Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENDAHULUAN

Grup
: 04
SMT/Kelas : 3 / TT 3B
Judul
: Pulse Code Modulation (PCM)
Nama

: Nabila Mutiara Anjani

PCM ditemukan oleh seorang insinyur dari Inggris bernama Alec Revees pada tahun
1937, dan sekarang dipakai di berbagai media, termasuk CD Audio. File audio dengan format
WAV biasanya menggunakan codec (code dan decode) PCM.
PCM (Pulse Code Modulation) ialah metode untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal
digital. Sinyal ini melewati beberapa proses, di mana gelombang berikutnya diurutkan secara
beraturan berdasarkan interval waktu tertentu dan kemudian diubah ke dalam bentuk biner.

TUGAS PENDAHULUAN
Pada modulasi PCM, sinyal informasi dicuplik (disampling) dan dikuantisasi. Setelah
proses ini maka dilakukan proses penyandian (coding) menggunakan kode biner, sehingga
terbentuk sinyal PCM.

Sampling
Ada 2 teknik yang digunakan PCM Sampling yaitu natural sampling dan flat-top
sampling.
Natural sampling adalah puncak dari pulsa yang disampling dengan bentuk asli
selama proses pensamplingan dilakukan sehingga membuat ADC sulit untuk
mengkonversi sampling menjadi kode PCM.

Sedangkan flat-top sampling, dilakukannya suatu rangkaian sample and hole


circuit yang bertujuan agar sampling dari perubahan sinyal analog terjadi secara kontinyu dan

TUGAS PENDAHULUAN
periodik. Dan menkorvesi sampling tersebut dalam bentuk series of constant amplitude PAM
voltage levels.

Kuantisasi
Ada dua standar kuantisasi, yaitu : UNIFORM dan NON UNIFORM. Kuantisasi

UNIFORM adalah memberi skala penguatan pada level tegangan dengan harga V yang sama
besar (uniform). Kuantisasi ini tidak digunakan pada PCM.
Kuantisasi NON UNIFORM adalah memberikan harga V yang tidak sama, yaitu
memberikan skala penguatan besar pada level rendah dan semakin kecil untuk level yang lebih
tinggi. Kuantisasi NON UNIFORM ada dua standard : A-Law (ETSI), dan u-Law (ANSI).
Secara umum kuantisasi adalah proses pembulatan (pengelompokan) pada selang-selang
(interval) tertentu. Besarnya selang kuantisasi ini disebut juga dengan istilah step size. Banyaknya
interval bergantung banyaknya bit yang akan digunakan untuk proses penyandian. Jika converter
A/D n bit maka jangkauan sinyal analog akan dikuantisasikan (dikelompokkan) menjadi sejumlah

TUGAS PENDAHULUAN
n

2 interval. Pada gambar dibawah diperlihatkan ilustrasi kuantisasi sinyal analog menjadi 16
interval (n=14).

Pengkodean
Proses selanjutnya ialah pengkodean, yaitu membuat hasil setelah disampling menjadi

memiliki nilai 0 dan 1. Setelah dilakukan proses ini, maka sinyal siap ditransmisikan. Tetapi bukan
ditransmisikan secara serta merta dalam pengiriman data, harus dilakukan modulasi agar bisa
dikirimkan.
Jenis-jenis PCM ada 2 yaitu PCM30 dan PCM24. PCM 30, dapat diartikan sebagai
sejenis teknologi digital yang dapat menggandakan dari satu jalur fisik dapat disalurkan 30
percakapan sekaligus tanpa mengganggu satu sama lain (interferensi).
Secara garis besar PCM 30 terdiri dari: Sampling dan Holding, Kuantisasi, Encoding, dan
Multiplexing.PCM 30 mempunyai primary rate sebesar 2.048 kbps yang terdiri dari 8000 frame
tiap detik. Fungsi PCM30 yaitu coder (converter A/D), multiplexing dan line coding.
PCM 24 mempunyai primary rate sebesar 1.544 kbps yang terdiri dari 8000 frame tiap
detik. Tiap framemengandung 24 time slot. Dalam setiap frame ditambahkan satu bit frame,
satu frame alignment atau sinkronisasi bit (S-bit). Kanal yang digunakan disebut T1. Pada T1 tidak
ada time slot yang berfungsi sebagai signaling. Satu bit pada tiap time slot setiap frame ke-6

TUGAS PENDAHULUAN
diganti menjadi signaling information. Sebagai konsekuensi, hanya 7 dari 8 bit yang digunakan,
sehingga besar data ratenya menjadi 56 kbps.

http://dasteldiyah.blogspot.co.id/2014/12/pcm-24-dan-30.html
http://dokumen.tips/documents/materi-pcm.html
https://www.scribd.com/doc/81655460/PCM-Pulse-Code-Modulation

Anda mungkin juga menyukai