P3
ANTARMUKA
POTENSIOMETER
NAMA KELOMPOK
KELAS / KELOMPOK
: TT-4B / B5
: 2 MARET 2016
: 7 MARET 2016
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 1
P3.1. DIMMER V1
1.
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 2
2.
dengan mode
3.
Analisa Sketch
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 3
identifikasi bahwa nilai awal potensio adalah 0. Pada void setup() digunakan untuk
inisialisasi yang hanya dijalankan sekali di awal program.
PinMode(ledPin, OUTPUT); merupakan identifikasi bahwa LED berperan sebagai
output. analogReference(DEFAULT); merupakan tegangan input pada potensiometer.
Pada void loop() digunakan untuk proses pengulangan program pada sebuah masukan
atau keluaran. Keterangan value atau val = analogRead(potPin); merupakan identifikasi
untuk membaca nilai potensiometer terhubung dengan pin 0. Keterangan val = val/4
artinya nilai 1023 dibagi dengan 4, sehingga nilai maksimal kecerhan led adalah 255.
Perintah analogWrite(ledPin, val); merupakan perintah untuk menyalakan led sesuai
dengan
P3 Potensiometer
value
pada
potensio
yang
sudah
kita
atur
Kelompok 5 | 4
P3.2 DIMMER V2
Kelompok 5 | 5
dengan mode
3.Analisa Sketch
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 6
merupakan
identifikasi
bahwa
LED
berperan
sebagai
output.
dengan
P3 Potensiometer
nilai
ledLevel
yang
sudah
kita
atur.
Kelompok 5 | 7
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 8
dengan mode
Blinking Rate. Pada rangkaian ini menggunakan input potensiometer untuk mengendalikan
kecepatan kedipan LED (Blinking Rate). Saat potensiometer berada pada kondisi minimum
(knop potensiometer paling kiri) maka akan menghasilkan LED yang berkedip. Semakin
memutar knop potensiometer ke paling kanan semakin cepat juga yang dihasilkan LED.
3. Analisa Sketch
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 9
Pada void loop() digunakan untuk proses pengulangan program pada sebuah masukan
atau keluaran. Keterangan value atau val = analogRead(potPin); merupakan identifikasi
untuk membaca nilai potensiometer terhubung dengan pin 2.
Perintah digitalWrite(ledPin,HIGH); yaitu perintah untuk menjalankan pin digital dan
mengaktifkan LED (HIGH), sehingga pada saat knop potensiometer diputar ke kanan
maka LED akan menyala (bilnking rate) sesuai dengan kecepatan delay yang ditentukan.
Karena pada awal pengetikan sketch ada perintah int val = 0; yang artinya mendlekarasi
tapi tidak di eksekusi, maka perintah delay(val); akan memanggil kembali perintah int val
= 0; sehingga apabila knop potensiometer diputar ke paling kanan sehingga kedipan pada
LED akan semakin cepat. Begitu juga sebaliknya.
Perintah digitalWrite(ledPin,LOW); yaitu perintah untuk menjalankan pin digital dan
mengaktifkan LED (LOW); sehingga pada saat knop potensiometer diputar ke kiri maka
kedipan pada LED akan berkurang.
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 10
P2.4. THRESHOLD
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 11
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 12
Pada void setup() digunakan untuk inisialisasi yang hanya dijalankan sekali di
awal program. PinMode(ledPin, OUTPUT); merupakan identifikasi bahwa LED
berperan sebagai output.
Void loop() digunakan untuk melakukan suatu deklarasi secara berulang.
Maksudnya yaitu terjadi proses pengulangan program pada sebuah masukan atau
keluaran. Int val =analogRead(potPin); maksudnya yaitu mengidentifikasi pin 3(pin
PWM) sebagai potensiometer yang berfungsi sebagai analogRead() untuk membaca
masukan dari nilai analog. Nilai dari analog read ini berkisar dari 0 hingga 1023
berdasarkan kemampuan dari mikrokontroller dalam mencacah dari 0 5 volt.
Untuk selanjutnya terdapat pada sketch perintah if-else. Pada dasarnya IF-ELSE
merupakan pengembangan dari fungsi IF. Sehingga ELSE berarti kondisi yang tidak sesuai
dengan kondisi dalam fungsi IF. Dengan kata lain, ELSE artinya jika tidak. If(val>512)
yaitu mengidentifikasikan bahwa jika nilai lebih dari 512 maka potensiometer akan
berfungsi sebagai Threshold. Artinya jika nilai 0-512 LED akan tetap mati, namun
jika melewati batas 512 maka LED akan menyala dan else digitalWrite(ledPin,
HIGH); maksudnya yaitu dengan keterangan value untuk pin LED merupakan nilai
digital. Pada digitalWrite(ledPin, LOW); yang berarti LED pada pin yang ditentukan
akan mati.
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 13
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 14
Potensiometer dengan mode Bar Graph Display. Pada praktikum ini menggunakan
input potensiometer untuk menyalakan 8 buah LED, cara kerja program ini adalah
sketch yang telah dibuat akan menghasilkan keluaran LED yang akan menyala satupersatu ketika potensiometer diputar .
3. Analisa Sketch
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 15
Bar Graph Display merupakan program untuk mengatur nyala sejumlah LED
dengan potensiometer untuk men-display nilai input analog ke output digital. Terdapat
syntax const int analogPin = A0 ysitu untuk mengidentifikasi pin anlaog 0 sebagain
pin analog input. Pada praktikum kali ini karena jumlah LED yang dipakai sejumlah 8
buah, maka syntax yang di pakai yaitu const int ledCount = 8. Selanjutnya terdapat
syntax int ledPins[] = { 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }; // fungsi dari syntax ini yaitu
menentukan pin kaki LED. Maksudnya bahwa LED terhubung oleh pin 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9.
Pada void setup() digunakan untuk inisialisasi yang hanya dijalankan sekali di
awal program. PinMode(ledPin, OUTPUT); merupakan identifikasi bahwa LED
berperan sebagai output. Pada syntax for (int thisLed = 0; thisLed < ledCount;
thisLed++) ; perintah ini yaitu untuk melakukan looping pada array dan men-set
semua pin sebagai output.
Void loop() digunakan untuk melakukan suatu deklarasi secara berulang.
Maksudnya yaitu terjadi proses pengulangan program pada sebuah masukan atau
keluaran. Pada syntax int potReading = analogRead(analogPin); merupakan eyntax
yang berfungsi untuk
int ledLevel = map(potReading, 0, 1023, 0, ledCount);
Loop pada array LED
for (int thisLed = 0; thisLed < ledCount; thisLed++)
{
if (thisLed < ledLevel)
{
digitalWrite(ledPins[thisLed], HIGH);
}
else
{
digitalWrite(ledPins[thisLed], LOW);
Jika indeks elemen array < ledLevel, maka nyalakan pin LED tersebut.
Namun jika kebalikannya, pin yang lebih besar dari ledLevel akan padam
}
}
}
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 16
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 17
3. Analisa Sketch
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 18
untuk menentukan kaki yang akan dipakai LED output warna merah
untuk menentukan kaki yang akan dipakai LED output warna hijau
untuk menentukan kaki yang akan dipakai LEDr output warna biru
untuk mengatur nilai awal atau komposisi awal untuk warna merah
untuk mengatur nilai awal atau komposisi awal untuk warna hijau
int bluVal = 0;
//digunakan untuk mengatur nilai awal atau komposisi awal untuk warna biru
Pada void setup() digunakan untuk inisialisasi yang hanya dijalankan sekali di awal
program. PinMode(redPin, OUTPUT), PinMode(grnPin, OUTPUT) dan PinMode(bluPin,
OUTPUT); merupakan identifikasi bahwa LED RGB berperan sebagai output. Void loop()
digunakan untuk melakukan suatu deklarasi secara berulang. Maksudnya yaitu terjadi proses
pengulangan program pada sebuah masukan atau keluaran.
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 19
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 20
P3.7. DIY
COMBINATE THRESHOLD AND BLINKING LED
1. Rangkaian Skematik dan Protoboard
Kelompok 5 | 21
Gambar 3. Sketch P2.7 Level Indikator LED with Push Button Switch
{
pinMode(ledPin,OUTPUT);
}
// Menetapkan pin LED sebagai pin output
void loop ()
{
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 22
nilai potensiometer
if(val > 512)
{
digitalWrite(ledPin,HIGH);
delay(val);
}
Jika nilai tegangan yang diberikan potensiometer lebih dari 512, maka pin LED
akan menyala, terdapat delay sebelum ke program selanjutnya
{
digitalWrite(ledPin, LOW);
delay(val);
}
}
Setelah itu maka menuju ke baris program berikutnya, yaitu diberikan nilai tegangan
LOW pada pin LED sehingga LED mati untuk beberapa waktu dan menyala kembali, begitu
seterusnya hingga LED akan mati dan menyala secara bergantian sampai level tegangan
tertingggi
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 23
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan seperti berikut:
P3 Potensiometer
Kelompok 5 | 24