situasi
sekitarnya ataupun oleh alam (hujan, debu, pasir, lembab) ataupun oleh
bahan-bahan kimia sekitarnya.
2. Sebelum penyerahan, instalasi dibersihkan atau ditest dan diadjust kembali
untuk membuktikan bahwa peralatan dan bahan beroperasi dengan baik.
Peralatan dan bahan yang rusak atau cacat karena tidak dilakukan perlindungan
yang benar adalah merupakan bagian instalasi yang tidak bisa diterima (serah
terima belum 100%).
2.08.0. Pengecatan
Semua bagian-bagian pekerjaan yang menyangkut carbon steel atau seng yang
digalvanis harus dicat dasar dan cat finish. Sebelum pengecatan dilakukan,
bagian-bagian harus bebas dari grease, minyak dan segala kotoran yang melekat.
Urut-urutan pengecatan adalah cat dasar anti karat (zinccromate) dan cat finish
3

SR ENGINEERING

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

terdiri atas 2 lapis cat copolymer. Untuk peralatan-peralatan yang cat fabriknya
rusak/cacat dalam pengangkutan, penyimpanan dlsb, harus dicat kembali
sesuai aslinya atau sesuai dengan warna yang ditentukan Pihak Direksi/MK/
Owner. Untuk jalur-jalur pipa, code warna disesuaikan dengan standard.
2.09.0. Anti Karat
1. Semua peralatan bantu instalasi, yang berasal dari besi dan sebelumnya tidak
diperlakukan untuk anti karat (semacam penggantung, dudukan, landasan,
flens dan lain sebagainya) harus dicat dengan cat anti karat, yaitu zinchromate
dan selanjutnya cat finish dengan warna yang ditentukan.
2. Semua baut, mur dan washer haruslah zinc electroplated.
3. Landasan penyangga peralatan (steel bases), seluruhnya harus bersih
dari bebas las-lasan, dicat dasar dengan zinchromate dan cat akhir (finish) 2
lapis.
2.10.0. Sleeve, peralatan yang tertanam di dinding.
Peralatan bantu, sleeve dan lain-lain yang diperlukan tertanam atau menembus
concrete atau tembok harus dipasang dan dilengkapi sesuai petunjuk dagang.
Untuk itu ukuran,
posisi yang disiapkan untuk keperluan tersebut harus
dikonsultasikan dengan Direksi/MK/Owner dan disertai gambar detail. Semua
ducting
atau pipa tembus
dinding harus menggunakan sleeve dengan
clearance 20mm (3/4") jika duct atau pipa berisolasi, clearance tetap dibutuhkan
20mm (3/4") antara isolasi dan sleeve. Sleeve yang menembus atap harus
diperpanjang 200 mm diatas atap lantai. Setelah pemasangan pipa atau duct
clereance harus diisi dengan sealant yang tahan api.
2.11.0. Penomoran, Nama Peralatan/Accessories
Semua peralatan terpasang dan asesorisnya harus diberi kode nama peralatan
dan nomor, sesuai seperti yang dicantumkan pada daftar peralatan atau data
sheet atau sabagai tercantum pada gambar rencana. Bila ada peralatan atau
asesories yang belum mempunyai kode nama dan nomor, kontraktor wajib
mengusulkan kepada Direksi/MK/Owner dan ini semua sudah harus tercantum
dalam as built drawing.
3.00.0. PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN DAN INSTALASI.
3.01.0. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan dan pemasangan
Instalasi Tata
Udara (Air Conditioning) dan Ventilasi Mekanis (Mechanical
Ventilation) secara lengkap termasuk semua perlengkapan dan sarana
penunjangnya, sehingga diperoleh suatu instalasi yang lengkap dan baik, serta
diuji dengan seksama dan siap untuk dipergunakan.
3.02.0. Pengadaan dan Pemasangan
1.
2.
3.

Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian semua peralatan tata


udara (air conditioning) seperti : AC Split (outdoor + Indoor), Fan, Thermostat,
Control dan lain-lain.
Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian seluruh instalasi ducting.
Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian seluruh instalasi
pemipaan refrigerant AC Split.

SR ENGINEERING

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian seluruh instalasi


pemipaan air pengembunan (drainage) sampai kesaluran air terdekat.
Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian seluruh instalasi kontrol
AC Split , Damper, Thermostat yang ada.
Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian Interlock sistem instalasi
Tata Udara, dan Ventilasi dengan sistem Fire Alarm yang ada.
Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian sumber daya listrik bagi
seluruh instalasi ini seperti kabel dan panel AC.
Seluruh indoor unit dan outdoor unit harus dilengkapi dengan isolating
vibration.
Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang terjadi
akibat
instalasi ini seperti tercantum dalam dokumen ini.
Perbaikan kembali semua kerusakan dan finishing yang diakibatkan oleh
pekerjaan instalasi ini.
Mendidik petugas dari pemilik gedung, yang ditunjuk mengenai cara-cara
menjalankan dan memelihara instalasi ini.
Menyerahkan Tools Part (Alat bantu standar untuk perbaikan mesin yang
terpasang), gambar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan
memelihara serta data teknis lengkap peralatan instalasi yang terpasang.
Mengadakan
pemeliharaan
instalasi
ini
secara berkala selama masa
pemeliharaan.
Memberikan garansi terhadap mesin/peralatan yang terpasang.
Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen
ini beserta addendumnya.

16.
4.00.0. SPESIFIKASI TEHNIK AC VRF/ VRV
4.01.0. Lingkup pekerjaan
Pemasangan dan pengadaan Unit AC VRF/VRV lengkap dengan material & peralatan
bantu, service & pengetesan sehingga siap dioperasikan sesuai dengan
perencanaan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencanaan yang melengkapi
dokumen ini.
4.02.0. U m u m
Secara umum AC VRF/VRV harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :

Pendinginan yang kontinyu dan terjamin pada setting suhu tertentu.

Konstruksi AC VRF/VRV harus simple sehingga memungkinkan kemudahan


dalam instalasi, maintainance, inspeksi dan service unit.

Sistem AC VRF/VRV merupakan system Package dengan system module. Satu


module unit outdoor harus mempunyai kapasitas minimal 20 HP.

Module Outdoor AC harus dapat di advance dengan menggabungkan minimal 3


module menjadi satu system AC dengan menggunakan pipa refrigerant (
tembaga ).

4.03.0. SPESIFIKASI TEKNIK AC VRF/VRV


a.

Jenis AC adalah AC Variable Refigerant Flow ( VRF ) tipe Direct Expansion Air
Cooled.

SR ENGINEERING

b.

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

Unit AC terdiri dari Indoor Unit dan Outdoor unit (Condenser) yang dilengkapi
dengan 1 3 buah compressor sesuai dengan kapasitas unit outdoor masing
masing.

4.04.0. JENIS REFRIGERANT VRF/VRV


Jenis refrigerant yang digunakan adalah R410A.
4.05.0. KOMPRESOR DAN SIRKUIT PENDINGINAN VRV/VRF
a. Jenis compressor yang digunakan adalah kombinasi inverter compressor dan
Standard Compressor.
b. Jenis kompressor adalah rotary compressor untuk inverter compressor dan scroll
compressor untu standard compressor, dilengkapi dengan crankcase heater yang
melingkar di body compressor.
c. Sistem pendinginan dilengkapi electronic expansion valve, oil separator.
d. Untuk memonitor dan menyeimbangkan oil compressor untuk semua compressor di
dalam satu system pemipaan, maka dalam satu system pemipaan harus di pasang
pipa tembaga antara satu module dengan module lainnya dalam satu system
pemipaan.
e. Sistem pendinginan juga dilengkapi dengan sensor dan switch untuk pengamanan
terhadap tekanan tinggi / rendah kompressor.
f.

Di dalam satu system pemipaan, indoor unit dapat dipasang lebih dari satu unit
indoor dan maksimum sampai 64 indoor unit.

g. Masing masing indoor unit harus memiliki remote control dan mempunyai
kemampuan

untuk

mengontrol

secara

individual,

meliputi

ON/OFF,

setting

temperature dan fan speed.


h. Sistem Control AC baik individual maupun master control harus dari merk yang sama
dengan brand AC.
4.06.0. INDOOR UNIT VRF/VRV
a. Indoor unit harus memiliki banyak type dan model seperti : wall mounted type,
cassette type, ducted type, dan floor standing type.
b. Model dan type indoor dalam satu system pemipaan boleh bermacam macam baik
itu type maupun modelnya.
c. Koil pendingin terdiri dari tabung tembaga dan aluminum fin.
d. Dilengkapi receiver penampung air kondensasi.
e. Dilengkapi sensor suhu ( temperature ).
4.07.0. PIPING LENGTH VRF/VRV
Unit AC VRF harus dapat beroperasi pada level ketingguan Indoor dan Outdoor
minimal sepanjang 50 meter dan Panjang Indoor dan Outdoor dalam satu pemipaan

SR ENGINEERING

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

( system ) minimal sepanjang 180 meter dengan total panjang pipa dalam satu
system maksimal sampai 1000 meter.
4.08.0. COOLING OPERATION RANGE VRF/VRV
Unit Outdoor AC VRF harus mempunyai kemampuan cooling operation range
minimal di temperature -10C dan maksimal sampai temperature outdoor 46C.
4.09.0. OUT DOOR (KONDENSER) VRF/VRV
a.

Kondensor harus merupakan single module/ beberapa module yang memiliki 1 set
pipa discharge/liquid dari unit outdoor ke arah indoor lalu dipisahkan antara masing
masing indoor dengan menggunakan percabangan ( branch joint ) di setiap
percabangan indoor.

b. Range kapasitas unit dalam satu modul minimal 8 HP dan maksimum 20 HP.
c. Kapasitas unit dapat di expand menjadi lebih besar dengan menggabungkan
maksimum 3 unit module condenser.
d. Kapasitas total penggabungan 3 unit module maksimum 60 HP.
5.00.0. FAN VENTILASI
5.01.0. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan peralatan Ventilasi (Fan) termasuk tenaga kerja, supervise, material,
peralatan, aksesoris, service dan pengetesan sehingga siap diopeasikan sesuai
dengan perencanaan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana yang
melengkapi dokumen ini.
5.02.0. Umum
1.

Spesifikasi teknis yang diuraikan dibawah ini, adalah sebagai kebutuhan dasar
yang harus diikuti. Sedangkan ketentuan ketentuan spesifik terhadap type,
kemampuan (performance) peralatan, kelengkapan dan lainnya dapat dilihat
pada lembar gambar rencana "Daftar Peralatan" ataupun data sheet bila
dilampirkan.

2.

Fan harus sudah mendapatkan sertifikat, sesuai standard yang berlaku


dinegara dimana fan tersebut dibuat untuk testing dan rating (performance)
seperti sebagai contoh AMCA standard 210 - 74 di Amerika.

3.

Sound pressure level harus dilengkapi dalam dB dengan Re 10-12 watt pada
octave band mid freq. 60 - 4000 Hz.

4.

Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang


rendah dalam
operasinya, dan dalam batas- batas yang normal. Bilamana ternyata noise
levelnya tinggi harus diberi tambahan noise silencer tanpa adanya tambahan
biaya.

5.

Pemasangan fan termasuk instalasi kabel dari panel, remote, on off switch dan
pilot lamp.

6.

Bagian fan yang berhubungan dengan udara luar (pada inlet atau outlet) harus
diberi kawat nyamuk Stainless Steel yang bisa dibuka untuk dibersihkan.

SR ENGINEERING

7.

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

Kontraktor mengajukan data produk : Fan Selection (By Computerized) printed


data dari pabrik pembuat, catalog, acoustic performance, data pengetesan,
performance curve, pedoman operasional dan maintenance, dan memberikan
fan belt untuk masing-masing fan setelah balancing dilakukan sebagai spare
part.

5.03.0. Spesifikasi Teknis


1.

Centrifugal Fan
Fan harus dari type air foil, forward curve atau backward curve untuk static
pressure di atas 100 mm Wg (4 in Wg) seperti yang dijelaskan dalam daftar
peralatan dengan komponen-komponen sbb. :

2.

Axial Fan

3.

Tipe in line
Casing dari galvanis steel dan continuous welded untuk menghidari
terjadinya kebocoran udara.
Impeller dari multiblade galvanized steel
Shaft dari mild steel
Pelumasan memakai grease ball atau roller bearing dan diusahakan
maintenance free.
Dilengkapi dengan vibration isolator, outlet & inlet flange.
External rotor motor berputar disekeliling internal stator.
Bisa dilakukan speed kontrol motor fan.
Motor dari jenis TEFC, IP 44, isolasi kelas F (outdoor type).
Fan dan motor duduk pada suatu rangka dudukan (base frame),
dengan posisi motor dapat diatur untuk ketegangan tali kipas (bila
hubungan motor dan fan bukan hubungan langsung) lengkap dengan
penutup tali kipas.
Sediakan pintu akses untuk semua fan scroll diameter lebih 900 mm.
Pintu dari tipe tipe quick opening.

Impeller fan dari type airfoil blade, adjust table pitch.


Material fan :
1. Casing
: hot dipped galvanized mild steel
2. Impeller & hub
: alluminium alloy casting
3. Hub
: alluminium alloy casting
4. Pelumasan
: grease ball atau roller bearing
Motor dari jenis TEFC, IP 54, isolasi kelas F (outdoor type).
Fan lengkap dengan counter flens untuk peyambungan ke ducting.
Dilengkapi dengan accessories bell mouth (inlet cone) bila inlet suction
tidak disambungkan ke duct (seperti ditunjukkan dalam gambar atau data
sheet).
Sediakan pintu akses untuk semua fan scroll diameter lebih 900 mm.
Pintu dari tipe tipe quick opening.

Propeller Fan (wall atau ceiling fan)

Fan dari type propeller untuk


dinding
maupun ceiling, kecuali bila
dinyatakan Ceiling Fan dari type Centrifugal In Line seperti ditunjukkan
dalam gambar atau data sheet.

Untuk fan dinding yang berhubungan dengan luar lengkap dengan


automatic shutter dari jenis alluminium (bila ditunjukkan dalam gambar
rencana atau data sheet).

SR ENGINEERING

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

Untuk fan dinding dengan kapasitas besar dan static pressure tinggi
(high pressure fan), rangka fan dari baja yang dicat anti karat
dengan impeller dari alluminium die-cast.

6.00.0. FILTER ATAU SARINGAN UDARA


6.01.0. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan butir ini adalah pengadaan dan pemasangan Filter/saringan
udara yang masuk/inlet ke Indoor Unit yang menjadi kesatuan sesuai dengan
standart product yang ditunjukkan dalam spesifikasi teknik ini.
6.02.0. U m u m
Spesifikasi teknis yang diuraikan berikut ini adalah
yang harus dipenuhi.

sebagai

kebutuhan dasar

7.00.0. PEREDAM GETARAN


7.01.0. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan butir ini adalah pengadaan dan pemasangan alat peredam
getaran (Vibration Isolation/ Eliminator)
untuk semua
mesin yang bergetar
seperti Outdoor Unit, Fan dan perlu juga untuk duct, pipa dan lain-lain.
7.02.0. Spesifikasi Teknis
1.

Alat peredam getaran (Vibration Isolator) ini harus dapat


mesin dengan effisiensi 90 %.

meredam getaran

2.

Jenis peredam getaran yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan mesin/unit
yang akan diredam getarannya.

3.

Peredam getaran yang terpasang haruslah sesuai dengan persyaratan/


rekomendasi pabrik pembuat alat/mesin. Peredam getaran dapat berupa
Neoprene Pad, Neoprene Mounts, Spring Isolators, Restrain Isolators, Pipe
Hanger dll.

8.00.0. SISTEM PENGATURAN KONTROL OTOMATIS


8.01.0. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan peralatan sistem kontrol otomatis pada peralatanperalatan yang memerlukannya, baik seperti yang dituangkan pada gambar
rencana, maupun yang tidak dituangkan dalam gambar rencana, tapi merupakan
bagian peralatan kontrol yang harus dipasang untuk berfungsinya peralatan
tsb, atau sebagaimana diuraikan pada uraian sistem, sehingga sistem kontrol
dapat berfungsi sebagai mana dikehendaki.
8.02.0. Uraian Sistem
1.

Kontrol sistim AC

Start, stop dan status dari masing-masing unit Indoor AC harus dapat di
control oleh control yang letaknya disetiap ruang.

SR ENGINEERING

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

9.00.0. PEKERJAAN DUCTING


9.01.0. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan (termasuk
fabrikasi) pekerjaan duct lengkap dengan isolasi/tanpa isolasi, damper, grilles,
register, berikut alat-alat bantu yang menunjang pekerjaan tersebut seperti
ditunjukkan dalam gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.
9.02.0. U m u m
1.

Jika tidak diterangkan secara khusus istilah ducting secara umum berarti
pekerjaan duct, fitting, damper, support dan lain-lain komponen/accessories
yang diperlukan untuk melengkapi instalasi ini.

2.

Jalur-jalur ducting yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar
yang menunjukkan route dan ukuran ducting.

3.

Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing)


dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-potongan
yang diperlukan dan mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan
sebelum dilaksanakan.
PRESSURE RATINGS
Smoke evacuation ductwork
Kitchen extract ductwork
All other ductwork

500 Pa
500 Pa
400 Pa

4.

Ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar adalah ukuran bersih dan
penampang laluan udara. Jika diperlukan lining untuk ukuran duct tersebut,
berarti penampang harus diperbesar sesuai ketebalan lining.

5.

Bahan ducting dari Baja Lapis Seng (BJLS). Untuk system Ventilasi dan Air
Conditioning (ALT.1)

6.

Pemotongan bahan ducting dilakukan diluar proyek dan fabrikasinya dapat


dilakukan di area proyek.

9.03.0. Konstruksi Duct


1.

Konstruksi duct adalah untuk low velocity (low pressure duct) dengan static
pressure didalam duct sampai 3 in WG (750 Pa) dengan kecepatan maksimum
1.800 - 2.500 fpm (9 - 12.5 m/s).

2.

Konstruksi duct harus mengikuti standard SMACNA, kecuali kalau ditentukan


hal-hal yang harus dipenuhi diluar standard tersebut.

3.

Semua sambungan melintang duct untuk ukuran diatas 600 mm harus


memakai sambungan flens dari besi siku dengan memakai rubber packing
tebal 2 mm.

10

SR ENGINEERING

4.

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

Hubungan antara dimensi duct dengan pemakaian sheet metal adalah


sebagai berikut :
THE APLICATION SCHEDULE

THE GREATEST DUCT DIMENSION


(inch)

THICKNESS THE BJLS /


(mm)
ZINCALUME

Seng Galvanis
(g/sq.m)

up to 12"

0.6

BJLS. 60-K

305

13" - 18"

0.7

BJLS. 70-K

305

19" - 30"

0.8

BJLS. 80-K

305

31" - 40"

1.0

BJLS. 100-K

305

Over 40"

1.2

BJLS. 120-K

305

SII.0137-80
5.

Semua sambungan ducting dengan jarak maks 2.000 mm (sambungan flange,


slip joint, pitsburg lock seam, dan lain-lain) harus betul- betul rapat udara
dengan menggunakan sealant yang mencegah terjadinya kebocoran udara.

6.

Percabangan (take off) harus memakai splitter damper yang dapat


dan dikunci pada kedudukannya.

7.

Reducer (transition), kemiringan duct dibuat tidak lebih dari 14.

8.

Lubang pengetesan, pada main supply dan return duct harus dibuat lobang
pengetesan
untuk mengukur temperatur, kelembaban serta static dan
velocity pressure. Setelah selesai ditutup kembali dengan plastik probe yang
diisolasi.

9.

Penguatan duct, semua duct yang


berukuran lebih
permukaannya harus dibuat cross broken (patah silang).

besar

diatur

500 mm

10. Penggantung duct, cara penggantungan duct harus sedemikian rupa sehingga
praktis tidak terjadi lendutan-lendutan, getaran-getaran dan deformasi.
11. Persyaratan penggantungan harus mengikuti :
Uk. Terpanjang Duct
(mm)
Sampai dengan 300
325 s / d 750
775 s / d 1350
1375 s / d 2100
2125 keatas

Dia. Penggantung
(mm)
8
8
10
15
20

Trapeze besi siku


(mm)
25 x 25 x 3
25 x 25 x 3
30 x 30 x 3
40 x 40 x 5
40 x 40 x 5

Jarak
(m)
2
2
1,5
1,5
1,5

Catatan : Penggantung ducting memakai Galvanised Long Screw type.


12. Elbow, dibuat sesuai gambar spesifikasi atau gambar detail.
13. Semua elbouw harus dari type full radius elbow, jari-jari dalam (RT) sama
dengan lebar duct. Untuk keadaan dimana harus menggunakan short radius
elbow (RT lebih kecil dari lebar duct) harus memakai turning vanes.
14. Turning vanes jumlah dan posisinya
dasar(RT)/(RH).

11

ditentukan dengan chart logaritma atas

SR ENGINEERING

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

Untuk elbow tegak lurus harus memakai guide vanes double thickness,
sesuai gambar detail. Untuk mengikat konstruksi penggantung ke beton
dipergunakan ramset/dynabolt.
15. Sambungan flexible.
Pemborong harus memasang sambungan flexible connection dari bahan
double sheet glass cloth (canvas) tebal 0,65
mm atau
lebih, fire
resistance ke duct yang masuk/ keluar dari fan atau AHU).
Panjang flexible connection tak lebih dari 20 cm, dan tidak menimbulkan
kebocoran pada sambungan.
Cara pemasangan harus dalam satu garis lurus sedemikian rupa, sehingga
tidak menyebabkan pengecilan luas penampang.
16. Alumunium Flexible Round Duct terdiri dari tipe 2 lapis aluminium laminate
incapsulating dengan steel spring helix dan wire spacing 2 mm jenis fire
resistance. Tekanan kerja max. 5 inch WG. Flexible duct ke peralatan
memakai klem khusus (quick klem) dari bahan plastic.
9.04.0. Grille, Register, Diffuser
1.

Diffuser, grille dan register harus terbuat dari bahan alumunium anodized
profile. Pemasangan diffuser/grille ke plafond harus memakai rubber sponge
tebal 6 mm.

2.

Warna untuk diffuser, grille dan register di anodized dengan


ditentukan kemudian oleh Arsitek/Pemberi Tugas.

3.

Supply register harus mempunyai vertical dan horizontal blade yang dapat
diatur defleksinya dan memakai volume damper.

4.

Grille sama seperti supply register dalam konstruksinya, tanpa memakai


volume damper.
Damper dari diffuser adalah galvanized iron sheet BJLS 80 type : "Opposed
blade damper". Finishing dicat hitam. Konstruksi harus cukup kaku dan tidak
bergetar karena aliran udara, serta dapat dikunci pada kedudukan yang
dikehendaki.

5.

warna akan

6.

Tidak dibenarkan memakai baut pada permukaan dari diffuser / grille /


register.

7.

T Bar Linier dan Return Grille dengan material aluminium anodized dengan
warna yang akan ditentukan oleh Arsitek/Interior.

8.

Dimensi dari T Bar Linier Supply & Return mengacu ke gambar Interior.

9.

T Bar harus mempunyai pengarah aliran (deflector) yang baik dalam


konstruksinya sehingga fungsi deflector betul-betul membentuk pola aliran
yang memenuhi standartnya dan tidak berubah posisi karena aliran udara.
T Bar diffuser adalah continous maka sambungan antara harus memakai
alignment strip.

12

SR ENGINEERING

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

9.05.0. Plenum Duct


1.

Plenum Duct sesuai dengan dimensinya harus menggunakan material sesuai


dengan ketentuan yang tersebut terdahulu.

2.

Seluruh sisi plenum harus diperkuat dengan besi siku 40 x 40 x 3 dan kalau
perlu memakai bracing pada sisi yang paling panjang.

3.

Diberi isolasi fibre glass density 24 kg/m3 pada bagian luar plenum duct dan
density 48 kg/m3 pada bagian dalam dan keduanya dilapisi aluminium foil
double sided.

10.00.0 PEKERJAAN PEMIPAAN


10.01.0

Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada butir ini adalah pengadaan dan pemasangan instalasi
pemipaan lengkap dengan fitting-fitting, alat-alat bantu, acessories dengan
isolasi sesuai seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana yang melengkapi
dokumen ini.

10.02.0

Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang
tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan route dan ukuran pipa.
Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan
dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-potongan yang
diperlukan dan mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas dan MK sebelum
dilaksanakan.

10.03.0

Material
1.
2.

10.04.0

Pipa Condensate
: Pipa PVC klas AW.
Pipa Refrigrant
: Pipa tembaga (Copper) Class M (mengikuti standart
manufacturer AC Split)

Konstruksi Pemipaan Refrigerant & Drain untuk Split System.


1.

Menyediakan dan memasang instalasi pemipaan untuk seluruh system AC,


(refrigerant dan drain/kondensasi) termasuk fitting-fitting, isolasi dan alatalat bantu).

2.

Hendaknya semua pipa refrigerant harus dikerjakan secara hati-hati dan


sebaik mungkin, sebelum dipasang semua bagian harus sudah bersih, kering
dan bebas dari debu dan kotoran dan hendaknya dipasang sependek
mungkin.

3.

Kontraktor harus memperhitungkan adanya perbedaan tinggi antara


Kondensing dan Evaporator terhadap adanya panjang pipa yang melebihi dari
standard persyaratan pabrik.

4.

Sambungan pipa jenis "hard drawn tubing harus disambung


dengan
perantaraan wrought copper fitting atau non porbus brass fittings, dan
dianjurkan dipakai solder perak dengan meniupkan gas mulia
seperti
nitrogen kering ke dalam pipa yang sedang disambung untuk menghindarkan
terbentuknya kerak oksida di dalam pipa.

13

SR ENGINEERING

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

5.

Solder lunak "tintead 50-50" tidak boleh dipergunakan, solder tintead 95-5"
dapat dipergunakan kecuali pada pipa discharge gas panas.

6.

Pipa jenis "soft drawn tubing" dapat disambung dengan solder, nyala api atau
lainnya yang sesuai untuk
pipa refrigerant.
Pada pipa "precharged
refrigerant lines" yang disediakan oleh pabriknya maka harus dipasang sesuai
dengan persyaratan pabrik.

7.

Pipa refrigerant harus disangga dan digantung dengan baik untuk mencegah
melentur dan meneruskan getaran mesin kepada bangunan.

8.

Pipa refrigerant harus dipasang sesuai dengan persyaratan "Ashrae Guide


Book" dan atau persyaratan pabrik.

9.

Fitting untuk flare points hendaknya jenis standard SAE forged brass flare
menurut ARI standard 720 dengan unit short shank flare.

10. Strainer hendaknya dipasang dalam jaringan refrigerant sebelum masuk ke


thermostatic expansion valve.
11.00.0 PEKERJAAN ISOLASI
11.01.0

Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk isolasi ini adalah pengadaan dan pemasangan isolasi
untuk pipa, ducting dan peralatan yang ditentukan, lengkap dengan material
lainnya yang menunjang bagi keperluan isolasi ini.

11.02.0

11.03.0

Material
1.

Pipa Refrigerant dan


Ducting BJLS

: Elastomeric rubber, density 120 kg/m3,


thermal cond. 0,033 w/m K. Dan
polyethylene
sheet
lengkap
dengan
alluminium foil self adhesive.

2.

Pipa condensate drain

: Elastomeric rubber, density 120 kg/m3,


thermal cond.
0,033 w/m K. Dan
polyethylene
sheet
lengkap
dengan
alluminium foil self adhesive.

3.

Aluminium foil

: Double sided reinforced fire resistant.

4.

Adhesive tape

: Adhesive aluminiumfoil, fire resistant.

Isolasi Dalam (Plenum)


1.

Isolasi dalam untuk plenum baik supply maupun return adalah dimaksudkan
untuk menurunkan noise level yang ditimbulkan oleh peralatan, duct,
fitting, dlsb. sehingga tercapai NC ruang yang dikehendaki.

2.

Ukuran ducting dan plenum yang ditunjukan dalam gambar adalah ukuran
lobang laluan udara setelah diisolasi dalam.

3.

Isolasi dalam dari plenum adalah fibre glass tebal 50 mm seperti yang
ditunjukkan dalam gambar dan dari jenis yang khusus untuk isolasi dalam
dimana salah satu sisi dilapis dengan black neoprane compound atau

14

SR ENGINEERING

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

dilapis dengan glass cloth fire resistant. Tebal isolasi 50 mm untuk plenum
suplai & 25 mm untuk plenum return.
11.04.0

11.05.0

11.06.0

Isolasi Pipa
1.

Pipa yang diisolasi adalah pipa refrigerant AC Split dan pipa condensat.

2.

Ketebalan isolasi pipa refrigerant Split Duct adalah 25 mm (1)

3.

Ketebalan isolasi pipa condensat : diameter s/d 100 mm : tebal 25 mm

4.

Untuk pipa yang berhubungan dengan udara terbuka dan


isolasi memakai Jacketing bahan alumunium tebal 0,5 mm.

5.

Cara melekatkan isolasi kepipa memakai perekat yang dianjurkan pabrik


pembuat isolasi, demikian juga dengan sambungan antara.

6.

Pada setiap gantungan pipa, harus


memakai block kayu
berbentuk
lingkaran penuh dari kayu jati selebar 50 mm dan
setebal sama
dengan isolasi. Ukuran diameter dalam kayu tepat sama dengan diameter
luar pipa. Sambungan antara kayu dan isolasi harus rapat dan memakai
perekat. Selanjutnya pada sambungan tersebut, dibalut dengan adhesive
aluminium foil tape selebar 100 mm.

7.

Pipa yang diisolasi yang dilapisi/ditutup dengan aluminium cladding.

terkena hujan,

Pipa AC Tembaga Berisolasi (Untuk AC Split Duct)


1.

Untuk pipa tembaga jenis Roll, ketebalan pipa minimal adalah 0,61 mm
dengan mechanical caracteristic tensilestrength 205 N / mm pipa tidak boleh
gepeng. Waktu dibending dengan radius yang benar serta tidak retak rambut
waktu diflaring dan dapat menahan tekanan kerja sampai dengan 600 Psi.

2.

Untuk pipa tembaga jenis batangan, ketebalan minimal 1,00 dengan


mechanical caracteristic tensile strength 315 N / mm dan dapat menahan
tekanan kerja sampai dengan 600 Psi.

Isolasi Pipa Tembaga (untuk AC Split Duct)


1. Material isolasi pipa refrigerant terbuat dari closed cell XLPE (Xcross Link
Polyethelene) dan lapisan paling luar dilapis oleh surface film yang berfungsi
sebagai Vapour Barrier.
2. Material isolasi harus tahan terhadap cuaca luar dan tidak mudah
terkelupas/rusak serta sifat dari cellnya tidak mudah pecah menjadi open cell
pada waktu dipasang dan dibending.
3. Thermal conductivity 0,0074 Kcal/mh C pada 34C
4. Daya serap air rendah, maksimum 0,01 gr/100 cm.

15

SR ENGINEERING

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

12.00.0 PEKERJAAN LISTRIK/KONTROL


12.01.0

Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk elektrikal/kontrol ini adalah pengadaan dan
pemasangan seluruh instalasi listrik (termasuk motor listrik) pengkabelan,
panel-panel dan instrumentasi kontrol seperti yang ditunjukkan pada gambargambar rencana/diagram yang melengkapi dokumen ini.

12.02.0

Umum

12.03.0

1.

Seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur- jalur kabel dan
perletakan panel dan motor seperti yang tercantum adalah gambar dasar
yang menunjukkan route, lokasi panel dan perletakan instrument kontrol.

2.

Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing)


dan
dengan
jalur-jalur
instalasi
lainnya berikut detail-detail yang
diperlukan untuk mendapatkan persetujuan pihak Pemberi Tugas.

Spesifikasi Teknis
1. Peralatan Listrik

Panel
a) Semua komponen- komponen
yang dipergunakan untuk panel
tenaga dan panel-panel kontrol harus dari merek yang sama yang
digunakan pada instalasi listrik.
b)

c)
d)
e)

Panel-panel tenaga harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm,


dilengkapi dengan kunci Yale atau setaraf pengecatan dengan cat
dasar dan
duco minimum 2 kali.
Warna finishing ditentukan
kemudian.
Panel-panel yang bukan berasal langsung dari produk peralatan
tertentu yaitu panel- panel yang dirakit disini haruslah berasal dari
pembuat panel khusus, untuk merk komponen yang dipakai.
Tiap-tiap panel dan unit mesin harus digrounded. Tahanan pentanahan
harus lebih kecil dari 3 ohm, diukur setelah minimal tidak hujan 3
(tiga) hari.
Semua panel listrik peralatan harus dilengkapi Auxiliary Relay untuk
Fire Alarm Kontrol.

Panel Starter
a) Star Delta Starter
: Bila motor kapasitas 7,5 HP keatas.
b) Direct on Line
: Bila motor kapasitas dibawah 7,5 HP.
c) Panel starter harus dilengkapi dengan pilot lamp (red, yellow, green)
voltmeter serta ampermeter dengan selector switch untuk 3 phase,
plat nama untuk peralatan yang dilayani serta push button ON,
OFF dan disconneting switch bila memakai remote star/stop.

2. Wiring

Wiring untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam metal
conduit JIS standard, khusus untuk ruang mesin dan ruang lainnya PVC
conduit.

Wiring diagram hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan peralatan AC


yang bersangkutan.

16

SR ENGINEERING

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

Kabel yang dipasang didalam tanah, jenis NYFGbY harus dipasang


sekurang-kurangnya sedalam 75 cm dengan pasir
sebagai alas
dan
pelindung, kemudian dilindungi dengan batu pelindung sebelum diurug
kembali.
Pada route kabel, tiap-tiap 50 m dan setiap belokan supaya diberi tanda
adanya galian kabel dan tanda arah kabel.
Untuk kabel yang menyeberangi selokan, jalan raya atau instalasi lainnya,
harus dilindungi dengan pipa galvanis kelas medium.
Ditiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.
Jari-jari pembelokan kabel, hendaknya minimum 15 kali diameter kabel.
Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan "kabel schoen"
harus kabel 25 mm keatas pemasangan "kabel schoen" harus
menggunakan timah pateri lalu dipres hydraulis.
Ukuran-ukuran lebih kecil cukup dengan tang press tangan.
Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai
metal flexible conduit.
Kabel yang dipasang pada dinding luar harus memakai metal conduit dan
diklem rapi ke dinding memakai klem pipa.
Kabel-kabel yang digantung pada plat beton harus memakai klem
penggantung dan wire rod yang diramset ke beton.
Kabel yang dapat digunakan adalah buatan Kabelmetal, Kabelindo,
Supreme, Tranka.
Semua panel star delta dilengkapi dengan :
a) Pilot lamp
: red, yellow, green ( R-S-T)
b) Ampere meter
: untuk 3 ph dengan selector phase switch
c) Voltmeter
: untuk 3 ph dengan selector phase switch
d) Disconnecting switch untuk remote star stop.
Centralized Remote Star Stop Remote star stop untuk peralatan-peralatan
yang ditunjukkan pada panel diagram ditempatkan diruang control.
Panel remote harus dilengkapi untuk masing-masing Peralatan dengan
pilot lamp (red, yellow, green) dan plat nama masing-masing peralatan
dll. sesuai dengan detail drawing.
SistemKontrol VRV
Unit AC ini harus bias dikendalikan dari 2 kontrol yakni remote controltipe
kabel dan sentral kontroler
Sentral kontroler harus rakitan dari pabrik yang sama dengan merek AC
yang disupply dan merupakan tipe touch screen atau tipe yang
menggunakan computer. sentral controller harus mampu menampilkan:
Icon dari setiap indoor
Suhu di dalam ruangan setiap indoor
Mengendalikan operasi indoor
Schedule operasi untuk 1 tahun
Setting suhu, fan, dll untuk setiap indoor
Error yang terjadisetiapindoor

Untuk memenuhi fungsi kontrolnya, setiap indoor harus dihubungkan


dengan indoor lain secara looping menuju outdoornya yang kemudian
menuju sentralcontroller dengan menggunakan 2 kabelukuran minimal
ketebalan 1.25 mm. Kontrol sistem unit AC harus dilengkapi dengan
Automatic address setting function dari pabriknya.

17

SR ENGINEERING

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

13.00.0 PEKERJAAN LAIN-LAIN


13.01.0

Pondasi
1.

Semua pondasi beton yang diperlukan untuk mesin-mesin pendingin (Outdoor


Unit), kipas angin (fan), motor-motor listrik, panel-panel listrik tidak
termasuk dalam pekerjaan pemborong AC.

2.

Pemborong AC harus menyerahkan gambar layout beserta


ukuran
pondasi untuk masing-masing peralatan sebelum dilaksanakan oleh pihak
lain kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui.

3.

Pondasi peralatan-peralatan lainnya harus mengikuti petunjuk-petunjuk/


pedoman pabrik pembuat peralatan-peralatan tersebut.

4.

Termasuk pekerjaan pemborong AC untuk menyediakan inertia concrete block


(seperti ditunjukkan dalam gambar rencana) untuk dipasang dibawah
peralatan tsb.

5.

Pemborong AC harus menyediakan dan memasang peredam getaran


(vibration eliminators) untuk melindungi, bangunan dari suara berisik dan
getaran yang ditimbulkan oleh mesin-mesin.

6.

Pemborong AC harus menyediakan dan memasang (sesuai dengan gambar


rencana, atau gambar kerja yang disetujui) semua dudukan (support) atau
penggantung (hanger) untuk mesin-mesin, alat-alat, pipa kabel dan duct
yang diperlukan.

7.

Untuk menyesuaikan dengan kondisi-kondisi setempat, dudukan-dudukan


atau penggantung-penggantung tersebut harus dibuat dari konstruksi pipa,
profil, batang (rod) atau strip sesuai dengan gambar rencana atau kerja
yang disetujui. Semua dudukan harus mempunyai pelat-pelat (flanges) yang
cukup dan dibuat pada lantai.

8.

Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka baja dan
harus berkonsultasi dengan Direksi dan Pemborong Sipil.

9.

Pembebanan pada balok atau pelat struktur yang ditimbulkan oleh dudukandudukan atau penggantung-penggantung tersebut hendaknya dijaga agar
dapat terbagi
cukup
merata sehingga
tidak menimbulkan tegangantegangan yang tidak wajar.

10. Pemborong AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya tidak akan
menyebabkan penerusan suara dan
getaran
(vibration & noise
transmission) kedalam ruangan- ruangan yang dihuni.
11. Dalam hal ini dilakukan oleh ahli atau tenaga ahli yang ditunjuk.
12. Pemborong harus bertanggung jawab atas modifikasi- modifikasi yang perlu
untuk memenuhi syarat tersebut.
13.02.0

Pengecatan
1.

Untuk penggantung/penyangga setelah dicat dasar harus dicat dengan cat


alumunium.

18

SR ENGINEERING

13.03.0

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

Test Diffuser (T Bar Linear Diffuser)


Seluruh T Bar Linear diffuser dan Return yang akan dipasang harus melalui test
dan dinyatakan lulus oleh Laboratorium Teknik Kondisi lingkungan.
Test tersebut mencakup :

Aliran udara (Cfm)


Static Pressure (IN H2o)
Noise (dB)

Untuk dimensi dari T Bar Linear Diffuser dan Return harus mengacu ke gambar
Interior dan untuk Aliran Udara (Cfm) mengacu ke gambar instalasi AC.
Aliran udara yang mengalir melalui T Bar Linear Diffuser tidak boleh kurang dari
yang tercantum digambar denah instalasi AC sementara untuk Static Pressure,
tolerancsi yang diberikan diberkan lebih kurang 5% dari yang tercantum di table
lampiran.
14.00.0 TESTING
14.01.0

Lingkup Pekerjaan

14.02.0

Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing untuk seluruh sistem tata udara
dan ventilasi mekanis sehingga didapatkan besaran- besaran pengukuran yang
sesuai seperti yang terlihat dalam gambar-gambar rencana sehingga sistem betulbetul dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan rencana.
Umum
Pelaksanaan Test secara mendasar maksimal harus mengikuti standard/atau
petunjuk yang berlaku secara umum seperti standard ASHRAE dan SMACNA
dengan menggunakan peralatan-peralatan ukur yang memenuhi untuk
pelaksanaan TAB tsb.

14.03.0

Peralatan Ukur
Minimal peralatan ukur seperti dibawah ini harus dimiliki oleh kontraktor ybs.
antara lain :
1.

Pengukuran laju aliran udara


Pitot tube dengan inclined manometer Anemometer dan sejenisnya.
Hood untuk mengukur udara didiffuser.

2.

Pengukuran temperatur udara/air


Sling psychrometric/Digital Psychometric
Thermometer

3.

Pengukuran putaran (rpm)


Tachometer atau sejenisnya

4.

Pengukuran listrik
Voltmeter
Ampermeter/Ampertang
Insulation Test/Mager Test

5.

Pengukuran tekanan - Barometer/pressure gauge.


19

SR ENGINEERING

14.04.0

14.05.0

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

6.

Pengukuran laju aliran air (portable field flow meter)

7.

Tool (alat-alat kerja) yang diperlukan dalam merubah setting/kedudukan dari


peralatan balancing.

Pelaksanaan Test
1.

Sacara detail Test harus dilaksanakan terhadap seluruh sistim dan bagianbagiannya, sehingga didapatkan besaran- besaran pengukuran yang sesuai
atau mendekati besaran besaran yang ditentukan dalam rencana.

2.

Dalam pelaksanaan Test, disamping pengukuran yang dilakukan terhadap


besaran-besaran
yang
ditentukan
dalam
design,
juga
diwajibkan
melaksanakan pengukuran
terhadap
besaran- besaran
yang
tidak
tercantum dalam gambar rencana, tapi besaran ini sangat diperlukan
dalam penentuan kondisi dan kemampuan peralatan dan juga sebagai data
data yang diperlukan bagi pihak maintenance dan operation.

3.

Semua pelaksanaan Test, maupun pengukuran- pengukuran terhadap


besaran-besaran lainnya yang tidak tercantum dalam gambar rencana harus
dituangkan dalam suatu laporan yang bentuknya (formnya) sudah disetujui
oleh pengawas.

4.

Pelaksanaan Test, dilakukan oleh tenaga engineer yang betul-betul sudah


berpengalaman dalam pelaksanaan ini.

5.

Dalam pelaksanaan Test, harus selalu didampingi oleh tenaga pengawas,


dimana hasil-hasil pengukuran dan pengamatan yang dilakukan juga
disaksikan oleh pengawas tsb dan dalam laporannya ikut menanda tangani.

6.

Sebelum melaksanakan Test,Kontrator harus membuat suatu rencana kerja,


mengenai prosedure pelaksanaan Test untuk masing-masing bagian
pekerjaan,
dan
prosedure
ini
agar
dibicarakan
dengan
pihak
Owner/MK/Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuannya.

7.

Sebelum melaksanakan Test, Kontraktor sudah harus menyiapkan suatu


bentuk formulir yang berisi item-item yang akan dilakukan untuk masingmasing system yang akan dilakukan pengetesan.

Testing System Distribusi Udara.


Prosedure Testing:

Test dan sesuaikan putaran blower sesuai kebutuhan design.


Test dan catat motor full load amper.
Lakukan pengukuran dengan pitot tube (tube traverse) untuk mendapatkan
cfm dan fan sesuai design.
Test dan catat static pressure pada inlet dan outlet dari fan.
Test dan sesuaikan cfm untuk sirkulasi udara.
Test dan sesuaikan kebutuhan udara luar untuk masing-masing Indoor Unit/
FAN.
Test dan temp. Db dan Wb dari udara masuk dan keluar dari coil.
Sesuaikan cfm yang dibutuhkan pada semuacabang-cabang utama.
Sesuaikan kebutuhan cfm untuk masing-masing zone.
Test dan sesuaikan masing-masing diffuser/grille terhadap kapasitas dalam
batas % yang dibolehkan.

20

SR ENGINEERING

Identifikasi ukuran, type, masing-masing diffuser dan lakukan recheck


terhadap performance dari jenis diffuser.

15.00.0.

Proyek : HOTEL THE HIMANA - JIMBARAN-BALI

PRODUK
1.

2.

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang
dispesifikasikan. Pemborong baru bisa mengganti bila ada surat keterangan
dari Supplier/Agen Tunggal yang menyatakan tidak dapat mensuplai unit /
peralatan dan disertai persetujuan resmi dan tertulis dari pihak
Owner/Direksi/MK.
Produk bahan dan peralatan yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
( Lihat Daftar Merk )
Note :
1.
2.
3.

Didalam pengadaan barang, semua produk harus berasal dari agen


tunggal yang telah ditunjuk oleh Prinsipal masing-masing.
Garansi yang diberikan harus berasal dari manufaktur atau pabrik
pembuat.
Didalam pengajuan persetujuan material kepada Pemberi Tugas/MK,
Kontraktor yang telah ditunjuk harus melampirkan copy surat keagenan
tunggal dari Prinsipal produk masing-masing dilengkapi dengan surat
yang menyatakan Negara asal (Country of Origin) dan Bill of Leading.
oOo

21

Anda mungkin juga menyukai